Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN

KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA TERATAI
KOTA PALEMBANG

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)


PROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
2012

1
KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK)
DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA TERATAI
KOTA PALEMBANG
2012

I. PENDAHULUAN

Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam Pembangunan Nasional,


telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan
ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga daapat
meningkatkan kualitas kesehataan penduduk serta meningkatkan umurr
harapan hidup maanusia. Akibatnyaa jumlah penduduk yang berusia lanjut
meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat.
Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
mencapai 1,2 milyar.

II. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN PRAKTEK


A. Deskripsi Mata Ajar
Fokus mata ajar keperawatan gerontik adalah untuk menerapkan
konsep yang berkaitan dengan proses penuaan teori bio psiko sosiokultural
dan spiritual pada proses penuaan serta kebutuhan nutrisi, istirahat/tidur,
seksual di usia lanjut, masalah fisik dan psikososial pada usia lanjut
sehingga dapat diterapkan asuhan keperawatan lansia secarra islami
dengan penekanan pada peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan usia lanjut sampai dengaan perawatan khusnul
khatimah.

2
Penerapan proses keperawaatan gerontik ditujukan pada usia lanjut
yang mempunyai masalah lazim,masaalah spesifik dan perawaatan
gerontik menjelang ajal. Penerapaan proses keperawataan gerontik ini
dapat bersifat dependen,independenn, daan interdependen

B.Tujuan Praktek Profesi Keperawatan Gerontik


Pada praaktek profesi keperawatan mata ajar Gerontologic Nursing,
diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori yang telah di
dapatkan di tahap akademik.
Pada tahap profesi ini tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara wholeness pada lansia
terutama aspek :
 Nutrisi
 Istirahat dan aktivitas
 Keamanan
 Kesehatan jiwa
 Sexuality
2. Mahasiswa mampu menangani stressor psikofisilogis yang sering terjadi
pada lansia diantaaranya:
 Nyeri
 Infeksi
 Kanker
 Penyakit kronik dan rehabilitasi
 Kehilangan daan kematian

3
3. Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada lansia
dengan :
 Gangguan fungsi kardiovaskuler
 Gangguaan fungsi respirasi
 Gangguaan fungsi endokrin
 Gangguaan fungsi hati
 Gangguan fungsi gastrointestinal
 Gangguan fungsi urinari
 Gangguan fungsi syaraf dan kognitif
 Gangguan fungsi integumen
 Gangguan fungsi sensasi
 Gangguan fungsi musculoskeletal
4. Mahasiswa mampu memberikan penyuluhan kesehatan pada kelompok
lansia baik lansia di institusi (panti wredha) maupun kelompok lansia di
masyarakat sesuai dengan kebutuhaan lansia.
5. Mahasiswa mampu melakukan intervensi khusus untuk menangani
masalah lansia:
 Test diagnostik pada lansia
 Pemeriksaan penunjang/laboratorium
 Terapi farmakologi
6. Mahasiswa mengetaahui area perawaataan khusus pada lansia:
 Perawatan akut (acute care)
 Home care
 Long term care

4
C. Kompetensi
Pada tahap profesi Gerontologic Nursing ini kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai mahasiswa adalah:
 Mahasiswa mampu melakukan Test IBCD (Indonesian Bateray of
Communication Disorder of Dimentia)
Tes IBCD terdiri dari 6 konstruk yaitu:
1) Status mental
2) Daya ingat episodis visul
Contoh : Sekarang diberi ballpoin → diajak berbicara kira-kira setengah
jam diberi macam – macam gambar → dimintaa menunjuk gambar yang
tadi ditunjukkan.
3) Daya ingat episodia bahasa
4) Ekspresi bahasa
5) Pengertian bahasa
6) Konstruksi visual ruang

 Mahasiswa mampu mengukur tingkat-tingkat kemunduraan


pada laansia dengan menggunaakaan skor MMSE (Minimal Stage
of Examination) dan Tes GDS (Geriaatric Dagradaation Scale) :
1. Skor MMSE 30 - 25
Tes GDS 1º
→ Normal : daya ingat dan wawancara normal
2. Skor MMSE 24 - 20
Tes GDS 2˚
→ Tanda kemunduran ringan :
- Mulai lupa sesuatu yang sudah akrab
- Wawancara normal
- Benign Senescent Forget fullness

