Anda di halaman 1dari 7

MODUL 3 : KULTIVASI MIKROBA

PJ Ganjil : Annisa Lilis Fitriani | PJ Genap : Dhani Alwandika


Tanggal Praktikum : Jumat, 24 September 2021

I. Latar Belakang

Pertumbuhan mikroorganisme sangat bergantung pada kandungan nutrisi yang terdapat dalam
lingkungan sekitarnya. Pengkulturan mikroba di dalam lab dilakukan di dalam medium. Medium dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan fasa dan fungsinya. Berdasarkan fasanya, medium
dibagi menjadi medium padat, semi padat,dan cair. Medium padat dan semi padat dibuat dengan
penambahan solidifying agent, sedangkan medium cair tidak. Medium padat digunakan dalam proses
isolasi, pengamatan koloni, penyimpanan, dan pengamatan reaksi biokimia tertentu. Medium semi
padat digunakan untuk mengamati pergerakan mikroba. Medium cair digunakan untuk panen metabolit
dan uji berbagai proses biokimia. Berdasarkan fungsinya, medium dibagi menjadi medium umum,
pengaya, selektif, dan diferensial. Medium umum digunakan untuk mengkultur mikroba secara umum
(contoh : NA, NB, PDA). Medium pengaya digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan mikroba
tertentu; terkadang dapat bersifat selektif. Medium selektif digunakan untuk menekan pertumbuhan
mikroba tertentu sehingga mikroba lain dapat tumbuh. Medium diferensial digunakan untuk
membedakan mikroba dengan sistem fisiologi dan/atau morfologi tertentu serta memungkinkan untuk
karakterisasi mikroba yang ditumbuhkan di dalamnya.

II. Tujuan Umum


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan cara kultivasi mikroba mulai dari proses
penyiapan medium, sterilisasi bahan, isolasi kultur (berdasarkan teknik kultivasi dan jenis medium)
hingga inokulasi sehingga dapat diamati karakteristik pertumbuhan mikrobanya.

III. Langkah Kerja


3. 1 Pembuatan Medium
3.1.1 Medium Nutrient Broth ( NB )
Siapkan pepton, NaCl, ekstrak ragi, ekstrak daging. Kemudian larutkan seluruh bahan ke dalam 100
mL akuades dalam Erlenmeyer 250 mL. Lalu panaskan seluruh bahan hingga semua larut.
Tambahkan akuades hingga volume tepat 100 mL dan tutup dengan kapas lemak dan disterilkan
dengan autoclave

3.1.2 Medium Nutrient Agar ( NA )


Siapkan 2 gram bubuk agar NA instan dan tambahkan ke dalam 100 mL akuades pada Erlenmeyer
250 mL. Kemudian aduk sambil dipanaskan hingga warna medium menjadi jernih. Tambahkan ke
dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml ke 10 tabung reaksi. Lalu tutup dengan kapas lemak,
diposisikan miring (untuk membuat slant agar) lalu disterilkan dengan autoclave.

3.1.3 Medium Potato Dextrose Agar ( PDA )


Siapkan kentang yang telah dipotong. Kemudian rebuskan potongan kentang ke dalam 100 ml
akuades selama 2 jam sejak mendidih (volume akuades dijaga tetap). Selanjutnya saring air rebusan
kentang menggunakan lap atau kain kasa. Tambahkan glukosa, asam tartarat, bubuk agar ke dalam
air rebusan kentang yang telah disaring kemudian aduk hingga bening. Setelah itu tuang larutan pada
erlenmeyer kemudian tutup dengan kapas lemak dan lakukan sterilisasi menggunakan autoclave.
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR
3.2 Sterilisasi
3.2.1 Sterilisasi Fisika

a. Sterilisasi dengan autoclave


Periksa tempat air buangan autoclave otomatis, pastikan isinya tidak lebih atau tidak kurang.
Lalu isi autoclave otomatis dengan medium dan peralatan, pastikan penutup autoclave otomatis
ditutup dengan rapat. Suhu autoclave otomatis diatur menjadi 121ºC, tekanan 15 psi dan waktu
15 menit. Selanjutnya tekan tombol start, biarkan hingga bunyi kedua dan tekanan uap kembali
nol lalu buka penutup alat autoclave saat tekanan uap mencapai nol dan suhu dibawah 100 ºC.
b. Sterilisasi dengan filtrasi
Siapkan larutan antibiotik dan falcon steril lalu lakukan penyaringan dengan membran
nitrocellulose 0.2 μm selanjutnya filtrat langsung diwadahkan dalam falcon steril

