Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fauziah Wulandari

NIM : 210209033

Kelas : 2 A TLM

Mata Kuliah : Hematologi

Pemeriksaan Golongan Darah

Tujuan : Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang

Prinsip : Bila sel eritrosit dicampur dengan reagen anti serum yang bervariasi (Anti bodi
yang larut), akan terjadi aglutinasi pada slide yang berisi sel positip untuk antigen yang sesuai.
Aglutinasi tidak terjadi bila sel Eritrosit tidak mempunyai antigen yang sesuai.

Metode : Aglutinasi

Alat :

 Objek glass
 Lancet
 Kapas alkohol

Bahan :

 Darah tepi (kapiler)

Reagensia :

 Anti sera A
 Anti sera B
 Anti sera D

Cara kerja :

1. Siapkan reagen di suhu kamar

2. Teteskan 1 tetes (±50 µ) anti-A, anti-B, dan anti-D pada objek glass

3. Pijat ujung jari manis/tengah dan kemudian lakukan desinfeksi dengan alkohol 70%

4. Tusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet


5. Usap darah yang pertama kali keluar dari jari dengan kapas kering

6. Teteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass yang sudah diberi antisera

7. Aduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antisera

dan menggoyang-goyangkan (supaya homogen)

8. Mengamati ada tidaknya aglutinasi

Penilaian :

 Golongan Darah A  : Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai


antigen A dan antibodi B
 Golongan Darah B  : Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai
antigen B dan antibodi A
 Golongan Darah AB : Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB
mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibodi
 Golongan Darah O  : Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak
mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B
 Golongan darah Rhesus Positip : aglutinasi pada anti D karena golongan darah Rhesus
Positip mempunyai antigen D
 Golongan darah Rhesus Negatip : tidak terjadi aglutinasi pada anti D

Hasil :
 AB rhesus +
 O rhesus +
Pemeriksaan Hematokrit

Tujuan : Untuk mengetahui kadar hematokrit dalam darah

Prinsip : Darah ditambah antikoagulan disentrifuge, maka sel eritrosit akan terpisah dari
plasmanya, tingginya kolom eritrosit adalah nilai hematokrit.

Metode : Mikrohematokrit

Alat :

 Tabung mikrohematokrit
 Tabung EDTA
 Centrifuge mikrohematokrit
 Spuit 3 cc
 Torniquet
 Kapas alkohol
 Skala pembaca

Bahan :

 Darah vena

Cara kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Lakukan pengambilan darah vena dan masukkan kedalam tabung EDTA
3. Isap darah dengan tabung mikrohematokrit
4. Tutup ujung tabung atas dengan jari tangan, ujung tabung bawah tutup dengan plastisin
5. Bersihkan dengan tissue
6. Masukkan kedalam centrifuge
7. Usahakan sampel pada sisi kiri dan kanan seimbang.
8. Putar dengan centrifuge 15.000 rpm selama 5 menit
9. Tentukan nilai hematokrit dengan menggunakan skala hitung

Interpretasi Hasil:

 Dewasa pria : 37-50%


 Dewasa wanita : 35-47%
Hasil :
Pemeriksaan Laju Endap Darah

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit di dalam plasma darah
seseorang dengan satuan mm/jam

Prinsip : Mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit di dalam plasma dalam satuan
mm/jam

Metode : Westergren

Alat :

 Pipet westergren
 Rak untuk pipet westergren

Bahan :

 Darah EDTA

Reagensia :

 Natrium sitrat 0,109 M

Cara kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Lakukan pengambilan darah vena, lalu campur dengan antikoagulan larutan Natrium
sitrat 0,109M dengan perbandingan 1:4, dapat juga dipakai darah EDTA yang diencerkan
dengan larutan Sodium sitrat 0,109 M atau NaCl 0,9% dengan perbandingan 1:4
3. Isi pipet Westergren dengan darah yang telah diencerkan sampai garis tanda 0. Pipet
harus bersih dan kering.
4. Letakkan pipet pada rak Westergen dalam posisi tegak lurus. Jauhkan dari cahaya
matahari dan getaran.
5. Baca hasilnya setelah tepat 1 jam dalam mm/jam

Interpretasi Hasil:

 Pria : 0-20 mm/jam


 Wanita : 0-15 mm/jam
Hasil :

Anda mungkin juga menyukai