Anda di halaman 1dari 12

Isolasi dan

inokulasi bakteri
ISOLASI
Memisahkan mikroba yang berasal dari lingkungan dan menjadikannya sebagai
kultur murni dalam suatu medium. Proses ini dilakukan secara teliti dan steril
sehingga tidak terkontaminasi bakteri lain, dapat menggunakan laminar air flo

Inokulasi

Memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi.Proses ini dilakukan secara teliti dan steril
sehingga tidak terkontaminasi bakteri lain
Isolasi bakteri

● teknik Preparasi Suspensi (Dilution methode)Sampel yang telah diambil kemudian


disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah
melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih
mudah penanganannya. Macam-macam preparsi bergantung kepada bentuk sampel
● Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang memiliki
permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada benda
tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya dengan
mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari
cottonbud kontak dengan permukaan sampel
● Rinse (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada
permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga dll.
Rinse merupakan prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam akuades
dengan perbandingan 1 : 9 (w/v). Contohnya sampel daun diambil dan ditimbang 5 g
kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang terdapat dalam beaker glass
● Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat
dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle sehingga mikroba
yang ada dipermukaan atau di dalam dapat terlepas kemudian
dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antar alain bakso,
biji, buah dll. Perbandingan antar berat sampel dengan
pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v). Unutk sampel dari
tanh tak perlu dimaserasi
Dilution method (Teknik pengenceran bertingkat)
● Dilution method (Teknik pengenceran bertingkat)
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung
kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan
pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
Teknik pengenceran bertingkat
Spread plate method (cara tebar/sebar)
● Isolasi mikroba dengan cara menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan
media agar yang telah memadat.
Streak platemethod (cara gores)
● Menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan medium
agar yang sesuai pada cawan petri.Setelah inkubasi maka pada bekas goresan akan
tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel mikroba, sehingga
dapat diisolasi lebih lanjut.Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni
yang terpisah. Bakteri yang memiliki flagella seringkali membentuk koloni yang
menyebar terutama bila digunakan lempengan yang basah. Untuk mencegah hal itu
harus digunakan lempengan agar yang benar-benar kering permukaannya.Setiap kali
menggoreskan ose untuk kuadran berikutnya, pijarkan ose terlebih dahulu dan
biarkan dingin.
Pour PlateMethod (Cara Tabur)
● Pour PlateMethod (Cara Tabur)Menginokulasi medium agar yang sedang mencair
pada temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Lalu digoyangkan agar homogen.
Setelah inkubasi akan terlihat koloni-koloni yang tersebar di permukaan agar yang
mungkin berasal dari 1 sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.
Inokulasi Bakteri
Pada medium agar tegak
.

1. Disiapkan medium tegak dengan mengambil sebanyak 10 mL menggunakan


spuit kemudian di masukkan ke dalam tabung reaksi di biarkan memadat
dalam posisi tegak.
2. Dipijarkan ose lurus di atas nyala lampu spiritus, ose yang telah disterilkan
dan sudah tidak panas di masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
biakan bakteri.
3. Kemudian di tusukkan pada medium tegak dengan cara ose diusahakan
tegak lurus dan dilakukan dekat dengan nyala api spiritus dan di tutup
kapas. Ose dipijarkan kembali. Dibiarkan label pada tabung reaksi dan
diinkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37 °C.
Pada medium agar miring

1. Disiapkan medium dengan cara mengambil medium sebanyak 9 mL


menggunakan spuit lalu di pindahkan ke dalam tabung reaksi dan di atur
kemiringan agar medium miring dapat terbentuk dengan baik.
2. Dipijarkan ose bulat di atas nyala lampu spiritus, kemudian ose di masukkan
ke dalam tabung yang berisi biakan bakteri
3. Lalu gores ke dalam medium miring, lalu ose disterilkan. Diberikan label
pada tabung reaksi dan diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37C
Pada medium cair

1. Dimasukkan medium 10 mL menggunakan spuit steril yang telah disiapkan


ke dalam tabung reaksi secara aseptis.
2. Dibiarkan tabung reaksi biakan yang berisi biakan bakteri kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi medium cair. Diberikan label pada
tabung reaksi dan di inkubasi dalam incubator selama 1 x 24 jam, pada suhu
37 °C.

Anda mungkin juga menyukai