Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PRODI FARMASI POLTEKA MANGUNWIJAYA


MENGAMATI MIKROBA DI SEKITAR KITA DENGAN TEKNIK
ASEPTIS

KELOMPOK:
MARIANA NIKEN AYU / 221011
DEVA FITRIANA/221013
AGNES INTAN SAPUTRA/221061

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
SEMARANG
2022
MENGAMATI MIKROBA DISEKITAR KITA DENGAN TEKNIK ASEPTIS

I. TUUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan cawan petri yang ditumbuhi bakteri
atau tidak ditum.buhi bakteri
2. Mahasiswa dapat membandingkan cara kerja aseptis dan dengan cara kerja
yang tidak aseptis dari hasil pertumbuhan bakteri
3. Mahasiswa dapat membuktikan dan mengamati keberadaan mikroba yang
terdapat disekitar,baik anggota tubuh maupun lingkungan

II. DASAR TEORI


Mikroorganisme adalah segala makhluk yang berukuran mikroskopis, yaitu
beberapa mikron atau bahkan lebih kecil. Mikroorganisme umumnya dapat
ditemukan di dalam tubuh manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan. Peranan
mikroorganisme di bidang lingkungan diantaranya adalah sebagai biosensor
terhadap adanya polutan di alam (Prayitno, 2017).
Teknik aseptis adalah suatu sistem cara bekerja atau praktek yang menjaga
sterilisasi ketika menangani perlakuan mikroorganisme untuk mencegah
kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Ini sangat efisial dan
kunci keberhasilan prosedur mikroba yang harus diketahui oleh seseorang yang
hendak melakukan analisis.
Pengambilan sampel harus dilakukan secara statistik agar tidak
terkontaminasi.(John 1990)
III. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

1. Cawan petri 1. medium steril tauge


2. Lampu spiritus ekstrak agar yg lebih
3. Cawan petri steril mencair
4. Pipet ukur steril dan tidak steril 2. tea tegak
5. pinset 3. sampel anggota
6. pisau lab tubuh(kulit,rambut dan
gigi)
IV. CARA KERJA
1. Cara kerja teknik aseptis
Buka tutup tabung dengan menjepitnya pada jari kelingking kanan

Panaskan mulut tabung medium dengan melewatkannya di atas api lampu spiritus

Dengan tangan kiri bukalah cawan petri sedikit saja tuangkan medium tea cair dengan
cepat kurang lebih 10 sampai 15 ml

Tutup kembali cawan petri dan biarkan medium membeku

2. Mikroba di sekitar
Cairkan medium tea tegak dalam penangas air sampai mencair turunkan suhunya
sampai 38°-40°C dengan menggosok-gosokkannya diantara kedua telapak tangan

Tuangkan medium dari salah satu tabung secara aseptik aseptis ke dalam cawan petri
yang tidak steril biarkan medium membeku (no 1)

Lakukan hal yang sama untuk semua cawan petri steril (no ll-Vlll) kemudian lakukan
hal berikut

Biarkan cawan petri ll tanpa perlakuan (sebagai kontrol)

Ambil secara aseptis 0,2 ML aquades steril dengan pipet yang tidak steril dan teteskan
di atas permukaan medium cawan petri lll

Tandai bagian cawan petri no lV dengan spidol menjadi dua bagian dan berilah tanda
a dan b karik sedikit kotoran gigi dengan tusuk gigi dan goreskan hati-hati pada
permukaan medium( bagian A dalam cawan petri)

Berikan pisau laboratorium dengan alkohol 70% kerik sedikit epidermis kulit tangan
dan letakkan pada permukaan medium cawan petri no lV bagian B

Ambil beberapa helai rambut kepala dan letakkan pada permukaan medium cawan
petri no V, dengan menggunakan pinset pul yang telah disetelkan dengan alkohol
70% dan lampu spiritus

