Ada beberapa teknik dasar di dalam analisa mikrobiologi yang harus diketahui,
meliputi
1. Teknik
2. Agar
3. Turbiditas
transfer
Slants
media
4. Teknik
5. Teknik
6. Teknik
aseptis
(Agar
broth
(kekeruhan
Dilusi
Pour-Plate
Spread
miring)
kaldu)
(pengenceran)
(lempeng
Plate
(lempeng
tuang)
sebar)
Setelah Pelaksanaan :
- Segera tutup semua tabung atau cawan yang masih terbuka
- Singkirkan segera semua peralatan atau bahan sisa yang sudah
tidak digunakan lagi
- Bersihkan dan keringkan segera tumpahan-tumpahan media
yang ada
- Sanitasi dan desinfeksi ulang ruang kerja (laboratorium anda)
- Lepas pakaian kerja dan jas laboratorium anda sebelum
meninggalkan ruang kerja anda
Di dalam teknik transfer aseptis ada beberapa teknik yang perlu difahami,
yaitu
1) Inoculating (inokulasi) dengan
2) Pipetting (mentransfer
:
jarum
dengan
ose
pipet)
dengan ketiga jari tengah, manis dan kelingking sedangkan jari telunjuk
dan ibu jari memegang jarum ose.
c) Bakar bibir tabung reaksi dengan cara memutar tabung sehingga
semua bagian bibir tabung terkena api.
d) Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung reaksi, lalu segera
keluarkan. Usahakan ketika memasukkan jarum ose jangan sampai
menyentuh dinding tabung dan lakukan di dekat pembakar bunsen.
e) Bakar kembali bibir tabung reaksi dan segera tutup. Ingat, jarum ose
jangan dibakar kembali karena akan membunuh bakteri yang akan
diinokulasikan.
f) Ambil tabung reaksi lainnya yang akan diinokulasi, buka tutupnya
dengan cara yang sama dengan cara (b) dan bakar bibirnya dengan cara
yang sama dengan cara
g) Segera masukkan jarum ose ke dalam tabung tadi sebagaimana cara
(d).
h) Bakar bibir tabung reaksi dan tutup sebagaimana cara.
i) Bakar kembali jarum ose sebagaimana cara (a).
j) Lakukan kembali dengan cara yang sama apabila diperlukan dilusi atau
pengenceran.
b) Pipetting
a) Ambil pipet yang telah steril, buka pembungkusnya dan pasang katup
karetnya.
b) Bakar ujungnya dibakar atas bunsen selama beberapa detik. Jangan
terlalu lama karena dapat merusak ujung pipet.
c) Ambil tabung reaksi yang berisi kultur bakteri, buka penutupnya
dengan kedua jari manis dan kelingking sedangkan jari telunjuk, jari
tengah dan ibu jari memegang pipet.
e) Segera masukkan pipet ke dalam tabung reaksi, tekan katup karet
penghisap tombol [S] (lihat gambar di bawah) lalu segera keluarkan.
Usahakan ketika memasukkan pipe t jangan sampai menyentuh dinding
tabung dan lakukan di dekat pembakar bunsen.
f) Bakar kembali bibir tabung reaksi dan segera tutup.
g) Ambil tabung reaksi lainnya yang akan diinokulasi, buka tutupnya
dengan cara yang sama dengan cara (b) dan bakar bibirnya dengan cara
yang sama dengan cara.
h) Segera masukkan pipet ke dalam tabung tadi, kemudian keluarkan
cairan yang telah diinokulasi dari pipet dengan menekan tombol [E].
i) Bakar bibir tabung reaksi dan tutup sebagaimana cara.
j) Pindahkan pipet dan ganti dengan pipet baru apabila akan
melakukan pipettingkembali.
k) Lakukan kembali dengan cara yang sama apabila diperlukan dilusi atau
pengenceran.
c) Alcohol
Flamming
AGAR
SLANTS
Agar slants adalah kultivasi biakan mikroba ke dalam agar miring di dalam
tabung reaksi untuk melihat karakteristik koloni bakteri yang tumbuh. Tiap
bakteri memiliki karakteristik koloni yang berbeda. Karakteristik yang diamati
pada koloni bakteri yang tumbuh adalah :
c) Streak agar miring dengan biakan mikroba dengan jarum ose secara
aseptis.
d) Inkubasi ke dalam inkubator dan amati bentuk koloni yang tumbuh
3)- TURBIDITAS MEDIA KALDU
Serupa dengan teknik agar slants, namun teknik turbiditas menggunakan
media broth(kaldu) dan yang diamati adalah karakteristik kekeruhannya. Tiap
mikroorganisme memiliki karakteristik turbiditas (kekeruhan) yang berbedabeda. Ada diantara mikroorganisme yang membentuk partikel melayang
(flocculent) di dalam media broth. Ada yang tersedimentasi, melayang di
permukaan saja (pellicle) dan ada pula yang melayang di permukaan berbentuk
seperti cincing (ring). Sebagaimana gambar di bawah.
Cara Kerja :
a) Tuang media broth ke dalam tabung reaksi secara aseptis
b) Ambil dengan cara menstreak biakan mikroba dari kultur.
c) Transfer dengan cara menstreak ke dalam tabung reaksi yang berisi
broth tadi
d) Inkubasi ke dalam inkubator dan amati bentuk koloni yang tumbuh
4)- TEKNIK
DILUSI (PENGENCERAN)
Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua
metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC
(Total Plate Count).
Cara
Kerja
- Dari larutan kultur kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml aquades
atau
larutan
buffer
pepton
untuk
memperoleh
dilusi
1/10
bagian.
- Dari larutan dilusi 1/10 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml
aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/100 bagian.
- Dari larutan dilusi 1/100 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml
aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/1000 bagian.
- Dari larutan dilusi 1/1000 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml
aquades atau larutan buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10.000 bagian.
- Dst
Maksud dari 1/10, 1/100, 1/1000, 1/10.000 dst adalah suatu rasio dilusi yang
apabila pada tiap dilusi ditumbuhkan ke dalam suatu media dan koloninya yang
tumbuh dapat dihitung, maka jumlah sel mikroba dapat diketahui dengan cara :
1
Jumlah koloni x
Pengenceran
Misal
Apabila pada dilusi 1/100 tumbuh sebanyak 20 koloni, maka dapat diketahui
jumlah sel adalah :
1
20 koloni x
1/100
= 2000 sel
Apabila pada dilusi 1/1000 tumbuh sebanyak 3 koloni, maka dapat diketahui
jumlah sel adalah :
1
2 koloni x
1/1000
= 3000 sel
Oleh karena itu, dengan metode dilusi kita dapat memperkirakan jumlah sel
mikroba pada suatu benda atau produk.
TEKNIK POUR
PLATE
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar
yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji
TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang
tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.
Cara Kerja :
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan
mikroorganisme di dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar
yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji
TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang
tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.Cara Kerja :
a) Pipet beberapa ml kultur bakteri campurkan ke dalam beberapa ml
aquades sesuai dengan dilusi yang dikehendaki.
b) Aduk hingga merata dengan cara memutar tabung reaksi dengan
telapak tangan selama beberapa kali.
c) Pipet larutan dilusi tadi sebanyak + 1 ml ke dalam cawan petri.
d) Tuang media agar yang masih cair (suhu + 50 C) ke dalam cawan petri
tadi.
o
spread
plate
PLATE
(lempeng
sebar)
adalah
suatu
teknik
di
dalam
setelah
media
agar
memadat
sedangkan
pour
plate
kultur
dicampurkan ketika media masih cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini
dengan
kultur
bakteri.
Dengan
teknik
ini