Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

1.1 Prinsip percobaan


Dapat memahami pengertian dasar inokulasi, inkubasi, dan dstruksi
Dapat memahami cara kerja destruksi
1.2 Tujuan percobaan
Untuk mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme
Untuk mempelajari maksud dari teknik inkubasi
Untuk mengetahui cara destruksi yang baik dan benar
LANDASAN TEORI
Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada
dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan
teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1. Menyiapkan ruangan Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril
agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan
serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara
yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar
ultraviolet (Pelczar, 1986).
2. Pemindahan dengan dengan pipet Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada
penyelidikan untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni
(Pelczar, 1986).
3. Pemindahan dengan kawat inokulasi Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau
nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan
penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan
nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelczar, 1986).
Inkubasi merupakan suatu teknik perlakuan bagi mikroorganisme yang telah diinokulasikan pada
madia (padat atau cair), kemudian di simpan pada suhu tertentu untuk dapat melihat
pertumbuhannya. Bila suhu inkubasi tidak sesuai dengan yang diperlukan, biasanya mikroorganisme
tidak dapat tumbuh dengan baik. Media inkubasi digolongkan menjadi 2 jenis :
Pada lemari biasa atau suhu kamar,
Pada incubator yang suhunya dapat di tentukan
Proses ini bertujuan agar kita dapat melihat pertumbuhan atau perkembangbiakan pada
mikroorganisme.
Destruksi merupakan proses pemusnahan pada hasil pekerjaan mikrobiologi yang telah mengandung
mikroorganisme sebelum dilakukan pencucian. Proses destruksi ini penting untuk dilakukan, hal ini
bertujuan untuk membersihkan semua mikroorganisme yang terdapat pada alat alat yang telah
digunakan pada saat percobaan. Karena kita tidak dapat memastikan bahwa alat alat itu bersih
sebelum di destruksi, bisa saja terdapat bakteri atau mikroorganisme yang dapat membahayakan
diri kita. Proses ini umumnya di lakukan dengan memasukkan semua wadah atau alat hasil
percobaan (yang sudah d kontakan dengan mikroorganisme) ke dalam autoklaf, kemudian di
aktifkan pada suhu 121 derajat celcius selama 30 menit. Bila telah selesai, wadah yang mengandung
media dan mikroba hasil percobaan (yang telah cair) dapat di buang ke pembuangan umum,
kemudian alat dicuci bersih dengan air sabun.
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Penuangan Media
Media yang telah kita buat minggu kemarin, kita panaskan sampai cair.
Telah tersedia 3 cawan petri dan 6 tabung reaksi. Cawan petri masing-masing diisi 15 ml media NA,
MCA dan SDA. Pipet menggunakan pipet volume 20 ml. sedangkan tabung reaksi diisi 2 ml media
yang sama dengan tegak dan miring. Pipet menggunakan pipet volume 5 ml. beri label.
Pada cawan putar sekali saja dan jangan diganggu atau digoncang agar tidak terjadi gumpalan. Pada
tabung media miring, setelah diisi media taung disandarkan pada rak tabung agar miring. Biarkan
memadat.
Setelah memadat, media siap digores. Lebih baik diamkan sampai dingin pada suhu kamar.
3.2 Inokulasi Mikroorganisme
inokulasikan masing-masing 1 isolat mikroorganisme yang telah disediakan , yaitu ; air bak, air
ledeng, dan air selokan. Cara melakukan inokulasi yaitu dengan cara menggores media plat dan
miring meggunakan ose bulat, sedangkan media tegak ditusuk dengan menggunakan kawat ose
lurus.
Air bak, Air ledeng dan air selokan digores pada cawan petri yang masing-masing telah berisi media
NA, SDA dan MCA. Tiap cawan diberi tanda untuk masing-masing air.
Sedangkan pada tabung reaksi masing-masing berisi madia yang sama namun dibuat tegak dan
miring. Kita hanya menggores dan menusuk air selokan saja pada tabung ini.
Setiap selesai melakukan inokulasi satu galur mikroorganisme, kawat ose harus di flambir (dibakar
sempurna msampai membara) untuk menghidari kontaminasi. Galur kapang lebih baik diinokuasi
akhir untuk menghindari penyebaran spora yang tidak diinginkan.
3.3 Inkubasi Hasil Inokulasi
Semua cawan dan tabung di inkubasi pada suhu yang optimum dan waktu yang tepat untuk
pertumbuhan mikroorganisme yang diinokulasi. Biakan bakteri pada 35-370C selama 24 jam sampai
48 jam, khamir pada 30-350C selama 3 hari dan kapang pada 20-250C selama 5-7 hari.
Untuk hasil inokulasi pada media MCA dan NA dimasukkan dalam incubator. Dibungkus dengan
kertas coklat (duplo) dan diberi label agar tidak tertukar dengan yang lain. Sedangkan pada SDA
dimasukkan dalam lemari kayu dibungkus an diberi label.
Pengamatan dilakukan terhadap seluruh cirri makroskopis yang dapat dilihat. Jika perlu dapat dilihat
cirri makroskopisnya juga. Catat seluruh pengamata dengan lengkap dan teliti bila perlu dengan foto.
Hasil percobaan inokulasi yang terbaik dapat disimpan dalam lemari pendingin untuk dipergunakan
pada percobaan minggu depannya atau untuk identifikasi.
3.4 Destruksi
Siapkan aquadest untuk mengisi autoklaf sampai batas volume yang ditentukan.
Masukkan semua alat gelas atau bahan lain yang pernah konta dengan mikroba ke dalam autoklaf.
Pasang kunci pengaman autoklaf, tutup lubang pengeluaran uap, kemudian autoklaf dinyalakan
pada suhu 1210C. waktu destruksi dihitung seama 30 menit setelah suhu yang diinginkan tercapai.
Matikan alat, keluarkan uapnya sampai tekanan dalam alat = 0, barulah alat gelas bisa dikeluarkan
dari dalam autoklaf.
Semua alat harus langsung dicuci dengan air sabun untuk menghindari perkembangan populasi
mikroba yang baru.
Alat gelas dikeringkan dengan cara ditiriskan(tidak boleh dengan lap), kemudian dapat dapat
dibungkus sesuai dengan ketentuan yang berlaku bila akan disterlisasi lagi.
HASIL PERCOBAAN

