Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN PRAKTIKUM

HEMATOLOGI 1
Program Studi Diploma Tiga Analis Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Teknologi
Universita Borneo Lestari
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, telah selesai penyusunan panduan

praktikum HEMATOLOGI I ini. Pembuatan ini diharapkan sedikit banyaknya dapat

membantu mahasiswa dalam pelaksanaan pendidikan praktikum bidang hematologi

sehingga mahasiswa dapat lebih memahami tata cara pemeriksaan hematologi.

Kami sadar bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan kali ini dan

diharapkan kami dapat memperbaharui dan memperbaikinya di hari ke depan. Dengan

demikian besar harapan kami agar kami diberikan masukan untuk menjadikan koreksi

dan perbaikan bagi kami.

Terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipas

secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyusunan diktat ini. Semoga diktat

ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya

Tim Penyusun

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


PRAKTIKUM I
Materi : Sampling darah, Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli dan CyanmetHb
Hari / Tanggal :

Dasar Teori :

Tujuan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


A. Pengambilan Darah
1. Pengambilan Darah Kapiler
Tujuan : Untuk mendapatkan darah kapiler
Prinsip : Pembuluh kapiler ditusuk dan darah akan langsung keluar dan
dilakukan pemeriksaan
Alat dan Reagensia : 1. Autoklik & Lancet
2. Kapas alkohol dan kering
Cara Kerja :
1. Pilih jari yang diingin di ambil
2. Bersihkan jari dengan kapas alcohol
3. Tusuk jari yang diinginkan
4. Sapu darah yang pertama, darah yang kedua untuk pemeriksaan

Hal – hal yang harus diperhatikan :

Hasil Pengamatan :

2. Pengambilan Darah Vena


Tujuan : Untuk mendapat darah vena dengan punksi
Prinsip : Saat melakukan penusukan pada pembuluh darah vena, darah
akan masuk pada ujung semprit dilanjutkan dengan menarik
torak sampai volume darah yang diinginkan terpenuhi

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Alat dan Reagensia : 1. Spuit dan Jarum
2. Kapas alkohol dan kering
3. Bantalan
4. Torniquette
Cara Kerja :
1. Siapkan alat yang diperlukan
2. Tenangkan keadaan pasien
3. Tentukan pembuluh vena yang ingin diambil dengan cara meraba permukaan
kulit dengan ujung jari, untuk memudahkan pasangkan pembendung
(torniquette) di atas bagian yang ingin diambil (6 – 7 cm)
4. Desinfeksi permukaan kulit yang akan dilakukan punksi dengan kapas alcohol dan
biarkan kering
5. Pegang spuit dengan lengan kanan dan ujung jari telunjuk pada pangkal jarum
6. Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari di atas pembuluh darah agar
darah tidak bergerak. Tangan pasien dikepalkan namun dalam keadaan rileks
7. Tusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 30 o-45o hingga
terlihat darah masuk ke ujung spuit
8. Bila darah telah terlihat datarkan spuit buka kepalan tangan pasien , tarik torak
hingga mencapai volume yang diinginkan
9. Lepaskan torniqutte dan letakkan kapas kering di atas tusukan jarum sambil
perlahan jarum dikeluarkan, sisa darah terakhir disentuhkan pada kapas
10. Tutup jarum dan darah siap untuk digunakan

Hal-hal yang harus diperhatikan :

Hasil Pengamatan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


B. Pemeriksaan Hemoglobin
1. Metode Sahli
Tujuan : Untuk mengetahui dan menentukan kadar hemoglobin dalam
darah
Prinsip : Hemoglobion (OksiHb) diubah menjadi asam hematin dengan
pertolongan HCl, kemudian warna yang terbentuk
dibandingkan secara visual dengan standar permanen
Alat dan Reagensia : 1. Hemometer Sahli
2. Kapas alkohol dan kering
3. Larutan HCl 0,1 N
4. Aquadest
5. Alat Sampling
Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA
Cara Kerja :
1. Siapkan peralatan yang diperlukan
2. Masukkan HCl 0,1 N dalam tabung hemometer sampai tanda 2gr%
3. Hisap darah EDTA dengan pipet sahli hingga tanda 20 cmm
4. Bersihkan bagian luar pipet
5. Masukkan pipet dalam tabung hemometer dan masukkan darah dengan
meniupkan pada HCl (jangan sampai bergelembung)
6. Tunggu 5-10 menit untuk pembentukan asam hematin. Jika lebih dari 10 menit
maka sampel tidak dapat diperiksa lagi
7. Asam hematin yang terbentuk encerkan dengan aquadest tetes per tetes hingga
warna yang terbentuk sama dengan warna standar
8. Baca miniskus bawah dan hasil dinyatakan dalam gr%

