Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DENGAN METODE SAHLI,


MASA PENDARAHAN (BLEEDING TIME) DENGAN METODE DUKE,
PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN METODE SAHLI,
PEMERIKSAAN URINALISA DENGAN METODE BENEDICT, DAN
PEMERIKSAAN URIN METODE CARIK CELUP (STRIP)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Patologi Klinik

KELOMPOK: 2

KELAS: E

Irfan Rizqullah 201710410311018


Aprilia Wati Ningsih 201710410311063
Aqilah Aulia 201710410311108
Ilmi Nisak Prinastiti 201710410311109
Dita Ayu Winata 201710410311113
Ayu Nur Fadilla 201710410311115
Shofia Ummu Lathifa 201710410311130
Farrel Akbar F. 201710410311155
Lailiatul Munfarida 201710410311188
Ega Noveria Pranita 201710410311201

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan akhir ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai pembuatan sediaan
suspense antasida.

Laporan akhir ini dibuat dengan berbagai usaha dan beberapa bantuan dari berbagai pihak
untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan akhir
ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan akhir
ini.Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
laporan akhir selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Wassalamualaikum. Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 18 Desember 2019

Penulis
Topik Praktikum : Pemeriksaan Golongan Darah dengan Metode Slide
I. Prosedur
 Siapkan porselin/gelas objek dan tetesi dengan antisera-A di pinggir sebelah kiri,
antisera-B di bagian tengah, dan antisera-AB di pinggir sebelah kanan.
 Masing-masing antisera ditetesi dengan satu tetes suspensi eritrosit 10%
 Masing – masing diaduk dengan pengaduk membentuk lingkaran
 Menggoyang porselin selama 2 menit dengan gerakan melingkar
 Melihat ada tidaknya aglutinasi atau hemolisis (dengan mata biasa),
Golongan darah ditentukan dari campuran yang menggumoal
(aglutinasi).

II. Hasil
 Tidak terdapat penggumpalan pada antisera A, antisera B, dan Antisera AB, pada
darah praktikum ini tes rhesus menunjukkan hasil positif.
 Jadi golongan darah yang didapat dari hasil gambar dari praktikum metode Slide
adalah Golongsn darah O rhesus+

III. Interprestasi
 Antisera – A, Antisera –B, dan Antisera –AB yang di campur darah tidak ada
aglutinasi atau hemolisis ( gumpalan ) karena golongan darah otidak memiliki
antigen A maupun B sehingga dapat di simpulkan bahwa golongan darah anggota
kelompok kami adalah O sedangkan resus yang di dapat Rh + hal ini di karenakan
darah memiliki antigen rhesus
Topik Praktikum : Masa Pendarahan ( Bleeding Time ) Dengan Metode Duke
I. Prosedur
 Melakukan disinfeksi pada cuping telinga dengan kapas alcohol 70%
 Cuping telinga dipegang di antara ibu jari dan telunjuk
 Menusuk pinggir cuping telinga dengan lancet sedalam 2mm
 Saat titik dara terlihat, segera hidupkan stopwatch
 Darah yang keluar dihisap dengan kertas saring setiap 30 detik dengan tidak
menyentuk lukanya, stopwatch dihentikan bila darah berhenti.

II. Hasil
 Di dapatkan hasil 3 menit

III. Interprestasi
 Harga normal = 1-3 menit
 Berdasarkan hasil percobaan pada kelompok kami didapatkan waktu pendarahan 3
menit dan memasuki rentang ( 1 – 3 menit ), apabila hasil bleeding time tidak
normal, bisa di sebabkan karena tusukan kurang dalam, adanya riwayat
mengonsumsi yang dapat mengganggun trombosit, atau adanya kelainan pada
trombosit
Topik Praktikum : Pengukuran Kadar Hemoglobin dengan Metode Sahli
I. Prosedur Kerja :
 Teteskan HCl 0,1 N kedalam tabung pengencer sampai tanda 2 g%
 Menghisap darah (kapiler, EDTA) dengan pipet sahli sampai tanda 20 ul
 Hapuslah darah yang melekat pada sebelah uar ujung pipet dengan tissue
 Kelebihan darah dalam pipet dikeluarkan dengan menyentuhkan ujung pipet kertas
tissue
 Mengalirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer dengan cara meniup-
niupnya, cegah terjadinya gelembung udara
 Pipet dibilas 2-3 kali dengan cara menghisap dengan meniup larutan HCL
 Mengocok tabung agar darah dan HCl bersenyawa membentuk asam hematin yang
berwarna coklat tua
 Encerkan dengan aquadest sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk,
persamaan warna dengan batang standar harus dicapai dalam waktu 3-5 menit setelah
saat darah dan HCL tercampur
 Kadar hemoglobin ditentukan dengan melihat garis skala pada meniscus bawah dari
campuran (gram/dl)