Media Pelat / datar pada cawan petri


Sampel : Ledeng, Selokan, Bak
Media NA + Sampel
Media NA + Sampel
Ledeng (L) : Hampir tidak ada pertumbuhan bakteri
Bak (B) : Terdapat sedikit pertumbuhan bakteri berwarna kuning, berkoloni 3
Selokan (S) : Terdapat banyak pertumbuhan bakteri berwarna putih, berkoloni lebih dari 5
Media MCA + Sampel

Media MCA + Sampel


Ledeng (L) : Terdapat sedikit koloni yang menyebar dan berukuran kecil, berwarna merah muda
Bak (B) : Terdapat banyak koloni, berwarna kuning kemerahan (jingga)
Selokan (S) : Terdapat banyak koloni, berwarna putih, berlendir dan menyebar
Media SDA + Sampel Media SDA + Sampel
Ledeng (L) : Terdapat kapang dan khamir, berbentuk bulat hijau pinggir putih, berlendir sedikit
Bak (B) : Terdapat banyak kapang dan khamir, berlendir, keruh, berwarna putih
Selokan (S) : Terdapat banyak kapang dan khamir, berbentuk bulat ada 2 lapisan yaitu lapisan bawah
berwarna hijau dan lapisan atas berwarna putih. Terdapat juga kapang yang berwarna putih
Media Tegak dan Media Miring pada tabung reaksi
Sampel : Air Selokan
Media NA
Tegak Miring
Media NA
Tegak : Terdapat sedikit pertumbuhan bakteri pada permukaan media, berwarna putih
Miring : Terdapat sedikit pertumbuhan bakteri pada permukaan media, berwarna putih
Media MCA
Tegak Miring
Media MCA
Tegak : Terdapat pertumbuhan bakteri pada permukaan media, koloni berkumpul pada permukaan
media
Miring : Terdapat banyak pertumbuhan bakteri pada permukaan media, dan berwarna putih
Media SDA
Tegak Miring
Media SDA
Tegak : Terdapat banyak kapang dan khamir pada permukaan media, berwarna kuning, ada yang
berlendir, putih berlendir
Miring : Terdapat banyak kapang dan khamir pada permukaan media, berwarna putih berlendir
PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan ini, SDA merupakan media mudah menggumpal terbukti saat dipipet media
agak sulit dikeluarkan sehingga menggumpal pada cawan petri. MCA merupakan media yang
berwarna merah. Kita harus memutar cawan tujuannya adalah agar media merata dan jangan
diganggu atau diguncang agar media tidak menggumpal.
Dari isolate mikroorganisme yang kita goreskan pada media, yaitu air selokan, air bak, dan air ledeng
kita melihat perbedaan yang cukup terlihat. Pada media NA, goresan air selokan banyak sekali
bakteri yang tumbuh. Hal ini dikarenakan air selokan memang terlihat kotor. Coba kita lihat selokan-
selokan di pinggir jalan pasti banyak sampah dan kotoran yang mengalir. Selain itu pada air selokan
pasti sering terkena air ujan. Maka benar jika air selokan mengandung banyak bakteri. Goresan air
bak pun tumbuh bakteri namun tidak begitu banyak. Hal ini dikarenkan bak yang kotor atau pun
memang air dari ledeng yang kotor dan mengandung bakteri. Terlihat ada air ledeng pun tumbuh
bakteri namun tidak sebanyak air bak.
Pada media MCA kita sama sekali tidak melihat pertumbuhan satupun bakteri atau mikroorganisme,
