Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DENGAN METODE SAHLI

Dosen : Sasono Mardiono S.Kep, Ns, M.Kes

PENGERTIAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam
hematin oleh adanya HCL 0,1 N

TUJUAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN


Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal. Peningkatan
hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal
jantung kongestif dan lain-lain

BAHAN PEMERIKSAAN
Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.

PRINSIP PEMERIKSAAN
Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin
oleh adanya HCl 0,1N

ALAT DAN BAHAN


1. Haemometer set terdiri dari :
a. Tabung pengukur
b. 2 tabung standar warna
c. Pipet Hb dengan pipa karetnya
d. Pipet HCl
e. Batang pengaduk
f. Botol tempat HCl dan aquadest
g. Sikat pembersih
2. Sarung tangan
3. Perlak kecil dan pengalas
4. Kapas alkohol 70%
5.Jarum/Lancet
6. Handscoon steril
7. Kapas kering
8. Bengkok
9. Alat tulis

PROSEDUR KERJA
1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
2. Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
4. Mencuci tangan
5. Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
6. Menyiapkan bengkok
7. Memakai handscoon steril
8. Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2
(sampai batas yang ada)
9. Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat
10.Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alkohol
11. Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
12. Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering
13. Menekan ujung jari agar darah lebih banyak yang keluar
14. Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sampai ada gelembung udara
yang sampai ikut terhisap
15. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
16.Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl 0,1 N dengan
posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
17. Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup
dan menyedotnya.
18. Mengaduk darah dalam larutan HCl sampai benar-benar homogeny.
19. Tunggu sampai 1-3 menit
20. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari larutan asam
hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
21. Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca
skala itu dengan satuan pembacaan gr %
22. Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
23. Melepaskan handscoon
24. Mencuci tangan
25.Pendokumentasian

Sikap
1. Teliti
2. Sabar
3. Ramah

Nilai Normal

1. Bayi baru lahir : 17 – 22 g/dl


2. Umur 1 minggu : 15 – 20 g/dl
3. Umur 1 bulan : 11 – 15 g/dl
4. Anak-anak : 11 – 13 g/dl
5. Lelaki dewasa : 14 – 18 g/dl
6. Perempuan dewasa : 14 – 18 g/dl
7. Lelaki tua : 12,4 – 14,9 g/dl
8. Perempuan tua : 11,7 – 13,8 g/d
Alat Haemometer
Standar Operasional Prosedur
Pemeriksaan Golongan Darah

Tujuan :
Untuk mengetahui golongan darah pendonor yang didasarkan pada antigen yang terdapat di sel darah
merah.

Prinsip:
Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi)

Metode Slide Test dengan Menggunakan Darah Kapiler

Tujuan : Sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui golongan darah pendonor

Alat dan Bahan :


1. Handscound (sarung tangan)
2. Object Glass
3. Lancet
4. Pengaduk
5. Darah Kapiler
6. Serum anti-A biasanya berwarna biru atau hijau
7. Serum anti-B biasanya berwarna kuning
8. Serum anti-AB biasanya berwarna merah muda/tak berwarna
Cara Kerja :

1. Mengatur posisi klien senyaman mungkin


2. Mendekatkan alat
3. Mencuci tangan dan mengeringkan
4. Memakai sarung tangan
5. Menyiapkan reagen disuhu kamar
6. Memijit-mijit ujung jari manis/tengah donor dan kemudian melakukan desinfeksi dengan alkohol
70%
7. Menusuk jari manis/tengah dengan posisi vertical, mengggunakan blood lancet
8. Mengusap darah yang pertama kali keluar dari jari donor dengan kapas kering
9. Meneteskan 1 tetes darah yang keluar pada objek glass
10. Meneteskan 1 tetes (±50 µ) anti-A, anti-B, anti-AB, pada objek glass
11. Mengaduk dengan batang pengaduk masing-masing campuran darah donor dengan antiserum
dan menggoyang-goyangkan
12. Mengamati ada tidaknya aglutinasi secara makroskopis
Interpretasi Hasil Pembacaan Golongan Darah Cell Typing

 Golongan Darah A :

Apabila darah di anti serum A mengumpal, anti serum AB mengumpal sedangkan di anti serum B
tidak. Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B

 Golongan Darah B :

Apabila darah di anti serum A tidak mengumpal, anti serum AB mengumpal sedangkan di anti
serum B mengumpal. Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen B dan
antibodi A

 Golongan Darah AB :

Apabila darah di anti serum A dan B mengumpal, anti serum AB mengumpal. Aglutinasi pada anti-
A dan anti-B karena golongan darah AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai
antibodi

 Golongan Darah O :

Apabila darah di anti serum A, B, dan AB tidak mengumpal. Tidak terjadi aglutinasi karena
golongan darah O tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B
Gambaran

13. Merapikan alat


14. Mencuci tangan
15. Melepaskan sarung tangan
16. Pendokumentasian

Sikap
1. Teliti
2. Sabar
3. Ramah
Alat :

Anda mungkin juga menyukai