Data Pasien dan Petugas:


 Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

 Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Hilai Normal :
Laki-laki : 12-16 gr%
Perempuan : 12-14 gr%

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Hasil Pemeriksaan :

Kesimpulan :

Pembahasan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


2. Metode Cyanmethemoglobin
Tujuan : Untuk mengetahui dan menentukan kadar hemoglobin dalam
darah
Prinsip : Hemoglobin dalam darah diubah menjadi
Cyanmethemoglobin dalam larutan berisi Kalium Ferricyanida
dan Kalium Cyanida (Larutan Drabkins). Disini Kalium Cyanida
mengoksidir hemoglobin menjadi methemoglobin, kemudian
bereaksi dengan Kalium Cyanida menjadi Methemoglobin.
Berdasarkan cara ini, bentuk-bentuk hemoglobin seperti
oksihemoglobin, methemoglobin, dan carboxyhemoglobin
kecual sulfhemoglobin diubah menjadi Cyanmethemoglobin
Alat dan Reagensia : 1. Spektrofotometer
2. Klinipette
3. Kuvet
4. Tabung Reaksi
5. Rak Tabung
6. Alat Sampling
7. Larutan drabkins:
a. NaHCO3 c. K3[Fe(CN)6]
b. KCN d. Aquadest
Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA
Cara Kerja :
1. Larutan drabkins dipipet sebanyak 5 ml dan masukkan pada tabung reaksi
2. Pipet darah EDTA 20 ul dan lap bagian luar tip dengan tisu kering dan masukkan
pada tabung dengan drabkins
3. Bilas dengan mengisap dan mengeluarkan berulang-ulang
4. Tunggu selama 3-5 menit untuk pembentukan Cyanmethemoglobin
5. Pindahkan larutan dalam kuvet dan ukur dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 546 nm terhadap reagen blanko dan standar
6. Catat hasil dan dinyatakan dalam mg/dl

Data Pasien dan Petugas:

 Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


 Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Nilai Normal :
Laki-laki : 12 – 16 mg / dl
Perempuan : 12 – 14 mg / dl

Hasil Pemeriksaan :

Kesimpulan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Pembahasan :

NILAI
Banjarbaru,……………………… 2014

Pembimbing, Praktikan,

( ) ( )

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


PRAKTIKUM II
Materi : Hitung Jumlah leukosit
Hari / Tanggal :

Dasar Teori :

Tujuan : Untuk mengetahui dan menentukan jumlah leukosit dalam tubuh


seseorang
Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan warna tertentu (Turk) akan membentuk
sel-sel leukosit sementara sel-sel alin akan lisis dan dihitung selnya dalam
kamar hitung di bawah mikroskop
Alat dan Reagensia : 1. Kertas Tisu
2. Kapas alkohol dan kering
3. Haemocytometer (Bilik hitung, Pipet thoma leukosit, Selang hisap,
kaca tutup dan cover glass)
4. Larutan Turk ( Asam Asetat Glasial 15ml, Gentian violet 0.5gr,
Aquadest 475ml)

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


5. Alat Sampling
Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA
Cara Kerja :
 Mengisi pipet leukosit
1. Isap darah EDTA sampai tanda 0,5 tepat dengan pipet thoma leukosit dan
dengan bantuan selang penghisap
2. Hapus kelebihan darah pada dinding luar dengan tisu
3. Isap larutan turk perlahan sampai tanda 11 tanpa ada gelembung
4. Tutup ujung pipet dengan ujung jari dan lepaskan selang
5. Kocok pipet 15-30 detik, jika tidak segera digunakan letakkan pipet secara
horizontal

