Anda di halaman 1dari 59

BAB IV

KEGIATAN KEGIATAN SELAMA


PRAKTEK BELAJAR KLINIK (PBK)
4.1 a RUANG HEMATOLOGI

4.1. Pemeriksaan Golongan Darah


Tujuan : Untuk mengetahui golongan darah seseorang
Metode : Slide
Prinsip : Darah yang ditambah serum, antigen akan bereaksi membantu
aglutinasi antibody yang sesuai
Alat : Slide
Bahan : a. Darah
b. Reagent golongan darah ; anti A, anti B, anti AB, anti RH
Prosedur : 1. Siapkan alat dan bahan
2. Teteskan darah pada kartu golongan daarah sebanyak empat
kali berturut
3. Teteskan reagent anti A,anti B,anti AB,dan anti RH secara
berturut.
4. Aduk degan gerakan memutar agar homogen
5. lihat hasil aglutinasi yang terbentuk
Interpretasi Hasil :
A B AB RH GOL.DARAH
Aglutinasi Tidak terjadi Aglutinasi Aglutinasi A+
aglutinasi
Tidak terjadi Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi B+
aglutinasi
Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi Aglutinasi AB+
Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Aglutinsi O+
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi O-
aglutinasi aglutinasi aglutinasi aglutinasi

14
15

4.1. Pemeriksaan Hitung Jumlah Eritrosit

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah Eritrosit pada seseorang


Metode : Manual
Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan hayem sebnayak 200 kali
menggunakan pipet thoma eritrosit dihitung mengunaka kamar
hitung lensa 40 x
Alat : Hemosytometer
Bahan : Darah dan larutan hayem
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Hisap darah 0,5 dan tambahkan larutan hayem sampai tanda garis 101
kemudian homogenkan
3. Tunggu selama 3 menit, setelah ditunggu homogenkan kembali buang tiga
tetes, setelah itu teteskan ke kamar hitung
4. Periks dikamar hitung lensa 40 x
Nilai normal :
Perempuan : 3.800.000 - 4.800.000/mm3 darah
Laki -laki : 4.500.000 – 6.500.000/mm3 darah
16

4.1. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel leukosit pasien


Metode : Langsung/manual
Alat :
 Pipet Thoma Leukosit
 Kamar hitung
 Deckglass
 Karet penghisap
 Tissue
 Tabung serologi
 Spuit
Bahan :
 Larutan Turk
 Darah EDTA
Prosedur :
1. Isap darah 0,5 menggunakan pipet thoma leukosit
2. Isap larutan Turk sampai tanda batas 11, lalu
homogenkan 30x
3. Tunggu 2-3 menit, buang 3 tetesan pertama dan
tetesan selanjutnya diteteskan diatas kamar hitung
yang telah diimpit dengan deckglass
4. Periksa dibawah mikroskop dengan lensa objektif
10x
Perhitungan : L1: 22 L3: 25
L2: 77 L4: 13
𝑁× 𝑃 147 × 20 20
= 1 1 = 147 × × 10
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 16 × × 4
4 10

= 147 × 50
= 7.350/𝑚𝑚3
Nilai Normal : 4.000-10.000/𝑚𝑚3
17

4.1. Pemeriksaan Urine Rutin

Hari/ Tanggal : Rabu, 17 Januari 2018


Judul : Pemeriksaan Urine Rutin
Tujuan : Untuk mengetahui kadar zat urien pasien
Metode : Automatic Analyzeer
Prinsip : Strip yang telah diperlukan pada sample urin, dilab
dengan tisu lalu
dimasukkan pada urigan pro dan biarkan alat membaca
Alat :
 Tabung reaksi
 Strip urin
 Urisan pro
Bahan : Urine
Prisedur :
1. Sambungkan stop kontak pada aliran listrik
2. Hidupkan automatic kemudian tekan tombol “On”
3. Pilih menu calibration (u) enter
4. Masukan out member, Uriscan mls: 41212
5. Masukkan chat strip alibration, munul place strip
dipped Dw
6. Masukkanurin strip 10 sek setelah dielupkan aquabides
7. Tunggu sampai munul kata sukses
8. Elupkan strip kedalam urin
9. Lap sisa urin dengan tissu
10. Masukkan strip kedalam alat
11. Biarkan alatmelakukan pembacaan dan atat hasil yang
keluar
Hasil :
1 Blood = negatif (-)
2 Bilirubin= negatif (-)
18

3 Urobilirogen = normal
4 Keton = +++ 100 mg/ dl
5 Protein = negatif (-)
6 Nitrat = negatif (-)
7 Glukosa = ++++ 2000 mg/dl
8 Ph = 5,0
9 Bj = > = 1.030
10 Leukosit = negatif (-)
11 VIC = + 10 mg / dl
19

4.1. Pemeriksaan Darah Lengkap

Tujuan : untuk mengetahui kadar sel-sel darah seseorang


Metode : hematologi analyzer (micos 60)
Prinsip : darah yang dihomogenkan diperiksa pada alat automatic
analyzer (micos 60) lalu biarkan alat membaca hasil.
Prosedur :
1. nyalakan alat automatic analyzer (micos 60) lalu
lakukan star up
2. keluarkan minotrol 16 dari kulkas,biarkan 30
menit.pada suhu 15-30 derajat lalu homogenkan.
3. tekan tombol id, ketik id minotrol 16,sambil menekan
sampling bar
4. tekan jarum sampling bar keluar ,masukan minotrol
16,sambil menekan sampling bar
5. biarkan alat melakukan perhitungan dan tunggu hasil
keluar, catat hasil dan bandingkan dengan nilai normal
minotrol 16.
6. homogenkan sample darah
7. tekan tombol id,ketik id sample,tekan enter
8. biarkan alat melakukan perhitungan dan tunggu hasil
keluar.