karena saat MCA belum benar-benar padat kita sudah menggores. Namun hasil yang kita dapatkan
adalah hasil percobaan dari kelompok lain.
Pada media SDA kita akan melihat pertumbuhan kapang dan khamir. Pada goresan air selokan masih
banyak kapang dan khamir yang tumbuh. Hal ini jelas karna air selokan itu kotor. Namun pada
gorean air ledeng justru lebih sedikit dibandingkan air bak. Hal ini menunjukan bahwa, air bak
mengandung kapang atau khamir dan mengandung sedikit bakteri. Hal itu jelas disebabkan oleh bak
yang tidak bersih saat membersihkannya.
Pada prosedur awal dilakukan pembuatan media plat, media tegak dan media miring. Pada
pembuatan media plat dengan media NA dan SDA cair kedalam cawan Petri digunakan untuk
menghitung jumlah koloni bakteri pada media plat tersebut. Pada pembuatan media miring itu
dilakukan untuk menumbuhkan bakteri yang bersifat aerob. Pada pembuatan media tegak dilakukan
untuk menumbuhkan bakteri yang bersifat anaerob.
Bakteri aerobik adalah organisme yang membutuhkan oksigen.
Bakteri anaerobik adalah organisme yqng tumbuh tanpa oksigen molekular.
Bakteri anaerobik terbagi 2:
Anaerobik fakultatif adalah bakteri yang masih bisa hidup ditempat yang mengandung oksigen.
Anaerobik obligat adalah bakteri yang sama sekali tidak bisa terkena oksigen.
Prosedur kerja aseptis dilakukan dengan prinsip seminimal mungkin tidak terjadi kontaminasi dan
tercampurnya bahan yang tidak diinginkan. Digunakannya jarum ose lurus pada media tegak
dikarenakan pada inokulasi bakteri agar tegak lurus, menggunakan tabung, dan agar inokulan yang
ada bisa masuk secara merata dalam media sampai menuju titik pusat tabung.
Air selokan pada media miring (NA, MCA, dan SDA) : bakteri tumbuh disekitar agar yang posisinya
miring mengikuti bentuk goresan ( merupakan bakteri yang bersifat aerob). Pertumbuhan bakteri
akan tumbuh banyak, seperti halnya pada media plat, karena media miring ini memungkinkan
tersentuh oksigen untuk mendapatkan nutrisi bagi bakteri.
Air selokan pada media tegak (NA, MCA, dan SDA) : Pertumbuhan bakteri ditunjukan dengan adanya
bakteri yang melintang ke dalam media tegak, namun pertumbuhan bakteri diatas permukaan media
tegak lebih banyak, ini ditunjukkan karena bakteri yang bersifat aerob bergerak ke atas untuk
mendapatkan oksigen, sehingga penampakan bakteri yang lebih banyak ada di atas permukaan
media tegak, namun pada media tegak ini pertumbuhan bakteri lebih sedikit di banding pada media
miring atau media plat.
Air selokan, air bak dan air ledeng pada cawan petri (NA,MCA, dan SDA) : Pada penanaman bakteri
ditunjukkan dengan adanya penampakan bakteri di atas permukaan media, ini menunjukkan bahwa
bakteri ini bersifat aerob, bakteri menuju keatas untuk mendapatkan oksigen lebih banyak. Pada
media plat, pertumbuhan lebih banyak di banding dengan pertumbuhan pada media yang lain, ini
disebabkan karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigen lebih banyak sehingga pada
media plat.