 Mengisi kamar hitung


1. Bersihkan kamar hitung dan kaca penutup
2. Letakkan kamar hitung dan penutup secara mendatar
3. Kocok pipet leukosit yang telah bercampur dengan darah EDTA selama 3 menit
terus menerus dan hindari terbuangnya cairan saat pengocokan
4. Buang 3-4 tetes pertama dan sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 o pada
permukaan kamar hitungdengan menyinggung pinggiran kaca penutup. Biarkan
hingga terisi perlahan dengan daya kapilaritasnya
5. Diamkan kamar hitung selama 2-3 menit agar leukosit mengendap

 Menghitung jumlah sel


1. Posisikan kamar hitung dibawah lensa kecil, turunkan kondensor, dan kecilkan
diafragma untuk memperoleh cahaya yang diinginkan
2. Hitung semua leukosit yang ada diempat bidang besar

Data Pasien dan Petugas:


Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Kalkulasi :
Rumus hitung sel leukosit adalah:

𝑃𝐷𝑃 × 𝑇𝐾𝑃 × 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙


∑ 𝑠𝑒𝑙 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 =
𝐾𝐵𝐻

Keterangan :
PDP : Pengenceran dalam pipet
TKP : Tinggi kaca penutup
KBH : Kotak Besar yang di hitung

Nilai Normal : 5.000 – 10.000 sel / mm3

Hasil Pemeriksaan :

Kesimpulan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Pembahasan :

Banjarbaru,……………………….. 2014
NILAI
Pembimbing Praktikan

( ) ( )

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


PRAKTIKUM IV
Materi : Hitung Jumlah Eritrosit
Hari / Tanggal :

Dasar Teori :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Tujuan : Untuk mengetahui dan menentukan jumlah eritrosit dalam
tubuh seseorang
Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan warna tertentu (Hayem)
akan membentuk sel-sel eritrosit sementara sel-sel alin akan
lisis dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah
mikroskop
Alat dan Reagensia : 1. Kertas Tisu
2. Kapas alkohol dan kering
3. Haemocytometer
a. Bilik hitung
b. Pipet Thoma Eritrosit
c. Selang hisap
d. Kaca tutup / cover glass
4. Larutan Hayem
a. HgCl 0,2 gr
b. NaCl 0,5 gr
c. Na2SO4 2,5 gr
d. Aquadest
5. Alat Sampling
Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA
Cara Kerja :
 Mengisi pipet eritrosit
1. Isap darah EDTA sampai tanda 0,5 tepat dengan pipet thoma eritrosit dan
dengan bantuan selang penghisap
2. Hapus kelebihan darah pada dinding luar dengan tisu
3. Isap larutan hayem perlahan sampai tanda 100 tanpa ada gelembung
4. Tutup ujung pipet dengan ujung jari dan lepaskan selang
5. Kocok pipet 15-30 detik, jika tidak segera digunakan letakkan pipet secara
horizontal

 Mengisi kamar hitung


1. Bersihkan kamar hitung dan kaca penutup
2. Letakkan kamar hitung dan penutup secara mendatar
3. Kocok pipet leukosit yang telah bercampur dengan darah EDTA selama 3 menit
terus menerus dan hindari terbuangnya cairan saat pengocokan
4. Buang 3-4 tetes pertama dan sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 o pada
permukaan kamar hitungdengan menyinggung pinggiran kaca penutup. Biarkan
hingga terisi perlahan dengan daya kapilaritasnya
5. Diamkan kamar hitung selama 2-3 menit agar eritrosit mengendap

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


 Menghitung jumlah sel
1. Posisikan kamar hitung dibawah lensa kecil, turunkan kondensor, dan kecilkan
diafragma untuk memperoleh cahaya yang diinginkan
2. Hitung semua leukosit yang ada di kamar eritrosit

Data Pasien dan Petugas:


Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Kalkulasi :
Rumus hitung sel leukosit adalah:

𝐾𝐾𝑆
∑ 𝑠𝑒𝑙 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 = 𝑃𝐷𝑃 × 𝑇𝐾𝑃 × × 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙
𝐾𝐾𝐻

