Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “LARUTAN SIRUP DAN
DROP PARASETAMOL” dengan tepat waktu.
Laporan ini disusun sesuai materi praktikum yang terdapat di mata kuliah
Farmasetika Sediaan Liquida yang telah dilaksanakan untuk memenuhi tugas. Materi-
materi penulis juga mengambil dari berbagai sumber pustaka dan beberapa website
dari internet. Dengan demikian, para pelajar farmasi dapat memperluas wawasannya,
memahami, dan mengaplikasikan isi makalah ini dalam kefarmasian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam penyusunan
laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat membantu mahasiswa farmasi maupun
pembaca lain dalam memahami mata kuliah Farmasetika Sediaan Liquid. Kritik dan
saran yang membangun selalu Penulis harapkan demi membentuk sebuah
bacaan/makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
STUDI PRAFORMULASI......................................................................................1
F. SKEMA ....................................................................................................... 13
FORMULASI ........................................................................................................ 19
B. Uji pH .......................................................................................................... 42
PEMBAHASAN .................................................................................................... 48
KESIMPULAN...................................................................................................... 50
LAMPIRAN........................................................................................................... 53
ii
A. Kemasan ...................................................................................................... 53
C. Worksheet ................................................................................................... 54
iii
STUDI PRAFORMULASI
1
•Rasa : Pahit mendesak terapi antihipertensi
yang baru.
2
Pankreas : Pankreasitis ketika
overdosis.
Saluran kemih : Nefropati.
Kulit : Ruam, eritema, dan
Henoch-Schönlein
purpura.
Sistem imun : Reaksi
hipersensitivitas akut.
Efek Jangka Panjang :
Mutagenisitas dan
Tumorigenisitas.
Efek Generasi Kedua :
Fetotoksisitas
(Meyler’s Side Effects of
Analgesics and Anti-
inflammatory Drugs 2010 p.
200)
3
KARAKTERISTIK FISIKA KARAKTERISTIK KIMIA KETERANGAN KHUSUS
4
hati dan ginjal. Parasetamol
biasanya didetoksifikasi melalui
konjugasi dengan glutation
tetapi dapat terakumulasi
setelah overdosis parasetamol
dan menyebabkan kerusakan
jaringan. (Martindale Ed. 36
2018 p. 108).
Stabilitas : pKa 9,5 pada suhu 250C Farmakodinamik :
Stabil pada suhu dibawah 400C, (Lund, 1994) Efek analgesik parasetamoldan
lebih baik 150 – 350C jadi, fenasetin serupa dengan
relative tidak tahan pemanasan salisilat yaitu
[AHFS Drug information, menghilangkanatau
p.2103] mengurangi nyeri ringan
sampai sedang.Keduanya
menurunkan suhu tubuh
denganmekanisme yangdiduga
juga berdasarkan efeksentral
seperti salisilat.Efek anti-
inflamasinya sangat lemah,
oleh karena itu parasetamol dan
lenasetin tidak
digunakansebagai antireumatik.
parasetamol
merupakanpenghambat
bioslntesis pG yang lemah.
Efekiritasi, erosi dan
perdarahan lambung tidak
terlihat
pada kedua obat ini, demikian
juga gangguan pernapasan
dankeseimbangan asam basa.
5
(Farmakologi dan Terapi UI Ed
4 p.214)
6
A. BAHAN AKTIF TERPILIH
Bahah aktif yang terpilih pada pembuatan sediaan larutan yaitu
Acetaminophen.
Alasan : Karena bahan aktif paracetamol sedikit efek sampingnya
dibandingkan dengan analgetik lainnya.
7
berkepanjangan), jika dosis kecil tidak memberikan manfaat biasanya
dosis besar tidak membantu. (Farmakologi dan Terapi UI edisi 5, hal.
232)
Sediaan sirup
Untuk anak usia 1 tahun -12 tahun
Menentukan takaran terkecil (dosis pemakaian)
Bila dalam 1 sendok takar (5 ml) mengandung 250 mg paracetamol,
maka dosis pemakaian menjadi:
Untuk anak usia 1- 5 tahun (120-250mg)
Pemakaian sekali : ½ -1 sendok takar (2,5-5 ml)
Pemakaian sehari: ½ -1 sendok takar x 4 = 2-4 sendok takar (10-20
ml)
Untuk anak usia 6-12 tahun (250-500 mg)
Pemakaian sekali : 1 -2 sendok takar (5-10 ml)
Pemakaian sehari: 1 -2 sendok takar x 4 = 4-8 sendok takar (20-40
ml)
Jadi, dosis pakai yang terpilih adalah 250 mg/5ml karena lebih
akseptabel dan efektif jika ditujukan untuk pasien anak-anak.
Menentukan kemasan terkecil :
Lama pengobatan : 3 hari
Volume sediaan yang dibutuhkan :
Anak usia 1–5 tahun : 2–4 sendok takar (10-20 ml) x 3 = 30-60ml
Anak usia 6-12tahun : 4-8 sendok takar (20-40 ml)x 3 = 60-120ml
Jadi, kemasan terkecil yang dipilih adalah adalah 60 ml dengan
250 mg / sendok takar (5 ml).
Maka untuk Anak usia 1–5 tahun membutuhkan ½-1 botol untuk
pemakaian selama 3 hari sedangkan Anak usia 6-12 tahun
membutuhkan 1-2 botol untuk pemakaian selama 3 hari.
Sediaan drop
Untuk bayi usia 0-12 bulan :
Tidak menggunakan sendok takar karena dirasa kurang akseptabel dan
kurang efektif sehingga pemberian obat menggunakan drop.
8
Martindale 32:
Usual doses in children are: under 3 months, 10 mg per kg body-
weight (reduce to 5 mg per kg in jaundiced); 3 months to 1 year, 60 to
120 mg; 1 to 5 years, 120 to 250 mg; 6 to 12 years, 250 to 500 mg.
These doses may be given every 4 to 6 hours when necessary up to a
max of 4 doses in 24 hours.
