Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

DISUSUN OLEH :
RADYAH SAKINAH
NIM PO7224221 2042
1A KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU :
IBU DEWI MEY L.M., M. Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PRODI DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG
TAHUN 2022
SOAL HEMOGLOBIN

1. Jelaskan tujuan pemeriksaan hemoglobin (Hb) Pada ibu hamil ?


Jawab: Tujuan pemeriksaan hb pada saat hamil diantaranya untuk mengetahui
kadar sel darah merah pada ibu hamil. Kadar hb normal pada saat hamil 11 gr %
dan apabila hb > 11 gr % maka ibu hamil tersebut mengalami anemia.

2. Berapa kadar normal Hb pada ibu hamil?


Jawab: Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kadar Hb ibu hamil sebaiknya
dijaga lebih dari 11 g/dL.
Kadar Hb normal pada ibu hamil berbeda menurut trimester usia kehamilan.
Penjabarannya:
Pertama: 11,6-13,9 g/dL
Kedua: 9,7-14,8 g/dL
Ketiga: 9,5-15 g/dL

3. Apa yang terjadi apabila kadar Hb kurang dari normal?


Jawab: Kandungan hemoglobin yang rendah dapat mengindikasikan anemia.
Bergantung pada metode yang digunakan, nilai hemoglobin menjadi akurat sampai
2-3% (Supariasa, et al., 2001, p.145). Gejala awal anemia berupa badan lemah,
kurang nafsu makan, kurang energi, konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah
terinfeksi penyakit, mata berkunang-kunang, selain itu kelopak mata, bibir, dan
kuku tampak pucat

4. Apa yang terjadi apabila kadar Hb pada ibu hamil berlebih/  lebih dari batas
normal ?

Jawab: Kadar hemoglobin yang tinggi selama kehamilan bisa sangat berbahaya.
Ini adalah beberapa akibat hemoglobin tinggi :

 Meningkatkan kemungkinan berat lahir rendah.


 Selama trimester pertama dan kedua, ini dapat menyebabkan berat badan
janin kurang dari normal.
 Jika kadar hemoglobin naik di atas 14 g /dl selama trimester kedua, ini
mungkin mengindikasikan preeklampsia.
 Peningkatan kekentalan darah secara langsung dapat memengaruhi aliran
darah di tubuh mama. Akibatnya, darah mungkin tidak mencapai plasenta
dan akan menghambat perkembangan janin yang sehat.

5. Kapan sebaiknya ibu hamil memeriksakan Hb ?


Jawab: Pemeriksaan Hb pada saat hamil dianjurkan minimal 2 kali
diantaranya saat trimester pertama dan trimester ketiga

6. Jelaskan prosedur pemeriksaan Hb pada ibu hamil ?


Jawab: 1) Prosedur pemeriksaan dengan metode sahli
Reagen: 0,1 N HCl dan Aquadest
Alat/sarana: pipet hemoglobin, alat sahli, pipet imam, p engaduk
Prosedur kerja :
a) Masukkan HCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai nomor 2.
b) Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan
larutan desinfektan (alkohol 70%, betadine dan sebagainya),
kemudian tusuk dengan lancet atau alat lain.
c) Sedot dengan pipet hemoglobin sampai melebihi batas,
bersihkan ujung pipet, lalu teteskan darah hingga tanda dengan cara menggeser
ujung pipet ke kertas saring/kertas tisu.
d) Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin, sampai ujung
pipet menempel di dasar tabung, lalu tiup perlahan. Pastikan tidak ada gelembung
udara. Bilas sisa darah yang menempel pada dinding pipet dengan cara dihisap
HCl dan ditiup lagi 3-4 kali.
e) Masukkan ke dalam pembanding, encerkan dengan aquades setetes demi setetes
sampai warna larutan (setelah diaduk sampai homogen) sama dengan warna gelas
dari perbandingan. Jika sama, baca kadar hemoglobin pada timbangan tabung.