Keterangan :
PDP : Pengenceran dalam pipet
TKP : Tinggi kaca penutup
KKS : Jumlah kotak kecil sebenarnya
KKH : Kotak kecil yang dihitung

Atau

𝑃𝐷𝑃 × 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑙


∑ 𝑠𝑒𝑙 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 × 𝐾𝐾𝐻 (𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔)

Keterangan :
PDP : Pengenceran dalam pipet
Volume : 1⁄5 x 1⁄5 x 1⁄10 = 1⁄250
KKH : Kotak kecil yang dihitung

NIlai Normal :
Laki laki : 4.5 – 6.0 juta / mm3

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Perempuan : 4.0 – 5.5 juta / mm3
Hasil Pemeriksaan :

Kesimpulan :

Pembahasan :

Banjarbaru,………………………. 2014
NILAI
Pembimbing Praktikan,

( ) ( )

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


PRAKTIKUM V
Materi : Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) dan Pemeriksaan Hematokrit (PCV)
Hari / Tanggal :

Dasar Teori :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


A. Pemeriksaan Laju Endap Darah
Tujuan : Untuk mengetahui kecepatan pengendapan eritrosit dalam
darah seseorang dalam waktu tertentu
Prinsip : Darah vena dengan anticoagulant tertentu dimasukkan ke
dalam tabung tertentu dan dicatat waktu pengendapan
eritrosit
Alat dan Reagensia :
Metode westergreen Metode Wintrobe
1. Pipet westergreen 1. Tabung winbtrobe
2. Rak tabung / pipet 2. Rak tabung / pipet
3. Bola isap 3. Anticoagulant EDTA
4. Stopwatch 4. NaCl 0,9 %
5. Anticoagulant EDTA 5. Klinipette
6. NaCl 0,9 % 6. Pipet Ukur 2 ml
7. Klinipette 7. Pipet tetes
8. Botol sampel 8. Botol sampel

Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA


Cara Kerja :
Metode Westergreen
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet NaCl 0,9 % dengan pipet westergreen sampai tanda 150 dimasukkan
dalam tabung reaksi
3. Pipet darah EDTA dengan pipet yang sama sampai tanda 0 dan dimasukkan ke
dalam tabung reaksi yang telah berisi NaCl dan campur
4. Isap campuran tadi hingga tanda 0 dan bersihkan bagian luar
5. Tutup lubang bagian atas dengan jari dan tempatkan di rak westergreen
6. Posisikan tabung secara vertical dan diamkan selama 1 jam
7. Baca tinggi lapisan endapan eritrosit dan dinyatakan dalam mm/ jam

Metode Wintrobe
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet NaCl 0,9 % sebanyak 250 ul dan masukkan dalam botol sampel
3. Pipet darah EDTA sebanyak 1 ml (1000 ul) dimasukkan ke dalam botol sampel
yang sama, campurkan
4. Campuran tadi diisap dengan tabung wintrobe sampai tanda garis 0 dan
dilakukan perlahan agar tidak ada gelembung
5. Letakkan tabung pada rak dengan posisi tegak lurus selama 1 jam
6. Baca tinggi endapan eritrosit dan hasil dinyatakan dalam mm/ jam

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Data Pasien dan Petugas:
Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Nilai Normal:
Laki-laki : < 15
Perempaun : < 10

Hasil Pemeriksaan :

Kesimpulan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Pembahasan :

B. Pemeriksaan Hematokrit
Tujuan : Untuk mengukur dan menentukan wolume eritrosit yang
dipadatkan sehingga derajat anemia atau polisitemia
seseorang diketahui
Prinsip : Darah vena dengan anticoagulant isotonic dimasukkan dalam
tabung diputar selama beberapa menit dengan kecepatan
tertentu dan dihitung tinggi lapisan eritrosit terhadap plasma
Alat dan Reagensia :
Makromethode Mikromethode
1. Tabung wintrobe 1. Tabung mikrohematokrit
2. Pipet tetes 2. Botol sampel
3. Botol sampel 3. Anticoagulant EDTA
4. Sentrifuge 4. Sentrifuge hematokrit
5. Anticoagulant EDTA