5
( Kelupaan yang tidak membahayakan)
3. Skor MMSE 20 - 10
Tes GDS 4˚
→ Ringan sedang :
- Sering bingung
- Mengurus keuangan menurun
- Lupa riwayat hidup
- Masih mengenal wajah
- ALS/ADS menurun

4. Skor MMSE 20 - 10
Tes GDS 5˚
→ Dimensia sedang :
- Disorientasi waktu
- Lupa alamat tinggal
- Wawancara menurun

5. Skor MMSE 10 - 0
Tes GDS 6˚
→ Dimensia berat :
- Halunisasi aauraal/visual
- Lupa nama istri
- ADS dibantu

6. Skor MMSE 10 - 0
Tes GDS 7˚
→ Dimensia sangat berat :
- Tidak dapat bicara normal (bergumam)
- Semua aktivitas dibantu

6
 Mahasiswa mampu melakukan rujukan bagi
lansia

RS Tipe B/ Profinsi

RS Tipe C /Dati II

Puskesmas

Dokter keluarga PKM PKM PKM PW


NHC

KKL KKL KKL PKK

Lansia dan Keluarga


Keterangan
PKM : Perawat kesehatan masyarakat
PW : Panti Werdha
NHC : Ners Home Care
KKL : Kadar Kesehatan Lansia

7
D. Waktu Praktek
Pada tahap profesi, praktek keperawatan gerotik adalah 1 SKS sehingga
lama praktek 16 hari (3 minggu),dimulai tanggal 16 Juli – 16 September 2012

E. Tempat Praktek
Lahan praktek yang digunakan adalah Panti social Tresna Werdha Teratai Kota
Palembang.

F. Pembimbing
Pembimbing praktek terdiri dari pembimbing dari akademik dan pembimbing
dari panti wredha.

G. Tugas Mahasiswa
a. Tugas individu
 Mengambil satu kasus utama, kemudian dibuat laporan lengkap
proses keperawatan gerontik (baik askep NANDA maupun askep
Baylon). Masing-masing kasus dibuaat minimal 3 diagnosa
keperawatan.
 Mengambil kasus yang berbeda daan dibuat resumenya
 Diskusi kasus utama yang diambil, presentasi ini dilaksanakan di
tempat praktek bersama pembimbing akademik dan pembimbing
lahan.
 Membuat laporan kegiatan harian di dalam buku harian masing-
masing dengan mencantumkan :
a. Tempat praktek
b. Hari, tanggal dan jam
c. Jenis kegiatan

8
d. Tujuan
e. Tanda tangan pembimbing akademik
 Masing-masing anggota kelompok mahasiswa harus
mengevaluasi temannya selama proses kegiatan berlangsung.
 Setiap mahasiswa harus mencapai minimal 80% kompetensi yang
telah ditentukan (pencapaian dihitung dari buku harian)
b. Tugas Kelompok
 Melakukan proses keperawatan gerontik di dalam kelompok usia
lanjut yang ada di panti wredha, dibuat laporan secara lengkap
kemudian dipresentasikan di tempat praktek bersama pembimbing
akademik dan pembimbing lahan praktek.
 Masing-masing kelompok mahasiswa harus berperan serta dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi usia lanjut yang
ada di lahan praktek.

H. Tata Tertib
- Kehadiran dalam praktek 100%
- Berpakaian rapi sesuai yang ditentukan
- Presentasi kasus individu dilaksanakan pada hari Kamis daan Jum’at
- Presentasi kasus dari tugas kelompok dilaksanakan pada hari Sabtu di
masing-masing tempat praktek
- Laporan lengkap baik individu maupun kelompok diserahkan dua hari setelah
presentaasi
- Laporan kegiatan harian dan tugas individu diserahkan pada pembimbing
akademik setiap hari Sabtu
- Ujian praktek individu dilaksanakan pada saat mahasiswa melaksanakan
asuhan keperawatan usia lanjut pada minggu 1 dan ke II hari Jumat
dan Sabtu disesuaikan dengan tempat prakteknya.

9
I. Evaluasi

A. Proses keperawataan gerontik (ujian 40 %


praktek dan laporan lengkap)
B. Presentasi individu 10%
C. Proses keperawatan kelompok 30%
D. Laporan kegiatan harian 5%
E. Laporan resume 10%
F. Peran serta dalam meningkatkan kualitas 5%
pelayanan di tempat praktek

III. ASUHAN KEPERAWATAN UMUM PADA LANSIA


Asuhan keperawatan pada lansia bertujuan agar lansia dapat
melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, dengan promotif, preventif
dan rehabilitatif sehingga lansia memiliki rasa ketenangan dalam hidup dan
tetap produktif secara sampai akhir hayatnya. Asuhan keperawatan
ditujukkan pada aspek biopsikososialkultural dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Adapun asuhan keperawatan dasar yang diberikan, disesuaikan pada
kelompok lanjut usia,apakah lanjut usia aktif atau pasif, antara lain:
1. Untuk lanjut usia aktif
Asuhan keperawatan dapat berupa dukungan tentang personal
hygiene : kebersihan gigi dan mulut atau gigi palsu, kebersihan diri
termasuk kepala, rambut, badan, kuku, ,mata serta telinga, kebersihan
lingkungan seperti tempat tidur dan ruangan, dan makanan yang sesuai.

10
2. Untuk lanjut usia pasif
Asuhan keperawatan pada lanjut usia pasif (tergantung pada orang lain)
pada dasarnya sama dengan untuk lanjut usia aktif, dengan bantuan
anggota keluarga maupun tenaga puskesmas.

Fokus asuhan keperawatan pada lansia ditekankan pada:


 Peningkatan kesehatan (health promotion)
 Pencegahan penyakit (preventif)
 Mengoptimalkan fungsi mental
 Mengatasi gangguan kesehatan yang umum

A. Pengkajian Keperawatan dan Pengumpulan Data


Tahap pengkajian adalah tahap yang sangat penting, karena tahap pengkajian
merupakan dasar dalam proses memberikan asuhan keperawatan. Teknik yang
digunakan untuk mendapatkan data secara sistematik adalah:
a. Jaga keseimbangan pertanyaan : terbuka - tertutup
b. Biarkan klien bercerita jangan diinterupsi
c. Mengikuti sesuatu yang ditawarkan klien
d. Gunakan tehnik interview yang tepat
e. Menggunakan bahasa yang bias dipahami
f. Catat data yang didapatkan selama interview
g. Observasi non verbal
h. Berikan privacy
i. Mencegah interupsi
j. Memberikan pertanyaan tentang sikap emosional klien
k. Hindari proyeksi perasaan kepada orang lain.
l. Hindari pertanyaan yang sudah memaparkan jawabannya

11
Pengkajian meliputi:
i. Fisik/Biologis
Bisa didapatkan dari wawancara fisik (sistem) dan penunjang pengkajian ini
meliputi:
1. Pandangan lansia tentang kesehatannya
2. Kegiatan yang masih mampu dilakukan lansia
3. Kekuatan fisik lansia: otot, sendi, penglihatan, pendengaran
4. Kebiasaan lansia merawat diri
5. Kebiasaan makan, minum, istirahat, BAB/BAK
6. Kebiasaan gerak badan
7. Perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
8. Kebiasaan lansia dalam memelihara esehatan dan kebiasaan minum obat
9. Masalah-masalah seksual yang dirasakan
ii. Psikologis
Dilakukan saat berkomunikasi untuk melihat ; fungsi kognitif (daya ingat,
proses berfikir, orientasi, problem solving)
 Apakah lansia mengenal masalah utamanya
 Apakah lansia optimal memandang sesuatu
 Bagaimana sikap terhadap proses menua
 Apakah lansia merasa dirinya dibutuhkan atau tidak
 Bagaimana lansia mengatasi masalah/stress
 Apakah lansia mudah menyesuaikan diri
 Apakah lansia seiring mengalami kegagalan
 Apa harapan lansia sekarang dan dimasa yang akan datang

12
iii. Sosial Ekonomi
Hal-hal yang perlu dikaji :
 Apa saja kesibukan mengisi waktu luang
 Apa saja sumber-sumber keuangan
 Dengan siapa lansia tinggal
 Kegiatan social apa saja yang diikuti
 Bagaimana pandangan lansia terhadap lingkungannya
 Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
 Siapa yang sering mengunjunginya
 Seberapa besar ketergantungan lansia
 Apakah lansia dapat menyalurkan hobinya

iv. Spiritual
Hal-hal yang perlu dikaji :
 Apakah lansia telah teratur melaksanakan ibadahnya
 Apakah lansia terlibat aktif dalam kegiatan keagamaam/amal
 Bagaimana lansia berusaha menyelesaikan masalah
 Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal

v. Riwayat Kesehatan
a. Data Biografi
 Identifikasi : nama, umur, tanggal lahir, sex, suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, dll
 Identifikasi pemberio informasi : Klien, keluarga, teman

b. Keluhan utama
 Alasan utama klien minta pertolongan kesehatan
 Ceritakan kembali masalah yang telah diucapkan oleh klien

13
c. Riwayat Sakit Sekarang
 Keadaan serangan : acut or gradul
 Lokasi: local atau radiasi
 Kualitas : sharp, stabbing, dull
 Intensitas : seberapa kekuatannya
 Severity : seberapa ketidakmampuan
 Kejadiannya: frekuensi durasi, kapan
 Teknik mengatasi dari gejala yang muncul
 Faktor pencetus : aktivitas, makan,dll
 Keadaan penyakitnya : better today, worse, the same
 Jika dihubungkan dengan kondisi : BB,bowel, breathing, dll
 Persepsi klien terhadap gejala yang muncul

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


 Alergi : gambaran gejala, apa penyebabnya
 Kecelakaan atau injury
 Adakah penyakit masa lalu
 Penyakit yang pernah diderita
 Hospitalisasi: Kapan, dimana, tindakan apa
 Pernah menggunakan obat : tipe, jumlah, lamaya, frekuensi dan bagaimana
mendapatkannya
 Adakah riwayat transfuse

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


 Keluarga : sehat atau sakit, meninggal kerena apa dan umurnya berapa
 Penyakit Keluarga : DM, jantung, TBC, Hipertensi, ginjal, arthritis, kanker,
alergi, gout,dll

14
f. Riwayat Psikososial
 Tempat kelahiran
 Tinggal bersana siapa
 Status perkawinan
 Pekerjaan
 Kapan pension

g. Situasi Kehidupan Sekarang


 Keadaan keluarga
 Siapa pengambil keputusan
 Sumber ekonomi
 Aktivitas sosial
 Aktivitas sehari-hari
 Apakah ada orang lain dalam keluarga
 Stress yang dialami saat ini

h. Situasi Kehidupan Masa Lalu


 Kejadian dalam hidup yang berarti
 Kejadian yang menyenagkan dan merugikan
 Keadaan lingkungan
 Bagaimana menghargai diri sendiri
 Riwayat pemenuhan nutrisi : jumlah per hari, apa yang dikonsumsi
 Riwayat penyalahgunaan : obat, alcohol, kebiasaan merokok

vi. ROS (Review of System)


a. Keadaan umum
 Fatigue, malaise
 Anoreksia, perubahan BB

15
 Fever, chills, night sweats
 Hematopoetik : anemia, perdarahan yang abnormal
 Skin : rashes, itching, bruising, color change (sianosis, jaundice), perubahan
bentuk kuku, rambut rontok meningkat
 Telinga : nyeri, pendenganran menurun, vertigo
 Penglihatan : kacamata, nyeri, diplopia, scotoma (flashingspols)
 Hidung/sinus : nyeri, bleeding, alergi rhinitis
 Mulut : gigi, gusi, gigi palsu, stomatitis, mulut kering, serak/parau
 Dada : paru-paru, nyeri, ingus darah
 Pernafasan : batuk, sputum, pola napas

b. Kardiovaskuler
 Paroxysmal nocturnal dyspnea
 Nyeri
 Orthopnea
 Edema
 Palpitasi
 Murmur, rheumatic hearth disease
 Hipertensi

c. Gastrointestinal
 Dyspagia
 Nausea, vomiting
 Intoleransi terhadap makanan
 Dyspepsia
 Abdominal pain
 Perubahan pola BAB
 Riwayat laxative,antacid, ulcers

16
 Hemoroid & jaundice

d. Perkemihan
 Dysuria
 Urine
 Nocturia
 Berkemih
 Inkontinensia
 Enuresis
 Batu
 Nyeri panggul
e. Genitalia Wanita
 Menstruasi
 Riwayat kehamilan
 KB
 Penyakit kelamin
 Discharge, itching
 Nyeri
 Menopouse
 Pap smear, hasil
 Infertil
 Pola hub. Sexual
 Problem sexual intercourse