Nilai normal :
NEGATIF (-) NORMAL POSITIF(+)
WBC(LEUKOSIT) 7,2 8,0 8,6
RBC(ERITROSIT) 4,49 4,67 4,85
PLT(TROMBOSIT) 235 275 315
HBG 13,0 13,5 14,0
HLT 34,4 36,9 39,4
20

4.1 Pemeriksaan Laju Endap Darah

Tujuan : Untuk mengetahui kadar LED seseorang


Metode : Automatic Analyzer
Prinsip : Kecepatan mengendapnya eritrosit dari suatu sampel
darah
yang diperiksa dari suatu alat tetentu dan dinyatakan dalam
mm/jam
Alat : Automatic analyzer
Tabung LED yang berisi antikoagulant
Bahan : Darah ditambah antikoagulan
Prosedur :
1. Homogenkan darah dengan tambahan antikoagulant
2. Masukkan ke dalam tabung LED hingga tanda batas 1,6
ml. Homogenkan
3. Berdirikan pada alat automatic analizer
4. Tunggu 17 menit
5. Baca / catat hasil
Nilai normal :
 Wanita : 0 – 15 mm/jam
 Pria : 0 – 10 mm/jam
21

4.1 Pemeriksaan Difcount

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah dari jenis sel leukosit seseorang


Metode : Manual
Prinsip : Pemeriksaan jenis-jenis sel leukoit dalam sediaan apus
kemudian didapatkan jumlah sel dalam per seratus sel
leukosit yang satuannya dinyatakan dalam %.
Alat : Objekglass
Mikroskop
Sampel : Darah
Reagent : Giemsa
Imersi Oil
Prosedur :
a. Pembuatan / pengenceran giemsa
1. Perbandingan ( 1 : 9 )
2. Perbandingan 1 ml giemsa dengam 9 ml buffer
phosphat
3. Homogenkan

b. Pembuatan Diffcount
1. Sediaan apus darah tepi dibiarkan kering
2. Fiksasi dengan metanol 5 menit ( hingga kering )
3. Genangi dengan giemsa selama 20 menit
4. Bilas dengan air mengalir
5. Keringkan
6. Periksa pada mikroskop dengan perbesaran lensa
objektif 100 x dan tambahan imersi oil.
7. Catat hasil sel leukosit per 100 sel leukosit
22

4.1 Pemeriksaan Sendiment Urine

Hari/tanggal : 16 Januari 2018


Judul : Pemeriksaan sedimen urine
Tujuan : Untuk mengetahui adanya unsure organic dan anorganik
pada urine.
Metode : Mikroskopis
Prinsip : Endapan urine yang di peroleh setelah disentrifuge di
periksa dibawah mikroskop dengan lensa 10x (LPK) dan
lensa 40x (LPB)
Alat : *Mikroskop *Kaca objek *Centrifuge *Deck glass
*Tabung reaksi *Pipet tetes
Posedur :
1. Botol yang berisi urine digoyangkan sampai homogeny
2. Masukkan urine sebanyak 5 ml kedalam tabumg reaksi
(sentrifuge)
3. Sentrifuge selama 3 menit dengan kecepatan 3000 RPM
4. Lalu isi dibuang sampai habis,lalu ditegakkan lagi
diatas rak
5. Ambil setetes urine dengan mikropipet,teteskan pada
objek glass
6. Tutup dengan deck glass periksa dibawah mikroskop
Hasil :
Sampel I : E = 0-2 Sampel II : E = 5-10
L = 1-3 L = Penuh
Epitel = positif (+) Epitel = Positif (+)
Bakteri = Positif (+)
Sampel III : E = 0-1 Sampel 4 : E = 1-3
L = 1-3 L = 5-10
Epitel = Positif (+) Bakteri = Positif (+)
Epitel = Positif (+)
23

PEMERIKSAAN CRP

Hari/tanggal : 20 Januari 2018


Judul : Pemeriksaan CRP (C Reaktif Protein)
Tujuan : Instruksi kerja metode ini sebagai pedoman laboratorium
dan untuk melakukan pemeriksaan CRP didalam darah
Prinsip : Terjadi aglutinasi antara CRP yang dibentuk oleh hati
dengan antiCRP yang diletakkan pada partikel latex
Bahan dan Alat : *Control positif *Slide warn *Rotator hitam
*Mikropipet * Yellow tip
Reagen : Latex CRP
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tambahkan 1 tetes reagen CRP latex
3. Kemudian tambahkan 50 ul serum
4. Homogenkan,lalu rotatorkan selama 2-5 menit

Pelaporan : (+)Positif = Terjadi aglutinasi


(-)Negatif = Tidak terjadi aglutinasi

PEMERIKSAAN HIV INTEC

Hari/tanggal : 20 Januari 2018


Judul : Pemeriksaan HIV Intec
Tujuan : Untuk mendeteksi antibody HIV yang terdapat didalam
serum
Metode : Rapid (ICT)
Prinsip : Pengujian dimulai dengan diterapkan pada sampel dengan
baik dan menambahkan pengenceran dalam sampel yang
disediakan HIV Ag koloid masker konjugasi di dalam
24

sampel serum dengan membentuk konjugasi / anti HIV


kompleks.
Alat dan Bahan : *Serum *Yellow tip
*Stopwatch *Intec
Prosedur :
1. Siapkan alat yang dibutuhkan
2. Letakkan alat pada sikap mendatar
3. Masukkan serum 10 ml kedalam alat Intec
4. Tambahkan reagen focus 2 tetes sebagai Buffer
5. Tunggu 10 menit,baca hasil

Pelaporan : (+) Positif = Terjadi 2 garis merah


(-)Negatif = Terjadi 1 garis merah

PEMERIKSAAN TPHA

Tujuan : Untuk mendeteksi serum penderita yang disebabkan oleh


Treponema Pollidium.
Metode : Heam Reptil
Prinsip : Serum yang diperiksa dan mengandung antibody Trepnema
Pollidium bila bereaksi dengan reagent spesifik yang menghasilkan
satu garis merah negatif dan dua garis merah positif.
Alat : Mikropipet dan yellowtip
Bahan : Serum
Reagent : a.Dereun
b.Control cell
c. Test cell
Perosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. masukkan 10 ul serum kedalam alat
25

3. Tambahkan reagent SD Sifilis 4 tetes sebagai buffer


4. Tunggu 10 menit lalu baca hasilnya.
Pelporan hasil :
 Reaktif : Terbentuk 2 garis merah
 Non Reaktif : Terbentuk 1 garis merah

Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Laboratory)

Tujuan : Untuk mendeteksi serum penderita yang disebabkan oleh


Treponema Pallidum
Metode : Flokulasi
Prinsip : Serum yang diperiksa dan mengandung antibodi non Treponema
Pallidum yang bereaksi dengan antigen Kardiolipid yang akan
membentuk Flokulasi/gumpalan
Alat&Bahan :
1 Slide warna putih
2 Pipet pengaduk
3 Yellowtip
4 Rotator
Reagen :
1 Antigen VDRL (karbon antigen)
2 NaCl 0,9%
Prosedur :
1. Ambil 1 tetes serum dengan mikropipet, teteskan pada slide dan
ratakan
2. Tambahkan reagen VDRL (karbon antigen) 1 tetes
3. Rotator selama 8 menit dengan kecepatan 100 Rpm, lalu baca
hasilnya.
Interprestasi Hasil :
1 Reaktif: Terjadi Flokulasi
2 Non Reaktif: Tidak terjadi Flokulasi
26

PEMERIKSAAN HBSAG

Tujuan : Untuk mendeteksi adanya HBs yang terdapat dalam serum pasien
Prinsip : Serum pasien dengan adanya anti HBs akan bereaksi dengan
Sallenium Colloid antigen Conjugated dan kemudian akan
berikatan dengan antibodi yang terdapat dalam serum
Alat&Bahan :
 Serun
 Mikropipet
 Yellowtip
 Strip
 Uplate
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Teteskan 100 ul serum kedalam Uplate masukkan
strip
3. Tunggu 10 menit, lalu baca hasilnya
Interprestasi Hasil :
(+) Positif: Terbentuk 2 garis merah
(-) Negatif: Terbentuk 1 garis merah

PEMERIKSAAN WIDAL

Judul : Pemeriksaan WIDAL


Tujuan : Untuk mendeteksi adanya anti bodi sefesifik terhadap Salmonella
Tuphi dan Samonella paratyphi A,B dan C.
Prinsip : Terjadi agultinasi antara Salmonela ag O dan Samonela ag H
dengan anti bodi spesifik yang terdapat dalam serum penderita
demam typhoid.
Bahan : Serum
27

Alat : Batang pengaduk, Slide warna putih, Mikropipet, Tellowtrip


Reagen , Ag O dan Ag H
Prosedur Kerja :
1. Siapkan slide berwarna putih yang memiliki lingkaran
2. Ambil serum 50-41, teteskan pada slide tersebut
3. Tambahan 1 (satu) tetes Ag O pada lingkaran pertama
dan Ag H pada lingkaran kedua, homogenkan dengan
batang pengaduk.
4. Rotatorkan selama 5 menit dengan kecepatan 100 Rpm
5. Baca hasil
Interpelasi Hasil :
Positif (+) Terjadi aglutinasi
Negatif (-) Tidak terjadi aglutinasi

TEST KEHAMILAN
Tujuan : untuk mendeteksi adanya hormon
Prinsip : hcg dalam urine akan breaksi dan hcg spesifik dan
membentuk imonokompleks sehingga terbentuk garis
merah
Metode : rapiol (ICT)
Alat :
 Strip
 Botol urine
 Tutup botol
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukkan urine 200 ml kedalam botol penampung
3. Masukan strip dan tunggu 2-5 menit
Interprestasi hasil :
(+) terbentuk 2 garis merah
(-) terbentuk 1 garis merah
28

PEMERIKSAAN REUMATIK FAKTOR ( RF )

Tujuan : Sebagai pedoman laboratorium dalam melakukan


pemeriksaan Reumatik Faktor dalam darah ( serum )
Metode : Humatex RF
Prinsip : Terjadi aglutinasi polistryne latex partikel yang
mengandung IgG
Alat :
 Rotator
 Slide warna hitam
 Mikropipet
 Yellow tip
Reagent : Latex RF
Prosedur :
1. Persiapan Kerja
2. Biarkan semua reagentsia dalam suhu kamar
3. Siapkan slide berwarna hitam
4. Kuantitatif
5. Siapkan slide berwarna hitam
6. Tambahkan 50 ul serum
7. Tambahkan 1 teteas reagent Latex RF
8. Homogenkan diatas rotator
9. Goyangkan selama 2 menit dengan kecepatan 100
rpm . baca hasil
Interprestasi hasil :
 Positif (+) terjadi aglutinasi
 Negatif (-) tidak terjadi aglutinasi
29

PEMERIKSAAN HIV SD BIOLINE

JuduL : Pemeriksaan HIV SD Bioline


Tujuan : Untuk membentuk antibody terhadap HIV yang ada didalam
serum
Prinsip : Kit SD Bioline ½ 3,0 suatu kit mono imunokromatografi (Rapid)
untuk mendeteksi kuantitatif antibody dan seluruh supley pet
(IgG,IgA,IgM) yang spesifik terhadap HIV I,HIV II secara
stimulant dalam serum.
Bahan : *Serum
Alat : *Stopwatch *Yellow tip *Mikropipet
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan,letakkan alat dalam sikap mendatar
2. Masukkan 10 ul serum kedalam alat SD Bioline
3. Tambahkan reagen SD Bioline 4 tetes sebagai Buffer
4. Tunggu selama 10 menitmlalu baca hasil
Pelaporan :
 Reaktif = Terbentuk 2 garis merah
 Non reaktif = Terbentuk 1 garis merah
30

Pemeriksaan parasitologi
31

4.3
PEMERIKSAAN FILARIA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya filaria pada pasien


Metode : Langsung
Alat & Bahan :
 Mikroskop
 Imersi oil
 Sediaan Filaria
Prosedur :
1. Sediaan darah tebal dan tipis
2. Fiksasi sediaan darah tipis dengan Methanol
3. Genangi sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal dengan
Giemsa 3% selama 30 menit
4. Cuci dengan air mengalir, lalu keringkan
5. Periksa dibawah mikroskop lensa 100x menggunakan Imersi
oil
Hasil :
32

