Anda di halaman 1dari 14

TUTORIAL VIROLOGI

KASUS 1

DOSEN PEMBIMBING :

INDAH SARI, S. SI. T., M. SI


LAPORAN TUTORIAL
“VIROLOGI “

DISUSUN OLEH :

1. Lia Juniarti (51121010)


2. Lisa Ramadanti (51121011)
3. Liza Natalia (51121012)
4. Maria Ulva (51121013)
5. Mega Raya (51121014)
6. Mussadad Holil (51121015)
7. Nazilla Fraqueen (51121016)
8. Nurhalizah (51121017)
9. Pegy Pirma Anggini (51121018)

DOSEN PEMBIMBING: INDAH SARI, S. SI. T., M. SI

PRODI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

INSTITUT ILMU KESEHATAN & TEKNOLOGIMUHAMMADIYAH


PALEMBANG TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadiran ALLAH SWT. Yang telah mengizinkan
saya untuk membuat sebuah laporan tutorial virologi karna ridhanya saya dapat membuat
laporan tutorial ini tepat pada waktunya. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman teman yang saya banggakan karna sekiranya telah memberkan saya
waktu pada hari ini , dalam penulisan laporan tutorial ini saya mendapatkan banyak ilmu
pengetahuaan yang baru.

disebabkan oleh terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki,
oleh karna itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan laporan
tutorial ini diwaktu yang akan datang, semoga laporan tutorial ini dapat bermanfaat bagi saya
dan orang banyak.

Palembang, November 2023

Penulis
Moderator : Nurhalizah
Sekertaris : Nazilla Faraqueen

Kasus 1

Seorang ATLM melakukan isolasi cytomegalovirus menggunakan metode kultur


shell vial dengan permintaan hasil dalam waktu yang cepat. metode ini digunakan
oleh ATLM pada specimen klinik yang dideteksi secara cepat dibandingakan dengan
kultur sel klasik. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh ATLM untuk melakukan
pemeriksaan tersebut?

DISKUSI MENGGUNAKAN 7 STEP


Step 1 (klarifikasi istilah)
1. ATLM
Ahli Teknologi Laboratorium Medik yang sebelumnya dikenal dengan
analis kesehatan adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi melakukan
pengumpulan sampel dan melakukan pengujian terhadap cairan tubuh, jaringan
dan substansi lain (Arifin dan Sjaaf, 2018).
2. Isolasi
Isolasi adalah proses pengambilan atau pemisahan senyawa bahan alam dengan
menggunakan pelarut yang sesuai (Djamal, 2008). Sejak abad ke-17 orang telah
dapat memisahkan berbagai jenis senyawa dari sumber-sumber organik
(Septianira, dkk, 2021).
3. Cytomegalovirus
Cytomegalovirus atau CMV merupakan suatu jenis virus yang umum
menginfeksi manusia dan termasuk dalam keluarga Herpesyiridae
(Sukmawati,2019).
4. Kultur shell vial
Kultur shell vial, uji kultur jaringan yang disempurnakan dengan
centrifuge, adalah modifikasi kultur sel konvensional untuk deteksi cepat virus
secara in vitro, kultur shell vial cepat digunakan untuk mendeteksi banyak virus
(Acharya,2022).
5. Spesimen
spesimen adalah segala sesuatu yang dikeluarkan atau dikumpulkan dari
tubuh manusia dan dikirim ke laboratorium agar dapat diperiksa oleh ahli patologi.
Spesimen bisa berupa sepotong kecil jaringan atau bisa juga seluruh organ.
Spesimen juga bisa berupa cairan, seperti darah atau urin (Bahadir et al, 2018).
6. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Jawetz,2019).
7. Kultur sel
Kultur sel merupakan proses saat sel hidup ditempatkan ke dalam suatu
media yang dapat membantu sel tersebut berkembang biak secara invitro
(Novita,2020).
8. Pemriksaan
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu prosedur pelaksanaan pemeriksaan
yang dapat membantu dokter menentukan diagnosis penyakit. Dalam sebuah
pemeriksaan laboratorium, bahan atau sampel dari pasien diambil dan dianalisis.
bahan atau sampel dapat berupa darah, urine, sputum (dahak) bahkan feses
(kotoran manusia) (SriSumarti, 2018).

Step 2 (Analisa Masalah)


1. Apa yang dilakukan oleh seorang ATLM?
2. Apa metode yang digunakan ATLM?

Step 3 (Penjelasan Masalah)


1. ATLM melakukan isolasi citomegavirus
2. Metode yang digunakan oleh ATLM adalah kultur shrrl vial
step 4 (Pra Analitik, Analitik, Pasca Analitik)
Pra analitik
A. Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah tindakan yang sering kali dilakukan kita anggap
sepele, namun merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga higienis tangan
maupun kulit serta salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi (Hastuti, Dkk.
2017).
1. Prosedur mencuci tangan (Hastuti, Dkk. 2017)
a. Basuh tangan dengan air.
b. Tuangkan sabun secukupnya.
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
g. Bilas kedua tangan dengan air.
h. Keringkan dengan tisu sekali pakai sampai benar-benar kering.
i. Gunakan tisu tersebut untuk menutup keran.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu cara
untuk menghindari bahaya kecelakaan. Alat Pelindung Diri adalah seperangkat
alat kerja yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan potensi bahaya untuk kecelakaan
kerja.
Alat Pelindung Diri :
a. Masker
b. Handscon/sarung tangan
c. Jas laboratorium
d. Sandal laboratorium
e. Alas kepala
3. Formulir permintaan
Pemeriksaan Apakah identitas pasien, identitas pengirim,vnomor
laboratorium,tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan apakah sudah
lengkap dan jelas. Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah ditandai,
sebelum melakukan pemeriksaan perlu diperhatikan identifikasi dan
pencatatan data pasien yang benar.
4. Persiapan pasien
Apakah persiapan pasien sesuai persyaratan dan membuat petunjuk
tertulis untuk persiapan pasien pada setiap pemeriksaan laboratorium.
5. Pengambilan dan penerimaan pasien
Apakah spesimen dikumpulkan secara benar, dengan memperhatikan
jenis spesimen.
6. Penanganan spesimen.
Apakah pengolahan spesimen dilakukan sesuai persyaratan,apakah
penanganan specimen sudah benar untuk pemeriksaan khusus.
7. Persiapanalat dan bahan (Santhi.2016)
No Gambar Fungsi
1. Jas laboratorium berfungsi
untuk para pemakainnya agar
terhindar dari paparan atau
percikan bahan kimia yang
digunakan.

2 Handscound berfungsi
untuk mencegah terjadinya
infeksi silang serta mencegah
terjadinya penularan kuman.

3 Melindungi kaki dari


tumpahan zat berbahaya
4 Penutup kepala berfungsi
untuk melindungi kepala dari
benturan, terantuk, kejatuhan
atau terpukul benda tajam
atau benda keras serta
menjaga kebersihan kepala
dan rambut.

Untuk menginkubasi suatu


5
bakteri agar dapat hidup pada
suatu media atau subtrat.
Sebelum bakteri dapat
dimanfaatkan, maka bakteri
harus dikembangbiakkan
terlebih dahulu.
6 untuk memisahkan pelet
dengan substansi dari sampel
cair, seperti cairan
immiscible.

Analitik
Metode kultur sheel vial
1. Monolayer lini sel MRC-5 untuk CMV ditumbuhkan di atas kaca penutup dalam shell
vialberukuran15×45mm.
2. Setelah dinokulasi dengan spesimen
3. Vial disentrifugasi pada kecepatan 700 × g selama 40 menit dalam suhu kamar.
4. Vial lalu diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam
5. Lalu difiksasikan
6. Diberi antibodi onoklonal spesifik untuk protein inti CMV yang muncul dalam kultur.
Pasca analitik
Dari kasus diatas disimpulkan bahwa mahasiswa dapat melakukan isolasi
cytomegalovirus menggunakan metode kultur shell vial.

Step 5 (Tujuan Belajar)


Dari kasus diatas mahasiswa diharapkan mampu mengetahui prosedur kerja
mengisolasi citomegalovirus menggunakan metode kultur Shell vial yang baik dan
benar dalam hal tersebut mahasiswa terkendala dalam prosedur kerja metode kultur
Shell vial.

Step 6 (Informasi Tambahan)


Metode kultur shell vial ini dapat mendeteksi virus dari spesimen klinis
dengan cepat. Metode kultur shell vial rutin digunakan untuk mendeteksi
Citomegalovirus dan virus Varisela-zoster. Sebagai contoh pada pemeriksaan
Citomegalovirus (CMV) dapat dideteksi dengan kultur Shell Vial yang diinkubasi
selama 24-48 jam, pemeriksaan dengan metode ini lebih cepat dibandingkan dengan
menggunakan kultur sel klasik namun masing-masing metode memiliki sensitivitas
yang sama. Untuk menentukan hasil positif pada kultur shell vial dilakukan dengan
pewarnaan antibodi langsung atau tidak langsung serta dengan pemeriksaan
mikroskopik fluoresens.
Dalam setiap pemeriksaan kultur shell vial digunakan selalu kontrol negatif
dan postif. Metode ini biasanya disediakan oleh perusahaan komersial diagnostic
Hybrids,Inc,Athens Ohio. Satu vial mengandung (Mencampur) dan lini sel seperti sel
karsinoma paru manusia A549 el tibroblast paru.Isolat tidak diperoleh melalui teknik
shell vial ini. Jika diperlukan isolat untuk uji sensitivitas terhadap obat antivirus, harus
digunakan teknik kultur sel klasik (Zweifeletal,2018).
Cytomegalovirus (CMV) atau sitomegalovirus adalah kelompok virus herpes
yang bisa menetap di dalam tubuh dalam waktu lama, bahkan seumur hidup. Jadi,
infeksi cytomegalovirus adalah kondisi ketika tubuh terinfeksi CMV.
Infeksi CMV kebanyakan tidak disadari, karena CMV yang dalam keadaan
tidak aktif biasanya tidak menimbulkan efek ataupun gejala yang serius pada orang
sehat. Jika terdapat suatu gejala, biasanya gejala bersifat ringan dan dapat sembuh
dengan sendirinya. Namun, kondisi ini tidak dapat disepelekan terutama jika
menyerang ibu hamil karena dapat menularkan virus kepada janinnya. Selain itu,
infeksi CMV juga perlu diwaspadai jika terjadi pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah, terutama orang yang menderita penyakit diabetes melitus,
menderita HIV/AIDS, atau pernah menjalani prosedur transplantasi organ, sumsum
tulang, atau sel punca karena dapat berujung fatal.
Infeksi CMV dapat ditularkan ketika seseorang melakukan hubungan seksual
atau kontak langsung dengan cairan tubuh (air liur, darah, air seni) penderita, melalui
paparan kotoran atau tinja, dari ibu ke bayi selama persalinan atau menyusui, atau
ketika proses transplantasi organ maupun donor darah.
Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi
Cytomegalovirus adalah sebagai berikut:
1. Memiliki sistem imun tubuh yang lemah atau menderita gangguan autoimun.
2. Menjalani dan menerima transplantasi organ atau donor darah.
3. Bekerja atau tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi CMV.
4. Memiliki kebiasaan merokok.
5. Melakukan aktivitas seksual dengan pasangan yang berbeda-beda tanpa
menggunakan pengaman.
6. Mengonsumsi jenis obat yang dapat menekan sistem imun, seperti obat-obatan
imunosupresan.
Meski sebagian besar infeksi CMV pada orang dewasa sehat tidak
menimbulkan gejala, namun sejumlah gejala yang dapat terjadi pada penderita infeksi
Cytomegalovirus adalah:
1. Nyeri tenggorokan.
2. Demam.
3. Nyeri kepala.
4. Kelelahan.
5. Penurunan nafsu makan.
6. Nyeri otot.
7. Muncul ruam pada kulit.
8. Pembengkakan kelenjar getah bening. (Arifin, Amal. 2018.)
Kesimpulam
Waktu yang dibutuhkan oleh ATLM untuk melakukan pemeriksaan selama
24-48 Jam
Step 7 (Presentasi)
Daftar pustaka

Andiana Mashita, dkk. 2017. Kultur Sel Baby Hamster Kidney (BHK) Menggunakan
Media Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM). Jurnal Of Tropical
Biologi,Vol1 (1):Hal10-1
Arifin,Amal. 2018. Analisis Kebutuhan Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Berdasarkan Beban Kerja di Unit Laboratorium Klinik Rumah Sakit Santa Maria
Pekanbaru. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia. Vol, 4 ; No 3.
Humairo Ika, dkk. 2018. Kultur Sel. Jurnal Farmaka,Vol 14 (2)
Munawaroh, dkk, 2021. Pengetahuan dan Sikap Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Terhadap Standar Operasional Prosedur Penanganan Sampel Sputum. Jurnal
Kesehatan Volume 12, Nomor
Iroma Maulida, dkk. 2019. Studi Kasus, Tanda dan Gejala Cytomegalovirus pada
Balita. Jurnal Penelitian Poltekkes Harapan Bersama Kendal
Suprobowati. 2018. Virologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Triana Noor Yunida. 2019. Gambaran Upaya Ibu Dalam Memberikan Stimulasi
Tumbuh Kembang Pada Anak Yang Pernah Terinfeksi Cytomegalovirus. Junal
Kesehatan , Kebidanan, dan Keperawatan, Vol 11 (2)
LAMPIRAN
PRESENTASI TUTOR VIROLOGI KASUS 1

Anda mungkin juga menyukai