KESIMPULAN
Media NA, MCA, dan MSA untuk mengetahui pertumbuhan bakteri.
Media SDA hanya unutk mengetahui pertumbuhan kapang dan khamir.
Untuk pertumbuhan kapang dan khamir harus diinkubasi di lemari kayu. Untuk kapang suhu 20-250C
5-7 hari, untuk khamir 25-300C 2-3 hari dan untuk bakteri 35-370C 24 jam sampai 48 jam.
Media SDA dan NA merupakan media yang mudah menggumpal.
Teknik destruksi dilakukan dengan alat autoklaf pada suhu 1210C selama 30 menit atau apabila
dalam keadaan darurat dapat menggunakan suhu 1000C selama 1 jam.
Media tegak merupakan media untuk bakteri anaerob.
Media miring dan media plat merupakan media untuk bakteri aerob.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga.

LAMPIRAN
Apakah yang dimaksud dengan : suspensi bakteri, inokulum, kultur biakan, galur murni bakteri?
– Suspensi bakteri : bakteri yang bekelompok yang tedapat pada media yang telah digores oleh
suatu sampel bila suspensi yang terbentuk kental, maka bakteri yang terkandung dalam suspensi itu
adalah bakteri gram negative namun bila suspensi yang terbentuk encer maka bakter yang terbentuk
adalah gram positif.
– Inokulum : mikroba yang akan ditanam.
– Kultur biakan : proses penumbuhan mikrobakteri di dalam media yang telah digores oleh
sampel.
– Galur murni bakteri : jenis dari bakteri yang hidup secara berkelompok, biasanay dapat
ditemukan ditanah, air, udara, limbah bahkan terdapat juga pada makanan dan tubuh manusia.

Apa bedanya : suspense bakteri dan campuran inokulum bakteri?


Suspense bakteri, bakteri yang sudah ditanam dalam suatu media dan tinggal diamati
perkembangannya. Sedangkan campuran inokulum bakteri, bakteri yang baru akan ditanam dalam
suatu media.
Apakah bedanya : ciri makroskopis dan mikroskopis bakteri?
Ciri makroskopik yaitu ciri bakteri yang dapat dilihat dengan kasat mata/secara langsung oleh mata.
Sedangkan ciri mikroskopik yaitu ciri bakteri yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata melainkan
harus menggunakan alat yaitu mikroskop.
Apakah yang dimaksud dengan : suhu minimal, suhu optimal, dan suhu maksimal pertumbuhan
mikroorganisme. Manakah yang masih aman untuk pertumbuhannya?
– Suhu minimal : suhu paling rendah unuk bakteri dapat hidup.
– Suhu optimal : suhu yang paling tepat untuk bakteri dapat hidup.
– Suhu maksimal : suhu paling tinggi untuk bakteri dapat hidup.
Mengapa tekanan dalam autoklaf harus diatur hingga nol? Bagaimana mengetahui bahwa keadaan
tersebut sudah tercapai?
Agar saat autoklaf dibuka, tekanan didalam autoklaf tidak mendorong alat-alat terlempar keluar. Hal
tersebut dapat diketahui dengan melihat pengatur suhu dan tekana diluar autoklaf.

Anda mungkin juga menyukai