PENDAHULUAN
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan
renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang
karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam
seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Radji,
1
2011). Media tersebut dapat berbentuk cair, padat, dan semipadat, tergantung
2
BAB II
ISI
3
3. bunsen +spritus + korek
4
6. Kertas label
7. Kamera digital
8. Air gelas
9. Senter kecil
5
10. Cutton bud
11. Lecron
6
14. Medium transport (MHA) 9 ml (spoit)
Prosedur:
7
3. Masukkan medium transport 9 mL ke dalam botol vial, kemudian tutup
menggunakan kapas dan aluminium voil.
8
6. Nyalakan senter dan 2 buah bunsen, gunakan masker, kemudian hand-
scoon steril.
9
8. Masukkan sampel ke dalam botol vial, kemudian sumbat kembali
dengan kapas.
10
10. Inkubasi dalam inkubator suhu 37ºC selama 1x24 jam.
2.1.2 Pengenceran
Alat dan Bahan :
1. Masker + handscoon steril
2. Hand sprayer + alkohol 70%
3. 2 Bunsen + spiritus + korek api
4. Spoit 1,3,5,10 ml
5. Lap halus + lap kasar
6. Kertas label + kertas hvs
7. Kamera digital/kamera hp
8. 5 tabung reaksi + kapas + rak tabung
9. Air suling 45 ml
10. Botol vial berisi sampel
11. Medium BHIA 9 ml (spoit)
11
12. 3 cawan petri
Prosedur :
1. Pengarahan praktikum II oleh salah seorang asisten.
2. Bersihkan meja praktikum dengan lap kasar bersih, kemudian
sterilkan dengan menggunakan handsprayer berisi alkohol 70% dan
lap halus bersih.
3. Ambil botol vial dari inkubator.
4. Nyalakan 2 buah bunsen, gunakan masker, kemudian handscoon
steril.
5. Ambil air suling sebanyak 9 ml, ukur dengan menggunakan spoit 10
ml.
12
7. Beri label/tanda pada 6 buah spoit 1 ml.
8. Ambil 1 ml sampel dari botol vial, kemudian masukkan ke dalam
tabung I, homogenkan.
13
10. Lanjutkan prosedur sampai tabung V dengan spoit berbeda,
homogenkan.
14
12. Tuang medium BHIA steril sebanyak 8-10 ml kedalam setiap cawan
petri.
15
14. Setelah 5-10 menit, medium BHIA akan memadat.
16
16. Inkubasi dalam inkubator bersuhu 37C selama 1x24 jam.
17
9. Cawan petri hasil pengenceran
Prosedur Kerja :
1. Ambil cawan petri, kemudian bagi menjadi tiga kuadran (bentuk
T) dengan spidol permanen
18
4. Ambil satu ose koloni yang tumbuh pada cawan petri sebelumnya,
tanam pada medium BHIA di dalam cawan petri baru dengan cara
19
6. Inkubasi dalam inkobator pada suhu 37o C selama 1x24 jam
20
9. Medium cair dan ose
Prosedur :
1. Ambil media cair dalam tabung kultur yang steril
21
3. Diinokulasikan sebanyak satu ose saja ke dalam media cair
22
5. Inkubasi dalam inkubator bersuhu 37ºC selama 1x24 jam
23
2. Hand Sprayer + Alkohol 70%
3. 2 Bunsen + Spirtus +Korek Api (LAF)
4. Mikroskop
5. Lap halus + Lap Kasar
6. Kertas label
7. Kamera digital
8. Akuades
9. Lugol
24
16. Safranin
Prosedur Kerja.
1. Pengarahan dilakukan oleh salah seorang asisten serta pembagian
daerah apusan.
2. Membersihkan meja praktikum dengan menggunakan lap kasar yang
bersih, setelah itu sterilkan dengan menggunakan botol spray yang
berisi alkohol 70%.
3. Siapkan alat dan bahan, lalu sterilisasi alat terlebih dahulu.
4. Ambil cawan petri dari inkubator yang berisi sampel.
25
6. Tetesi violet dan biarkan 1 menit, lalu cuci dengan air mengalir.
7. Tetesi lugol biarkan selama 1 menit dan kembali dicuci dengan air
mengalir.
26
9. Keringkan dengan menggunakan kertas serap dan tambahkan minyak
emersi dan amati di bawah mikroskop.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isolasi bakteri adalah proses memisahkan baktteri dari lingkungan, sehingga
dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni yang selanjutnya disebut kultur murni.
Isolasi bakteri terdiri dari tiga tahapan yaitu propagasi, pengenceran dan inokulasi.
Propagasi adalah proses perbanyakan jumlah sel bakteri dengan cara pencampuran
bakteri dengan medium selektif lalu diinkubasi. Pengenceran adalah proses
melarutkan bakteri kerdalam air secara berseri atau bertahap dengan tujuan untuk
mengurangi kepadatan bakteri sehingga bakteri dapat dihitung. Inokulasi adalah
proses transfer bakteri ke medium pertumbuhan.
Bakteri dibedakan menjadi dua berdasarkan kebuuhannya terhadap bakteri
yaitu bakteri aerob dan anarob. Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan
oksigen sedangkan bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan
oksigen. Dalam praktikum mengidentifikasi bakteri aerob dan anaerob dapat
dilihat bahwa bakteri aerob berada pada bagian atas media cair karena pada
dasarnya memang memerlukan oksigen sedangkan bakteri anaerob berada pada
bagian bawah dari media cair. Setelah melakukan praktikum pewarnaan gram
dapat disimpulkan bahwa bakteri gram positif akan berwarna ungu setelah proses
pewarnaan dan bakteri gram negatif akan berwarna merah.
3.2 Saran
Dalam melakukan praktikum di labratorium sangat perlu memperhatikan
peraturan keselamatan, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan.
Sebelum melakukan praktikum harus mencuci tangan terlebih dahulu. Alat yang
akan digunakan dalam praktikum pun juga harus melewati tahap sterilisasi. Dalam
pengerjaan juga harus berhati-hati karena berhubungan dengan objek berupa
bakteri dan alat-alat yang mudah pecah.
28