IDENTIFIKASI TELUR CACING

Judul : Pemeriksaan telur cacing


Tujuan : Untuk mengetahui telur caing pada feses
Metode : Mikroskopis
Reagena : Eodesin 2%
Bahan : Feses
Alat :
 Pipet tetes
 Mikroskop
 Pengaduk Lidi
 Olgek Glass
 Deck Glass
Prosedur Kerja :
1. Bersihkan objek glass dengan tisu
2. Ambil 1-2 tetes eosin 2 %
3. Kemudian ambil 1-2 tetes feses, homogenkan
4. Tutup dengan deck galss
5. Periksa di mikrosop 10x/40x
33

PEMERIKSAAN MALARIA

Tujuan : untuk mengetahui apakah seseorang terkena malaria dan untuk


mengetahui bentuk plasmodium dalam darah.
Bahan : * imersi oil * methanol
Alat : mikroskop
Prosedur :
a. Pembuatan darah tebal
1. buatlah giemsa pengenceran ( 3%) 5ml buffer tambah 3
tetes giemsa
2. diamkan selama 30 menit
3. bilas dengan air mengalir
4. keringakan pada suhu kamar
5. teteskan imersi oil
6. periksa dibawah mikroskop dengan lensa 10X/40X
b. .pembuatan darah tipis
1. fiksasi dengan methanol (tunggu 5 menit)
2. dituang giemsa pengenceran giemsa 3%
3. diamkan selama 30menit
4. bilas dengan air mengalir
5. keringangin kan
6. teteskan imersi oil,periksa dibawah mikroskop 100X
34

HARADA MORI

Judul : Identifikasi cacing tambang


Tujuan : Untuk membedakan larva ancylostoma dan necatoramericanus
Metode : Haradamori
Bahan : *Feses *Nacl 0,9%
Alat : *Kertas saring *Kapas *Mikroskop
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong memanjang kertas saring
3. Masukkan mengantung feses yang telah di oleskan pada ertas
saring diatas Naci 0,9%
4. Tutup tabung reaksi dengan kapas
5. Simpan di tempat gelap selam 7 hari
6. Periksa setelah 7 hari di bawah mikroskop
35

Media dan Reagen


36

4.4
PEMBUATAN MEDIA HOYLE MEDIUM BASE

Tujuan : Untuk mengetahui cara pembuatan media HOYLE MEDIUM


BASE
Metode : Direct
Alat :
 Timbangan analitik
 Erlemeyer
 Glass ukur
 Stirer
 Petri disk
 Hotplate
 Kapas
 Spuit
Bahan :
 Media HOYLE MEDIUM BASE pH 7,8
 Darah
 Kalium Tellurit 3,5%
Prosedur :
1. Timbang media hoyle medium base sebanyak 20 gram
2. Masukan kedalam erlemeyer tambahkan aquadest sebanyak
500 ml
3. Homogenkan kemudian masukkan stirer, panaskan diatas
hotpalate,tunggu mendidih lalu angkat
4. Sterilkan diautoclave dengan suhu 121 C,tunggu selama 1
jam
5. Tunggu suhu media sama dengan suhu ruangan
6. Tambahkan 25 ml darah domba,homogenkan
7. Tambahkan 5 ml kalium tellurit 3,5%, homogenkan
37

8. Masukan kedalam 1/3 petridisk, simpan didalam lemari


pendingin.
9. Media siap untuk digunakan
Hasil : Media HOYLE MEDIUM BASE dalam bentuk agar/padat

PEMEBUATAN MEDIA
BRILLIANT GREEN LIBE BLUE (BGLB)

Tujuan : Unruk mengetahui cara pembuatan media BGLB


Alat :
 Timbangan Analitik
 Erlemeyer
 Gelas ukur
 Stirer
 Tabung reaksi
 Tabung durham
 Hot plate
 Kapas
Bahan :
 Media bubuk BGLB
 Aquadest
Metode : Langsung / Direct
Prosedur :
1. Timbang bubuk BGLB sebanyak 40 g masukkan ke
dalam erlemeyer. Larutkan dengan aquadest sebanyak
1000 ml
2. Panaskan diatas hot plate dan stirer sehingga homogen
38

3. Masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi


tabung durham sebanyak 5 ml. Tutup rapat dengan
kapas
4. Sterilisasi pada autoclave suhu 121 derajar celcius
selama 15 menit, simpan dilemari pendingin
5. Media siap digunakan
Hasil : Media BGLB dalam bentuk cair
39
40

4.5
PEMERIKSAAN LOGAM TERLARUT
DAN LOGAM TOTAL

Tujuan : untuk mengetahui adanya unsur logam total


alat/bahan :
 *tabung reaksi
 *kertas saring
 *erlemeyer
 *pipet tetes
 *corong
 *labu ukur
 *vakum
 *penjepit
 *gelas ukur
 *aquadest
Sample :
LOGAM TERLARUT
 0294 AM
 0302 AB
 0311 BA
 0312 BA
 0316 AM
 0317 AM
 0321 AM
 0322 AB
LOGAM TOTAL
 O296 AL
 0300 AL
41

 0301 AL
 0301 AL
 0313 AL

Prosedur :
LOGAM TERLARUT
1. siapkan alat,bilas vakum dengan menggunakan aquadest
2. letakan vakum dengan kertas saring 0,45 um yang sudah
terpasang kemudian jepit menggunakan penjepit
3. masukan sample 50ml lalu hidupkan vakum ratakan
tekanan hingga sample habis tersaring
4. turunkan tekanan kemudian off kan, masukan sample yang
telah disaring ke dalam tabung reaksi
5. tambahkan 2 tetes asam nitrat ukur ph hingga 2
6. setelah ph 2 baca di ass 6300
7. catat hasil

LOGAM TOTAL
1. masukan sample kedalam beackerglass sebanyak 50ml
2. letakan dilemari asam kemudian tambahkan asam nitrat 0,5
ml ,panaskan
3. menit tunggu warna jernih kekuninggan
4. Tunggu hingga larut dingin,kemudian saring menggunakan
kertas saring 1A
5. masukan ke dalam labu ukur lalu add dengan aquadest
hingga tanda batas
6. 50ml ,baca di ASS,kemudian catat hasil
42
43

4.6
PEMERIKSAAN pH

Tujuan : Untuk mengetahui kadar pH yang terdapat dalam air


Metode : pH metri
Alat : 1. Beacher glass
2. pH meter dan sensor elektroda
3. Tisu
Bahan : 1. Air limbah
2. Air minum
3. Badan air
4. Air bersih
Reagen : 1.Buffer standar pH
2. Aquadest
Prosedur :1. Masukkan 50 ml sampel kedalam Beacer Glass
2. Hidupkan alat pH meter
Cara kerja : a. Tekan on/off
b. Kalibrasi masukkan sensor elektroda
1. Buffer standar pH pink : pH = 4,01
2. Buffer standar pH kuning : pH = 7,0
3. Buffer standar pH biru : pH =10,01
3. Setiap dimasukkan kedalam larutan tersebut tekan OK,bilas
dengan Aquasdet
4. Masukkan sensor elektroda kedalam sampel
5. Baca hasil, Bilas sensor elektroda dengan Aquadest
Nilai Normal : 1. Air limbah = 6-9
2. Air minum = 6,5-8,5
3. Air bersih = 6,5-9
44

PEMERIKSAAN NARKOBA

Tujuan : Untuk mengetahui ada/tidaknya narkoba yang terkandungpada


urine pasien
Metode : RAPID Test
Sample : Urine
Alat :
 Strip Test
 Pipet Tetes
Prosedur :
1. Siapkan Strip Test yang akan digunakan
2. Teteskan urine tersebut kedalam Strip Test sebanyak 3
tetes
3. Biarkan beberapa menit hingga urine menyerap
4. Baca hasil dengan menunjukkan, timbulnya garis pada
alat
Interprestasi Hasil :

Hasil : Negatif (-)


Kesimpulan : Dari praktikum diatas praktikkan dapat mengetahui cara
pemeriksaan narkoba menggunakan alat Strip Test
45

PEMERIKSAAN COD

Tujuan : Untuk mengetahui COD dalam sampel air


Metode : Titrasi
Alat :
 COD Reaktor
 Pipet ukuran 5 ml
 Pipet 10 ml
 Tabung reaksi
Reagen :
 larutan digesti (oksidator) K2CrO7
 A9SO4
 FAS (Ferto Amonium Sulfot)
Dasar Teori :
o Larutkan digesti (oksidator) K2CrO 0,1 N
o Keringkan K2CrO7 dalam oven 150o selama
2 jam
o Timbang 0,4903 gr K2CrO7
o Tambah 50 ml Aquadest
o Tambah 16,7 ml H2SO4 (p)
o Tambah 3,33 gr H2SO4
o Homogenkan sampaii larut add 100 ml
aquadest
o Percaki A9 Sulfat. Perak sulfat (A9SO4)
o 1,029 A9SO4
o Tambah 200 ml H2SO4
o Biarkan 1-2 hari
o FAI (Ferto Amonium Sulfot) 1,0 N
o Timbang 3,32 Fc()2(SO4) GH2O ml H2SO4
o Add aquadest 100 ml
46

o Standarisasi larutan FAI ml larutan standar


K2CrO7
o tambah 100 ml aquadest
o tambah 1-2 tetes indicator feracas
o Titrasi denganlarutan FAS

𝑉1 5
N . FAS = 𝑉2 = N . K2CrO7 N . FAS = x 0,1 = 0,099 N
5.080
𝑉1 𝑚𝑙 K2CrO7
= 𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐴𝐼 x 0.1
𝑉2

Cara Kerja :
a. Homogenkan sample
b. Pipet 2,5 ml sample
c. Tambahkan 1,5 ml larutan K2CrO7
d. tambahkan 3,5 ml larutanA9SO4 kocok
sampai homogen
e. Peraskan dalam COD rekasi dengan suhi
150o c + 2o
f. selama 2 jam
g. Dinginkan sampai suhu ruangan
h. Tambahkan 1-2 tetes indikator keroin
i. Titrasi dengan larutan FAI 0,1 N sampai
warna merah kecoklatan.
(𝐴−𝐵) 𝑥 𝑁 𝑥 8000
Diperhitungkan : COD (mg/ dl) = 𝑚𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
(1,460−1,415)𝑥 0,099 𝑁 𝑥 8000
Hasil : COD (mg/dl) = 2,5 𝑚𝑙

= 14,25 = 14 mg/ dl
Ket A= titrosi Blanko
B = Titrosi Sampel
47

PEMERIKSAAN CHLORIDA
Tujuan : Untuk mengetahui unsur klorida dalam sampel air
Pinsip : Pada larutan netral atau larutan alkali lemah,kalium
kromat dapat menunjukkan titik akhir titrasi perak nitrat
dengan klorida. Perak klorida mengendap secara kuantitatif
sebelum perak kromat merah terbentuk
Metode : Organtometri
Alat : *Erlemeyer 250 ml *Buret 10 ml
*Beacker glass 150 ml *Gelas ukur 100 ml
*Pipet ukur 5 ml *Push ball
Bahan :
Larutan indicator kalium kromat K2CRO4
Larutan standar perak nitrit AGNO3
Larutan indicator tenolftalein (pp)
Natrium hidroksida NaoH 1 N
Asam sulfat H2SO4 1 N
Hidrogen peroksida
Prosedur :
1. Cara mencari normalitas
2. Pipet 10 ml Nacl 0,0141 N kedalam labu erlemeyer 250
ml
3. Tambahkan 1 ml indicator k2CRO4
4. Titrasi dengan AgNO3 sampai titik akhir berwarna
kuning kemerahan
5. Hitung normalitas AgNO3 dengan rumus