3.2.2 Sterilisasi Kimia


a. Sterilisasi dengan alkohol 70%, alkohol 96%
Bagi medium NA pada cawan petri menjadi tiga bagian (70),(96),(0). Lalu campur sampel air
kedalam larutan alkohol 70% pada falcon yang telah disediakan. Pada bagian (70), gesek
medium dengan kawat oose yang telah dicelupkan larutan sampel kolam dan alkohol 70%.
Lalu campur sampel air kedalam larutan Alkohol 96% pada falcon yang telah disediakan. Pada
bagian (96), gesek medium dengan kawat oose yang telah dicelupkan larutan sampel kolam dan
alkohol 96%. Pada bagian (0), gesek medium dengan kawat oose yang telah dicelupkan larutan
sampel kolam. Setelah itu inkubasi selama 1x24 jam pada suhu ruang dan amati pertumbuhan
mikroba pada kedua bagian.
b. Sterilisasi dengan menggunakan antibiotik dan antijamur
Siapkan medium PDA dan NA yang telah dibuat sebelumnya. Lalu tambahkan penisilin pada
medium PDA sebanyak 8.0 mg/liter atau 0.8 mg untuk 100 mL medium PDA dan kocok
sampai homogen. Tambahkan nystatin pada medium NA sebanyak 0,02 ml (konsentrasi
100000 IU/ml) untuk 100 mL medium NA dan kocok sampai homogen. Kemudian simpan
medium dalam suhu kamar. Lalu siapkan cawan petri yang berisikan masing-masing media
tersebut. Inokulasikan kultur Saccharomyces cerevisae pada medium PDA yang telah
ditambahkan antibiotik (penisilin) dan kultur Bacillus subtilis pada medium NA yang telah
ditambahkan antijamur (nystatin) dengan metode gesek lalu amati selama 2 x 24 jam.

3.3 Isolasi Mikroba

3.3.1 Teknik Kultivasi

3.3.1.1 Metode gores ( 4-way streak )


Secara aseptik cuplik satu koloni kultur campuran (Escherichia coli, Serratia marcescens,
Micrococcus luteus) pada cawan petri dan goreskan (4 goresan) dengan kawat oose di salah satu
sisi permukaan medium NA pada cawan petri yang baru. Gesek dari goresan pertama (4 goresan)
dengan oose yang sudah dipijarkan ke arah tegak lurus dari goresan sebelumnya. Lalu gesek dari
goresan kedua (4 goresan) dengan oose yang sudah dipijarkan ke arah tegak lurus dari goresan
sebelumnya. Kemudian gesek dari goresan ketiga (4 goresan) dengan oose yang sudah dipijarkan
ke arah tegak lurus dari goresan sebelumnya dan lanjutkan dengan melakukan goresan yang
mengarah ke tengah medium. Setelah itu inkubasi 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yang
tumbuh pada tiap daerah.
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR
3.3.1.2 Metode tuang (pour plate)
Secara aseptik kultur campuran (Escherichia coli, Serratia marcescens, Micrococcus luteus) pada
larutan fisiologis dituang sebanyak 1 mL ke cawan petri steril. Lalu secara aseptik tuang 12 ml
medium NA yang sudah dicairkan dalam tabung reaksi dan sudah didiamkan hingga suhunya
40-50ºC. Putar cawan petri secara perlahan membentuk angka 8 sehingga medium tercampur rata
lalu inkubasi 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yg terbentuk.

3.3.1.3 Metode sebar (spread)


Secara aseptis kultur campuran (Escherichia coli, Serratia marcescens, Micrococcus luteus) pada
larutan fisiologis dicuplik sebanyak 0,1 mL ke atas permukaan medium NA dalam cawan petri
menggunakan mikropipet. Lalu sebar hingga merata menggunakan batang L secara aseptik sambil
memutar cawan petri. Kemudian lakukan hingga permukaan medium kering dan inokulum merata.
Terakhir inkubasi selama 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yang terbentuk.

