Uji Hipotesis
Rerata dan Variansi
MA2082 Biostatistika
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB
2
Pengertian
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 2
3
Galat (error)
H0 benar H0 salah
P(menolak H0 | H0 benar)
H0 ditolak = galat tipe I = α
keputusan tepat
P(tidak menolak H0 | H0
H0 tidak
keputusan tepat salah)
ditolak = galat tipe II = β
yang dimanfaatkan
dalam pokok
bahasan ini
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 3
4
Skema Umum Uji Hipotesis
•Hipotesis yang ingin diuji
•Memuat suatu kesamaan (=, ≤ atau ≥)
•Dapat berupa
H0 - hasil penelitian sebelumnya
- informasi dari buku atau
Hipotesis - hasil percobaan orang lain
Statistik
•Hipotesis yang ingin dibuktikan
H1 •Disebut juga hipotesis alternatif
??? •Memuat suatu perbedaan (≠, > atau <)
mungkin terjadi
Keputusan Kesalahan
1. H0 : = 0 vs H1 : 0
2. H0 : ≤ 0 vs H1 : > 0
3. H0 : ≥ 0 vs H1 : < 0
uji satu arah
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 6
Statistik Uji untuk Rataan
Satu Populasi
1. Kasus σ2 diketahui
X − 0
Z= ~ N(0,1) Tabel Z (normal baku)
/ n
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 8
9
1. H0 : 1 - 2 = 0 vs H1 : 1 - 2 0
2. H0 : 1 - 2 ≤ 0 vs H1 : 1 - 2 > 0
3. H0 : 1 - 2 ≥ 0 vs H1 : 1 - 2 < 0
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 9
Statistik Uji untuk Rataan
Dua Populasi
1. Kasus σ12 dan σ22 diketahui
ZH =
( X
1 − X2 ) − μ0
σ12 σ 22
+
n1 n 2
2. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 ≠ σ22
TH =
( X 1 − X2 ) − μ0
S12 S22
+
n1 n 2
3. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 = σ22
TH =
( X 1 − X2 ) − μ0
dengan
(n
S2p = 1
− 1)S2
1 + (n 2 − 1)S2
2
1 1 n1 + n 2 − 2
Sp +
n1 n 2
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 10
11
Daerah Kritis Uji Rataan
Dua Populasi
σ12, σ22
σ12, σ22 tidak diketahui
diketahui
Statistik uji : Z T
σ1 2 = σ2 2 σ1 2 ≠ σ2 2
2
S12 S22
+
n1 n 2
Derajat Kebebasan n1 + n 2 - 2 v=
1 S12
2
1 S22
2
+
(n1 − 1) n1 (n 2 − 1) n 2
H0 : 1 - 2 = 0 vs Z < - Zα/2 atau Z T < - Tα/2 atau T > T < - Tα/2 atau
H1 : 1 - 2 0 > Zα/2 Tα/2 T > Tα/2
H0 : 1 - 2 ≤ 0 vs
Z > Zα T > Tα T > Tα
H1 : 1 - 2 > 0
H0 : 1 - 2 ≥ 0 vs
Z < - Zα T < - Tα T < - Tα
H1 : 1 - 2 < 0
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 11
Uji untuk Rataan Berpasangan
1. H0 : d = 0 vs H1 : d 0
2. H0 : d ≤ 0 vs H1 : d > 0
3. H0 : d ≥ 0 vs H1 : d < 0
• Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus
satu populasi dengan variansi tidak diketahui.
D − μ0
T= ;
Sd / n
Contoh 1
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat curah hujan adalah adalah 71,8 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut lebih dari 70 mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan hipotesis statistik
b. Untuk tingkat signifikansi 5% , benarkah
pernyataan literatur tersebut?
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 13
14
Solusi
Diketahui
Ditanya: 0 = 70, X = 71.8, s = 8.9, = 0, 05
a. Hipotesis statistik
b. Kesimpulan uji hipotesis
Jawab:
Parameter yang akan diuji : μ
a. Rumusan hipotesis:
H0: μ ≤ 70
H1: μ > 70
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 14
15
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 15
16
Contoh 1-modifikasi 1
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat curah hujan adalah adalah 71,8 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut tidak lebih dari 70
mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan hipotesis statistik
Rumusan hipotesis akan sama dengan Contoh 1.
