A. PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
Pemeriksaan Hb dilakukan untuk mengetahui kadar haemoglobin darah pada ibu. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui seoeang ibu apakah menderita anemia atau tidak. Anemia
pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari
12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi
hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali
menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki
cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control
(1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada
trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Suheimi,
2007) Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh
tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan
frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di
samping itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita
yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat
mentolerir kehilangan darah.
e. Set Hemometer sahli, lancet, autoclik, pipet biasa, larutan HCL, aquadest
f. Set Pemeriksaan golongan darah; lancet, autoclik, slide, reagen anti A, reagen anti B,
kapas
2. Pelaksanaan Praktik
Pemeriksaan hemoglobin dapat dipraktikkan dengan mengacu pada daftar tilik
pemeriksaan hemoglobin berikut ini.