3.3.2 Jenis Medium

3.3.2.1 Medium Umum


Secara aseptik kultur campuran (Escherichia coli, Serratia marcescens, Micrococcus luteus) pada
larutan fisiologis dicuplik sebanyak 0,1 mL ke atas permukaan medium NA dalam cawan petri
menggunakan mikropipet. Lalu sebar hingga merata menggunakan batang L secara aseptik sambil
memutar cawan petri. Kemudian lakukan hingga permukaan medium kering dan inokulum merata.
Terakhir inkubasi selama 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yang terbentuk.

3.3.2.2 Medium Selektif


Siapkan medium EMB agar (Eosin Methylene Blue agar) pada cawan petri, kemudian media dibagi
menjadi tiga bagian. Inokulasikan kultur Escherichia coli, Serratia marcescens, dan Enterobacter
aerogenes masing-masing pada ketiga bagian pada medium dengan metode gesek. Terakhir inkubasi
selama 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yang terbentuk.

3.3.2.3 Medium Differensial


Siapkan medium MSA (Mannitol Salt Agar) pada cawan petri, kemudian media dibagi menjadi tiga
bagian. Inokulasikan kultur Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus
aureus masing-masing pada ketiga bagian pada medium dengan metode gesek. Terakhir inkubasi
selama 24 jam pada suhu ruang dan amati koloni yang terbentuk.

3.3 Inokulasi Mikroba

3.3.1 Metode gesek


3.3.1.1 Metode gesek Bakteri
Kultur murni E.coli dicuplik dengan oose secara aseptis. Lalu gesek oose yang mengandung
kultur murni E.coli ke permukaan NA miring berbentuk zigzag secara aseptic ( arah menggesek
dari dasar ke puncak). Setelah itu inkubasi 24 jam pada suhu ruang dan amati pola pertumbuhan
yang terjadi.
3.3.1.2 Metode gesek Fungi
Spora pada kultur murni Aspergillus niger dicuplik dengan oose secara aseptis. Lalu gesek oose
yang mengandung spora tersebut ke permukaan capet PDA secara aseptik. Setelah itu inkubasi
24 jam pada suhu ruang dan amati pola pertumbuhan yang terjadi.
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR
3.3.2 Metode tusuk
Kultur murni E.coli dicuplik dengan oose lurus secara aseptis. Lalu tusukkan ke dalam agar nutrisi
secara tegak lurus lalu inkubasi selama 24 jam pada suhu ruang dan amati pola pertumbuhan yang
terjadi.

3.3.3 Metode tanam


Kultur murni Aspergillus niger dicuplik dengan membuat potongan kotak kira-kira 0,5 x 0,5 cm
yang mengandung miselium jamur dengan spatula steril secara aseptis. Lalu tempelkan pada plat
PDA. Setelah itu inkubasi 48 jam pada suhu ruang dan amati pola pertumbuhan yang terjadi.

3.3.4 Metode Inokulasi Kultur Cair


Kultur murni E.coli dicuplik dengan oose secara aseptis. Lalu pindahkan ke dalam medium NB pada
erlenmeyer 50 ml. Setelah itu tutup menggunakan kapas lemak kemudian inkubasi selama 24 jam
pada suhu kamar lalu amati dan catat.

IV. Poin-Poin Literatur


● Penjelasan mengenai jenis-jenis medium berdasarkan fungsi (umum, selektif, diferensial,
diperkaya), sifat fisik (padat, cair, semi solid), dan kandungan bahan (alami, sintetik, semi-
sintetik).
● Fungsi NA, NB, dan komponen medium secara umum (uraikan komponen tersebut pada
medium NA, NB)
● Penjelasan sterilisasi secara singkat
● Fungsi, Prinsip, dan gambar sistem kerja autoclave, pasteurisasi dan syringe filter
● Fungsi alkohol 70 %, alkohol 96%, nystatin, dan penisilin sebagai senyawa antimikroba
● Fungsi Teknik Isolasi : gores, tuang, sebar
● Fungsi Teknik inokulasi : gesek, tusuk, tanam, kultur cair

V. MSDS
Sesuaikan dengan bahan yang digunakan dalam modul. Tuliskan data nama kimia, sifat fisik dan kimia,
potensi bahaya, cara penanganan, dan penyimpanan.
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR

VI. Hasil Pengamatan


Contoh format hasil pengamatan.