Tandai bagian bawah cawan petri no lV dengan spidol menjadi 2 bagian dan berilah tanda
A dan B. Sentuhkan jari pada permukaan medium (bagian A). Pada cawan petri kemudian
cuci tangan dengan menggunakan larutan antiseptik dan tentukan pada permukaan
medium ( bagian B) pada cawan petri

Bukalah cawan petri Vll dan Vlll di dua tempat yang berlainan,misalnya satu d lab
dan satunya di tempat yang banyak dilewati atau banyak dilewati angin

Inkubasikan semua cawan petri selama 24 ampai 48 jam amati ada atau tidaknya
pertumbuhan koloni mikroba

V. HASIL PENGAMATAN

Keterangan Deskripsi Gambar


Mikroba di sekitar : Cawan petri yang digunakan
a. Kontrol berisi media dibiarkan tanpa
perlakuan untuk kontrol
negatif, pada hasil praktek
dapat disimpulkan bahwa
media yang digunakan untuk
kontrol negatif tidak
menunjukan adanya
pertumbuhan bakteri, karena
pada media tersebut tidak
diberi cemaran apapun.
b. Aquadest steril Dari hasil pengamatan
dengan pipet disimpulkan untuk cawan yang
ukur steril berisi aquadest dengan pipet
steril menunjukan tidak ada
pertumbuhan bakteri.

c. Aquadest steril Dari hasil pengamatan dapat


dengan pipet disimpulkan cawan yang berisi
tidak steril aquadest steril dengan pipet
tidak steril menunjukan adanya
pertumbuhan bakteri, bakteri
yang tumbuh berbentuk bulatan
kecil berwana putih pada
media.
d. Jari / kulit Dalam 2 sampel yang diambil
tangan dicuci dan kedua sempel menunjukan
tidak dicuci adanya pertumbuhan koloni
pada tiap media, namun pada
tangan yang tidak dicuci
pertumbuhan bakteri terlihat
lebih banyak dari pada tangan
yang dicuci hal ini dapat terjadi
karena sampel tangan kotor
mengandung bakteri yang
cukup banyak sehingga koloni
yang tercipta pada media juga
banyak sedangkan pada media
tangan dicuci terdapat
pertumbuhan bakteri yang
terjadi hal ini mungkin dapat
terjadi karena bakteri pada
udara menempel setelah
tangan dicuci.
e. Rambut dan Mikroba pada rambut lebih
kikir banyak sedangkan kotoran gigi
gigi hanya sedikit. Pada rambut
terdapat banyak mikroba,
karena rambut berkontaminasi
secara langsug dengan udara
kotor maupun debu. Dimana
kemungkinan karena udara
lembab di kepala praktikan
sehingga rambut yang kotor
baik untuk pertumbuhan
bakteri, sehingga bakteri pada
helaian rambut lebih banyak.
f. Udara luar / Terlihat adanya
lingkungan mikroorganisme yang tumbuh
tidak beraturan. Adanya
pertumbuhan mikroorganisme
tersebut dikarenakan cawan
petri berkontak langsung
dengan udara luar,
g. Cawan tidak steril Pada cawan petri ini tidak
terlihat bakteri yang tumbuh.

h. Cawan steril Terlihat bakteri yang tumbuh di


area medium. Hal ini
menunjukan bahwa pekerjaan
yang dilakukan praktikan tidak
asepstis.
i. Aquadest tidk Pada cawan petri berisi aqudest
steril tidak steril menunjukan
pertumbuhan mikroba yang
cukup banyak.