Prodsedur klorida :
1. Ukur sampel 100 ml,masukkan ke erlemeyer 250 ml
2. Atur Ph antara 7-10 dengan H2SO4 1 N
3. Tambahkan 1 ml indicator k2cro4
4. Titrasi dengan AgNO3 sampai kuning kemerahan
48

Rumus : Normalitas
V1.N1 = V2.N2
KORIDA
Mg klorida/ l = (A-B).N. 35450
Ml sampel
Hasil : 0317 AM : (O,85-0,6).0,0139X35450
100
= 1,23 mg/l
49
50

4.7
PENGAMBILAN SAMPEL KEROKAN KUKU

Tujuan : Sebagai pedoman cara pengambilan kerokan kuku


Metode : Cultur
Alat : 1. Bunsen
2.Objek Glass
3.Pisau Kuku
4. APD (handskun,jaslab,masker)
5. petridisk
Media : SB
Prosedur :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Hidupkan api bunsen
c. Disenfeksikan jari tangan dengan kapas alkohol 70%
d. Bakar objek glass,lalu lakukan pergerakan pada jari,tangan
e. Dimasukan ke dalam media SB
f. Lakukan lagi pengerokan mengunakan pisau
g. Distribusikan keruangan bakteriologi kultur

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

Judul : Pengambilan darah vena


Metode : langsung
Alat :
 Torniquet
 Kapas Alkohol 70%
 Kapas Kering
 Pelaster
 Spuit
51

Bahan : Alkohol 70%


Prosedur :
1. Lokasi pengambilan dan cara pengambilan sample
2. Lokasi pengambilaan darah vena yaitu pada pembuluh
darah pada lipatan siku, pilih yang paling jelas dan
paling besar.
3. Letakkan tangan pasien lurus, dengan telapak tangan
menghadap keatas.
4. Kemudian pasang karet pembendung pada bagian atas
dari vena yang akan diambil.
5. Pasien disuruh mengepalkan tanggan
6. Bersihkan lokasi dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan mengering
7. Jarum dimasukkan sejajar pembuluh darah ± 1,0-1,5
cm.
8. Ambil darah sesuai dengan kebutuhan.
9. Letakkan kapas kering pada bekas tusukan.
10. Masukkan darah kedalam tabung yang tersedia.
11. Homogenkan selama 10 kali untuk tabung berisi
EDTAdan 5 kali untuk tabung tanpa EDTA.
12. Beri label pada sample.
13. Catat waktu pengamatan dan parah formulir kartu.
Hasil : Darah EDTA pada tabung EDTA dan tanpa EDTA
52

PEMBUATAN SEDIAAN MALARIA DARAH TEBAL DAN


TIPIS
Tujuan : intruksi kerja ini sebagai pedoman laboraturium dalam melakukan
pembuatan menunjukkan titik akhir titrasi perak nitrat dengan
klorida. Perak klorida mengendap secara
Bahan/alat :
sample darah kapiler
lancet
kapas kering
spidol/pensil kaa
kapas alkohol 7%
Prosedur :
Pembuatan sediaan darah tebal/tipis
1. bersihkan ujung jari pasien dengan kapaas alkohol 70% biarkan kering
2. tusuk lancet ,tetesan darah pertama dihapus dengan kapas kering.
3. kemudian darah kedua diteteskan diatas objeckglass,dengan cara
menyentuhkan darah ke atas objeckglass 2 tetes disebelah kiri dan
kanan
4. letakkan objeckglass diatas meja
5. ambil objekglass lain,tempelkan ujungnya pada tetesan darah yang
pertama (sebelah kanan) dan lebarkan darah tersebut sampai rata
sehingga membentuk bulatan diameter cm
6. sentuhkan ujung objeckglass yang lain teteskan darah yang kedua
(sebelah kiri)
7. tunggu sampai darah menyebar pada sisi objeckglass tersebut, dorong
ke kiri dengan sudut 30-45 derajat sampai keujung objeckglass.
8. beri label identitas sample
9. keringkan pada suhu kamar,distribusikan keruang uji parasitologi
53

PENGAMBILAN SAMPEL REITZ SERUM

Tujuan : untuk mengetahui cara pengambilan reitz serum


Alat :
 Pisau aesculap
 kaca objek
 spidol
 plaster
 kapas kering
Daerah pengambilan sampel :
 cuping telinga
 lengan
 Punggung
 bokong
 paha
 ditempat pada bercak yang aktif
Prinsip : reitz serum yang representative untuk pemeriksaan BTA
Kustaadalah serum yang jernih dan tidak bercampur darah
Prosedur kerja :
1. Kaca objek yang bersih dan bebas lemak diberi nomor
identitas
2. disiapkan kaca objek sesuai banyaknya lokasi yang mau
3. diambil
4. bagian kulit yang diambil didesinfektan dengan alkohol 70%
5. bagian tersebut dijepit diantara jari kedua dengan ibu jari
6. Tangan kiri sedemikian kuat sehingga tampak jaringan kulit
Sampai pucat agar kemungkinan perdarahan sedikit sekali
7. Kemudian pisau aesculap diputar 90 derjat sambil mengerok
8. Sisi dari dasar luka sampai didapat semacam bubur jaingan
54

9. Dari epidermisdari bahan tesebut dibuat sediaan aous yang


rata pada objek
10. Berupa lingkaran dengan garis tengah krang lebih 1 cm
11. tutup luka saytan dengan kapas kering kemudian plaster

PENGAMBILAN SAMPEL URINE

Tujuan : Untuk mengetahui cara pengambilam sampel urine


dengan baik
Alat : *Pot sampel *Tissue
*Spidol *APD *Label
Sampel : Urine
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Anjurkan pasien menampung urine secara
midstream yatu aliran pertam dibuang sedikit,tahan
sebenter dan tampunglah aliran kedua pada pot
sampel
3. Tutup rapat botol sampel
4. Beri label
55
56