Gambar Keterangan
1. Pengamatan Sterilisasi

Judul Pengamatan :
Kultur/Sample :
Umur :
Medium :
Keterangan :

Gambar 1. [Keterangan singkat gambar]

2. Pengamatan Isolasi (Berdasarkan Teknik Kultivasi)

3. Pengamatan Isolasi (Berdasarkan Jenis Medium)

4. Pengamatan Inokulasi Mikroba

VII. DAFTAR PUSTAKA


Format APA, minimal 2 jurnal dan 1 buku tahun 2014 keatas. Untuk referensi teknik dasar,
diperbolehkan untuk menggunakan jurnal atau buku tahun 2005 keatas.

Berikut nama asisten untuk modul 3 ( cantumkan nama dan nim asisten pada jurnal )

Kelompok Asisten Kelompok Asisten


1 Nabilah 9 Tiara
2 Dinda 10 Alwan
3 Vincent 11 Izza
4 Dhani 12 Juan
5 Icaa 13 Leon
6 Eugene 14 Cath
7 Kamila 15 Midzar
8 Putik 16 Karin
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR

TUGAS PENDAHULUAN
Pembuatan Medium PDA

DIBUAT PER-KELOMPOK DAN DIKUMPULKAN DI MS.TEAMS MAKSIMAL


JUMAT, 24 SEPTEMBER 2021 PUKUL 07.00 WIB

a. Alat Bahan:
Bahan :
- Kentang 20 gram
- Gula pasir 2 gram
- Agar bubuk 2 gram tidak berwarna
(note : jangan agar instan kemasan)
- Air mineral 100 ml (contoh: aqua/amidis/air isi ulang)
(note : tidak boleh air pam/keran/sumur) Gambar 1. Jar Selai
- Disinfektan/antispetik (contoh: handsanitizer)
Alat :
- Jar selai - Sendok
- Lap/kain kasa - Timbangan
- Panci

b. Cara Kerja
1. Siapkan kentang yang telah dikupas (± 20 g) dan dibersihkan kemudian dipotong menjadi dadu dengan
ukuran ± 1 cm.
2. Rebuslah potongan kentang ke dalam 100 ml air selama 2 jam sejak mendidih (volume air dijaga tetap)
3. Saring air rebusan kentang menggunakan lap atau kain kasa
4. Timbang gula pasir dan agar bubuk sebesar masing-masing 2 gram
5. Tambahkan gula pasir dan bubuk agar tersebut ke dalam air rebusan kentang yang telah disaring kemudian
panaskan hingga mendidih dan komponen tersebut larut.
6. Tuang medium ke dalam jar selai sebanyak 15-20 ml, lalu tutup dengan rapat.
7. Lakukan sterilisasi menggunakan panas lembab dengan cara dikukus di dalam panci selama ± 15 menit.
8. Biarkan media dingin dan padat
9. Setelah media padat, siapkan tempat yang aseptik (terlebih dahulu sudah dibersihkan dengan
disinfektan/antiseptik), buka jar secara perlahan, jangan sampai ada kontaminasi, setelah itu letakan jari
tangan ke atas medium, jika jarnya telalu kecil maka buka saja jar yang berisi medium PDA selama 20-30
menit, lalu tutup hingga rapat.
10. Amati pertumbuhan mikroba setelah 48 jam.
11. Setelah selesai pengamatan, medium PDA dibuang dengan cara ditanam di dalam tanah dan jar
dicuci terlebih dahulu dengan sabun lalu disterilisasi kembali diatas air mendidih selama 30 menit
maksimal!
MODUL 3 – MIKROBIOLOGI DASAR

c. Teknis pengumpulan Tugas Pendahuluan


1) Tugas KELOMPOK
2) Video yang mencakup cara kerja + hasil pertumbuhan mikroba setelah 48 jam + pembahasan singkat
mikroba apa yang teramati.
3) Ketentuan: video bisa diupload via Youtube, MAX durasi 3 menit dengan format:
KelompokX_Pembuatan Medium PDA, pengumpulan video dilakukan per kelompok lalu share di
kolom chat channel General dengan format berikut :
Contoh :
1. Kelompok1 link :
2. Kelompok2 link :
3. Kelompok3 link :

Apabila terdapat kendala bisa menghubungi PJ Modul :


Kelas Ganjil : Annisa Lilis Fitriani & Kelas Genap : Dhani Alwandika

Anda mungkin juga menyukai