TEKNIK ASEPTIK
Aseptik berarti tidak adanya kontaminan pada sampel mikroba, area kerja dan media
pertumbuhan, sedangkan Teknik Aseptik adalah usaha untuk mencegah adanya kontaminasi
sampel,area kerja dan media dari mikroba kontaminan.
3. Bilas kembali dengan air hingga tangan anda terbebas dari sisa sabun
4. Tadahkan tangan dibawah kran air, siramkan air pada gagang kran air sehingga
bersih dari sisa sabun, hal ini untuk menghindarkan karat pada putaran kran air.
2. Semprot meja kerja dengan Akohol,demikian pula udara disekitar area kerja
3. Meja kerja di lap, dengan satu arah ke arah badan ( bawah )
4. Semprot tangan dengan alkohol dan gosokkan ke sela jari hingga merata.
B. MEMINDAHKAN/MENTRANSFER BAKTERI SECARA ASEPTIK.
Memindahkan bakteri/mikroba dari media lama ke media steril yang baru dalam istilah
mikrobiologi disebut dengan Inokulasi, sedangkan Isolasi adalah memindahkan bakteri dari
media lama ke media baru secara yang bertujuan untuk mendapatkan biakan murni. Istilah ini
seringkali sulit dibedakan sebab keduanya merupakan kegiatan memindahkan bakteri dari satu
media ke media lain , hanya saja tujuannya berbeda, isolasi bertujuan untuk membuat biakan
murni, sedangkan inokulasi bertujuan untuk memindahkan bakteri untuk peremajaan,
penghitungan, atau kegiatan lain yang sifatnya memindahkan mikroba.
Isolasi pada tahap awalnya dapat berupa memindahkan bakteri ( melakukan Inokulasi
) dengan cara mengencerkan sampel, membuat goresan kwadran, T, sinambung atau radian ,
dilanjutkan inokulasi dari koloni terpencil sampai mendapatkan biakan murni, yaitu
mendapatkan kultur bakteri yang hanya satu jenis. Isolasi bisa juga dilakukan langsung dari
kultur campuran kemudian dipindahkan/diinokulasi ke media baru sampai menghasilkan
biakan murni, atau dengan pengenceran dilanjutkan dengan penebaran atau penuangan
media, dengan kata lain isolasi pasti melakukan inokulasi, sedangkan inokulasi tidak selalu
melakukan isolasi.
Inokulasi adalah memindahkan mikroba dari media lama ke media steril yang baru
secara aseptik, ada beberapa cara memindahkan mikroba yaitu :
Untuk menghitung jumlah Mikroba yang ada pada bahan pangan dapat
dilakukan dengan cara mengencerkan sampel dalam pelarut fisiologis ( NaCl 0,85%, =
8,5 gram NaCl dalam 1 liter aquades), sampel yang telah diencerkan tersebut
kemudian di pipet dengan pipet steril ( bisa dengan mikropipet) sebanyak 1 ml untuk
dicampuradukkan ke dalam media yang masih cair ( suhu 45-50 0C ), media yang telah
bercampur dengan sampel ini selanjutnya di tuang dalam cawan steril, diputar hingga
merata atau diputar membentuk angka 8, kemudian didiamkan sampai dingin, di
inkubasikan selama 1X 24 jam atau 2 X 24 jam dalam posisi terbalik, posisi terbalik ini
untuk menghindari tetesan uap yang telah dingin/kondensasi pada tutup cawan akibat
penuangan media yang dapat menyebabkan penyebaran koloni. Koloni Biakan yang
diperoleh dari teknik ini disebut Piaraan adukan.
-6
Sampel diencerkan dengan pengenceran tertentu misalnya 10 , kemudian di
pipet sebanyak 1ml atau 0,1 ml di letakkan pada cawan petri steril yang masih
kosong, dituangi media yang masih cair , di goyang ke kiri-kanan, depan-
belakang atau diputar melingkar atau membentuk angka 8.