17
f. Genitalia Pria
 Lesi
 Discharge
 Testis: nyeri/bengnkak
 Impotensi
 Libido

g. Muskuloskeletal
 Sendi : nyeri, bengkak,kaku
 Nyeri tulang,weakness
 Back trouble

h. Neurologi
 Headache
 Perubahan prilaku, personality
 Coordinaation problem
 Motor weakness, standing up
 Tremor
 Kejang temporary blindness

i. Endokrin
 Intoleransi terhadap panas/dingin
 Polypaghia
 Polidipsi
 Perubahan suara
 Weaakness

j. Nutrisi
 Nafsu makan
 Kebiasaan makan

18
 Makanan yang disukai

k. Psikiatri
 Depresi, anoreksia, menarik diri,, pandangan mata
 Memory, nerrrvousness,irritable
 Insomnia,mimpi buruk, bangun terlalu pagi
 Kesulitan hubungan interpersonal

l. Kemampuan Fungsional
 ADLs : mandi, berpakaian, toilet,ambulasi,transfer, kerapian
 Instrumental aktivitas : mengendaraai mobil, motor,sepeda, kendaran
umum,telepon,persiapan makan dll
 Faktor lingkungan yang mengancam : transportasi,fasilitas di rumah,
tempat tidur,lantai dll

B. Diagnosa Keperawatan
Beberapa masalah yang umum dijumpai pada lansia adalah:
i. Fisik/Biologis
 Gangguan nutrisi : Kurang/lebih dari kebutuhan
 Gangguan persepsi
 Kurang perawatan diri
 Potensial cidera fisik
 Perubahan pola eliminasi
 Gangguan pola tidur
 Gangguan pola nafas
 Gangguan mobilisasi,dll

ii. Psikologis – Sosial


 Menarik diri dari lingkungan
 Isolasi sosial

19
 Depresi
 Harga diri rendah
 Koping yang tidak adekuat
 Cemas,dll

iii. Spiritual
 Reaksi berkabung/berduka
 Penolakan terhadap proses penuan
 Marah terhadap Tuhan
 Perasaan tidak tenang

C. Perencanaan
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan dasar:
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Meningkatkan keamanan dan keselamatan
 Memelihara kebersihan diri
 Memelihara keseimbangan istirahat/tidur
 Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif

Contoh intervensi pada masalah resiko kecelakaan :


 Biarkan klien menggunakan alat bantu
 Bantu klien berjalan ditempat tidur/kamar kecil
 Usahakan ada temannya bila mau berpergian
 Letakkan alat bantu komunikasi di dekat klien
 Gunakan tempat tidur yang tidak terlalu tinggi
 Upayakan lantai bersih, tidak licin, dan tidak basah
 Jaga penerangan rumah,dll

20
D. Evaluasi
Sesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai

IV. PENUTUPAN
Demikianlah panduan ini dibuat untuk kelancaran dalam pelaksanaan
kepaniteraan klinik,semoga terjalin kerjasama yang baik antara pihak Institusi
Pendidikan (STIK Bina Husada) dengan Panti Sosial Tresna Werdha Warga
Tama Indralaya sebagai lahan praktek mahasiswa, sehingga kompetensi yang
diharapkan dari praktek klinik ini dapat tercapai.

Palembang, 12 Juli 2012


Penanggung Jawab
Mata Kuliah

Abu Bakar Sidik,SKp. M.Kes

21
LAMPIRAN:

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. ANALISA DATA
Nama Klien :
Alamat :

DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

DATA OBJEKTIF : 1. ………………………


- ………
-
-
-
DATA SUBJEKTIF :
-
-
-
DATA OBJEKTIF :
- 2. ………………………………….
-
-
-
DATA SUBJEKTIF :
-
-
-

22
2. NURSING CARE PLAN

Nama Klien :
Tanggal :

NO DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA RENCANA RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL TINDAKAN

23
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien :

NO DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TANDA


KEPERAWATAN TANGAN

4. EVALUASI

Nama Keluarga :
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI

1……………………………………… S :
O:
A:
P :

2……………………………………… S :
O:
A:
P :

24
DAFTAR NAMA MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK GERONTIK
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VII GELOMBANG I
TAHUN AJARAN 2011/2012

DAFTAR NAMA MAHASISWA


PRAKTIK GERONTIK
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VII GELOMBANG I
TAHUN AJARAN 2011/2012

25

Anda mungkin juga menyukai