Anda di halaman 1dari 4

Percobaan kali ini adalah uji antidepresan metode roda putar celup (Water Wheel), dengan hewan uji

yang digunakan adalah mecit. Digunakan mencit karena hewan tersebut mudah ditangani dan dapat
memberikan efek antidepresi yang cepat, yang dimaksud dengan antidepresi adalah senyawa yang mampu
melakukan perbaikan pada gejala depresi.(Mutschler, 1999). Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana aktivitas depresan pada hewan uji.

Depresi adalah suatu kondisi medis-psikiatris dan bukan sekedar suatu keadaan sedih, bila kondisi
depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut
sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala gangguan depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah
yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan
gangguan pola tidur. Gejalanya tidak disebabkan oleh kondisi medis, efek samping obat, atau aktivitas
kehidupan. Kondisi yang cukup parah menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau  perusakan
dalam keadaan sosial, pekerjaan, atau bidang- bidang penting lainnya (Yustinus, 2006).

Pada praktikum kali ini digunakan 3 ekor mecit. Masing-masing mencit diberi sediaan yang berbeda-
beda. Mencit 1 diberikan aquadest, yang dimana aquadest sebagai control negative. Mencit 2 diberikan
amitripilin, yang dimana amitripilin sebagai control positif. Mencit 3 diberikan ekstrak saffron. Masing-
masing tikus diberikan sediaan dengan personde, yang setelah diujikan didiamkan selama 15 menit
kemudian dilakukan percobaan.

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 Aquadest
0.4 Amitripilin
0.3 Ekstrak Saffron
0.2
0.1
0
0'' 15'' 30'' 45'' 60''

Percobaan pertama yaitu, aktivitas motoric awal saat dicelupkan ke dalam air. Dalam percobaan,
mencit 1, 2, dan 3 aktivitas awal mulai dari 0 – 60 menit adalah 0 detik. Hal itu terjadi karena, pada saat
tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk
berenang. Apabila saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan gerakkan kaki dan tangannya,
menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat itulah mencit dianggap mengalami depresi. Semakin tinggi
waktu aktivitas motoric menunjukkan mencit semakin depresi, dan penurunan waktu menunnjukkan obat
depresi bekerja. Dari percobaan ini tidak ada perbedaan dari mencit 1, 2 dan 3, karena semua aktivitas
respon gerak terjadi pada detik 0. Hal ini dapat menunjukkan bahwa obat depresi bekerja.
30

25

20
Aquadest
15
Amitripilin
Ekstrak Saffron
10

0
0'' 15'' 30'' 45'' 60''

Percobaan kedua yaitu, durasi renang mencapai roda putar. Dalam percobaan, mencit 1 pada
pengamatan ke-0 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 9 detik. Pada pengamatan ke -5 menit,
durasi renang mencapai roda putar selama 17 detik. Pada pengamatan ke-30 menit, durasi renang
mencapai roda putar selama 7,84. Pada pengamatan ke- 45 menit, durasi renang mencapai roda putar
selama 4,79. Pada pengamatan ke-60 menit, durasi renang roda putar selama 4 deitk. Mencit 2. Dalam
percobaan, mencit 2 pada pengamatan ke- 0 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 7,59 detik.
Pada pengamatan ke-15 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 6,47 detik. Pada pengamatan
ke- 30 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 3,86 menit. Pada pengamatan ke- 45 menit,
durasi renang mencapai roda putar selama 3,45 detik. Pada pengamatan ke- 60 menit, durasi renang
mencapai roda putar selama 4 detik. Dalam percobaan, mencit 3 pada pengamatan ke-0 menit, durasi
renang mencapai roda putar selama 5 detik. Pada pengamatan ke- 15 menit, durasi renang mencapai roda
putar adalah 3 detik. Pada pengamatan ke- 30 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 5,4 detik.
Pada pengamatan ke- 45 menit, durasi renang mencapai roda putar selama 25 detik. Pada pengamatan ke-
60 detik, durasi renang mencapai roda putar selama 18,69 detik. Pada percobaan ini menunjukkan bahwa,
ketika waktu renang meningkat menunjukkkan aktivitas serotonin meningkat sehingga dikatakan obat
bekerja. Dan waktu berenang yang semakin menurun menunjukkan mencit depresi. Dari hasil diatas
terlihat bahwa mencit 1 dan 2 mempunya durasi atau waktu berenang yang pendek dan pada waktu ke
waktu akan semakin menurun. Pada mencit 3 terlihat mempunyai waktu berenang yang lama
dibandingkan mencit lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak saffron bekerja efektiv sebagai obat
antidepresan dibandingkan dengan Amitripilin,

Amitriptyline adalah golongan antidepresan trisiklik derivat dibenzosikloheptadin. Amitriptyline


seperti golongan trisiklik lainnya memiliki 2 cincin benzena yang dihubungkan oleh cincin sentral imino
membentuk molekul seperti planar.

Obat ini bekerja meningkatkan kadar serotonin dan/atau norepinefrin pada sinaps dalam sistem darah
pusat dengan menghambat ambilan kembali serotonin dan norepinefrin pada sinaps. Amitriptyline bekerja
secara aktif terhadap blokade ambilan kembali serotonin dan norepinefrin. Sedangkan nortriptylinine
bekerja lebih selektif terhadap blokade ambilan kembali norepinefrin. Amitriptyline dan derivatnya
bekerja pada reseptor kedua neurotransmiter tersebut sebagai antagonis reseptor 5-HT2A, 5-HT2C, 5-
HT3, 5-HT6, 5-HT7, α1-adrenergik, anti histamin H1, H2, H4, mACh dan σ1.
Amitriptyline menghambat saluran natrium, saluran kalsium tipe-L, saluran kalium KV1.1, Kv7.2, dan
Kv7.3. Amitriptyline juga ditemukan bertindak sebagai agonis reseptor TrkA dan TrkB. Proses ini
akhirnya menyebabkan terjadinya heterodimerisasi protein TrkA dan TrkB tanpa keterlibatan NGF
(neuro growth factor) atau tidak mengikuti NGF-Trk signalling pathway. Heterodimerisasi protein TrkA
dan TrkB ini memiliki aktivitas neurotropik poten yang menimbulkan efek anti depresan yang kuat.
(Medscape, 2017).

35

30

25

20 Aquadest
15 Amitripilin
Ekstrak Saffron
10

0
0'' 15'' 30'' 45'' 60''

Percobaan ketiga yaitu, jumlah putaran roda (selama 2 menit). Dalam percobaan mencit 1 pada
pengamatan ke- 0 menit, jumlah putaran roda sebanyak 6. Pada pengamatan ke- 15 menit, jumlah putaran
roda sebanyak 8 kali putaran. Pada pengamatan ke- 30 menit, jumlah putaran roda sebanyak 18 putaran.
Pada pengamatan ke- 45 menit, jumlah putaran roda sebanyak 5 kali putaran. Pada pengamatan ke- 60 m
menit, jumlah putaran roda sebanyak 3 kali putaran. Dalam percobaan mencit 2, pada pengamatan ke-0
menit, jumkah putaran roda sebanyak 15 kali putaran. Pada pengamatan ke-15 menit, jumlah putaran roda
sebanyak 28 kali putaran. Pada pengamatan ke-30 menit, jumlah putaran roda sebanyak 24 kali putaran.
Pada pengamatan ke- 45 menit, jumlah putaran roda sebanyak 20 kali putaran. Pada pengamatan ke- 60
menit, jumlah putaran roda sebanyak 21 kali putaran. Dalam percobaan mencit 3, pada pengamatan ke- 0
menit, jumlah putaran rosa sebanyak 28 kali putaran. Pada pengamatan ke- 15 menit, jumah putaran roda
sebanyak 29 kali putaran. Pada pengamatan ke-30 menit, jumlah putaran roda sebanyak 23 kali putaran.
Pada pengamatan ke- 45 menit, jumlah putaran roda sebanyak 21 kali putaran. Pada pengamatan ke- 60
menit, jumlah putaran pada roda sebanyak 20 kali putaran. Banyak jumlah putaran roda menunjukkan
bahwa, semakin banyak putaran roda maka menunjukkan obat memberikan efek farmakologinya. Dari
hasil diatas terlihat yang paling banyak jumlah putaran roda adalah mencit 3 yang telah diberikan ekstrak
saffron, dibandingkan mencit 1 dan 2. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak saffron dapat digunakan
sebagai obat antidepresan.

Dibandingkan dengan obat Amitripilin, kerja dari ekstrak saffron sebagai obat antidepresan sangat
efektif. Terbukti dari hasil percobaan, mecit yang diberikan eksrak saffron mampu berenang dengan
waktu yang lama dan jumlah roda putar yang banyak pula. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak saffron
mampu menjadi obat antidepresan.

Safron mengandung lebih dari 150 senyawa volatil (mudah menguap) penghasil aroma ditambah
berbagai senyawa aktif nonvolatil (tidak mudah menguap), dan banyak di antaranya merupakan
karotenoid, termasuk zeaksantin, likopena, dan berbagai α- dan β-karoten. Warna kuning oranye
keemasan pada safron berasal dari α-crocin yang merupakan ester trans-crocetin di-(β-D-gentiobiosyl)
(nama sistematik (IUPAC): 8,8-diapo-8,8-carotenoic acid). Sedangkan crocin yang menjadi sumber
aroma safron adalah ester digentiobiosa dari crocetin. Crocin adalah serangkaian karotenoid yang bersifat
hidrofilik (menarik air), dan bisa terdiri dari ester poliena dari crocetin yang monoglikosil atau diglikosil.
(Abdullaev 2002, hlm. 1).

Saffron dengan kandungan crocin dan safranalnya ini juga menghasilkan dopamine, yakni zat yang
bisa meningkatkan mood dan mengendalikan emosi. Artinya, saffron dapat pula digunakan sebagai
antidepresan alami tanpa efek samping.

Daftar Pustaka.

 Abdullaev, FI (2002), "Cancer chemopreventive and tumoricidal properties of saffron (Crocus


sativus L.)", Experimental Biology and Medicine, vol. 227, no. 1[10 Januari 2006]. PMID 11788779

Medscape. Amitriptilin. 2017. Dapat diakses pada: https://reference.medscape.com/drug/levate-


amitriptyline-342936

Anda mungkin juga menyukai