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 16
17
Contoh 1-modifikasi 2
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan lama
kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang diamati
secara acak, diperoleh bahwa rata-rata tingkat curah
hujan adalah adalah 71,8 mm dengan simpangan baku
8,9 mm. Berdasarkan literatur diduga bahwa rata-rata
tingkat curah hujan di daerah tersebut tidak kurang
dari 70 mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan
hipotesis statistik
Rumusan hipotesis akan berbeda dengan Contoh 1,
menjadi:
H0: μ 70
H1: μ < 70
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 17
18
Contoh 2
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan efektifitas dua jenis
pupuk dengan kandungan yang berbeda pada pertumbuhan sejenis
kecambah. Dua belas kecambah diberikan Pupuk I, sedangkan sepuluh
kecambah lainnya diberikan Pupuk II. Pertambahan tinggi kecambah (dalam
mm) diukur setiap minggunya.
Kecambah dengan Pupuk I memberikan rata-rata pertambahan tinggi
sebesar 85 mm dengan simpangan baku sampel 4 mm, sedangkan
kecambah dengan Pupuk II memberikan rata-rata sebesar 81 mm dengan
simpangan baku sampel 5 mm.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata
pertambahan tinggi kecambah menggunakan Pupuk I melampaui rata-rata
pertambahan tinggi kecambah Pupuk II lebih dari dua satuan? Anggaplah
kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 18
19
Solusi
Misalkan μ1 dan μ2 masing-masing menyatakan rata-rata populasi
pertambahan tinggi kecambah dengan Pupuk I dan II.
Variansi populasi kedua pertambahan tinggi tersebut tidak diketahui,
yang diketahui adalah variansi sampel.
Diasumsikan variansi kedua populasi adalah sama. Rumusan hipotesis
yang diuji adalah:
H0 : μ1 - μ2 2
H1 : μ1 - μ2 > 2
EDUNEX ITB
19
20
• Kita gunakan statistik uji untuk variansi kedua populasi tak diketahui tapi dianggap sama, yaitu
tH =
( x1 − x2 ) − μ0
1 1
sp +
n1 n2
• dengan
(n1 − 1 )s12 + (n2 − 1 )s22 (11)(16) + (9)(25)
sp = = = 4.478
n1 + n2 − 2 12 + 10 − 2
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 21
22
Contoh 2 – modifikasi 1
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan efektifitas dua jenis pupuk
dengan kandungan yang berbeda pada pertumbuhan sejenis kecambah. Dua belas
kecambah diberikan Pupuk I, sedangkan sepuluh kecambah lainnya diberikan Pupuk
II. Pertambahan tinggi kecambah (dalam mm) diukur setiap minggunya.
Kecambah dengan Pupuk I memberikan rata-rata pertambahan tinggi sebesar 85
mm dengan simpangan baku sampel 4 mm, sedangkan kecambah dengan Pupuk II
memberikan rata-rata sebesar 81 mm dengan simpangan baku sampel 5 mm.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata pertambahan
tinggi kecambah menggunakan Pupuk I melampaui rata-rata pertambahan
tinggi menggunakan Pupuk UU sebesar dua satuan? Anggaplah kedua populasi
berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 22
23
No. Kadar androgen (ng/ml) sesaat Kadar androgen (ng/ml) 30 Selisih (di)
setelah disuntik menit setelah disuntik
1 2.76 7.02 4.26
2 5.18 3.10 -2.08
3 2.68 5.44 2.76
4 3.05 3.99 0.94
5 4.10 5.21 1.11
6 7.05 10.26 3.21
7 6.60 13.91 7.31
8 4.79 18.53 13.74
9 7.39 7.91 0.52
10 7.30 4.85 -2.45
11 11.78 11.10 -0.68
12 3.90 3.74 -0.16
13 26.00 94.03 68.03
14 67.48 94.03 26.55
15 17.04 41.70 24.66
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 24
25
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 25
26
Solusi
Ini adalah data berpasangan karena masing-masing unit
percobaan (rusa) memperoleh dua kali pengukuran
H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1 - μ2 = 0
H1 : μ1 ≠ μ2 atau μD = μ1 - μ2 ≠ 0
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% = 0.05
