Anda di halaman 1dari 7

MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

BM 3112-01
MODUL 1 : Pengenalan Pengamatan Mikroba dengan Mikroskop

Oleh:

Mathew Theo Wijaya

10619033

Kelompok 3

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI

HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033

10 September 2021

Nabilah Karimah – 10419018


MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033

I. Latar Belakang
Mikroorganisme adalah seluruh makhluk hidup yang memiliki ukuran hanya beberapa
mikron atau lebih kecil lagi (Syauqi, 2017). Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok yaitu
bakteri, jamur (termasuk ragi), protozoa, dan ganggang mikroskopik. Umumnya masyarakat saat
ini masih banyak mengkaitkan mikrooganisme dengan organisme kecil yang dapat menimbulkan
dampak negatif pada kehidupan manusia seperti menyebabkan infeksi, penyebab dari penyakit
pada makhluk hidup, dan mengkontaminasi makanan. Tetapi fakta yang sebenarnya terjadi
adalah hampir sebagian besar mikroorganisme yang ada dibumi berperan dalam menjaga
keseimbangan lingkungan kehidupan (Hidayat, 2018).

Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme adalah mikrobiologi (Fifendy, 2017). Pada
praktikum kali ini, akan dilakukan pengamatan morfologi Bacillus megaterium dan
Saccharomyces cerevisae menggunakan preparat kering dan preparat segar dengan menggunakan
berbagai jenis mikroskop. Dengan menggunakan jenis mikroskop yang berbeda untuk melakukan
pengamatan terhadap spesimen mikroorganisme diharapkan praktikan mampu memilih dan
menggunakan jenis mikroskop yang tepat untuk alasan pengamatan tertentu serta diharapkan juga
akan mempermudah pengaplikasian pengamatan mikroba dalam bidang biologi.

II. Tujuan
1. Menentukan morfologi Bacillus megaterium menggunakan preparat kering dan preparat
segar dengan berbagai jenis mikroskop
2. Menentukan morfologi Saccharomyces cerevisae menggunakan preparat kering dan
preparat segar dengan berbagai jenis mikroskop

3. Menentukan ukuran sel ragi melalui pengukuran mikroskopis

III. Hipotesis
1. Bacillus megaterium memiliki bentuk seperti batang dan umumnya dalam keadaan
berpasang serta berantai
2. Saccharomyces cerevisae memiliki bentuk bulat dan umumnya dalam keadaan berkoloni.
IV. Literatur
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat suatu benda yang tidak dapat didapat
dilihat dengan mata telanjang. Pada praktikum ini akan digunakan mikroskop cahaya dan
MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033
mikroskop fase kontras untuk melihat spesimen. Mikroskop cahaya memiliki dua bagian utama
yaitu optik dan non-optik Bagian optik daripada mikroskop cahaya terletak pada lensanya yaitu
lensa objektif dan lensa okuler. Sedangkan bagian non-optik daripada mikroskop yaitu lengan
dan kaki mikroskop, sekrup pengarah kasar dan halus, meja preparat, penjepit objek, kondensor,
diafragma, dan cermin. Prinsip kerja daripada mikroskop cahaya adalah memperbesar gambar
objek dengan bantuan cahaya untuk menerangi objek. Mikroskop cahaya bekerja dengan cara
meneruskan cahaya yang ada pada sumber cahaya dengan lensa kondenser yang dimana cahaya
tersebut akan mengenai spesimen dan diteruskan lensa objektif. Setelah itu cahaya akan
ditangkap lensa okuler dan diteruskan kepada mata.

Mikroskop fase kontras adalah mikroskop cahaya yang menggunakan kondenser khusus
untuk meningkatkan perbedaan kontras pada subjek yang diamati. Prinsip kerja daripada
mikroskop yaitu terdapat pada kondensor dan obyektif yang secara khusus mengendalikan
pencahayaan terhadap objek yang akhirnya indeks bias serta ketebalan pada objek dapat terlihat
(Waluyo, 2008).

(a) (b)

Gambar 4.1 (a) Mikroskop Fase Kontras dan (b) Mikroskop Cahaya

Pada praktikum kali ini digunakan mikroba Bacillus megaterium dan Saccharomyces
cerevisae. Bacillus megaterium merupakan suatu organisme yang berbentuk batang, gram positif,
MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033
aerobik, dan menghasilkan endospora (Hadieotomo, 1985). Bacillus megaterium dikenal sebagai
eubakteria terbesar dan enzim yang dihasilkannya yaitu penisilin amidase yang digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan penisilin. Bacillus megaterium juga dapat bertahan pada kondisi
lingkungan yang ekstrim karena memiliki kemampuan untuk membentuk spora. Saccharomyces
cerevisae merupakan jenis khamir yang bersel tunggal. Menurut Agustining (2012), sel ini terdiri
atas nukleus, vakuola, lipid, mitokondria, membran sitoplasma, dinding sel, dan kapsul.
Saccharomyces cerevisae berbentuk oval dengan koloni yang berbentuk rata, mengkilap, dan
halus.

Preparat makroskopis terbagi menjadi dua yaitu preparat kering dan preparat basah.
Preparat kering adalah sebuah objek yang sudah diawetkan, umumnya preparat ini dapat
digunakan berkali-kali. Preparat basah adalah preparat yang dibuat langsung dari objek tanpa
diawetkan dan digunakan untuk pengamatan sekali pakai.

Pada percobaan digunakan beberapa reagen yaitu akuades, alkohol, kristal violet, minyak
imersi, glutaraldehide, osmium tetroxide, uranyl acetate, propilena oxida, dan resin. Akuades dan
alkohol digunakan untuk sterilisasi alat dan objek. Kristal violet digunakan untuk
mengidentifikasi bakteri gram positif dan gram negatif. Minyak imersi digunakan untuk
membantu memperjelas objek pada perbesaran lebih dari 100x (Reihani dan Oddershede, 2007).
Glutaraldehide, osmium tetroxide, uranyl acetate, dan propilena oxida digunakan untuk proses
fiksasi pada mikroskop elektron TEM. Resin digunakan sebagai medium untuk bakteri agar lebih
mudah untuk dipotong.

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk kebenaran hubungan antara nilai
yang ditunjuk oleh instrumen alat ukur dengan membandingkan terhadap standar ukur yang
mamputelusur (traceable) ke standar yang ditetapkan internasional (Ratnawati, 2010). Berikut
langkah-langkah dalam melakukan kalibrasi micrometer stage:

1. Kaca objektif ditempatkan pada mikrometer objektif dari objek yang diamati

2. Lensa okuler dimasukkan ke tabung lensa okuler pada mikroskop

3. Posisi garis pada skala mikrometer okuler diatur sedemikian rupa hingga
berimpitandengan garis skala mikrometer objektif, dengan cara memutar lensa
okuler
MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033
4. Impitkan kedua mikrometer lalu hitung jumlah garis skala pada kedua mikrometer
yang berimpit tersebut

Menurut Ratnawati (2010), kalibrasi dilakukan agar mendapat skala yang sama yang akan
digunakan untuk standardisasi.

V. MSDS

Nama Kimia Sifat Fisik dan Kimia Handling Potensi Bahaya

Diletakkan pada
Cairan dan tidak wadah sehingga tidak
Akuades -
berwarna membasahi
lingkungan sekitar

Menyebabkan
Alkohol Cairan, tidak berwarna,
Jauhkan dari api keracunan jika tertelan
96% dan mudah terbakar
dan iritasi pada mata

Cairan, berwarna kuning


Minyak
pucat, dan berbau - Berbahaya bagi mata
imersi
aromatik

Berbahaya jika terhirup


Kristal Padat, berwarna hijau, Hindari kontak
dan terkena mata serta
violet dan larut dalam air dengan mata dan kulit
kulit
MODUL 1 – Mathew Theo Wijaya - 10619033

Cairan dan berwarna Hindari kontak Berbahaya jika terhirup


Glutaraldehida
kuning muda langsung dan tertelan

Gunakan alat Berbahaya apabila


Osmium Cairan dan berwarna
pelindung serta jauhi terhirup, terkena mata
tetroxide kuning serta berbau
kontak langsung dan kulit

Berbahaya apabila
Uranyl Padat, berwarna kuning, Hindari kontak
terhirup, terkena kulit
acetate dan berbau asam langsung
dan mata

Hindari kontak
Berbahaya bagi mata
langsung dan
Propilena Cairan dan tidak dan kulit serta
tempatkan pada
oksida berwarna berbahaya apabila
ruangan yang
tertelan
berventilasi

VI. Daftar Pustaka


Agustining, D. (2012). Daya hambat saccharomyces cerevisiae terhadap pertumbuhan jamur
fusarium oxysporum. Universitas Jember.
Fiffendy, M. 2017. Mikrobiologi. Jakarta: Pradana Media Group
Hadioetomo RS. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.
Reihani, S. N. S. dan Oddershede, L. B., (2007), Optimizing immersion media refractive index".
Niels Bohr Institute, Blegdamsvej, 2100 Copenhagen, Denmark.
Ratnawati, dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Yogyakarta: FMIPAUNY
Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan.
ANDI-UNISMA.Yogyakarta.
Waluyo, L., 2008, Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas Muhamadiyah Malang
Press. Malang.

Anda mungkin juga menyukai