Dosis untuk bayi (table berat badan ISO Vol.45 hal: 642, tahun 2010)
Usia Laki-laki Perempuan Rata-rata Dosis
(bulan) Bobot (kg) Panjang Bobot (kg) Panjang bobot (kg) 10 mg/kg
BB
0 3,1 48 3,0 48 3,05 30,5
1 4,2 52 3,8 52 4,00 40,0
2 5,2 56 4,8 56 5,00 50,0
3 5,9 59 5,4 57 5,65 56,5
9
3 hari: (2,4 ml- 4,8 ml)x3= 7,2 ml-14,4 ml
Sehingga untuk kemasan terkecil pada sediaan drop adalah
15 ml dengan 60mg/0,6 ml.
10
hal. XXXV)
d) Oral drops, adalah larutan, emulsi, atau suspense yang dibuat dalam
jumlah kecil atau volume kecil seperti drop menggunakan bahan-bahan
yang sesuai. ( British Pharmacopoeia Vol. II, hal 1882 )
3. Karakteristik sediaan larutan
Larutan jernih/transparan
Berasa manis
Mengandung satu atau lebih bahan obat
Memiliki kekentalan tertentu
Didapar pada pH tertentu, terutama untuk bahan yang
stabilitasnya dipengaruhi oleh pH
Bebas kontaminanmikroba
4. Persyaratan sediaan parasetamol (Farmakope indonesia edisi V : 999)
Larutan oral Parasetamol mengandung Parasetamol C8H9NO2 tidak
kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada
etiket.
11
E. SPESIFIKASI SEDIAAN
Bentuk Sediaan Sirup
Kadar Bahan Aktif 250mg / 5ml
pH Sediaan 6,0 (3,8-6,1)
Viskositas 10-30 cps
Kemasan terkecil 60 ml
warna Purpel, Orange, Red
Bau Grape, Strowberry, Orange
Rasa Grape, Strowberry, Orange
Diperuntukkan untuk Anak-anak 1-12 tahun
12
F. SKEMA
13
G. MACAM-MACAM EKSIPIEN YANG DIGUNAKAN
14
kental, etanol (95%), permanganat
praktis, tidak gliserin, dan
berbau, rasa air, larut 1-6
manis, sedikit bagian eter
tajam tidak
menyerupai bercampur
gliserin. dengan
minyakmineral
ringan, atau
minyak tetap,
larut dalam
minyak
esensial.
Sunset Larut 1 dalam Tidak sesuai Sebagai
Yellow 30 bagian dengan zat bahan
kloroform, pengoksidasi, dan pewarna
praktistidak akan terjadi
larut dalam dekolorisasi.
etanol, gliserin
dan air.
Natrium Butiran putih Larut 1 dalam Senyawa kuaterner, Sebagai
Benzoat atau bubuk 75 bagian gelatin, garam besi, bahan
Kristal, etanol (95%), garam kalsium, dan pengawet
sedikit larut 1 dalam garam logam berat,
higroskopis,. 50 bagian termasuk perak,
Tidak berbau, etanol (90%), timbal dan merkuri.
baubenzoin larut 1 dalam Aktivitas presevatif
samar, rasa 1.8 bagian air dapat dikurangi
asin dan sampai suhu dengan interaksi
manis. 100 derajat dengan kaolin atau
celcius. surfaktan nonionic.
Natrium Dihidrat Sangat larut Alkaloid, antipirin, Sebagai
Fosfat Bubuk putih, dalam air, hidrat kloral, timbal bahan dapar
15
Dibasic Kristal putih, terlebih lagi di asetat, pirogallol,
atau hamper air panas atau resorsinol dan
putih, tidak mendidih, kalsium glukonat
berbau, praktis tidak dan interaksi antara
heptahidrat larut dalam siprofloksasin.
Kristal tak etanol. Bahan
berwarna atau
garam
berlapis,
berkembang
di udara
kering yang
hangat.
Natrium Natrium Larut bebas Bahan alkali dan Sebagai
Fosfat fosfat dalam aair karbonat, dan tidak bahan dapar
Monobasi monobasa praktis, tidak bisa diberikan
c mengandung larut dalam secara bersamaan
satu atau dua etanol (95%) dengan aluminium,
molekul air kalsium, atau garam
hidrasi atau magnesium karena
anhidrat. dapat mengganggu
Bentuk absorpsi dari
terhidrasi dari saluran
natrium fosfat gastrointestinal.
monobasic
sebagai
Kristal,
sedikit
berubah
warna.
Orange Terbuat dari Mudah larut Sebagai
Essence jeruk yang dalam alcohol bahan
masih segar 90% asam perasa
16
diproses asetat glasial.
secara
mekanik.
Aquadest Cairan jernih, Larut dalam Sebagai
tidak etanol gliser pelarut.
berwarna,
tidak berbau,
tidak
mempunyai
rasa
Erythrosin Serbuk merah Sebagai
e Cl No atau merah bahan
45430 kecoklatan pewarna
Sorbitol Serbuk; Sangat mudah Sweeting
granul atau larut dalam air; agent
lempengan; sukar larut
higroskopis; dalam etanol,
putih; dalam metanol
manis.(FI V : dan dalam
1210) asam asetat.
17
rendah dan cocok dengan
mendidih wadah aluminium
pada suhu dan dapat
78°, mudah berinteraksi dengan
terbakar (FI beberapa obat.
