Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR MIKROBIOLOGI

“ Isolasi Mikroorganisme Lingkungan “

Dosen Pembimbing:
Lucy Dharmayanti,M.Farm.,Apt
Disusun Oleh
Kelompok 3 :

Elvi Febriani (20131024)


Lesi Margareta (20131038)
Mustofa Galih Prambudi (20131050)
Nadya Anggraini (20131052)
Sindy Antika (20131071)
Tia Aprilis (20131078)

STIKES AL-FATAH BENGKULU


TAHUN AJARAN 2021
ISOLASI MIKROORGANISME LINGKUNGAN

Tujuan :
 Untuk mengetahui dan memahami teknik pengisolasianmikroba
 Untuk mengetahui teknik pemindahan biakanmikroba dari wadah satu ke wadah
yang lain sehingga tidak bercampur dengan bakteri lain
Teori
Ketika kita ingin mempelajari sifat, morfologi, dari suatu bakteri , kita harus
memiliki isolat murni yang tidak tercampur dengan bakteri lain. Untuk mendapatkan
bakteri yang murni, maka dilakukan isolasi.
Isolasi adalah kegiatan untuk memisahkan bakteri yang diinginkan dengan
bakteri pengkontaminan. Tahapan awal untuk isolasi adalah inokulasi. Inokulasi
adalah tahapan penanaman bakteri yang akan dikembangkan ke dalam media.
Penanaman ini dapat menggunakan jarum ose maupun mikropipet. Alat yang
digunakan harus steril, sehingga benar-benar isolat murni yang didapat.
Oleh karena itu praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui dan
mengerti cara mengisolasi pertumbuhan mikroba dengan cara yang benar dan aseptis
dan dapat mempelajari pertumbuhan mikroba.

1. Isolasi Mikroorganisme :
a. Pengertian
Dalam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat
diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari
morfologi, sifat dan kemampuan biokimianya.
b. Teknik pengambilan sampel
Sebelum melakukan isolasi terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel :
1) Sampel tanah
Jika mikroorganisme yang diinginkan kemungkinan berada di dalam tanah,
maka cara pengambilannya disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan. Misal
jika yang diinginkan mikroorganisme rhizosfer maka sampel diambil dari
sekitar perakaran dekat permukaan hingga ujung perakaran.

Kehadiran mikroba di dalam tanah ada yang menguntungkan dan juga ada yang
merugikan, untuk mengetahui peranan mikroba tersebut, maka di samping
melakukan analisa kehadirannya, juga dilakukan percobaan terhadap sifat-
sifatnya. Mikroba di dalam tanah terdiri dari bakteri, actynomicetes, jamur,
algae, virus, ragi, protozoa, nematode dan antropoda memegang peran dalam
menyuburkan tanah, penguraian sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati
sampai menjadi mineral. Kepentingan mempelajari mikrobiologi tanah adalah
untuk :
a) Populasi mikroba tanah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
b) Asosiasi kehidupan antara mikroorganisme itu sendiri atau dengan tumbuhan
tinggi.
c) Penguraian bahan organik.
d) Sebagai salah satu sumber mikroba penghasil antibiotic
2) Sampel air
Pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri. Jika berasal
dari air sungai yang mengalami maka botol dicelupkan miring dengan bibir
botol melawan arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan pada air yang
tenang, botol dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin mengambil sampel dari
air keran maka sebelumnya keran dialirkan dulu beberapa saat dan mulut kran
dibakar.

Analisa terhadap suatu habitat yang ditunjukkan untuk kepentingan pengelolaan


lingkungan, harus memperhitungkan interaksi antar faktor biotis dengan faktor
abiotis, sehingga langsung ataupun tidak langsung analisa tersebut harus
menggunakan pendekatan ekologis.
Cara analisa mikroorganisme berdasarkan pendekatan ekologis perlu
untuk dilaksanakan mengingat kepentingan dari hasil untuk pengelolaan
lingkungan, baik yang berhubungan dengan masalah sanitasi, kebersihan dan
estetikan ataupun untuk kepentingan dibidang industri dan sebagainya. Isolasi
mikroorganisme dapat dilakukan dengan beberapa cara :
a) Metode gores (streak plate method)
Merupakan metode isolasi dengan menggoreskan sejumlah inoculum pada
medium padat dengan menggunakan alat transfer jarum ose.
b) Metode tuang (pour plate method)
Merupakan metode isolasi dengan menghomogenkan sejumlah substrat cair
dengan medium agar yang masih cair, kemudian campuran tersebut dituang
ke dalam cawan petri yang steril

c) Metode sebar (spread plate method)


Merupakan metode isolasi dengan cara menyebarkan sejumlah inoculum
pada permukaan medium padat dengan menggunakan alat bantu misalnya
spatel.
1. Isolasi dengan cara pengenceran (dilution)
Teknik preparsi suspense sampel yang telah diambil kemudian
disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah
melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih
mudah penanganannya. Macam-macam preparasi bergantung kepada bentuk
sampel :
a. Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang
memiliki permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu
pada benda tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya
dengan mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas
dari cotton bud kontak dengan permukaan sampel. Swab akan lebih baik jika
cotton bud dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan atraktansemisalpepton
water.
b. Rinse (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada
permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga
dll. Rinse merupakan prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam
akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v). contohnya sampel daun diambil dan
ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang terdapat dalam
beaker glass.
c. Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuh
dengan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di
dalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya
antara lain bakso, biji, buah dll. Perbandingan antar berat sampel dengan
pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v). Untuk sampel dari tanah tak perlu
dimaserasi.
2. Teknik Pengenceran Bertingkat
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau
banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba
dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran
pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya.