4.8
PEMERIKSAAN BTA

Tujuan : Untuk mengetahui BTADapat menegakkan Diagnosa TBDapat


mengetahui pemeriksaan Skala IUATID
Prinsip : Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering
difiksasi dan dilakukan pengecatan Ziehl Neelsen. Pewarnaan
Ziehl Neelsen akan menampakkan bakteri tahan asam yang
berwarna merah dengan latar berwarna biru. Hasil yang
didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam.
SampeL : Sputum
Alat & Bahan :
 Objeckglass
 Lidi
 Api Bunsen
 Mikroskop
 Tissu
 Korek Api
 Imersi Oil
Reagen :
 Carbol Fuchsin 0,3% (ZN.A)
 Asam alkohol 3% (ZN.B)
 Methylen Blue 0,3% (ZN.C)
Prosedur :
a. Pembuatan Sediaan
1. Siapkan Alat&Bahan yang akan digunakan
2. Beri label pada objeckglass yang bersih dan bebas
lemak
3. Pipihkan salah satu ujung lidi, ambil sputum sebesar
biji kacang hujau
57

4. Oleskan pada objeckglass dengan ukuran 2x3 cm


5. Biarkan setengah kering, buatlah membuat spiral
mengarah dari dalam keluar, tunggu kering
6. Setelah kering fiksasi 3x dengan Api Bunsen
7. Lakukan pewarnaan dengan meletakkan sediaan
diatas jembatan preparat
b. Pewarnaan Sediaan
1. Genangi sediaan dengan Carbol Fuchsin, panaskan
dengan Bunsen hingga keluar uap, tunggu selama 5
menit, buang sisa reagen lalu bilas dengan air
mengalir
2. Genangi dengan Asam Alkohol hingga warna merah
hilang, lalu cuci dengan air mengalir
3. Genangi dengan Methylen Blue, tunggu selama 10-
20 detik
4. Bilas dengan air mengalir, lalu keringkan
5. Periksa dibawah mikroskop lensa 100x
menggunakan Imersi Oil
Hasil : Sampel No.015
4 1 3 1 9 15 10 8 23 14
16 0 7 3 13 14 4 18 2 8
8 2 2 5 6 11 7 4 3 0
0 2 8 6 0 6 15 4 4 10
5 10 11 17 3 18 6 2 3 2
0 3 4 9 9 4 2 3 0 6
9 0 0 3 3 8 0 3 3 11
1 3 0 4 0 3 0 0 0 3
7 0 4 2 4 13 8 3 4 4
1 2 2 0 1 3 2 0 0 10
= 510 : 100
= 5,1/LP
58
59

4.9
IDENTIFIKASI SALMONELLA THYPIMURIUM

Tujuan : Untuk mengidentifikasi bakteri salmonella


Metode : Kultur
Alat : 1. Tabung reaksi dan Rak tabung
2. Ose cincin
3. Bunsen
4. Spidol
Bahan : 1. Media Endo Agar
2. Media RBK (Reaksi Bio Kimia)
3. Media BAP
Prosedur :
A. Hari Pertama ( Selasa,13 Februari 2018)
1. Penanamn pada media Endo Agar dan Media BAP
a) Ambil satu ose koloni dari stain murni,goreskan pada media
endo agar
b) Inukubasi di Inkubato selama 1x24 jam dengan suhu 37 C
B. Hari Kedua (rabu,14 Februari 2018)
1. Pengamatan pada media endo agar
hasil : Bentuk = Bulat
Warna = Pink jernih
Ukuran = Sedang
Sifat = Hemolisa
2. Pengamatan pada media BAP
hasil : Bentuk = Bulat
Warna = Abu-abu
Ukuran = Sedang
Sifat = An Hemolisa
60

3. Penanaman pada media RBK (Reaksi Bio Kimia)


a). Penanaman pada media TSIA
Ambil satu ose koloni dari media
Tusuk sampai dasar lalu zig-zag dibagian miring
b). Penanaman pada media SIM
Ambil satu ose koloni dari media
Tusuk sampai dasar
c). Penanaman pada media SC
Ambil satu ose koloni dari media
Zig-zag dibagian miring
d). Penanaman pada media urea
Ambil satu ose koloni dari media
Zig-zg pada bagian miring
e). Penanaman pada media Gula-gula
Ambil satu ose koloni dari media,masukkan kedalam media
glukosa,lalu homogenkan
Dari glukosa masukkan kedalam media laktosa dan
seterusnya sampai media sakarosa
C. Hari Ketiga ( Kamis,15 Februari 2018 )
1. Pengamatan pada media RBK
Media Hasil
TSIA K/A,H2S +,Gas -
SIM S +,I -,M+
Urea Negatif
SC Positif
Glukosa Positif
Laktosa Negatif
Manitol Positif
Maltosa Positif
Sakarosa Negatif
61

Pemeriksaan MPN

Tujuan : untuk mengetahui jumlah kuman dalam 100 ml sampel


Metode : tabung ganda
Sampel : 1. Badan air
2. air limbah
3. air bersih
4. air minum
Media : -lactosa broth
-buffer phospat
-brrilliant gree bile broth
Alat : -tabung reaksi -bunsen
-rak tabung reaksi -push ball
-pipet ukur 10 ml -tempat
limbah
Prosedur : A. Hari pertama
Test pendahuluan
Pemeriksaan coliform dan colitinja dalam badan air dan air
limbah
62

1. PENGENCERAN

Sampel air

1cc 1cc
1cc
Bufeer phospat 9cc Bufeer phospat 9cc

0,1 0,01 0,001


1 1

Media lactosa broth Media lactosa brothMedia lactosa broth

2. PERLAKUAN PADA SAMPEL

Sampel air

10cc
10cc

media
lacotas broth

inkubasi 37 selama 2 x 24 jam


63

Test penegasan
Setiap tabung yang positif gas dilanjutkan menjadi 2 seri

tambahkan 1-2 ose masing masing tabung

Inkubasi 37 selama 2 x 24 jam

Baca hasil : catat jumlah tabung yang positif, cocokkan dengan tabel
MPN

tambahkan 1-2 ose masing masing tabung

Inkubasi selama 44 selama 2 x 24 jam

Test pendahuluan
Pemeriksaan coliform dan colitinja
Badan air, air minum, makanan dan minuman