Bahan Permeriksaan : Darah dengan anticoagulant EDTA


Cara Kerja :
Makromethode
1. Isi tabung wintrobe dengan darah EDTA sampai tanda 0
2. Masukkan tabung ke dalam sentrifuge dan putar selama 30 menit dengan
kecepatan 3000 rpm
3. Baca hasil :
- Warna plasma
- Tebalnya lapisan buffycoat
4. Hitung volume eritrosit dan dinyatakan dalam %

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Mikromethode
1. Isi tabung mikrokapiler dengan darah EDTA sebanyak 3/4 sampai 4/5 bagian
2. Tutup salah satu ujung tabung dengan kretosil
3. Masukkan tabung dalam sentrifuge hematokrit dengan ujung yang tertutup di
sebelah luar
4. Putar selama 3-5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm
5. Baca nilai hematokrit dengan menggunakan reading device / mistar hematokrit

Data Pasien dan Petugas:


Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Nilai Normal:
Laki-laki : 40 – 48 %
Perempaun : 37 – 43 %

Hasil Pemeriksaan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Pembahasan:

Kesimpulan :

NILAI Banjarbaru,…………………………….. 2014

Pembimbing, Praktikan,

(………………………..….) (……………………

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


PRAKTIKUM VI
Materi : Pengenalan Jenis Sel Leukosit
Hari / Tanggal :

Dasar Teori :

Tujuan : Untuk mengetahui morfologi dan jenis sel leukosit

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Prinsip : Darah vena dibuat apusan diatas objek glass lalu diwarnai dan
diperiksa di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat dalam
100 % leukosit dan digolongkan menurut jenisnya
Alat dan Reagensia : 1. Gelas objek
2. Gelas pengapus
3. Mikroskop
4. Minyak emersi
5. Reagen pewarna (cat wright)
a. Wright stain 0,1 gr (digerus)
b. Metanol absolue 60 ml
6. Buffer phosphate (pH 6.4) terdiri dari:
a. KH2PO4 6,66 gr
b. Na2HPO4 3,20 gr
c. Aquadest add 1000 ml
Bahan Pemeriksaan : Darah kapiler / darah vena dengan anticoagulant EDTA
Cara kerja :
 Pembuatan apusan darah
1. Bersihkan kaca penghapus dan kaca objek
2. Letakkan setetes darah (2 atau 3 mm) dengan menyentuhkannya pada kaca
objek sekitar 1 cm dari tepi
3. Dengan tangan kanan tepi kaca penghapus diletakkan didepan tetesan darah
dengan sudut 30 – 45o
4. Kaca pengapus digeser ke belakang sampai menyentuh tetesan darah dan
dibiarkan agar menyebar disepanjang tepi kaca pengapus
5. Dorong kaca pengapus ke ujung kaca objek dengan gerakan halus sampaiu
seluruh darah menyebar menjadi apusan yang cukup tipis
6. Keringkan

 Pewarnaan apusan darah


1. Apusan darah yang telah kering ditutupi dengan wright hingga tertutup
seluruhnya dan biarkan selama 1 menit
2. Tambahkan larutan buffer yang sama banyak, campurkan dengan meniup-niup
beberapa kali
3. Diamkan 15 menit untuk memberikan kesempatan agar sel tercat dengan baik
4. Periksan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100X

 Pemeriksaan apusan darah


1. Preparat yang sudah kering dievaluasi dibawah mikroskop dengan pembesaran
10X untuk melihat kualitas pewarnaan dan kemerataan eritrosit
2. Pemeriksaan dilakukan mulai dari tepi atas ke bawah kemudian ke samping , ke
atas, ke samping, ke bawah dan seterusnya sampai mencapai jumlah 100 sel
leukosit.
Data Pasien dan Petugas:

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Sampel 1 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Sampel 2 :
Probandus Phlebotomus
Nama : Nama :
Usia : Usia :
Jenis Kelamin : Jenis Kelamin :

Hasil Pemeriksaan :

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I


Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I
Kesimpulan :

Pembahasan :

NILAI Banjarbaru,…………………………… 2014

Pembimbing Praktikan

(……………………………….) (………………………….)

Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Hematologi I

Anda mungkin juga menyukai