2) Prosedur pemeriksaan dengan metode digital (tes hemoglobin Sistem


Pemeriksaan Cepat)
Alat/sarana : Hb meter, lancing device, lancet steril,
strip kontrol, tabung / penetes transfer kapiler, tas jinjing, tabung strip uji, chip
kode
Prosedur kerja:
a) Siapkan Hb meter dan letakkan tabung strip tes di atas
wadah
b) Siapkan perangkat lancing dengan membuka penutup dan
Masukkan lancet steril lalu tutup kembali
c) Siapkan kapas alkohol pada bagian ujung jari, tusuk-tusuk
lancet steril menggunakan perangkat lancing
d) Hisap darah menggunakan pipa / pipet transfer kapiler
sampai batasnya
e) Kemudian tuangkan darah pada tabung strip tes
f) Baca hasil yang ditampilkan di layar Hb meter

3) Prosedur pemeriksaan menggunakan metode cyanmethemoglobin.


Reagen: Kalium ferrosianida (K3Fe(CN)6 larutan 0,6 mmol/l dan larutan 1,0
kalium sianida (KCN)
mmol/l
Alat/sarana : pipet darah, tabung kuvet, kolorimeter Prosedur kerja :
a) Masukkan 5 ml campuran reagen ke dalam kuvet
b) Ambil 0,02 ml darah kapiler seperti pada metode Sahlis dan masukkan ke dalam
kuvet di atas, kocok dan diamkan
selama 3 menit
c) Baca dengan colorimeter pada lambda 546
Perhitungan : Kadar Hb = Penyerapan x 36,8 gr/dl/100 ml, Kadar
Hb = serap x 22,8 mmol/l

SOAL PROTEIN URINE

1. Jelaskan tujuan pemeriksaan protein urine pada ibu hamil ?

Jawab: Pemeriksaan protein dalam urin ini yang bertujuan untuk mengetahui
komplikasi adanya preeklamsia pada ibu hamil yang seringkali menyebabkan
masalah dalam kehamilan maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan
dan kematian ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi.
2. Berapa kadar normal protein urin pada ibu hamil ?

Jawab: Kehamilan normal, protein yang diekskresi dalam urin meningkat pada 5
mg/dL pada trimester pertama dan kedua serta 15 mg/dL pada trimester ketiga.

3. Apa yang terjadi apabila kadar protein urin kurang dari normal ?
Jawab: artinya kadar protein tinggi, hal ini bisa mengindikasikan adanya
gangguan ginjal,meliputi infeksi ginjal atau infeksi saluran kemih, gagal ginjal.

4. Apa yang terjadi apabila kadar protein urine pada ibu hamil berlebih/ lebih dari
batas normal ?
Jawab: Kadar protein yang normal pada urine yaitu 150 mg/ 24 jam atau 10 mg/
DL.  jika melebihi kadar tersebut maka dikatakan proteinuria. Proteinuria
merupakan kondisi dimana kadar protein pada seseorang melebihi kadar normal.
Kadar protein yang tinggi pada ibu hamil dapat mengindikasikan bahwa ibu hamil
tersebut mengalami preeklampsia. Preeklampsia merupakan suatu penyakit yang
mempunyai gejala tekanan darah tinggi pada ibu hamil dan juga kejang-kejang

5. Kapan sebaiknya ibu hamil memeriksakan protein urine ?


Jawab: Pemeriksaan dilakukan pada trimester pertama bertujuan mengetahui kondisi
kesehatan ibu hamil dengan begitu maka ibu hamil dapat melakukan berbagai
perawatan jika terbukti ibu hamil mengalami proteinuria.

6. Jelaskan prosedur pemeriksaan protein urine pada ibu hamil ?


Jawab:

 Pemeriksaan protein urine acak

Pada pemeriksaan ini, akan memberikan sample urine di klinik, laboratorium


medis, atau bahkan menampungnya terlebih dahulu di rumah. akan mendapat
wadah steril tertutup dan kain penyeka untuk membersihkan area genital.

