TUGAS 5
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ANTRAKINON
(Ekstrak Rheum officinale L.)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia
KELOMPOK : 1
KELAS : C
DOSEN PEMBIMBING :
Siti Rofida, M.Farm.,Apt
Amaliyah Dina Anggraeni, M.Farm.,Apt
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pada pengujian terhadap tikus, ditemukan bahwa kandungan rhein pada kelembak
dengan dosis 100 mg/kg bb per hari, mampu mereduksi lemak pada db/db mencit.
Menggunakan diet-induced obese (DIO) C57BL/6 (db/db) mencit, didapatkan hasil
bahwa rhein dapat memblok kadar lemak yang tinggi pada hewan uji yang
mengalami obesitas, diukur berdasarkan massa lemak dan ukuran dari adiposit putih
dan coklat serta penurunan serum kolesterol, LDL kolesterol dan kadar glukosa darah
puasa pada mencit. Berdasarkan penggunaan metode analisis ekspresi gen dan
reporter assay ditemukan bahwa rhein menginhibisi transaktivitas peroxisome
proliferator-activated receptor γ (PPARγ) dan ekspresi dari target gen, menunjukkan
bahwa rhein bisa berfungsi sebagai antagonis dari PPARγ (Zhang et al., 2012).
Kromatografi adalah sebagai prosedur pemisahan zat terlarut yang terdiri dari dua
fase yaitu salah satu diantaranya bergerak secara bersamaan dengan berhubungan
dengan arah tertentu yang ada pada zat dan di dalam zat itu menunjukkan adanya
perbedaan dalam abrorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul maupun
kerapatan muatan ion. KLT sering digunakan untuk identifikasi awal, karena banyak
keuntungan menggunakan KLT, diantaranya adalah sederhana dan murah. Terdiri
dari dua fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase gerak biasanya adalah cairan yang
disebut eluen sedangkan fase diam adalah zat penjerap seperti silika gel. (Wulandari,
2011)
Kelebihan Kekurangan
Dapat digunakan untuk analisis dan Untuk mempersiapka kolom
aplikasi preparative dibutuhkan kemampuan teknik dan
manual
Digunakan utnuk menentukan jumlah Metode ini sangat membutuhkan
komponen campuran waktu lama (time consuming)
Digunakan untuk memisahkan dan
purifikasi substansi
d. Harga Rf
Rf atau hRf merupakan Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram
biasanya dinyatakan dengan angka. Harga Rf adalah perbandingan antara jarak
senyawa dari titik awal dan jarak tepi muka pelarut dari awal(Wulansari, 2011)
Menurut Markham (1998), Kromatografi Lapis Tipis terutama berguna untuk tujuan
berikut:
1. Mencari pelarut untuk kromatografi kolom
2. Analisis fraksi yang didapat dari kromatograffi kolom
3. Identifikasi flavonoid secara ko-kromatografi.
4. Isolasi flavonoid murni skala kecil
Penyerap dan pengembang yang digunakan umumunya sama dengan penyerap dan
pengembang pada kromatografi kolom dan kromatografi kertas.
BAB III
PROSEDUR KERJA
Sampel di totolkan pada fase diam Fase diam = kiesel gel 254
saring filtrat,
0.3 g ekstrak diekstraksi 10 ml aquades
diekstraksi dengan
5ml toluena dalam
corong pisah
VA = blanko VB + ammonia
pekat 1 ml
Ekstrak 0,3 gram 5 ml KOH 0,5N+ 1 ml H2O2 VIA = Blanko VIB ditambah
encer. Dipanaskan 5 menit disaring, filtrat + amonia pekat 1ml
asam asetat glasial, diekstraksi 5 ml toluena
Diambil Fase Toluena
Timbulnya noda berwarna
kuning, kuning coklat, merah
ungu, atau hijau ungu
menunjukkan adanya senyawa
antrakinon
3.2 Deskripsi Prosedur Kerja
A. Reaksi warna
1. Uji Borntrager
1) Ekstrak sebanyak 0,3 gram diekstraksi dengan 10 ml aquadest, saring,
lalu filtrat diekstraksi dengan 5 ml toluena dalam corong pisah.
2) Ekstraksi dilakukaan sebanyak dua kali. Kemudian fase toluena dikum
pulkan dan dibagi menjadi dua bagian, disebut sebagai larutan VA dan
VB.
3) Larutan VA sebagai blanko, larutan VB ditambah ammonia pekat 1 ml
dan dikocok.
4) Timbulnya warna merah menunjukkan adanya senyawa antrakinon.