V : 399) (HPE :17)
18
FORMULASI
A. PERHITUNGAN DAPAR
Sediaan yang diharapkan memiliki PH 6,0. Dapar yang kami pilih adalah dapar
fosfat mempunyai 3 pka.
pKa1 (H2PO4) = 2,21 H3PO4 Na3PO4
pKa2 (H2PO4ˉ) = 7,20 H2PO4ˉ Na2HPO4
pKa3 (H2PO4²ˉ) = 12,67 HPO4²ˉ NaH2PO4
pKa yang digunakan adalah pKa2 karena paling mendekati PH larutan yang
digunakan, dengan
Na H2 PO4 = asam dan Na2HPO4 = garam
pH = pKa2 + Log [ garam /asam]
6,0 = 7,21 + Log [ Na2HPO4 /NaH2PO4]
-1,21 = Log [ Na2HPO4 / NaH2PO4]
0,062 = [ Na2HPO4 / NaH2PO4 ]
0,062 [Na2HPO4] = [ NaH2PO4 ]………(1)
Kapasitas dapar yang diinginkan ß: 0,02
pKa2 = 7,20 → Ka = 10ˉ7,20
pH = 6 → [ H3O+ ] = 10ˉ6,0
Masukkan dalam persamaan van slyke
ß = 2,3 C x Ka [ H3O+ / Ka +( H3O+)²]
0,02 = 2,3 C x (6,17 x ) x (1 x ) /(6,17 x )+
0,02 = 2,3 C x 0,0547
C = 0,159 M
C = garam + asam
0,159 = 0,062 Na2HPO4 + NaH2PO4
NaH2PO4 = 0,150 M
C = garam + asam
0,159 = Na2HPO4 + 0,150
Na2HPO4 = 9 x 10-3 M
Untuk NaH2PO4 . 2H2O dalam 60 ml larutan (sirup)
NaH2PO4 . 2H2O = massa / Mr x 1000 / volume
0,150 M = gram / 156,01 x 1000 / 60 ml
Gram = 0,150 x 156,01 x 60ml / 1000 ml
19
= 1404,1 mg (NaH2PO4 .2H2O)
= 1,4041 gram
Untuk Na2HPO4 . 2H2O dalam 60 ml larutan
9x M = gram / 177,98 x 1000 / 60 ml
Gram = 9 x 10-3 x 177,98 x 60ml / 1000 ml
=96,1 mg = 0,0961 gram (Na2HPO4 . 2H2O)
Untuk NaH2PO4 . 2H2O dalam 15 ml larutan (drop)
Na2HPO4.2H2O =
0,009 =
0,150 =
20
B. FORMULA SIRUP
Formula Sirup 1
Kadar
Bahan Fungsi Rentang Untuk 60 ml
Pemakaian
anti inflamasi 250mg/5ml
Paracetamol 3 gram
atau analgesik (5%)
PEG 400 Kosolven 15-25% 20% 13,44 gram
Propilen glikol Kosolven 10-25% 20% 12,456 gram
Gliserin Kosolven <50% 15% 11,358 gram
Sukrosa Perasa ≤ 67% 30% 18 gram
0,015-
Nipagin Pengawet 0,1% 0.06 g
0,2%
Natrium Fosfat
Bahan dapar 2,34% 1,4041 gram
Monobasic
Natrium Fosfat
Bahan dapar 0,16% 0,0961 gram
Dibasic
Strawberry
Perasa qs qs
essence
Eritrosin CI. No.
pewarna qs qs
45430
Aquadest Pelarut 7,4% 4,44 ml
1. Perhitungan Bahan
Paracetamol
x 60 ml = 3000 mg = 3 gram
PEG 400
BJ : 1,120 g/ml (HPE : 518)
20% x 60 ml x 1,120 g/ml = 13,44 g
Propilen Glikol
BJ : 1,038 g/ml (HPE : 529)
20% x 60 ml x 1,038 g/ml = 12,456 g
Sukrosa
30% x 60 ml = 18 g
21
Gliserin
BJ : 1,262 g/ml (HPE : 283)
15% x 60 ml x 1,262 g/ml = 11,358 g
Nipagin
0,1% x 60 ml = 0,06 g
Natrium Fosfat Monobasic
2,34% x 60 ml = 1,401 g
Natrium Fosfat Dibasic
0,16% x 60 ml = 0,0961 g
Aquadest
100-(5+20+20+30+15+0,1+2,34+0,16)/100 x 60 ml = 4,44 ml
2. Perhitungan ADI
a. PEG 400
ADI PEG 400 0-10mg/kgBB BJ : 1,120 g/ml
Umur BB Kg 10mg/KgBB
1-6 tahun 7,85-16 kg 78,5 mg -160 mg
6-12 tahun 16-30,85 kg 160 mg - 308,5 mg
Perhitungan
1-6 tahun
ADI = 78,5 mg -160 mg
PEG 400 = 20% x 60 ml x 1,120 g/ml = 13,44 g
= 10,08 gram
Sehari = 4 x (2,5 ml-5 ml) = 10-20 ml
22
b. Propilenglikol
ADI propilenglikol 0 – 25 mg/kgBB BJ: 1, 038 g/ml
Umur BB Kg 25mg/KgBB
1-6 tahun 7,85-16 kg 196,25 mg - 400 mg
6-12 tahun 16-30,85 kg 400 mg - 771,25 mg
Perhitungan
1-6 tahun
ADI = 196,25 mg - 400 mg
Propilenglikol = 20% x 60 ml x 1,038 g/ml
= 12,456 g
Sehari = 4 x (2,5 ml-5 ml) = 10-20 ml
23
Kandungan Gliserin = x 11,358 g
6-9 tahun
Sehari = 4 x (5 ml-10 ml) = 20-40 ml
Perhitungan
Nipagin = 0,1% x 60 ml = 0,06 g
1-6 tahun
Sehari = 4 x (2,5 ml-5 ml) = 10-20 ml
rentang ADI)
Kesimpulan : Nipagin aman digunakan.
3. Cara Peracikan
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Kalibrasi botol ad 60 ml.
3) Ditimbang propilenglikol sebanyak 9,342 g, masukkan ke beaker glass.
4) Ditimbang gliserin sebanyak 9,0864 g, masukkan ke beaker glass no (3).
5) Ditimbang PEG 400 sebanyak 3,36 g, masukkan ke beaker glass no (4),
24
aduk ad homogen.
6) Ditimbang parasetamol sebanyak 3 g, masukkan ke beaker glass no (5).
7) Ditimbang sukrosa sebanyak 17,88 g dimasukkan ke beaker glass no (6).
8) Ditimbang NaH2PO4.2H2O sebanyak 1,4041 g, masukkan ke beaker glass.
9) Ditimbang Na2HPO4.2H2O sebanyak 0,0961 g, masukkan ke beaker glass
no (8) tambahkan aquadest, aduk ad larut campurkan dengan beker no (7).
10) Ditambahkan pewarna dan perasa secukupnya.