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 26
27
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 27
28
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 28
29
2. H 0 : 2 02 vs H1 : 2 02
3. H 0 : 2 02 vs H1 : 2 02
• Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah :
(n − 1) s 2
2 =
02
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 30
31
H 0 : 2 = 02 vs H1 : 2 02
• Untuk hipotesis , tolak
H0 pada tingkat keberartian α jika nilai dari tabel
distribusi chi-square
2 12− ,( n −1) dengan derajat
kebebasan n - 1
H 0 : 2 = 02 vs H1 : 2 02
• Untuk hipotesis , tolak
H0 pada tingkat keberartian α jika
2 2 ,( n−1)
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 31
32
3. H 0 : 12 = 22 vs H1 : 12 22
• Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah,
s12
F= 2
s2
• Jika H0 benar, statistik uji tersebut berdistribusi Fisher dengan derajat
kebebasan,
v1 = n1 – 1 dan v2 = n2 – 2
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 33
34
Untuk hipotesis H 0 : 1 = 2 vs H1 : 1 2 , tolak H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 2 2
F f atau F f
1− ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2
F f1− ,( v1 ,v2 )
F f ,( v1 ,v2 )
f ,( v1 ,v2 ) , f1− ,( v1 ,v2 ) , f / 2,( v1 ,v2 ) , dan f1− / 2,( v1 ,v2 ) adalah nilai-nilai
dari tabel distribusi Fisher dengan derajat kebebasan v1 dan v2
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 34
35
Contoh 4
• Suatu ahli Biologi menyatakan bahwa umur seekor mencit yang
yang terkena kanker tertentu berdistribusi hampir normal
dengan simpangan baku 0.9 tahun. Bila sampel acak 10 ekor
mencit yang memiliki kondisi yang samat menghasilkan
simpangan baku 1.2 tahun, apakah Anda setuju bahwa σ > 0.9
tahun? Gunakan taraf keberartian 5%!
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 35
36
Solusi
H0 : σ2 = 0.81
H1 : σ2 > 0.81
α = 0.05
Diketahui simpangan baku sampel, s = 1.2
Statistik uji
(n − 1) s 2 (9)(1.44)
2 = = = 16
02 0.81
Simpulkan bahwa simpangan baku umur mencit yang berpenyakit kanker tersebut tidak melebihi 0.9
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 36
37
Contoh 5
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 37
38
Solusi
• Misalkan σ12 dan σ22 adalah variansi populasi
dari masing-masing keausan bahan 1 dan bahan
2. rumusan hipotesis yang akan diuji adalah
H0: σ12 = σ22
H1: σ12 ≠ σ22
α = 0.10
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 38
39
α = 0.10, v1 = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2 = n2 – 1 = 10 – 1 = 9.
Maka
f = f 0.95,(11.9) = 0.34 dan f = f 0.05,(11.9) = 3.11
1− ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2
Referensi
• Devore, J.L. and Peck, R., Statistics – The Exploration and
Analysis of Data, USA: Duxbury Press, 1997.
• Pasaribu, U.S., 2007, Catatan Kuliah Biostatistika.
• Wild, C.J. and Seber, G.A.F., Chance Encounters – A first
Course in Data Analysis and Inference, USA: John
Wiley&Sons,Inc., 2000.
• Walpole, Ronald E. Dan Myers, Raymond H., Ilmu Peluang
dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 4, Bandung:
Penerbit ITB, 1995.
• Walpole, Ronald E. et.al., Probability & Statistics for Enginerrs
& Scientists, Eight edition, New Jersey : Pearson Prentice
Hall, 2007.
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB 40
41
Referensi
Kaps, M. and Lamberson. W.R., 2004, Biostatistics for Animal Science ,
Oxfordshire: Cabi Publishing
Rosner, Bernard., 2016, Fundamental of Biostatistics 8th ed., Boston:
Cencage Learning
Walpole, R.E., et.al, 2012, Probability & Statistics for Engineers &
Scientists, 9th Ed., Boston: Prentice Hall.
EDUNEX ITB
Copyright 2020 © U. Mukhaiyar, KK Statistika, FMIPA – ITB