Berikut ini tahap-tahap yang perlu dilakukan saat melakukan pemeriksaan protein
urine metode acak :

 Cuci tangan hingga bersih dan buka tutup wadah penampung urine.
 Jangan menyentuh bagian dalam wadah maupun tutupnya dengan jari, agar
sampel urine tidak terkontaminasi.
 Bersihkan area genital dengan kain penyeka.
 Kemudian, buang air kecil di toilet selama beberapa detik, dan hentikan laju
urine.
 Kemudan, posisikan wadah penampung di bawah area genital, dan kembali
keluarkan urine yang tersisa.
 Tampung urine, dan jangan sampai wadah tersebut menyentuh anggota tubuh
 Setelah selesai menampung sampel, bisa melanjutkan buang air kecil.
 Tutup wadah dan serahkan sampel sesuai instruksi pada dokter maupun
petugas laboratorium.
 Jika Anda tidak bisa menyerahkannya dalam waktu 1 jam, simpan sampel
tersebut di kulkas.

 Pemeriksaan Protein Urine Metode Ewitz


a) Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.
b) Ukurlah dengan gelas ukur sebanyak 2 ml urine.
c) Masukkan ke dalam tabung reaksi 1 (tabung tes) dan tabung reaksi 2 (tabung
kontrol) masing-masing 2ml.
d) Tambahkan 8 tetes asam sulfosalisil 20% pada tabung 1 kemudian
homogenkan.
e) Bandingkan tabung reaksi 1 dengan tabung reaksi 2.
f) Baca hasil pemeriksaan :
 jika tabung tes tetap jernih berarti protein urine negatif
 jika terjadi kekeruhan pada tabung tes, maka panasi tabung tersebut
sampai mendidih selama 1 menit dan dinginkan dengan air mengalir,
baca hasilnya :
jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan setelah didinginkan, maka
protein urine positif
jika kekeruhan hilang pada waktu pemanasan dan muncul kembali setelah
didinginkan maka penyebab kekeruhan adalah protein bance jones
g) Interprestasi hasil pemeriksaan protein urine secara semi kuantitatif :
 (-) tidak terjadi kekeruhan
 (+1) kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01% – 0,05%)
 (+2) kekeruhan berbutir-butir (kadar protein 0,05% – 0,2%)
 (+3) kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2% – 0,5%)
 (+4) kekeruhan berkeping besar dan bergumpal (kadar protein > 0,5%)

Nilai Normal : (-) tidak terjadi kekeruhan

 Pemeriksaan protein urine 24 jam

Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan ini jika menemukan adanya protein


dalam hasil tes protein urine acak. Dalam tes 24 jam ini, Anda akan mendapat
wadah besar dan beberapa kain penyeka. Jangan menampung urine pertama dalam
hari pemeriksaan. Namun, catat waktu buang air kecil pertama tersebut, sebagai
awal dari periode pemeriksaan protein urine 24 jam.

Pada 24 jam berikutnya, tampung urine dalam wadah yang sudah diterima.
Pastikan setlah itu membersihkan area genital sebelum buang air kecil. Sama
seperti tes random, jangan sampai wadah bersentuhan dengan area genital.
Selama periode penampungan urine, simpan sampelnya di kulkas. Setelah 24
jam, serahkan sampel tersebut pada dokter maupun petugas laboratorium

SOAL GLUKOSA URINE

1. Jelaskan tujuan pemeriksaan glukosa urin pada ibu hamil


Jawab: Glukosa urine adalah glukosa di urine yang disebabkan oleh tingginya
kadar glukosa dalam darah( hiperglikemia)  hingga keluar bersama dengan urine
yang dipengaruhi oleh fungsi ginjal yang kurang baik. . fungsi Pemeriksaan
glukosa urine yaitu untuk melihat kadar glukosa urine agar dapat mengetahui berat
atau ringannya penyakit diabetes, Tujuan utama tes ini untuk mengetahui apakah
wanita hamil tersebut menderita diabetes gestasional, yakni kondisi naiknya kadar
glukosa darah

2. Berapa kadar normal glukosa urin pada ibu hamil


Jawab:

 Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam) 70-99 mg/dL
 Satu sampai dua jam setelah makan : <140 mg/dL
 Gula darah sewaktu : <200 mg/dL
 Gula darah sebelum tidur : 100-140 mg/dL

3. Apa yang terjadi apabila kadar glukosa urin kurang dari normal
Jawab: Jika kadar glukosa dalam urine kurang maka kadar insulin rendah atau tubuh
tidak dapat secara aktif menggunakan insulin, sehingga kadar glukosa darah
naik.kasus diabetes gestasional terjadi pada sekitar 1,9 - 3,6% pada perempuan hamil.
perempuan yang pernah mengalami diabetes gestasional berlanjut menjadi diabetes
melitus

4. Apa yang terjadi apabila kadar glukosa urin pada ibu hamil berlebih/  Lebih dari
batas normal
Jawab: Prematur, ibu hamil menderita diabetes berlanjut dan glikosuria

5. Kapan sebaiknya ibu hamil memeriksakan glukosa urin ?


Jawab: Pemeriksaan untuk deteksi dini kondisi ini dianjurkan dimulai pada
trimester ke-2, seringkali antara 24 hingga 28 minggu kehamilan, dan seterusnya.
Jika hasilnya positif (dalam arti mengalami preeklamsia dan/atau diabetes
gestasional), maka pemeriksaan dapat dilanjutkan secara berkala sampai setelah
melahirkan sampai tercapai kondisi normal seperti sebelum hamil.

6. Jelaskan prosedur pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil

Jawab: Sebelum menjalankan tes urin, pastikan untuk minum air yang cukup
untuk menghasilkan sampel urin yang cukup. Jangan lupa untuk memberitahu
dokter seputar obat, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi. Sebab, beberapa
jenis obat-obatan bisa memengaruhi hasil tes.

Sebelum berkemih, bersihkan area genital dengan air. Pada wanita, usap labia
dari arah ke depan lalu ke belakang. Itu, sebabnya seseorang perlu membersihkan
area genital agar sampel tidak terkontaminasi bakteri. Kemudian, dokter akan
memberikan instruksi tentang cara menghasilkan sampel dan ke mana sampel
harus diberikan setelah selesai.

 Dokter akan membelikan botol sampel yang umumnya berbahan plastik.


 Sebelum berkemih, bersihkan area genital terlebih dahulu.
 Menampung urine pancaran tengah dengan cara aliran pertama tidak
ditampung, aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah sample.
 Setelah selesai berkemih, jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan
sabun.
 Berikan sampel kepada dokter atau petugas lab untuk di analisis di
laboratorium.
A. PRA ANALITIK
1. Persiapan pasien
Pada umumnya tidak memerlukan persiapan khusus
2. Persiapan sampel
Sampel (urin) harus terhindar dari kontaminasi. Wadah penampung
hendaknya
bersih dan kering
- Identifikasi sampel: nama, nomor, alamat, umur dan penggunaan pengawet
urin
- Urinalisis harus dilaksanakan dalam waktu 2 jam setelah dikemihkan.
Apabila
terjadi penundaan tes, maka urin harus disimpan dalam lemari pendingin
- Cara pengumpulan sampel yang digunakan adalah urin sewaktu
- Sampel urin yang dipakai untuk urinalisis adalah: urin sewaktu, urin pagi
dan urin
post prandial.
3. Prinsip
Urin direaksikan dengan larutan Benedict, kadar glukosa urin berdasarkan
perubahan warna urin.
4. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi + rak
- Larutan Benedic
C. PASCA ANALITIK
Interpretasi:
NEG : Cairan tetap biru, jernih, bisa agak hijau, atau sedikit keruh
1+ : Hijau kekuningan (glukosa 0,5-1,0 gr%)
2+ : Kuning kehijauan (glukosa 1,0-1,5 gr%)
3+ : Kuning (glukosa 1,5-2,5 gr%)
4+ : Jingga/merah (glukosa 2,5-4,0 gr%)

Anda mungkin juga menyukai