11) Dimasukkan ke dalam botol yang telah dikalibrasi.
12) Ditambahkan aquadest ad tanda kalibrasi, kocok ad homogen.
13) Diberi etiket dan label
Formula Sirup 2
Kadar
Bahan Fungsi Rentang Untuk 60 ml
Pemakaian
Acetaminophen Bahan 250mg/5ml
3 gram
Aktif (5%)
Sorbitol Pemanis 20-35% 20% 17,88 gram
PEG 400 Co Solven 10-25% 15% 10,08 gram
Gliserin Co Solven <50% 12% 9,0864 gram
Natrium Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,3% 0,18 gram
Natrium Fosfat
Pendapar 2,34% 1,4041 gram
Monobasic
Natrium Fosfat
Pendapar 0,16% 0,0961 gram
Dibasic
Orange essence Perasa qs qs
Pewarna Orange Pewarna qs qs
Aquadest Solven 45,2% 27,12 ml
1. Perhitungan Bahan
Paracetamol : x 60 ml = 3 g
2. Perhitungan ADI
a. PEG 400
ADI = 0 – 10 mg/kg BB BJ = 1,120 g/cm3
UMUR BB (kg) 10 mg/kgBB
1 – 6 tahun 7,5 – 16 kg 78,5 – 160 mg
6 – 12 tahun 16 – 30,85 kg 160 – 308,5 mg
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 - 12 tahun
(tidak masuk rentang ADI)
26
Kesimpulan : Penggunaan gliserin aman. Dikatakan aman karena penggunaan
hanya beberapa hari saja (3 hari).
c. Sorbitol
ADI = 0 -20 g/kgBB BJ = 1,49 g/ml
UMUR BB (kg) 0 – 20 g/kgBB
1 – 6 tahun 7,5 – 16 kg (0 – 150 g) – (0 – 320 g)
6 - 12 tahun 16 – 30,85 kg (0 – 320 g) – (0 – 617 g)
Umur 6 - 12 tahun
Umur 6 - 12 tahun
27
3. Cara Peracikan
1) Dikalibrasi beaker glass 60 ml.
2) Ditimbang PEG 400 dan gliserin, dicampurkan di dalam beaker glass ad
homogeny.
3) Ditimbang asetamonofen, dimasukkan dalam campuran PEG 400 dan
gliserin, diaduk ad larut dan jernih.
4) Ditimbang sorbitol, dilarutkan dalam campuran kosolven dan asetaminofen
ad homogeny.
5) Ditimbang natrium benzoat, dilarutkan dalam campuran (4) ad homogeny.
6) Ditimbang natrium fosfat monobasic dan natrium fosfat dibasic, dilarutkan
dalam campuran (5) ad homogeny.
7) Ditambah aquades ad tanda kalibrasi.
8) Ditambah perasa jeruk.
9) Ditambah pewarna jeruk kira-kira 1 tetes.
10) Diaduk ad homogeny dan dipindahkan ke botol .
Formula Sirup 3
Dibuat
Kadar
Nama bahan Fungsi Rentang untuk 60
Pemakaian
ml
250mg/5ml
Paracetamol Bahan aktif 3g
(5%)
Propilen Glikol Co Solven 15 -25% 15% 9,34 g
Gliserin Co Solven ≤50% 20% 15,14 g
Metil Paraben Pengawet ≤0,2% 0,2% 0,12 g
NaH2PO4 .
Buffering Agent 2,34% 1,4041 g
2H2O
Na2HPO4 .
Buffering Agent 0,16% 0,0961 g
2H2O
Sukrosa Sweetening
≤67% 25% 15 g
Agent
Grape Essense Perasa qs
28
Alizurol Purple
Pewarna qs
SS
Aquadest Solvent 32,3% 19,38 ml
1. Perhitungan Bahan :
Paracetamol : x 60 ml = 3 g
Perhitungan :
Umur 2-5 tahun
Jumlah gliserin = 15,14 g
Pemakaian gliserin sehari = 4 x (2,5 ml - 5 ml) = 10 ml – 20 ml
29
Pemakaian gliserin sehari = 4 x (5 ml - 10 ml) = 20 ml – 40 ml
Perhitungan :
Umur 1-6 tahun
Jumlah Propylene glycol = 9,34 g
Pemakaian Propylene glycol sehari = 4 x (2,5 ml - 5 ml) = 10 ml – 20 ml
30
Perhitungan :
Umur 1-6 tahun
Jumlah metil paraben = 0,12g
Pemakaian metil paraben sehari = 4 x (2,5 ml - 5 ml) = 10 ml – 20 ml
31
C. FORMULA DROP
Formula Drop 1
Rentang Kadar
Bahan Fungsi Untuk 15 ml
Pemakaian Pemakaian
Bahan 60 mg/0,6 ml
Asetaminofen 1,5 g
Aktif (10%)
PEG 400 Co Solven 15% - 25% 16% 2,688 g
Nipagin Pengawet 0,015 – 0,2% 0,1% 0,015 g
Gliserin Co Solven < 50% 13% 2,4609g
Propilen Glikol Co Solven 10 – 25 % 16% 2,4912 g
Natrium Fosfat
Pendapar 2,34% 0,351 g
Monobasic
Natrium Fosfat
Pendapar 0,16% 0,024 g
Dibasic
Orange Essence Perasa qs
Eritrosin CI. No.
Pewarna qs
45430
Sukrosa Pemanis ≤67% 25% 3,75 g
Aquadest Solven 22,4% 3,36ml
1. Perhitungan Bahan
Paracetamol :
32
Sukrosa : 25% x 15 ml = 3,75 g
2. Perhitungan ADI
a. PEG 400
ADI = 0 – 10 mg/kgBB BJ = 1,120 g/cm3
UMUR BB (kg) 10 mg/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg 30,5 – 56,5 mg
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg 56,5 – 70,5 mg
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg 70,5 – 81,0 mg
Perhitungan : PEG 400 yang digunakan adalah 2,688 gram.
Umur 0 – 3 bulan
Umur 3 – 6 bulan
(melebihi rentang ADI)
Umur 6 – 12 bulan
Kesimpulan : Penggunaan PEG 400 melebihi rentang ADI namun masih aman
karena penggunaannya hanya beberapa hari saja.
b. Propilen Glikol
ADI = 0 – 25 mg/kgBB BJ = 1,038 g/cm3
UMUR BB (kg) 25 mg/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg 76,25 – 141,25 mg
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg 141,25 – 176.25 mg
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg 176,25 – 202,5 mg
Perhitungan : Propilen Glikol yang digunakan adalah 3,425 gram.
Umur 0 – 3 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
33
Kesimpulan : Penggunaan Propilen Glikol aman. Karena pemakaiannya
hanya 3 hari.
c. Gliserin
ADI = 1,0-1,5 g/Kg; BJ = 1,038 g/ml
UMUR BB (kg) 5 mg/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg 76,25-141,25 mg
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg 141,25-176,25 mg
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg 176,25-202,5 mg
Perhitungan : Gliserin yang digunakan adalah 2,4609 gram
Umur 0 – 3 bulan
Umur 3 – 6 bulan
(tidak masuk rentang ADI)
Umur 6 – 12 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
(masuk rentang ADI)
34
Kesimpulan : Penggunaan Nipagin aman. Karena tidak melebihi batas ADI.
3. Cara Peracikan
1) Dikalibrasi beaker glass 15 ml.
2) Ditimbang asetaminofen, sukrosa, dan propilen glikol.
3) Dimasukkan propilen glikol dan gliserin ke dalam beaker glass.
4) Dilarutkan asetaminofen pada beaker glass. Diaduk ad homogeny.
5) Ditambahkan sukrosa pada 4, diaduk ad homogen.
6) Dimasukkan nipagin pada campuran 5, diaduk ad homogen.
7) Dimasukkan Natrium Fosfat Monobasic dan dibasic. Diaduk ad homogen.
8) Ditambahkan air suling ad 15 ml. diaduk ad homogen.
9) Dimasukkan orange Essence dan pewarna orange, diaduk ad homogeny.
Formula Drop 2
Rentang Kadar Untuk 15
Bahan Fungsi
Pemakaian Pemakaian ml
Bahan 60 mg/0,6 ml
Asetaminofen 1,5 g
Aktif (10%)
Sukrosa Pemanis ≤ 67% 55% 8,25 g
PEG 400 Co Solven 10% - 25% 10% 1,68 g
Gliserin Co Solven < 20% 10% 1,893 g
Propil Paraben Pengawet 0,01 – 0,02% 0,015% 0,0023 g
Natrium Fosfat
Pendapar 2,34% 0,351 g
Monobasic
Natrium Fosfat
Pendapar 0,16% 0,024 g
Dibasic
Grape Essence Perasa qs
Pewarna Ungu
(Allizurol Pewarna qs
Purple)
Aquadest Solven 12,485% 1,87 ml
1. Perhitungan Bahan
Asetaminofen :
35
Sukrosa : 55% x 15 ml = 8,25 g
PEG 400 : 10% x 15 ml x 1.120 g/cm3 = 1,68 g
Gliserin : 10% x 15 ml x 1.2620 g/cm3 = 1,893 g
Propil Paraben : 0,015% x 15 ml = 0,0023 g
Natrium Fosfat Monobasic : 0,351 g
Natrium Fosfat Dibasic : 0,024 g
Aquadest : = 1,87 ml
2. Perhitungan ADI
a. PEG 400
ADI = 0 – 10 mg/kgBB BJ = 1,120 g/cm3
UMUR BB (kg) 10 mg/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg 30,5 – 56,5 mg
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg 56,5 – 70,5 mg
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg 70,5 – 81,0 mg
Perhitungan : PEG 400 yang digunakan adalah 1,68 gram.
Umur 0 – 3 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
Kesimpulan : Penggunaan PEG 400 melebihi rentang ADI namun masih aman
karena penggunaannya hanya beberapa hari saja.
b. Gliserin
ADI = 1,0 – 1,5 g/kgBB BJ : 1,2620 g/ml
UMUR BB (kg) 1,0 – 1,5 g/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg (3,05 – 4,575) – (5,65 –
8,475) g
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg (5,65 – 8,475) – (7,05 –
10,575) g
36
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg (7,05 – 8,10) – (8,1 –
12,15 g)
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 - 12 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 - 12 bulan
37
gliserin, diaduk ad larut dan jernih.
4) Ditimbang propil paraben, dilarutkan dalam campuran kosolven dan
asetaminofen ad homogeny.
5) Ditimbang sukrosa, dilarutkan dalam campuran (4) ad homogeny.
6) Ditimbang natrium fosfat monobasic dan natrium fosfat dibasic, dilarutkan
dalam campuran (5) ad homogeny.
7) Ditambah aquades ad tanda kalibrasi.
8) Ditambah perasa anggur .
9) Ditambah pewarna ungu (Allizurol Purple) kira-kira 1 tetes.
10) Diaduk ad homogeny dan dipindahkan ke botol drop.
Formula Drop 3
Kadar Untuk 15
Bahan Fungsi Rentang (%)
Pemakaian ml
60 mg/0,6 ml
Acetaminophen Bahan Aktif 1,5 g
( 10% )
Propilen Glikol Co Solven 15 – 30% 15% 2.33 g
Gliserin Co Solven ≤ 50% 19% 1,26 g
Sukrosa Pemanis ≤ 67% 21% 3,15 g
Natrium Fosfat
Pendapar 0,16% 0,3510 g
Monobasic
Natrium Fosfat
Pendapar 2,34% 0,02450 g
Dibasic
Metil Paraben Pengawet 0,015 – 0,2% 0,2% 0,003 g
Strawberry
Perasa qs
Essence
Eritrosin CI.
Pewarna qs
No. 45430
Aquadest Solven 32,5% 4,845 ml
1. Perhitungan Bahan
Asetaminofen :
38
Gliserin : 19% x 15 ml x 1,262 g/ml = 1,26 g
Sukrosa : 21% x 15 ml = 3,15 g
Metil Paraben : 0,2% x 15 ml = 0,003 g
Natrium Fosfat Monobasic : 0,16% x 15 ml = 0,3510 g
Natrium Fosfat Dibasic : 2,34% x 15 ml = 0,02450 g
Aquadest :
2. Perhitungan ADI
a. Propilen Glikol
ADI = 0 – 25 mg/kgBB BJ = 1,038 g/cm3
UMUR BB (kg) 25 mg/kgBB
0 – 3 bulan 3,05 – 5,65 kg 76,25 – 141,25 mg
3 – 6 bulan 5,65 – 7,05 kg 141,25 – 176.25 mg
6 – 12 bulan 7,05 – 8,10 kg 176,25 – 202,5 mg
Perhitungan : Propilen Glikol yang digunakan adalah 2,34 gram.
Umur 0 – 3 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
39
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
Umur 3 – 6 bulan
Umur 6 – 12 bulan
40
D. PERHITUNGAN MASA KADALUWARSA
pH parasetamol = 6
t1/2 parasetamol = 21,8
(Martindale 28th : 268)
Rumus Expired Date
K = (2,303/ t1/2)(log C0/Ct)
K = 0,693/ t1/2
= 0,693/21,8
= 0,0318
Persyaratan kadar larutan parasetamol menurut Farmakope Indonesia
Edisi V yaitu, tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari etiket
yang tertera.
K = (2,303/ t90)(log C0/Ct)
0,0318 = (2,303/ t90)(log C0/Ct)
0,0318 = (2,303/ t90)(log 90/110)
t90 = 3,31 tahun
Maka, masa kadaluarsa larutan parasetamol ini kurang lebih 3,31
tahun setelah tanggal pembuatan.
Tanggal pembuatan : 12 Desember 2020
Tanggal kadaluarsa : 12 Maret 2023
41
RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN
A. Uji Organoleptis
Definisi : Uji organoleptis adalah pengujian terhadap kualitas dari suatu produk
berdasarkan penilaian terhadap atribut - atribut produk dengan menggunakan
organ tubuh atau panca indra. Atribut - atribut yang biasanya dinilai adalah rasa,
warna, aroma dan tekstur (Titis, Adelya dkk. 2017).
Fungsi: Mengetahui sifat mutu produk meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur.
Alat : Organ tubuh atau panca indra
Prosedur :
1. Rasa dinilai menggunakan indra perasa lidah
2. Warna dinilai menggunakan indra penglihatan mata
3. Aroma dinilai menggunakan indra penciuman hidung
4. Tekstur dinilai menggunakan indra peraba kulit dan indra pendengaran
telinga.
B. Uji pH
Definisi : Uji pH adalah uji yang dilakukan untuk mengukur pH. Harga pH sendiri
adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometnik (pH meter) yang sesuai,
yang telah dibakukan sebagaimana mestinya, yang mampu mengukur harga pH
sampai 0,02 unit pH menggunakan elektrode indikator yang peka, elektroda kaca,
dan elektrode pembanding yang sesuai. Pengukuran dilakukan pada suhu 25°±2°,
kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Harga pH yang diukur
disini tidak persis sama dengan yang diperoleh dengan definisi kiasik, bahwa pH
= - [log H+]. Jika pH larutan yang diukur mempunyai komposisi yang cukup mirip
dengan larutan dapar yang digunakan untuk pembakuan, pH yang diukur
mendekati pH teoritis (FI V, 2014).
Fungsi : Mengetahui kadar pH larutan (sirup dan drop) parasetamol dan
membandingkan pH tersebut secara teoritis.
Alat : pH meter
42
Sumber : www.fishersci.ca
Prosedur :
1. Dibersihkan electrode yang digunakan dengan aquadest.
2. Disiapkan larutan buffer standar dengan pH yang sesuai atau mendekati pH
sediaan yang akan digunakan untuk kalibrasi dan sampel suspensi.
3. Dimasukkan electrode ke dalam larutan standar buffer.
4. Diatur posisi pH meter dalam keadaan on.
5. Dicatat pH yang terbaca pada alat dan dihitung selisih pH standar teoritis
dan pH yang terbaca pada alat (selisih digunakan sebagai faktor koreksi
untuk pembacaan pH selanjutnya).
6. Dibersihkan elektroda yang digunakan dengan aquadest.
7. Diukur pH sampel larutan (sirup dan drop)
8. Dicatat pH yang terbaca dan direplikasi sebanyak tiga kali.
Syarat : Sediaan larutan oral (sirup dan drop) parasetamol memiliki pH antara
3,8 – 6,1 (FI V, 2014).
43
Sumber : www.fishersci.ca
Prosedur :
1. Disiapkan sampel larutan (sirup dan drop)
2. Dibersihkan piknometer dan dikeringkan.
3. Ditimbang piknometer kosong dengan neraca analitik dan dicatat beserta
volume yang tertera pada piknometer.
4. Diisi piknometer dengan sampel larutan (sirup dan drop) sampai garis tanda.
5. Diesuaikan suhu yang tertera pada piknometer dengan suhu sediaan.
6. Ditimbang piknometer yang berisi sampel larutan (sirup dan drop)
7. Dilakukan replikasi sebanyak tiga kali.
8. Dihitung berat jenis masing-masing replikasi dengan rumus : (m2 - m1)/V,
dimana, m2 = berat piknometer berisi sampel larutan (sirup dan drop); m1 =
berat piknometer kosong; dan V = volume yang tertera pada piknometer.
9. Dihitung rata-rata berat jenisnya.
D. Uji Viskositas
Definisi : Uji viskositas adalah uji yang digunakan untuk mengukur dan
menganalisa tingkat kekentalan (viskositas) pada suatu zat cair. Viskositas adalah
suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir.
dimana makin tinggi tingkat kekentalan maka semakin besar tingkat hambatannya.
Viskositas didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan
secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain
dalam kondisi tertentu bila ruang di antara permukaan tersebut diisi dengan cairan
yang akan ditentukan kekentalannya. Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju
tegangan geser. Satuan dasarnya yaitu poise; namun oleh karena kekentalan yang
diukur umunya merupakan harga pecahan poise, maka lebih mudah digunakan
satuan dasar sentipoise (1 poise = 100 sentipoise). (Farmakope Indonesia IV,
44
1995).
Fungsi : Mengetahui kekentalan (viskositas) larutan (sirup dan drop) parasetamol.
Alat : Viskometer Oswald
Prosedur :
1. Tuang sediaan ke dalam beaker glass.
2. Masukkan sediaan yang ada pada beaker glass ke dalam viskometer
Ostwald.
3. Hisap menggunakan filler sampai batas garis ‘Start mark’ dan biarkan cairan
air mengalir sampai batas garis ‘Stop Mark’.
4. Catat waktu yang dibutuhkan saat mengalir. Lakukan percobaan sebanyak
3x.
5. Hitung viskositas sediaan dengan rumus.
45
dalam bentuk sediaan cair atau sediaan cain yang dikonstitusi dan bentuk padat
dengan penambahan bahan pembawa tertentu dengan volume yang ditentukan,
jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume terpindahkan sediaan
seperti tertera pada etiket. Uji ini tidak ditujukan untuk sediaan wadah dosis
tunggal, jika dalam monografi tertera Keseragaman sediaan.
Fungsi : Memastikan cairan oral yang dikemas jika dipindahkan dari wadah asli,
akan memberikan volume terpindahkan sediaan seperti tertera pada etiket.
Alat : Gelas ukur
Prosedur :
1. Dituang perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke dalam gelas ukur tidak lebih
dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-
hati untuk menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu
penuangan.
2. Didiamkan selama tidak lebih dari 30 menit.
3. Jika telah bebas dari gelembung udara, diukur volume dari tiap campuran.
Syarat : Memenuhi syarat untuk larutan oral dalam wadah dosis tunggal (seperti
pada Gambar). Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak
kurang dari 100%, dan volume dari masing-masing wadah dari 10 wadah terletak
dalam rentang 95% - 110% dari volume yang tertera pada etiket. Jika A adalah
volume rata-rata kurang dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, tetapi
tidak ada satu wadah pun volumenya terletak diluar rentang 95% - 110% dari
volume yang tertera pada etiket, atau B adalah volume rata-rata tidak kurang dari
100% dan tidak lebih dari satu wadah yang volumenya di luar rentang 95% -
110%, tetapi dalam rentang 90% sampai 115%, lakukan uji terhadap 20 wadah
tambahan. Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang
dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari satu dari 30
wadah volumenya di luar rentang 95% sampai 110%, tetapi masih dalam rentang
46
90% - 115% dari volume yang tertera pada etiket (Farmakope Indonesia V,
2014).
47
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami membuat sediaan sirup paracetamol dengan dosis 250
mg/5ml, volume sediaan 60 ml, berwarna merah dan rasa rasberry. Berdasarkan Farmakope
Indonesia edisi VI Sirup dinyatakan sebagai larutan oral yang mengandung sukrosa atau
gula lain kadar tinggi. Tujuan dibuat sediaan berbentuk sirup yaitu dapat menutupi rasa
Parasetamol yang pahit dengan cara penambahanan pemanis dan perasa, mudah diberi
bau-bauan dan warna sehingga menambah daya tarik bagi anak-anak, dan penggunaan
sediaan sirup juga dapat membuat absorbsi obat menjadi lebih baik sehingga diharapkan
bioavailabilitas obat optimal dan menghasilkan efek yang maksimal. Sedangkan
karakteristik sediaan larutan adalah jernih/transparan, manis, mengandung satu atau lebih
bahan obat, memiliki kekentalan tertentu, didapar pada pH tertentu, bebas kontaminan
mikroba.
Bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan Sediaan sirup adalah dari
Formula 1, yang terdiri dari, Paracetamol atau yang biasa disebut dengan
Acetaminophen 250mg/5ml (5%) sebagai bahan aktif, ciri organoleptisnya berwarna
putih, tidak berbau, dan rasanya pahit. Persyaratan sediaan parasetamol Larutan oral
Parasetamol mengandung Parasetamol C8H9NO2 tidak kurang dari 90% dan tidak
lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada etiket (FI VI, 2020, hal: 1362).
Paracetamol berkhasiat sebagai analgesik dan antipiretik, dan sedikit sebagai
antiinflamasi. Berguna untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, sering
digunakan terutama untuk anak-anak dan geriatric yang kontraindikasi dengan salisilat dan
NSAID lain, seperti penderita asma dan tukak lambung. Paracetamol dipilih sebagai bahan
aktif juga dikarenakan senyawa ini memiliki sedikit efek samping dibandingkan dengan
analgetik lainnya (Martindale Ed. 36 2018 Hal : 108). Kemudian untuk bahan
tambahan yang digunakan yaitu PEG 400 20%, Propilen glikol 20% dan Gliserin 15%
sebagai kosolven; Sukrosa 30% sebagai pemanis; Nipagin 0,1% sebagai pengawet;
Natrium Fosfat Monobasic 2,34% dan Natrium Fosfat Dibasic 0,16% sebagai
pendapar; Rasberry essence sebagai perasa; Eritrosin CI. No. 45430 sebagai pewarna;
Aquadest Ad 60 ml Sebagai pelarut. Proses pembuatan sediaan sirup diawali dengan
mencampur semua kosolven di dalam beaker glass, kemudian ditambah pemanis dan
pengawet aduk hingga homogen dan larut, setelah itu dimasukkan bahan aktif
paracetamol. Lalu pada beaker glass lain dibuat larutan pendapar dari Natrium Fosfat
Monobasic dan Natrium Fosfat Dibasic, tambahkan aquadest lalu aduk ad larut.
48
Tambahkan sedikit demi sedikit larutan dapar ke dalam beaker glass campuran pertama
hingga memenuhi spesifikasi pH sediaan. Yang terakhir tambahkan perasa dan
pewarna yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Rangkaian Uji evaluasi yang kami lakukan pada sediaan sirup paracetamol
dengan uji organoleptisnya berwarna putih, berasa dan berbau jeruk, sedangkan untuk
uji lainnya didapatkan hasil sebagai berikut: yang pertama, uji pH menggunakan alat
pH meter, Syarat sediaan larutan oral sirup parasetamol memiliki pH antara 3,8 – 6,1
(FI VI, 2020) dan hasil yang didapat adalah 6,01, sehingga sediaan memenuhi
syarat.yang kedua, uji viskositas pada sediaan sirup, digunakan alat viskometer
Ostwald. Alat ini berbentuk pipa kaca kapiler, caranya yaitu dimasukkan larutan
sampel ke dalam pipa lalu diukur waktu yang diperlukan untuk sampel mengalir dari
garis A ke garis B. Kemudian dihitung menggunakan rumus 𝜗 = 0,12 / K x t dan V= K
(t- 𝜗) dan didapat hasil 59,2 cps atau 0,592 poise. Yang ketiga uji volume terpindahkan
dilakukan untuk Memastikan cairan oral yang dikemas jika dipindahkan dari wadah
asli, akan memberikan volume terpindahkan sediaan seperti tertera pada etiket. Alat
yang digunakan yaitu gelas ukur, uji ini dilakukan sebanyak tiga kali replikasi. Dari
Hasil uji didapat nilai volume terpindahkan sebesar 95%. Yang terakhir uji berat jenis,
alat yang digunakan yaitu piknometer. Caranya dengan menimbang piknometer
kosong dan piknometer yang berisi larutan sampel pada suhu 20 oC . kemudian
dihitung menggunakan rumus ρ = W2 - W1/ v, sehingga didapat hasil sebesar 1,03
g/cm3 .
49
KESIMPULAN
Sirup adalah suatu larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dengan kadar tinggi. Alasan dipilihnya sediaan larutan sirup yaitu sirup dapat menutupi
rasa pahit dikarenakan target penggunanya adalah anak-anak. Berdasarkan praktikum
yang telah kami lakukan, hasil evaluasi sediaan larutan sirup parasetamol memenuhi
syarat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sediaan larutan sirup parasetamol lolos
pengujian dan layak edar.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
Rowe, C., Raymond, J. Paul, and Marian, E. Quinn, 2009, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Assosiation, London.
Sweetman, S. C., 2009, The 36th Edition of Martindale: The Complete Drug Reference,
Pharmaceutical Press, London.
Titis, Adelya dkk., 2017, Pengawasan Mutu Makanan , Malang : Universitas
Brawijaya Press
U.S. Pharmacopeia, 2018, The United States Pharmacopeia, USP 41/The National
Formulary, NF 36, U. S. Pharmacopeial Convention, Inc., Rockville, MD.
52
LAMPIRAN
A. Kemasan
B. Dokumentasi Pengemasan
53
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
54
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
55
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
56
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
57
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
58
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
59
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
60
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
61
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
62
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
EVALUASI
HASIL EVALUASI
1. Uji pH
Syarat : Sediaan larutan oral (sirup dan drop) parasetamol ● pH Standar : 6,00
memiliki pH antara 3,8 – 6,1 (FI VI, 2020) ● pH Kalibrasi : 6.97
Alat : pH meter
● Faktor Koreks : 0,97
Prosedur :
● pH Sirup yang terbaca :
1. Dibersihkan electrode yang digunakan dengan aquadest.
5,04
2. Disiapkan larutan buffer standar dengan pH yang sesuai atau
● pH Sirup sebenarnya:
mendekati pH sediaan yang akan digunakan untuk kalibrasi
5,04 + 0,97 = 6,01
dan sampel suspensi.
3. Dimasukkan electrode ke dalam larutan standar buffer.
4. Diatur posisi pH meter dalam keadaan on.
5. Dicatat pH yang terbaca pada alat dan dihitung selisih pH
standar teoritis dan pH yang terbaca pada alat (selisih
digunakan sebagai faktor koreksi untuk pembacaan pH
selanjutnya).
6. Dibersihkan elektroda yang digunakan dengan aquadest.
7. Diukur pH sampel larutan (sirup dan drop).
8. Dicatat pH yang terbaca dan direplikasi sebanyak tiga kali.
63
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
adalah volume ratarata tidak kurang dari 100% dan tidak lebih
dari satu wadah yang volumenya kurang dari 95%, tetapi tidak
kurang dari 90% dari volume yang tertera pada etiket, lakukan
uji terhadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata cairan yang
diperoleh dari 30 wadah tidak kurang dari 100% dari volume
yang tertera pada etiket, dan volume cairan yang diperoleh tidak
lebih dari satu dari 30 wadah yang volumenya kurang dari 95%,
tetapi tidak kurang dari 90% dari volume yang tertera pada
etiket. (FI VI, 2020)
Alat : Gelas Ukur
Prosedur :
1. Dituang perlahan-lahan isi sediaan dari wadah ke dalam
gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang
diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk
menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu
penuangan.
2. Didiamkan selama tidak lebih dari 30 menit.
3. Jika telah bebas dari gelembung udara, diukur volume dari
tiap campuran.
4. Diulang sebanyak 3 kali.
3. Uji Viskositas
Syarat :
Alat : Oswalt - K = 0,004
Prosedur : - t = 2,47 menit
1. Tuang sediaan ke dalam beaker glass. = 148,2 detik
2. Masukkan sediaan yang ada pada beaker glass ke dalam 𝜗 = 0,12 / k .t
viskometer Ostwald. = 0,12 / 0,004 x 148,2 detik
3. Hisap menggunakan filler sampai batas garis ‘Start mark’ = 0,20 detik
dan biarkan cairan air mengalir sampai batas garis ‘Stop V = k . ( t - 𝜗)
Mark’. = 0,004 x ( 148,2 - 0,20 )
4. Catat waktu yang dibutuhkan saat mengalir. Lakukan = 0,592 poise
percobaan sebanyak 3x. 5. Hitung viskositas sediaan dengan
rumus.
64
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
65
Petunjuk Praktikum
Farmasetika Sediaan Likuida h
BAHAN PENGEMAS
Botol Coklat
PRIMER
BAHAN PENGEMAS
Karton
SEKUNDER
ETIKET SEDIAAN
KELENGKAPAN
BROSUR SEDIAAN
KEMASAN
STIKER SEDIAAN
SENDOK TAKAR
ALAT PENAKAR
(5mL)
66