Gambar Pengenceran Bertingkat


3. Teknik Penamaan
Teknik penamaan ini merupakan lanjutan dari pengenceran bertingkat.
Pengambilan suspense dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya
untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung
pengenceran terakhir.
Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan
latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah.
Inoculum digoreskan di permukaan media agar nutrient dalam cawan petri
dengan jarum pindah (lupinokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat
sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Cara penggoresan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk
lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam
pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi
tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng
medium pembiakan.

Gambar GoresanKuadran
Metode Tebar
Setetes inoculum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrient dalam
cawanpetridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan
dapat menginokulasikanpinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran
bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni-
koloni yang terpisah-pisah.

Gambar Metode Tebar


Metode Tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga
pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.

Gambar Metode Tuang


Bakteri tumbuh pada medium padat dan cair sebagai satu koloni. Koloni adalah
kumpulan masa organisme yang berasal dari satu sel, yang secara genetik
dianggap sama, identifikasi bakteri mencakup morfologikoloni bakteri yang
terlebih dahulu harus ditumbuhkan dalam suatu medium baik medium cair
maupun medium padat. Pertumbuhan mikroorganisme dalam suatu medium
dapat kita amati morfologikoloninya.

Parameter Pengamatan MorfologiKoloni Bakteri


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan morfologi bakteri :
a. Bentuk koloni, diamati apakah bentuk bulat sempurna, bulat lonjong atau
tidak beraturan.
b. Ukuran koloni, diukur diameter koloni dengan menggunakan jangka sorong
c. Pigmentasi : hasil metabolit sekunder dari bakteri yang diekspresikan ke
medium
d. Elevansikoloni : dilihat dari tampak samping ketinggian
e. Tepi koloni : dilihat bagian tepi koloni permukaan koloni.
f. Bau : apakah koloni berbau atau tidak? Jika koloni berbau seperti apa
baunya ?

Gambar beberapa tipe morfologikoloni bakteri berdasarkan bentuk, tepi dan


elevansikoloni.
PRAKTEK ISOLASI MIKROORGANISME

Alat dan Bahan

1. Hot plate

2. Jarum ose

3. Cawan petri

4. Bunsen

5. Inkubator

6. Hand sprayer

7. Kertas

8. Erlenmeyer

9. Pipet volume

Adapun bahan-bahan yang dipakai adalah sebagai berikut :

1. Alkohol (ethanol)

2. Cotton bud steril dan tanah steril

3. Medium NA

4. Medium PCA
Prosedur Kerja

a. 1. Cairkan medium agar tegak dalam penangas air

2. Dinginkan suhu 50oC, hal ini dapat diperkirakan dengan menyentuh pada

telapak tangan kita.

3. Tuang agar cair tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptis (buka

cawan putri secukupnya, panaskan dulu mulut tabung reaksi dan pinggir

cawan sebelum dibuka)

4. Ratakan agar dengan memutarcawan petri membentuk profil angka delapan

dan jangan sampai agar mengental.

5. Diinginkan, setelah padat inokulasi dengan sumber mikroorganisme yang kita

inginkan.

6. Dari lingkungan udara: buka tutup cawan petri selama 5 menit kemudian tutup

kembali. Dari nafas : buka cawan petri secukupnya kemudian hembuskan

aliran udara kedalamnya.

7. Dari lingkungan : ambil cutton bud secara aseptis, celupkan pada aquadesi

steril selama 1 menit, gosokan pada setiap sumber lingkungan (rambut, kulit,

tangan, kaki, meja, tasdll) yang kita inginkan, kemudian goreskan cotton bud

tersebut di atas permukaan agar, secara aseptis. Inkubasi 24-48 jam.

b. 1. Cairkan medium agar tegak dalam penangas air

2. Dinginkan suhu 50oC, hal ini dapat diperkirakan dengan menyentuh pada

telapak tangan kita.


3. Tuang agar cair tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptis (buka

cawan petri secukupnya, panaskan dulu mulut tabung reaksi dan pinggir

cawan sebelum dibuka)

4. Ratakan agar dengan memutarcawan petri membentuk profil angka delapan

dan jangan sampai agar mengental.

5. Dinginkan, setelah padat inokulasi dengan sumber mikroorganisme yang kita

inginkan.

c. 1. Buat suspensi sampel 10% dalam labuerlemeyer 250 ml, jika dalam bentuk

padat : 10 gram dalam 10 ml aquadest, cair : 10 ml dalam 100 ml.