Sampel air

10 10 10
cc cc cc
64

inkubasi 37 selama 2 x 24 jam


Test penegasan
Setiap tabung yang positif gas dilanjutkan ke
test penegasan dijadikan 2seri

Media BGLB

tambahkan 1-2 ose tambahkan 1-2


ose

Inkubasi 37 selama 2 x 24 jam inkubasi 37 selama 2 x 24


jam
Total coliform Total colitinja

Baca hasil : Catat jumlah tabung ang positif

Cocokkan dengan tabel MPN


65
66
67

4.10
PEMERIKSAAN SGPT

Tujuan : Untuk mengetahui kadar SGPT dalam tubuh pasien


Metode : Enzimatic knetic (ifcc)
Alat :
 Tabung reaksi
 Rak tabung
 Mikropipet
 Mikrolab 200
 Yellowtip dan Bluetip
Bahan : Serum control
Reagen : 1. R1/PT/ASAT
2. R2/PT/ASAT
Prosedur :
1. Pencegaran raegen dengan perbandingan 4:1
pengenceran R1 R2
4000 ul 1000 ul
2. Pemeriksaan sampel
sampel reagen Serum
control
500 ul 50 ul

3. Homogenkan, inkubasi selama 1 menit, baca hasil


mengunakan alat mikrolab 200 dengan panjan gelombang
340 nm.
Nilai target control : 101 u/l
Nilai range control : 89 – 111u/l
68

PEMERIKSAAN UREUM

Tujuan : Untuk mengetahui kadar Ureum dalam tubuh pasien


Metode : Enzimatic UV Test (Ultra Violet Test)
Alat : 1. Tabung reaksi
2. Mikropipet
3. Yellowtip/Bluetip
4. Rak tabung
5. Mikrolab 200
Reagen :
 URR1
 URR2
Sampel : Serum Control
Prosedur :
1. Pencegaran raegen dengan perbandingan 4:1
Pengenceran URR1 URR2
Reagen 8000 ul 2000 ul

2. Pemeriksaan sampel
Standar Sampel
Reagen 1000 ul 1000 ul
Ureum
Standar 10 ul -
Ureum
Serum - 10 ul
Kemudian homogenkan, inkubasi selama 1 menit, lalu diperiksa dan baca hasil
menggunakan alat mikrolab 200 dengan panjang gelombang 340 nm.
Nilai target control : 97 mg/dl
Nilai range control : 87-107 mg/dl
69

PEMERIKSAAN GLUKOSA

Tujuan : Untuk menentukan kadar glukosa protein


Metode : Automatic Analyzer/ Enzimatic Endpoint
Alat :
 Tabung reaksi
 Mikro Pipet
 Rak Tabung
 Mikrolab 200
 Yellow tip/ Blue tip
Reagen : Ragen Glukosa
Sample : Serum Control
Prosedur :
Perhatikan tabel dibawah
Blanko Standart Sample
Reagen Cholestrol 500 UL 500 UL 500 UL
Standar Cholestrol - 5 UL -
Sample Control - - 5 UL
1. Homogenkan, lalu inkubasi selama 20 menit disuhu
ruangan, kemudian baa hasil pada alat mikrolab 200
dengan panjang gelombang 54b NM
Nilai Target Control : 183 Mg/dl
Nilai Target Control : 175 – 207 mg/dl
70

PEMERIKSAAN TRIALYCERIDA

Tujuan : untuk mengetahui kadar trialycerida pada tubuh pasien


Metode : Automatic Analizer/ Enzimatik endopoint
Alat :
 mikrolab 2000
 tabung reaksi
 mikro pipet
 blue tip/yellow tip
Reagen : reagen trialycerida
Sample : serum control
Prosedur :

Blanko standart sample


Reagen 500 ul 500 ul 500 ul
trialycerida
Standart - 5ul -
tralycerida
Serum control - - 9 ul

homogenkan,lalu inkubasi selama 20 menit kemudian baca


hasil menggunakan mikrolab 200 dengan panjang
gelombang 546 nm.

Nilai target : 129 mg/dl


Control : 116 – 142 mg/dl
71

PEMERIKSAAN SGOT

Tujuan : untuk mengetahui kadar SGOT dalam tubuh pasien


Metode : Enzimatik kinetic (IFCC)
Reagen : R1/OT/Asat
R2/OT/Asat
Alat :
 Tabung reaksi
 Mikrolab 200
 Rak tabung
 Yellow tip/blue tip
Sample : serum control
Prosedur :
1. Pengenceran reagen dengan perbandingan 4 : 1

R1 R2
PENGENCERAN 4000 UL 1000 UL

2. pemeriksaan sample
REAGEN SERUM
SAMPLE 500 UL CONTROL
50 UL

3.kemudian homogenkan,inkubasi selama 1 menit didalam suhu ruagan lalu


perikssa dengan alat mikrolab 200 panjang gelombang 340 nm

Nilai t control : 100 u/l


Nilai t control : 90-110 u/l
72

PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

Tujuan : Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam tubuh pasien


Metode : Automatic analyzer/enzymatic end point
Alat : *Tabung reaksi *Mikropipet
*Mikrolab zoo *Yellow tip/blue tip
*Rak tabung reaksi
Reagen : Reagent cholesterol
Sampel : Serum control
Prosedur :
Blanko Standar Sampel
Reagen cholestrol 500 ul 500 ul 500 ul
Standar cholestrol Negatif 5 ul Negatif
Sampel control Negatif Negatif 5 ul

2. Homogenkan,inkubasi 10 menit lalu baca hasil pemeriksaan menggunakan alat


microlab zoo dengan panjang gelombang 546 mm

Nilai target control : 176 mg/dl


Nilai range control : 156-194 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai