Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran

sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan

harus menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini

disebut sebagai mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad

renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang

ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup,

bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).

Dalam mikrobiologi, dibutuhkan suatu teknik khusus untuk mempelajari

mikroorganisme. Di laboratorium mikrobiologi dan bakteriologi untuk

menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat mikroorganisme seperti bakteri

diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme (Collyn

and Lyne, 1987). Pengembangan media kultur bakteri memegang peranan

yang sangat penting di bidang mikrobiologi. Dengan mengisolasi suatu bakteri

dan menumbuhkanya dengan media buatan kita dapat mengidentifikasi, dan

mempelajari sifat suatu bakteri. Media pertumbuhan harus memenuhi

persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme (Atlas, 2004).

Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi

karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam

seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Radji,

1
2011). Media tersebut dapat berbentuk cair, padat, dan semipadat, tergantung

mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tahapan-tahapan isolasi bakteri ?

2. Bagaimana cara mengidentifikasi bakteri aerob dan anaerob ?

3. Bagaimana prosedur pewarnaan gram ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tahapan-tahapan isolagi bakteri

2. Mengetahui cara mengidentifikasi bakteri aerob dan anaerob

3. Mengetahui prosedur pewarnaan gram

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi praktikan
Adapun praktikum ini dimanfaatkan oleh praktikan sebagai sumber
informasi bagaimana cara pengambilan sampel, penggunaan alat dan
bahan praktikum, dan jenis-jenis mikroba yang hidup pada mukosa bukal.
2. Bagi institusi pendidikan
Laporan praktikum ini dapat digunakan sebagai dokumen tambahan
yang dapat digunakan oleh tingkatan-tingkatan di bawah sebagai sumber
informasi mengenai praktikum yang akan dijalani saat mengikuti kegiatan
praktikum mata kuliah Ilmu Kedokteran Gigi Klinik.

2
BAB II

ISI

2.1 Praktikum isolasi bakteri


2.1.1 Pengambilan Sampel
Alat dan Bahan:
1. Masker dan hand-scoon steril

2. Hand Sprayer dan alkohol

3
3. bunsen +spritus + korek

4. Spoit 1,3,5, dan 10

5. Lap halus + lap kasar

4
6. Kertas label

7. Kamera digital
8. Air gelas

9. Senter kecil

5
10. Cutton bud

11. Lecron

12. Air suling 50 ml


13. Labu Erlenmeyer 100 ml + alum. Foil

6
14. Medium transport (MHA) 9 ml (spoit)

15. Botol vial + medium transport + kapas

Prosedur:

1. Pengarahan praktikum I oleh salah seorang asisten serta pembagian


daerah apusan.
2. Bersihkan meja praktikum dengan lap kasar bersih, kemudian
sterilkan dengan menggunakan handsprayer berisi alkohol 70% dan lap
halus bersih.

7
3. Masukkan medium transport 9 mL ke dalam botol vial, kemudian tutup
menggunakan kapas dan aluminium voil.

4. Pastikan seluruh alat dan bahan telah siap.


5. Instruksikan kepada pasien untuk berkumur di washtafel ruang tengah
laboratorium.

8
6. Nyalakan senter dan 2 buah bunsen, gunakan masker, kemudian hand-
scoon steril.

7. Dekatkan botol vial dan bunsen ke rongga mulut pasien. Ambil


excavator/cotton bud, kemudian ambil sampel dari rongga mulut
dengan teknik apusan.

9
8. Masukkan sampel ke dalam botol vial, kemudian sumbat kembali
dengan kapas.

9. Beri label kelompok pada botol vial.

10
10. Inkubasi dalam inkubator suhu 37ºC selama 1x24 jam.

2.1.2 Pengenceran
Alat dan Bahan :
1. Masker + handscoon steril
2. Hand sprayer + alkohol 70%
3. 2 Bunsen + spiritus + korek api
4. Spoit 1,3,5,10 ml
5. Lap halus + lap kasar
6. Kertas label + kertas hvs
7. Kamera digital/kamera hp
8. 5 tabung reaksi + kapas + rak tabung

9. Air suling 45 ml
10. Botol vial berisi sampel
11. Medium BHIA 9 ml (spoit)

11
12. 3 cawan petri

Prosedur :
1. Pengarahan praktikum II oleh salah seorang asisten.
2. Bersihkan meja praktikum dengan lap kasar bersih, kemudian
sterilkan dengan menggunakan handsprayer berisi alkohol 70% dan
lap halus bersih.
3. Ambil botol vial dari inkubator.
4. Nyalakan 2 buah bunsen, gunakan masker, kemudian handscoon
steril.
5. Ambil air suling sebanyak 9 ml, ukur dengan menggunakan spoit 10
ml.

6. Ambil 5 buah tabung reaksi, isi dengan air suling masing-masing 9


ml.

12
7. Beri label/tanda pada 6 buah spoit 1 ml.
8. Ambil 1 ml sampel dari botol vial, kemudian masukkan ke dalam
tabung I, homogenkan.

9. Ambil 1 ml dari tabung I, kemudian masukkan ke dalam tabung II,


homogenkan.

13
10. Lanjutkan prosedur sampai tabung V dengan spoit berbeda,
homogenkan.

11. Ambil 1 ml sampel dari tabung I, III, dan V dengan menggunakan


spoit yang berbeda, kemudian masukkan ke dalam 3 cawan petri.

14
12. Tuang medium BHIA steril sebanyak 8-10 ml kedalam setiap cawan
petri.

13. Homogenkan cawan petri dengan goyangan membentuk angka 8

15
14. Setelah 5-10 menit, medium BHIA akan memadat.

15. Bungkus cawan petri dengan kertas, beri label kelompok.

16
16. Inkubasi dalam inkubator bersuhu 37C selama 1x24 jam.

2.1.3 Pembuatan Isolat Murni


Alat dan Bahan
1. Masker
2. Hand-scoon steril
3. Hand-Sprayer & Alkohol
4. 2 Bunsen + Spiritus + Korek Api
5. Lap halus, lap kasar
6. Kertas label
7. Spidol permanen
8. Cawan petri steril

17
9. Cawan petri hasil pengenceran

10. Medium BHIA 9 ml + spoit 10 ml


11. Ose bulat

Prosedur Kerja :
1. Ambil cawan petri, kemudian bagi menjadi tiga kuadran (bentuk
T) dengan spidol permanen

2. Nyalakan 2 bunsen, gunakan masker dan hand-scoon steril

3. Isi cawan petri dengan medium BHIA sebanyak 10 ml, tunggu


hingga memadat

18
4. Ambil satu ose koloni yang tumbuh pada cawan petri sebelumnya,

tanam pada medium BHIA di dalam cawan petri baru dengan cara

menggores secara quadratum

5. Bungkus cawan petri dengan kertas, beri label kelompok

19
6. Inkubasi dalam inkobator pada suhu 37o C selama 1x24 jam

2.2 Praktikum identifikasi bakteri aerob dan anaerob


Alat dan Bahan
1. Masker + Hand-scoon steril
2. Hand sprayer + alcohol 70%
3. 2 bunsen + Spiritus + Korek api/LAF
4. Lap halus + Lap kasar
5. Kertas label
6. Kamera digital
7. Spoit 1,3,4,10
8. Tabung reaksi + kapas + rak tabung

20
9. Medium cair dan ose

10. Cawan Petri berisi sampel

Prosedur :
1. Ambil media cair dalam tabung kultur yang steril

2. Ambil biakan murni bakteri dari praktikum sebelumnya

21
3. Diinokulasikan sebanyak satu ose saja ke dalam media cair

4. Homogenkan dengan cara memutar-mutar atau memilin tabung kultur


di antara kedua telapak tangan

22
5. Inkubasi dalam inkubator bersuhu 37ºC selama 1x24 jam

6. Setelah 24 jam, amati pertumbuhan bakteri pada media cair apakah


terlihat warna keruh pada bagian atas,bawah.tengah ataupun merata
7. Kelompokkan bakteri yang diamati ke dalam kelompok bakteri :
aerob(atas), anaerob(bawah), anaerob fakultatif(tengah), dan
mikroaerofil(merata)

2.3 Praktikum pewarnaan gram


Alat dan Bahan :
1. Masker + Handscoon steril

23
2. Hand Sprayer + Alkohol 70%
3. 2 Bunsen + Spirtus +Korek Api (LAF)
4. Mikroskop
5. Lap halus + Lap Kasar
6. Kertas label
7. Kamera digital
8. Akuades
9. Lugol

10. Lup atau colony counter

11. Cawan petri yang berisi sampel


12. Gentian violet
13. Minyak Emersi
14. Tissue
15. Pipet tetes dan Ose bulat

24
16. Safranin

Prosedur Kerja.
1. Pengarahan dilakukan oleh salah seorang asisten serta pembagian
daerah apusan.
2. Membersihkan meja praktikum dengan menggunakan lap kasar yang
bersih, setelah itu sterilkan dengan menggunakan botol spray yang
berisi alkohol 70%.
3. Siapkan alat dan bahan, lalu sterilisasi alat terlebih dahulu.
4. Ambil cawan petri dari inkubator yang berisi sampel.

5. Ambil akuades diteteskan pada kaca objek ditambahkan 1 ose biakan


sampel lalu fiksasi di atas api.

25
6. Tetesi violet dan biarkan 1 menit, lalu cuci dengan air mengalir.

7. Tetesi lugol biarkan selama 1 menit dan kembali dicuci dengan air
mengalir.

8. Tetesi alkohol 96% kemudian cuci dengan air mengalir dan


tambahkan safranin kemudian cuci lagi dengan air mengalir.

26
9. Keringkan dengan menggunakan kertas serap dan tambahkan minyak
emersi dan amati di bawah mikroskop.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Isolasi bakteri adalah proses memisahkan baktteri dari lingkungan, sehingga
dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni yang selanjutnya disebut kultur murni.
Isolasi bakteri terdiri dari tiga tahapan yaitu propagasi, pengenceran dan inokulasi.
Propagasi adalah proses perbanyakan jumlah sel bakteri dengan cara pencampuran
bakteri dengan medium selektif lalu diinkubasi. Pengenceran adalah proses
melarutkan bakteri kerdalam air secara berseri atau bertahap dengan tujuan untuk
mengurangi kepadatan bakteri sehingga bakteri dapat dihitung. Inokulasi adalah
proses transfer bakteri ke medium pertumbuhan.
Bakteri dibedakan menjadi dua berdasarkan kebuuhannya terhadap bakteri
yaitu bakteri aerob dan anarob. Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan
oksigen sedangkan bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan
oksigen. Dalam praktikum mengidentifikasi bakteri aerob dan anaerob dapat
dilihat bahwa bakteri aerob berada pada bagian atas media cair karena pada
dasarnya memang memerlukan oksigen sedangkan bakteri anaerob berada pada
bagian bawah dari media cair. Setelah melakukan praktikum pewarnaan gram
dapat disimpulkan bahwa bakteri gram positif akan berwarna ungu setelah proses
pewarnaan dan bakteri gram negatif akan berwarna merah.
3.2 Saran
Dalam melakukan praktikum di labratorium sangat perlu memperhatikan
peraturan keselamatan, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan.
Sebelum melakukan praktikum harus mencuci tangan terlebih dahulu. Alat yang
akan digunakan dalam praktikum pun juga harus melewati tahap sterilisasi. Dalam
pengerjaan juga harus berhati-hati karena berhubungan dengan objek berupa
bakteri dan alat-alat yang mudah pecah.

28

Anda mungkin juga menyukai