II. Hasil

Pengujian pada darah wanita


Harga normal wanita = 12 – 16 g/dl
Hasil kadar hemoglobin kelompok kami mendapatkan 10,6 g/dl.
III. Intepretasi :
Pemeriksaan hemoglobin dengan metode Sahli masih menggunakan cara yang
sederhana dan pembacaannya menggunakan tabung standar yang dilihat dengan mata
telanjang. Pemeriksaan ini tidak terlalu akurat dan banyak farkor yang menyebabkan
tingginya angka ketidaktelitian. Tetapi metode ini masih dipakai didaerah yang tidak
memiliki peralatan fotometer.
Dari hasil praktikum kelompok kami menggunakan metode sahli didapatkan
nilai kadar hemoglobin 10,6 g/dl. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pasien wanita
mengalami anemia karena kadar Hb dibawah normal.
Topik Praktikum : PEMERIKSAAN URINALISA DENGAN METODE BENEDICT
I. Prosedur Kerja :
 2,5 ml reagen benedict pada tabung reaksi ditambah 4 tetes urine
 Dipanaskan diatas bunsen sampai mendidih selama 5 menit, dinginkan
 Diamati perubahan warna yang terjadi dan catat hasil pengamatan

II. Hasil
Tabung 1
 Warna : Kuning kehijauan
 Bau : Sedikit berbau
 Kekeruhan : Keruh
 Hasil : (+) 2 (Kuning kehijauan dengan endapan kuning)
Tabung 2
 Warna : Biru
 Bau : Sedikit berbau
 Kekeruhan : Jernih
 Hasil : Negatif (Tetap biru)

III. Intepretasi :
Dari hasil praktikum yang didapatkan, tabung 1 mengalami perubahan menjadi
kuning kehijauan dengan endapan kuning (+2). Hal ini menunjukkan adanya kandugan
glukosa dalam urine yang berlebih (hiperglikemia). Namun, hasil ini tidak bisa dijadikan
parameter penyakit diabetes karena harus dilakukan pengujian berkelanjutan. Sedangkan,
tabung 2 tidak mengalami perubahan warna yang berarti tidak ada kandungan glukosa
dalam urine (normal).

Tabung 1 Tabung 2
Topik Utama : PEMERIKSAAN URIN METODE CARIK CELUP (STRIP)
I. Prosedur Kerja :
 Stik reagen dicelupkan kedalam urin sampai semua pita mengenai seluruhnya
(daerah reagen)
 Angkat stik reagen dengan cara menempelkan pinggirnya pada mulut tabung untuk
meniriskan urin yang berlebih
 Letakkan stik reagen diatas tissue
 Baca hasil sesuai perubahan warna yang terjadi, masing-masing pemeriksaan
menurut waktu yang ditentukan
 Perubahan warna dicocokkan pada kartu warna standar yang tertera pada botol
kemasan,lalu dicatat hasil perubahannya

II. Hasil

Hasil Tabung 1 Hasil Tabung 2


Biru Muda Biru Tua
Glukosa ++++ -

Bilirubin + -
Keton - -

SG 1,020 1,020

Blood - -
PH 6,0 5,0

Protein - -
Urobilinogen 3,2 µmol/L 3,2 µmol/L

Nitrit - -
Leukosit - -

III. Interpretasi
 Urin A kadar glukosa tinggi (Diabetes atau Hiperglikemia), sedangkan urin B negatif
 Urin A bilirubin small (positif) (tidak ada gangguan), urin B negatif
 Urin A dan B kandungan keton negatif (tidak ada gangguan ketoasidosis)
 Harga normal BJ urine 1010-1025. Nilai BJ Sampel A 1020, sampel B 1020.
Masuk dalam rentang normal
 Urin A dan B kandungan darah dalam urin negatif (tidak ada penyakit Hematuria)
 Harga normal pH urine berkisar 5-6. Nilai pH sampel A 6,0 dan B adalah 5,0
(pH normal)
 Protein sampel A dan B negatif (tidak ada penyakit albuminuria)
 Urin A dan B mengandung urobilinogen 3,2 µmol/L. Hal ini menunjukkan
kandungan urobilinogen normal
 Urin A dan B tidak mengandung nitrit (tidak terjadi infeksi saluran kemih)
 Urin A dan B tidak mengandung leukosit.

Tabung 1

Tabung 2

Anda mungkin juga menyukai