Langkah awal metode ini sama dengan memindahkan dengan pipet , yaitu
sampel diencerkan hingga pengenceran tertentu, kemudian sampel diambil sebanyak
0,1 ml menggunakan pipet steril/mikropipet, sampel tersebut disebarkan pada media
lempeng yang sudah membeku dengan menggunakan penyebar yang terbuat dari
kaca, kaca penyebar ini sebelum digunakan dicelup/disemprot alkohol, dibakar,
didinginkan ,kemudian digunakan untuk menyebarkan sampel pada permukaan
media,penyebaran ini dilakukan dengan memutar cawan petri yang berisi agar beku
tersebut.
B.3. PEMINDAHAN DENGAN OSE.
3.1. Menggoreskan/streak : ose digoreskan pada permukaan agar dengan gerakan zig-zag
goresan ini dapat dilakukan pada media miring atau media lempeng, sedangkan inokulasi
yang bertujuan untuk membuat kultur murni diawali dengan membuat goresan
goresan kwadran, T, radian dan Sinambung
3.2. Menusuk (stab Culture) : ose ditusukkan pada media tegak yang berada pada tabung
Reaksi sedalam setengah atau mendekati dasar + 1,5 cm dari dasar tabung. Ose yang
a.mengaduk (cair)
c.menusuk (semi-padat)
d.slant (zig-zag)
Mikroba di alam ,tidak ada yang dalam keadaan murni (satu jenis) , Isolasi berarti
menyendirikan mikroba dari kultur campuran untuk dijadikan kultur yang berisi satu jenis.
Untuk membuat kultur murni memerlukan beberapa tahapan, jarang sekali bahkan hampir
tidak pernah membuat kultur murni dari alam satu kali pemindahan langsung menjadi biakan
murni dengan kata lain Isolasi adalah inokulasi yang dilakukan beberapa kali sampai
menghasilkan biakan murni/kultur yang hanya 1 jenis mikroba.
Ada beberapa cara dalam teknik Isolasi (menyendirikan biakan Murni ) yaitu
1.Isolasi dengan cara Penuangan/ Teknik Agar Tuang (Pour plate Method)
5.Inokulasi Hewan
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert Koch (1843-1905), sampel
diencerkan hingga pengenceran tertentu/tergantung dari banyaknya mikroba.
Pengenceran dapat dilakukan dengan memipet sampel kemudian diencerkan
bertingkat , diambil 0,1ml, dimasukkan dalam cawan petri kemudian dituangi media
padat yang masih mencair. Pengenceran juga bisa juga dilakukan dengan
menggunakan ose dan tabung reaksi yang berisi agar cair yang belum membeku
dengan kisaran suhu 45-500C dalam penangas , kemudian dituang kedalam petri dan
diinkubasikan pada suhu 370 selama 1 X 24 jam atau 2 X 24 jam. Isolasi dinyatakan
berhasil jika yang didapat hanya 1 koloni yang sejenis.
0
NA dengan kisaran suhu 45-50 C , berilah label A1, A2 dan A3, letakkan
dalam penangas.
3. Ambilah suspensi sampel dari biakan cair campuran dengan ose dan
kembalikan ke penangas.
6.Dengan cara yang sama lakukan penuangan untuk tabung A1 ke petri A1 dan
0
Inkubasikan petri secara terbalik pada suhu 37 selama 24-48 jam.
-6
3. Dengan pipet ambillah 1 ml sampel encerkan hingga 10
-6
4. Ambil 0,1 ml dari pengenceran 10 ,letakkan pada cawan petri.
0
6. inkubasi pada suhu 37 C ,selama 1X24 dan 2X24 jam
7. jika hasilnya 1 koloni maka isolasi berjalan dengan baik, jika banyak koloni
yang tumbuh ulangi kegiatan ini ,sampel berasal dari hasil kegiatan
sebelumnya.
a. Metode tuang ; pipet sampel 0,1 atau 1 ml, letakkan ke petri , tuangi media yang
masih cair .
b. Metode sebar ; pipet sampel 0,1 ml ,letakkan pada media lempeng, sebar dengan
batang peyebar.
3. ISOLASI DENGAN TEKNIK PENGGORESAN
yang diperoleh dari latihan menggoreskan ose pada media agar, kelemahan dari
teknik ini adalah bakteri anaerob (yang tidak memerlukan oksigen) tidak dapat
tumbuh.