j. Air mineral Sample air mineral


menunjukan hasil yang bebas
dari mikroba

VI. PEMBAHASAN
Praktikum mikroba disekitar dibagi menajdi 7 pengujian yaitu cawan petri yang
berisikan media saja sebagai kontrol negatif, aquadest sterill dengan pipet ukur
steril, aquadest steril dengan pipet ukur tidak steril, kulit tangan di cuci dan tidak di
cuci, rambut dan gigi kemudian yang terahkir pengujian pada udara luar atau
lingkungan. Hasil dari pengujiannya cawan petri yang berisi media saja sebagai
kontrol negatif tidak terlihat adanya pertumbuhan bakteri karen praktikan bekerja
secara aseptis dan alat abahn yang di gunakan sudah sterill sehingga tidak ada
cemaran apapun pada cawan petri kontrol negatif.Pada pengujian dicawan petri
yang menggunakan aquadest steril dengan pipet ukur sterill menunjukkan tidak
terjadi pertumbuhan mikroba ataupun tidak ada cemaran karena sama seperti
kontrol negatif praktikan bekerja secara aeptis dan juga alat bahan yang digunakan
telah di sterilkan sehingga tidak akan ada mikroba yang yang tumbuh.
Pada pengujian ketiga cawan petri yang berisikan aquadest sterill degan pipet
ukur tidak steril memberikan hasil yang berbeda dari dua pengujian sebelumnya ,
pada pengujian ketiga ini terdapat pertumbuhan mikroba atau terjadi cemaran
karena pada pengambilan aquadest steril menggunakan pipet yang tidak disterillkan
terlebih dahulu dan kemungkinan pipet telah terkontaminasi dengan bakteri luar.
Pengujian selanjutnya cawan petri yang yang diperlakukan dengan mencuci tangan
terlebih dahulu dan tidak mencuci tangan terlebih dahulu , hasil uji pada
tangan tidak dicuci lebih banyak menghasilkan cemaran atau mikroba sedangkan
tangan yang dicuci terlebih dahulu cemaran yang dihasilkann tidak begitu banyak
hal ini dapat terjadi karena pada tangan yang tidak dicuci terdapat bakteri atau
mikrobba yang banyak sedangkan pada tangan yang dicuci bakteri atau mikroba
menempel ke tangan melalui udara luar.
Kemudian pengujian yang dalam cawan petri di beri rambut dan kotoran gigi
pertumbuhan mikroba lebh banyak pada kotoran gigi dari pada rambut hal ini di
karenakan kotoran gigi terletak di rongga mulut yang terdapat sisa – sisa makanan
dan air liur yang membuat rongga mulut basah atau berair dimana keadaan basah
atau berair adalah tempat yang baik untuk pertumbuhan mikroba sehingga mikroba
yang dihasilkan pada kotoran gigi lebih banyak di bandingkan pada rambut.
Pengujian pertumbuhakan mikroba selanjutnya yaitu cawan petri yang dibiarkan di
udara luar terlihat adanya mikroorganisme yang tumbuh tidak beraturan.
Adanya pertumbuhan mikroorganisme tersebut dikarenakan cawan petri
berkontak langsung dengan udara luar, karena salah satu faktor pertumbuhan
mikroorganisme yaitu adanya faktor oksigen dan juga udara luar yang merupakan
pembawa bahan partikulat, debu dan tetesan cairan yang kemungkinan dimuati oleh
bakteri atau mikroorganisme maka pada cawan petri terdapat pertumbuhan
mikroorganisme

VII. KESIMPULAN
1. Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada banyak mikroba
disekitar kita maupun dilingkungan. Misalnya pada rambut, kuku, tangan, dan
udara sekitar.
2. Secara garis besar, bakteri akan menyesuaikan tempat hidupnya atau media nya
berdasarkan sifat dan jenis dari bakteri itu sendiri.
3. Pada praktikum, cawan petri yang tidak ditumbuhi cemaran atau
mikroorganisme adalah cawan petri yang diperlakukan secara aseptis atapun
tidak aseptis dan menggunakan alat badan yang steril.
4. Pada praktikum cawan petri yang ditumbuhi cemaran adalah cawan petri ke
dua , ketiga , keempat dan kelima.
5. Untuk cawan petri yang tidak ditumbuhi cemaran adalah cawan petri yang
pertama dan keenam

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Annoymous.30 Maret 2016.Teknik Isolasi Bakteri,Diakses pada tanggal 27
September 2021.https://edoc.tips/download/teknik-isolasi-bakteri_pdf
Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir
Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, Vol 2(2).
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di
Dalam Laboratorium, Ulasan Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai