E. Prosedur Kerja
I. Sebelum mencuci tangan
Teknik pengambilan sampel sebelum mencuci tangan adalah sebagai berikut :
a. Celupkan kapas lidi steril ke dalam media NB
b. Oleskan kapas lidi ke permukaan telapak tangan sebanyak 3 kali
c. Oleskan kapas lidi pada permukaan media NA pada cawan Petri 8
d. Inkubasi pada suhu 37 °C selama 18-24 jam
e. Amati pertumbuhan koloni
II. Setelah mencuci tangan tujuh langkah
a. Prosedur mencuci tangan
Kedua telapak tangan dibasuh dengan air mengalir/air kran, lalu
gunakan sabun hingga menutupi permukaan telapan tangan. Kegiatan
pencucian dilanjutkan dengan melakukan prosedur mencuci tangan
tujuh langkah menurut WHO
(2009), yaitu:
1) Gosok kedua telapak tangan secara bergantian sehingga kedua
telapak tangan terkena sabun.
2) Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan gosok
diantara jari jemari tangan secara bergantian sehingga kena
sabun
3) Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara
bergantian sehingga kena sabun
4) Gosok punggung jari yang saling mengunci pada telapak
satunya,secara bergantian
5) Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya , secara memutar
bergantian di kedua tangan
6) Gosok gosoklah ujung ujung kuku pada telapak tangan,
sehingga busa sabun masuk kedalam sela sela kuku,secara
bergantian dikedua tangan
7) Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan &
sebaliknya, gerakan memutar gosok pergelangan tangan secara
memutar dari pergelangan tangan sampai siku secara
bergantian Prosedur di atas dilakukan selama 15-20 detik.
Kedua telapan tangan lalu disiram dengan air mengalir, lalu
dikeringkan menggunakan kain yang bersih.
b. Prosedur pengambilan sampel setelah mencuci tangan
1) Celupkan kapas lidi steril ke dalam media NB
2) Oleskan kapas lidi ke permukaan telapak tangan sebanyak 3
kali
3) Oleskan kapas lidi pada permukaan media NA pada cawan
Petri
4) Inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam
5) Amati pertumbuhan koloni.
III. Setelah menggunakan antiseptik/larutan alkohol 70%
a. Prosedur mencuci tangan dengan antiseptik tangan berbahan
dasar alkohol atau larutan alkohol 70%
1. Aplikasikan antiseptik pada permukaan tangan, hingga
menutupi permukaan.
2. Gosok kedua telapak tangan 10
3. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian dan gosok
diantara jari jemari tangan secara bergantian.
4. Gosok kedua telapak tangan dan diantara jari jemari secara
bergantian Gosok punggung jari yang saling mengunci pada
telapak satunya,secara bergantian.
5. Gosok jempol,dan jari jari tangan lainnya, secara memutar
bergantian di kedua tangan.
6. Gosok gosoklah ujung-ujung kuku pada telapak tangan.
7. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan &
sebaliknya , gerakan memutar gosok pergelangan tangan secara
memutar dari pergelangan tangan sampai siku secara
bergantian.
b. Prosedur pengambilan sampel setelah mencuci tangan
Prosedur pengambilan sampel setelah mencuci tangan
1) Celupkan kapas lidi steril ke dalam media NB
2) Oleskan kapas lidi ke permukaan telapak tangan sebanyak 3
kali
3) Oleskan kapas lidi pada permukaan media NA pada cawan
Petri
4) Inkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam
5) Amati pertumbuhan koloni.
Pada praktikum ini dilakukan uji coba terhadap tangan yang diberi perlakuan
berbeda. Pada sampel pertama, tangan tidak diberi perlakuan apa-apa/tangan yang
belum disterilkan.Pada percobaan dapat dibandingkan jumlah mikroba pada saat
sebelum mencuci tangan, sesudah mencuci tangan menggunakan air dan sabun
antibacterial, dan juga menggunakan antiseptik. Terlihat perbandingan jumlah
mikroba yang terlihat berbeda jauh dan berkurang pada setiap tahap yang dilakukan.
Tangan yang tidak diberikan perlakuan apa-apa memiliki jumlah koloni kuman yang
lebih banyak dibandingkan dengan kedua sampel lain dari tangan yang telah diberi
perlakuka. Pada sampel kedua, yaitu tangan di cuci dengan air dan menggunakan
sabun antibacterial, koloni kuman pada tangan terlihat berkurang hal ini dikarenakan
kandungan kandungan di dalam sabun yang dapat membasmi kuman serta di bilas
dengan air. Pada sampel ketiga, yangmenggunakan antiseptik berupa alkohol, dapat
dikatakan bahwa jumlah koloni kuman berkurang lebih drastis, bahkan hampir tidak
ada. Cuci tangan dengan menggunakan alkohol dapat berguna sebagai antimikroba
(protein denaturasi), menghancurkan bakteri vegetatif, jamur, dan virus.
G. Kesimpulan
Hand hygiene sangatlah penting untuk menjaga kebersihan dan kesterilan
tangan, terutama dalam melakukan prosedur-prosedur medis. hand hygiene dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni dengan mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir dan mencuci tangan menggunakan cairan antiseptik/larutan alkohol 70%.
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa had hygiene dengan menggunakan (....)
lebih efektif dalam menghilangkan mikroba daripada menggunakan (....). Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya koloni bakteri yang muncul di media agar, dimana koloni
bakteri di sampel (....) lebih banyak daripada di sampel (....).
H. Daftar Pustaka
Ernawati, Elies, dkk 2014,“Penerapan hand hygiene perawat di ruang inap Rumah
Sakit”. Jurnal kedokteran Brawijaya, vol. 28, Suplemen no.1, 2014.
Saparadi, Vivi Syofia, dkk 2018,“ Analisis pelaksanaan manajemen pencegahan dan
pengendalian Health Care Associated Infections”. Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018.
Walidah, Isnaeni,dkk 2014,“Daya bunuh hand sanitizer berbahan aktif alkohol 59%
dalam kemasan setelah penggunaan berulang terhadap angka lempeng total”, Jurnal
Teknologi Laboratorium, vol.3 no.1.
Adi, HD, Rahmi, HA, dkk 2010. Pemeriksaan Kuman Sebelum dan Sesudah
Pencucian Tangan. Bagian Ilmu Bedah Orthopaedi Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung. Sumedang: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran.