Anda di halaman 1dari 4

BAKTERIOLOGI KLINIS

Identifikasi pengambilan sampel


 Darah
1. Ikatkan torniquet pada lipatan siku atas, kemudian tangan dikepal.
2. Tentukan vena yang akan diambil darahnya.
3. Aseptikkan tempat pengambilan dengan povidone iodium 10%, biarkan
mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.
4. Darah vena dipijat/dilonggarkan dengan tekanan ibu jari/telunjuk.
5. Tusukkan jarum <1,25 inch dengan posisi 45° dengan lengan tangan.
6. Setelah tertusuk, jarum diturunkan ke posisi 30°
7. Bila menggunakan syringe, sedot darah perlahan sampai pada volume
darah yang dibutuhkan.
 Urine
A. Penderita diberitahu (Lisan/tertulis) Instruksi pada Wanita
1. Duduk di toilet
2. Buka kaki/lutut ke samping selebar mungkin.
3. Dengan sabun medis & spon/kain/kapas
4. Cuci genital dgn gerak dari depan ke belakang.
5. Bilas dengan spon basah; depan ke belakang
6. Ulangi beberapa kali dgn spon basah baru.
7. Pegang dengan jari dan taruh cawan/botol mulut lebar di depan
genital, dan jangan menyentuh tepi botol.
8. Buang urin pertama keluar; dan Berikutnya ditampung.
9. Tutup segera botol.
B. Instruksi pada laki – laki :
1. Tarik kulit preputium (‘Foreskin’ untuk yang tidak khitan), dan
bersihkan Glans penis.
2. Ikuti cara pencucian seperti pada wanita Periksa, tutup rapat jika tak
segera diperiksa kemudian masukan ke almari es
 Swab vagina
1. Usap vagina dan usap serviks
2. Bersihkan vulva dengan kapas/kassa yang dibasahi dengan aquades
atau NaCl steril
3. Masukkan spekulum dengan hati-hati
4. Ambil sampel dari forniks posterior vagina atau endoserviks dg lidi kapas
steril, ambil 2 swab
5. Bila penderita belum menikah, jangan gunakan spekulum, ambil sampel
dengan lidi kapas steril dengan hati-hati
 Feses
1. Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu.
2. Feses segar tidak boleh bercampur dengan air kloset maupun urin.
3. Feses ditampung pada pot steril bermulut lebar dan berpenutup.
4. Feses dikeluarkan dan ditampung di atas kertas plastik.
5. Ambil feses dengan menggunakan lidi yang dibutuhkan
6. Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril, tutup rapat.
 Swab tenggorok
1. Pengambilan sampel harus di tempat cukup cahaya.
2. Pasien diminta membuka mulut
3. Tekan lidah perlahan dengan tounge depressor sampai seluruh rongga
mulut terlihat.
4. Masukkan cotton swab
5. Apuskan ke daerah kanan dan kiri peritonsiler serta daerah pharynx
6. Pengambilan sampel diulang bila penderita muntah
7. Buka vial
8. Masukkan swab ke dalam vial
9. Patahkkan tangkai swab lalu tutup vial dengan baik

Identifikasi penanganan sampel


Darah
Urine
Swab vagina
Feses
Swab tenggorok

Cara pemeriksaan direct dan indirect bakteri dalam sampel


 Darah
A. Direct
1. Teteskan 1 tetes kecil darah ke kaca objek dengan garis tengak
tidak lebih dari 2 mm (Langsung dari jari pasien bila yang di gunakan
darah kapiler atau menggunakan pipet Pasteur bila menggunakan
darah yang telah dicampur antikoagulan).
2. Dengan tangan kanan diletakakn kaca objek lain(penggeser darah)
disebelah kiri tetes darah tadi.
3. Gerakkan kekanan sampai mengenai tetes darah.
4. Tunggu sampai darah menyebar pada sisi kaca penggeser. Tunggu
sampai darah mencapai titik kira-kira ½ cm dari sudut kaca
penggeser.
5. Segeralah geser ke kiri sambil memegang miring dengan sudut 30-
450. Jangan menekan kaca penggeser.
6. Biarkan kering diudara
7. Tulis nama pasien. Lanjutkan ke pengecatan.
B. Indirect
1. Sampel darah diambil pada median cubital vein atau brachial vein
dengan menggunakan jarum suntik 5 cc untuk darah 4 cc.
2. Sampel kemudian disimpan di tabung mikro sentrifugal yang
mengandung EDTA sebagai koagulan. Pemisahan plasma dilakukan
dengan sentrifugasi dengan kecepatan 3.500 rpm selama 5 menit,
3. Kemudian ambil larutan yang berwarna kuning jernih (serum)
 Urine
A. Direct
B. Indirect

 Swab vagina
A. Direct
Tes sekret vagina dilakukan dengan mengambil sampel cairan vagina
menggunakan cotton-bud kemudian dioleskan ke preparat,  preparat
kemudian diberikan cairan fisiologis,lalu diamati  di bawah mikroskop.
Hasilnya keluar dengan waktu yang cepat, keesokan harinya sudah
bisa diambil hasilnya. Lalu yang dicek melalui tes sekret ini adalah ada
tidaknya bakteri batang, bakteri coccus, bakteri gonore (kencing
nanah), bakteri trikomoniasis, jamur candida, serta clue cell.
B. Indirect
Tes kultur, awalnya juga diambil sampel seperti tadi, namun sampel
tersebut kemudian dibiakkan. Jika ternyata ada pertumbuhan bakteri
yang signifikan, maka akan dilanjutkan dengan uji kepekaan. Uji
kepekaan dilakukan dengan memberikan beberapa jenis antibiotik ke
koloni bakteri untuk menentukan antibiotik mana yang paling cocok
untuk menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut. Tes kultur ini
memakan waktu 7-14 hari kerja.
 Feses
 Swab tenggorok

Contoh bakteri yang terdapat pada sampel


Darah
1. Salmonella typhosae
2. Salmonella paratyphosae AH
3. Salmonella paratyphosae BH
4. Staphylococcus aureus
5. Staphylococcus saprophyticus
6. Staphylococcus epidermidis
7. Streptococcus sp
Urine
1. Shigella dysentrie
2. Eschericia coli
3. Salmonella sp
4. Streptococcus sp
5. Staphylococcus sp
Swab vagina
1. Staphylococcus aureus
2. Lactobacillus
3. Prevotella
4. Mobiluncus
5. Bacteroides
6. Peptostreptococcus
7. Fusobacterium
8. Veillonella
9. Mycoplasma hominis
10. Ureaplasma urealyticum
11. Streptococcus viridans
Feses
1. Eschericia coli
2. Campylobacter sp
3. Salmonella sp
4. Shigella sp
Swab tenggorok
1. Streptococcus pyogenes
2.
3. Corynebacterium diphtheriae

Anda mungkin juga menyukai