A. Goresan T
4. Ambillah cawan petri yang telah diberi tanda huruf T ,putarlah bagian tepi
menyentuh api bunsen, kemudian cawan dibuka pada bagian atas huruf T ,buatlah
6.Putar cawan 900 ,panaskan tepinya,kemudian buka kembali, buatlah goresan dengan
menyentuhkan ose pada goresan zig-zag yang telah dibuat di daerah I sebanyak 3-4
8.Putar kembali cawan 900 ,panaskan bagian tepi,buka kembali dan buatlah goresan
9.Putar kembali cawan petri dengan menyentuhkan tepi cawan pada api
C.Goresan sinambung
2.Pada dasar cawan dibagi menjadi 2 bagian dengan menggaris tengah tengah cawan
menggunakan spidol.
3. Pijarkan ose berkolong , dinginkan kemudian ambillah sampel sebanyak 1 mata ose.
4.Ambilah media lempeng yang telah dibagi menjadi 2 zona, putarlah bagian tepi
sambil disentuhkan api bunsen, cawan dibuka kemudian dari tengah cawan dibuat
6. Dengan sisi yang sama (ose jangan dibalik) ,Goreskan kembali ose (tanpa dipijarkan)
D.Goresan radian
2.Tandai bawah media dengan membuat garis-garis bantu seperti pada gambar
5.Buatlah goresan terputus mulai dari tepi hingga seluruh area cawan tergores dengan
8.Buat goresan terputus mulai dari tepi sampai lebih kurang 3/4 area , 1/4 sisa area
MEMBUAT GORESAN
Isolasi ini dilakukan dengan alat yang bernama mikromanipulator,alat ini untuk
menyendirikan bakteri dari kelompoknya sehingga yang diambil hanya satu bakteri
saja. Cara bekerjanya yaitu : membuat beberapa tetes bergantung dengan mikropipet
pada kaca penutup yang diletakkan di bawah obyektif mikroskop, jika nampak tetesan
bergantung tersebut hanya mengandung satu bakteri diambil dengan mikropipet
dipindahkan ke media cair untuk dikembang biakkan, setelah itu di kultur menjadi
biakan murni.
Prinsip dari metode ini adalah Tidak semua bakteri dapat hidup di tubuh
hewan, jika kita mengambil dahak dari seseorang yang mengidap penyakit TBC,
kemudian dahak tersebut disuntikkan pada tikus putih maka tidak semua bakteri dapat
bertahan di tubuh tikus putih tersebut, yang dapat bertahan hanyalah kuman
penyebab TBC saja, sedangkan kuman lain yang hidupnya hanya diluar tubuh tidak
bisa bertahan hidup.
CATATAN :
Jangan rancu antara istilah inokulasi dengan Isolasi, inokulasi adalah memindahkan
mikrob secara aseptik, sedangkan Isolasi juga melakukan pemindahan ( inokulasi )
hanya saja tujuannya hingga mendapatkan mikroba yang hanya satu jenis ( kultur
murni ). Jadi Isolasi pasti melakukan inokulasi sedangkan inokulasi tidak selalu
melakukan isolasi. Literatur pada umumnya banyak menggunakan istilah Inokulasi,
untuk menggambarkan proses pemindahan mikroba secara aseptik , misalnya
memindahkan biakan murni dari media A ke Media B, Memindahkan mikroba jenis X
dari media yang berisi media campuran yang berisi miroba X, Y , Z , padahal kegiatan
ini sebenarnya merupakan kegiatan isolasi ( menyendirikan ) hingga mendapatkan
kultur mikroba yang hanya satu jenis ( kultur murni ). Alat dan metode yang digunakan
juga sama, oleh sebab itu istilah yang lebih banyak digunakan adalah INOKULASI.
4.Membakar mulut tabung /cawanketika memulai dan mengakhiri transfer secara aseptik
8 .Pemindahan bakteri dari tabung reaksi ke tabung tabung reaksi,sumbat kapas tetap
dipegang.
Inokulasi dari kultur campuran, membuat goresan pada media miring dan lempeng.