2. Cara pengenceral sampel :

Sampel tanah : timbang 1 gram tanah masukan dalam tabung 99 ml aquadest

steril

Sampel air : ambil 10 ml masukan dalam tabung 99 ml aquadest steril.

Lakukan pengenceran sampai diperoleh pengenceran 10’5

3. Dara masing-masing sampel pengenceran 10’3 dan 10’5, masukan ke dalam

medium agar lempeng dengan metode gores sinambung, inkubasi selama 24

jam dan catat apa yang saudara dapat.


HASIL PRAKTIKUM ISOLASI MIKROORGANISME

Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui dan memahami teknik pengisolasianmikroba

Tanggal Praktikum : 18 Maret 2021

a. Total mikroorganisme dari udara dan lingkungan

No Sumber Bakteri Jamur Keterangan


Lingkungan Udara   Jumlah banyak, kecil, putih
Nafas manusia   Jumlah banyak, kecil, putih
Rambut   Jumlah banyak, kecil, putih

b. Isolasi bakteri dari sampel tanah (Air Dendam)

Sumber Intensitas Jenis Keterangan


Isolat Pertumbuhan Mikroorganisme
Cawan 10-1 Bakteri berwarna Bakteri Terdapat banyak
putih dengan bentuk bakteri dan jamur
spesial bulat-bulat
Cawan 10-2 Bakteri berbentuk Bakteri dan Terdapat banyak
bulat dan berwarna kapang bakteri dan jamur
(jamur berwarna
putih)
Cawan 10-3 3 bakteri berbentuk Bakteri (cocus dan Terdapat banyak
bulat berwarna putih, stepicocus) bakteri, jamur
bakteri dan
bergerombol berwarna
putih
Cawan 10-4 3 bakteri berbentuk Bakteri (cocus) Bakteri berwarna
berwarna putih dan kapang putih
1 bakteri warna putih
PEMBAHASAN

Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha memisahkan mikroba di luar dari
lingkungan alamiahnya. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah,
udara, substrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis
mikroorganisme dapat berupa bakteri, jamur, kapang, dan lain-lain. Populasi mikroba
di lingkungan sangat beraneka ragam, sehingga dalam mengisolasi diperlukan
beberapa tahap penamaan sehingga berhasil diperoleh koloni tunggal. Koloni tunggal
ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk
mengisolasi DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten
terhadap suatu antibiotik atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk
bioremediasiholokarbon.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat karena dalam media padat,
sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh bahkan murni dari suatu
biakan campuran dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan
gores dan metode cawantuang yang didasarkan pada prinsip pengeceran dengan
maksud untuk memperoleh spesial individu dengan anggapan bahwa setiap koloni
dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengisolasianmikroba yang merupakan
suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan tertentu dari lingkungannya, berasal
dari satu sel tunggal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di dapatkan tahun koloni pada
media tumbuh dan bertambah banyak. Hal ini disebabkan bakteri yang ditimbulkan
pada media tumbuh karena media yang digunakan sesuai dengan karakteristik, suhu
pH, dan lingkungan yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh sehingga bakteri dapat
tumbuh dengan baik.
Setelah mikroba tumbuh pada media agar cawan dan setelah inkubasi terlihat
pertumbuhan bakteri dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan berbagai ciri khas
yang lain.

Kesimpulan :
Adapun yang dapat disimpulkan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba
di luar dari lingkungan alamiahnya, untuk memperoleh biakan murni. Biakan
murni yaitu mikroba yang sudah tidak tercampur lagi dengan mikroba lainnya.
- Teknik yang digunakan untuk teknik isolasi mikroba adalah teknik goresan.
DAFTAR PUSTAKA

Afiranto. L. 2004. Menghitung mikroba pada bahan makanan.


CakrawalaSpuplemenCikira Rakyat untuk IPTEK. ITB Bandung
BulsOsputra. 1980. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta
Pardial. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka.
LAMPIRAN
1. Pengambilan sampel 1ml

2. Lalu masukan sampel kedalam tabung reaksi ke 1

3. Ambil aquades 9 ml
4. Masukan aquades kedalam tabung reaksi ke 1

5. Mengambil hasil pengenceran pertama 1 ml

6. Maasukan pengenceran pertama kedalam tabung reaksi kedua


7. Pengambilan aquades 9 ml

8. Masukan aquades kedalam tabung reaksi kedua

9. Mengambil hasil pengenceran sampel kedua 1 ml


10. Masukan kedalam tabung reaksi ketiga

11. Pengambilan aquades 9 ml

12. Pemasukan aquades kedalam tabung reaksi ketiga


13. Mengambil hasil pengenceran sampel ketiga 1 ml

14. Masukan kedalam tabung reaksi keempat

15. Pengambilan aquades 9 ml


16. Lalu masukan aquades kedalam tabung reaksi keempat

17. Hasil pengenceran

18. Pengoresan sampel air ke media

19. Masukkan cawan petri kedalam inkubator


FOTO KELOMPOK 3
Elvi Febriani (20131024)

Lesi Margareta (20131038)


Mustofa Galih Prambudi (20131050)

Nadya Anggraini (20131052)


Sindy Antika (20131071)

Tia Aprilia (20131078)

Anda mungkin juga menyukai