BM = 806.
3.Eritromisin Etyl
Pemerian = serbuk kristal putih, tidak
Karbonat.
berbau, sedikit lebih pahit dibanding
C40H71NO15 eritro misin.
BM = 790.
BM = 1018,4.
TINJAUAN FARMAKOLOGI
1. Farmakodinamika
Eritromisin memiliki efek yang beragam pada mobilitas gastrointestinal bagian atas,
termasuk meningkatkan tekanan esophagus bagian bawah dan stimulasi kontraktiitas gastric
dan usus halus. Sebaliknya, efek eritromisin terhadap mobilitas kolon hanya sedikit atau tidak
ada sama sekali. (Dasar Farmakologi Terapi : 999)
2. Farmakokinetik
Basa Eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, aktivitasnya menurun
karena obat dirusak oleh asam lambung. Untuk mencegahpengrusakan oleh asam lambung,
basa eritromisin diberi selaput yang tahan asam atau digunakan dalam bentuk ester stearat
atau etil suksinat. Adanya makanan menghambat penyerapan eritromisin.
Hanya 25% dari Eritromisin yang diekskresi dalam bentuk aktif melalui urin.
Eritromisin mengalami pemekatan dalam jaringan hati. Kadar obat aktif dalam cairan empedu
dapat melebihi 100x kadar yang tercapai dalam darah. Masa paruh eliminasi eritromisin
adalah sekitar 1,5jam. Eritromisisn berdifusi dengan baik ke berbagai jaringan tubuh, melalui
otak dan cerebrospinal, pada ibu hamil kadar eritromisindalam sirkulasi fetus adalah 5-20%
dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu.
Obat ini diekskresi terutama melalui hati, dianalisis peritoneal dan hemodialisis tidak
dapat mengeluarkan eritromisin dari tubuh. Pada wanita hamil pemberian eritromisin stearat
dapat meningkatkan sementara kadar SGOT/SGPT (Farmakologi dan Terapi : 724)
3. Aktivitas Antimikroba
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara
reversible dengan ribosom subunit 50S, dan umumnya bersifat bakteriostatik, walaupun
terkadang dapat bersifat bakterisidal untuk kuman yang sangat peka.
4. Spektrum Antimikroba
Invitro, efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram positif seperti S. pogenes, S.
viridian mempunyai kepekaan yang bervariasi terhada eritromisin S aureus hanya sebagian
yang peka terhadap obat ini. Strain S. aureus yang sangat resisten terhadap eritromisin sering
dijumpai di rumah sakt (nosokomial)
Eritromisin tidak aktif terhadapa kebanyakan kuman gram negative, namun beberapa
spesies yang sangat peka terhadap eritromisin yaitu N. gonorrheae, Camplyobacter jejuni, M.
pneumonia, Legronella pneumophia dan C trachomcitis, H. influenza mempunyai kepekaan
yang bervariasi terhadap obat ini. (Farmakologi dan Terapi : 724)
5. Efek Samping
Mual, muntah, nyeri perut, diare urtikaria, ruam dan reaksi lainnya: gangguan
pendengaran yang reversible pernah dilaporkan setelah pemberian dosis besar dan gangguan
jantung (aritmia dan nyeri dada) (IONI, 223)
Efek samping yang berat akibat pemakaian eritromisin dan turunannya jarang terjadi
Pada GIT : Kram Perut, Mual, muntah dan diare. Efek samping pada anak kecil
lebih rentan terjadi dari pada orang dewasa.
Hipersensitivitas: Reaksi Hipersensitivitas jarang terjadi, namun tercatat pada 0,5%
pasien mengalami hipersensitivitas seperti urtikaria, ruam pada kulit dan anaphylaxis
(Martindle, 36: 270)
6. Toksisitas
7. Dosis
Dewasa dan Anak-anak (>8th) : 0,5 g- 1 g setiap 12 jam (Maksimal 4g dalam sehari)
Neonate : 12,5 mg/kgBB tiap 6 jam
Anak-anak (1 bln - 2 thn) : 125 mg tiap 6 jam
Anak-anak : 250 mg tiap 6 jam
PERSYARATAN BENTUK SEDIAAN
Praktis tidak Serbuk sukar Adanya media Lebih stabil Bahan obat Warna dan
larut dalam terbasahi air setelah pada pH basa rasanya rasa bahan
air rekonstitusi (6-9) pahit obat tidak
acceptable
Diinginkan dalam bentuk Air merupakan Terjadi perubahan Ditujukan untuk anak-anak
sediaan dry syrup media pH setelah
(Didispersikan dalam air) pertumbuhan penambahan
mikroba bahan lain dan
disimpan Diberi Diberi
Dibuat bentuk Diberi mengalami pemanis perasa
suspensi setelah wetting penyimpanan
direkonstitusi agent setelah Diberi dapar
rekonstitusi Sukrosa Cerry
Sakarin Na Jeruk
Ditambah Dapar fosfat Dekstrosa Strawberry
Diberi Tween pengawet Dapar borat Sorbitol
suspending (Polysorbat 80) Dapar sitrat
agent Sodium Lauryl
Sulfat Diberi
Na Benzoat pewarna
- Propilenglikol Nipagin
CMC Na
MC Nipasol
Acacia Na propionate FD & C red
Na-alginat Nipagin Na Amaranth
Xanthan Gum Tatrazine
Allura red
BAHAN TAMBAHAN YANG DIGUNAKAN
Dispersing PVP
agent
(HPE, edisi VI, Hal : 582)
Bentuk
Serbuk halus berwarna putih sampai putih
kekuningan, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, higroskopis
Kelarutan
Larut dalam asam, kloroform, etanol (95%),
keton, methanol, dan air. Praktis tidak larut
dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral.
Sukrosa
( FI IV hal. 762 )
Bentuk
Hablur putih/tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk halus atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa manis, stabil di udara, larutannya
netral terhadap lakmus
Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Kelarutan
Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan
koloidal; tidak larut dalam etanol, eter, dan
pelarut organic lain
Dapar Sodium phospate dibasic Na2HPO4
(HPE : 685)
Bentuk
Kelarutan
Sukrosa
( FI IV hal. 762 )
Bentuk
Hablur putih/tidak berwarna, massa hablur atau
berbentuk halus atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa manis, stabil di udara, larutannya
netral terhadap lakmus
Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
SPESIFIKASI SEDIAAN
pH 8
Warna Ungu
Rasa Manis
Bau Anggur
Bahan aktif yang tidak stabil dalam air dan jangka waktu yang lama tetapi
stabil dalam waktu 14 hari
Air pada suhu 2°C - 4°C
1. Dosis eritromisin
Dewasa 1g – 2g per hari dalam 2 sampai 4 dosis terbagi; untuk infeksi berat dapat
ditingkatkan hingga 4 g setiap hari dalam dosis terbagi. Dosis harian yang lebih
tinggi dari 1 g harus diberikan dalam lebih dari 2 dosis terbagi.
Dosis umum untuk bayi dan anak-anak adalah setara dengan sekitar 30 sampai 50
mg / kg eritromisin setiap hari dalam 2 sampai 4 dosis terbagi meskipun dapat
menjadi dua kali lipat pada infeksi berat.
2-8 tahun 1 gram perhari
Bayi dan anak sampai 2 tahun 500 mg perhari.
Diatas 8 tahun dapat diberikan dosis dewasa biasa.
(Martindale Edisi 36, 273)
2. Dosis Pemakaian
Dosis oral (Berdasarkan BNF 2017-2018 page 341)
Bayi : 12,5mg/kg setiap 6 jam
Anak-anak usia 1-12 bulan :
125 mg setiap 6 jam (pemakaian sehari 4x),dosis total harian dapat diberikan alternatif
dalam dua dosis terbagi;peningkatan dosis menjadi 250mg pemakaian sehari 4 kali,
peningkatan dosis dapat digunakan pada infeksi berat
Dosis pemakaian: jika dalam 1 sendok takar (5ml) mengandung 250 mg eritromisin
base, maka:
Untuk anak-anak usia 1-12 bulan = ½ sendok takar untuk 1 kali minum obat
1 kali pemakaian = ½ - 1 sendok takar = 125-250 mg
1 hari = 4 kali pemakaian = (½ - 1 sendok takar) x 4 = 2-4 sendok takar = 500 mg –
1000 mg perhari
3. Penentuan Kemasan Terkecil
Penimbangan Bahan:
1. Eritromisin: 200mg/5ml x 60 ml = 2400 mg
Eritromisin etilsuksinat dalam 60 mg:
= (BM etil suksinat)/(BM eritromisin base) x jumlah bahan
= 862,1/733,94 x 2400 mg = 2819,09 mg = 2,82 gram
per sendok takar 5 ml:
= 2,82 gram / 60 ml x 5 ml (1 sendok takar) = 0,235 gram = 235 mg
2. CMC NA : 0,5/100 X 60 ml = 0,3 gram
3. Sukrosa : 40/100 x 60 ml = 24 gram
4. Sakarin Na : 0,1/100 x 60 ml = 0,06 gram
5. NaH2PO4 : 93,6 mg = 0,0936 gram
6. Na2HPO4 : 666,4 mg = 0,6664 gram
7. Na Benzoat = 0,3/100 x 60 ml = 0,18 g
8. Nipagin Na : 0,05/100 x 60 ml = 0,03 gram
9. Orange essence : secukupnya
10. Orange pasta : secukupnya
Data ADI
1. ADI SAKARIN NA : 2,5 mg/kg BB BJ: 0,86 g/cm3
ADI untuk usia >12 tahun : 30,85 kg x 2,5 mg/kg = 77,13 mg
jumlah yang digunakan : (0,1/100 x 60 ml) x 0,86 g/cm3 = 0,0516 g =
51,6 mg
untuk usia >12 tahun : ¿) x 51,6 mg = 17,2 mg – 34,4 mg
Jumlah yang digunakan tidak melebihi nilai ADI
Perhitungan pH
pH yang digunakan = 8,0
Menggunakan dapar fosfat. Fosfat memiliki pKa dalam suhu 25°C
pKa 1 = 2,12 (H₃PO₄) Na₃PO₄
pKa 2 = 7,21 (H₂PO₄⁻) Na₂HPO₄
pKa 3 = 12,67 (HPO₄2⁻) NaH₂PO₄
pKa yang digunakan adalah pKa 2 karena harga pKa nya mendekati mendekati harga pH
yang digunakan.
NaH2PO4 = asam
Na2HPO4 = garam
Perbandingan garam dan asamnya
pH = pKa + log (garam/asam)
8,0 = 7,21 + log (Na2HPO4/NaH2PO4)
0,79 = log (Na2HPO4/NaH2PO4)
(Na2HPO4/NaH2PO4) = 6,166
Na2HPO4 = 6,166 NaH2PO4 ………………………… (1)
Kapasitas dapar ß = 0,02
pKa = 7,21 Ka = 6,17 x 10-8
pH = 8,0 H3O+ = 1 x 10 -8
Persamaan Van Slyke
ß = 2,3 C x Ka (H3O+ ) / Ka + (H3O+ )2
0,02 = 2,3 C x (6,17 x 10-8) x (1 x 10-8) / ((6,17 x 10-8) + (1 x 10-8))2
0,02 = 2,3 C x 0,1200
C = 0,0724 M
C = garam + asam
0,0724 = 6,166 Na2HPO4 + Na2HPO4
NaH2PO4 = 0,010 M (asam)
C = garam + asam
0,0724 = Na2HPO4 + 0,010
Na2HPO4 = 0,0624 M (garam)
Cara Peracikan:
1. DItimbang NaH2PO4 . H2O
2. Diimbang Na2HPO4 . H2O
3. Ditimbang Na benzoat
4. Ditimbang Sukrosa
5. Ditimbang CMC Na
6. Ditimbang Saccarin Na
7. dicampur NaH2PO4.H2O, Na2HPO4.H2O, Na benzoat, Sukrosa, CMC Na dan sakarin Na
di mortir lalu digerus ad homogen.
8. Ditambahkan essense jeruk dan orange pasta ke (7), digerus ad homogen
9. Ditambahkan alkohol 70 % ad terbentuk massa granul
10. Ayak dengan ayakan No.12
11. Kemudian dikeringkan di oven ± selama 30 menit pada suhu 30o
12. Ditimbang Erythromycin etilsuksinat, gerus ad halus lalu campurkan
kecampuran yang terbentuk (10)
2. Formula 2
Rentang Kadar
Kebutuhan
Bahan Fungsi Pemakai Pemakai
60 ml
an an
Eritromis
in Bahan 235mg/5 2,82
etilsuksi aktif ml gram/60 ml
nat
CMC – Suspendin 0,2 – 1
1% 0,6 g
Na g agent %
Sodium Pembasah,
Lauryl Surfaktan, 1–2% 1,5% 0,9 g
Sulfat Lubrikan
Sukrosa Pemanis ≤ 67 % 35% 21 g
Essence
strawberr Perasa q.s q.s
y
warna
Pewarna q.s q.s
red
Na 0,02 % -
Pengawet 0,3% 0,18 g
benzoat 0,5 %
Perhitungan Bahan
1. Eritromisin: 200mg/5ml x 60 ml = 2400 mg
Eritromisin etilsuksinat dalam 60 mg:
= (BM etil suksinat)/(BM eritromisin base) x jumlah bahan
= 862,1/733,94 x 2400 mg = 2819,09 mg = 2,82 gram
per sendok takar 5 ml:
= 2,82 gram / 60 ml x 5 ml (1 sendok takar) = 0,235 gram = 235 mg
2. CMC Na = 1/100 x 60 ml = 0,6 g
3. Sodium Lauryl Sulfat = 1,5/100 x 60 ml = 0,9 g
4. Sukrosa = 35/100 x 60 ml = 21 g
5. Na Benzoat = 0,3/100 x 60 ml = 0,18 g
Perhitungan ADI
1. CMC - Na
ADI : 4 - 10 g/kg BB
Berat Jenis : 0,52 g/ml
ADI untuk usia >12 tahun : 30,85 kg x (4g/kg - 10 g/kg BB )= ( 123, 4 g - 308,5 g )
jumlah yang digunakan : (1/100 x 60 ml) x 0,52g/cm3 = 0,312 g = 3120 mg
untuk usia >12 tahun : (20ml-40ml/60 ml) x 3120 mg =1040 mg – 2080 mg
2. Natrium Benzoat
ADI : 5 g/kg BB
Berat Jenis : 1,512 g/ml
ADI untuk usia >12 tahun : 30,85 kg x 5 g/kg = 154,25 g
Jumlah yang digunakan : (0,3/100 x 60ml) x 1,512 g = 0,272 g = 2720 mg
untuk usia >12 tahun : (20ml-40ml/60ml) x 2720 mg = 906,7 mg - 1813, 3 mg
3. Sodium Lauryl Sulfat
ADI : 0,5 – 5,5 g/kg BB
Berat Jenis : 1,07 g/ml
ADI untuk usia >12 tahun : 30,85 kg x (0,5 g/kg - 5,5 g/kg BB ) = ( 15, 425 g - 169,7 g )
Jumlah yang digunakan : (1,5/100 x 60 ml) x 1,07 g/ml = 0,963 g = 9630 mg
untuk usia >12 tahun : (20 ml-40 ml/60 ml) x 9630 mg = 3210 mg - 6420 mg
Cara Pembuatan
1. Timbang sukrosa.
2. Timbang eritromisin etilsuksinat
3. Timbang Sodium Lauryl Sulfat
4. Timbang CMC – Na sebanyak
5. Timbang Na – Benzoat sebanyak
6. Kembangkan CMC – Na dengan air panas sebanyak 20 kali dari jumlah CMC – Na
yang digunakan
7. Lapisi mortir dengan sukrosa secukupnya
8. Masukkan campuran CMC – Na dengan air dalam mortir dan gerus hingga membentul
muchilago
9. Masukkan Na – Benzoat ke dalam mortir dan aduk sampai homogen
10. Masukkan Sodium Lauryl Sulfat ke dalam mortir dan aduk sampai homogen
11. Masukkan eritromisin ke dalam mortir dan aduk sampai homogen
12. Masukkan sisa sukrosa ke dalam mortir dan aduk sampai homogen
13. Tambahkan dengan pewarna dan perasa secukupnya dan aduk sampai homogen
14. Larutkan campuran dengan air ad 60 ml dan masukkan dalam botol
3. Formula 3
Penimbangan Bahan :
1. Eritromisin: 200mg/5ml x 60 ml = 2400 mg
Eritromisin etilsuksinat dalam 60 mg:
= (BM etil suksinat)/(BM eritromisin base) x jumlah bahan
= 862,1/733,94 x 2400 mg = 2819,09 mg = 2,82 gram
per sendok takar 5 ml:
= 2,82 gram / 60 ml x 5 ml (1 sendok takar) = 0,235 gram = 235 mg
2. PVP : 2 /100 × 60ml = 1,2 gram
3. CMC-Na : 0,75/100 × 60ml = 0,45 gram
4. Sukrosa : 40/100 × 60ml = 24 gram
5. Na benzoat : 0,2/100 × 60ml = 0,12 gram
a) Perhitungan ADI
1. PVP
ADI : 2,5 mg/Kg BB
Berat Jenis : 1,180 g/cm3
ADI untuk usia >12 tahun : 30,85 kg × 2,5 mg/Kg BB = 77,125 mg
Jumlah yang digunakan : (2/100 × 60ml) × 1,180 g/cm3 = 1,416 g = 1416
mg
20 ml−40 ml
Untuk usia > 12 tahun :( ¿ × 1416mg = 472mg – 944mg
60 ml
ADI PVP melebihi rentang tetapi masih dapat digunakan karena tidak dikonsumsi
setiap hari.
2. CMC-Na
ADI : 4 – 10 mg/Kg BB
Berat jenis : 0,52 g/cm3
ADI untuk usia > 12 tahun : 30,85 kg × (4 – 10 mg/Kg BB) = (123,4 mg – 308,8
mg)
Jumlah yang digunakan : (0,75/100 × 60ml) × 0,52 g/cm3 = 0,234 g =
234 mg
20 ml−40 ml
Untuk usia . 12 tahun :( ¿ × 234 mg = 78mg – 156 mg
60 ml
Jumlah yang digunakan tidak melebihi nilai ADI
3. Natrium Benzoat
ADI : 5 mg/Kg BB
Berat jenis : 1,512 g/cm3
ADI untuk usia > 12 tahun : 30,85 kg × 5 mg/Kg BB = 154,25 mg
Jumlah yang digunakan : (0,2/100 × 60ml) × 1,512 g/cm3 = 0,1814 g =
181,4 mg
20 ml−40 ml
Untuk usia > 12 tahun :( ¿ × 181,44 mg = 60,48mg – 40,32 mg
60 ml
Jumlah yang digunakan tidak melebihi nilai ADI
b) Cara Pembuatan
1. Timbang Sukrosa
2. Timbang Eritromisin etilsuksinat
3. Timbang PVP
4. Timbang CMC-Na
5. Timbang Na-Benzoat
6. Lapisi mortir dengan sukrosa secukupnya.
7. Masukkan CMC-Na dalam mortir dan gerus ad homogen.
8. Masukkan Na-Benzoat ke dalam mortir dan gerus ad homogen.
9. Masukkan PVP ke dalam mortir dan gerus ad homogen.
10. Masukkan sisa sukrosa ke dalam mortir dan gerus ad homogen.
11. Tambahkan dengan pewarna dan perasa leci sebanyak 4 tetes dan gerus ad
homogen.
12. Tambahkan etanol 70% secukupnya
13. Diayak ad terbentuk granul
14. Dikeringkan dalam oven selama +/- 30 menit pada suhu < 30 derajat celcius
15. Granul kering diayak dengan ayakan no. 44
16. Ditambahkan bahan aktif eritromisin etilsuksinat dan dicampur ad homogen
17. Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket.
RANCANGAN EVALUASI
1. Sebelum Rekonstruksi
a. Distribusi Ukuran Partikel
Alat : Shieve Shaker
Prosedur :
Ditimbang Sejumlah Serbuk Sediaan
Ditimbang Ayakan, lalu susun dari yang terbesar hingga terkecil
Dimasukkan serbuk kedalam ayakan yang paling atas lalu kunci dengan
rapat
Dinyalakan shaker
Ditimbang bobot ayakan + serbuk
Dihitung persen kumulatif dan buat grafik
2. Setelah Rekonstruksi
a. Organoleptis :
Warna :
Rasa :
Bau :
b. Penentuan pH larutan
Alat : pH meter
Target pH : 8
Prosedur :
Ambil pH meter, buka penutup KCl jenuh
Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
Kalibrasi pH meter dengan larutan pH standar
Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
Tuang sediaan dalam gelas beker ± 50 ml
Celupkan elektrode kedalam sediaan ad terbenam untuk
mengetahui pH sediaan yang diukur
Catat pH yang muncul pada monitor pH meter
c. Berat Jenis Larutan
Alat : Piknometer
Prosedur :
Bersihkan piknometer
Dinginkan piknometer ad suhu 20°C
Timbang piknometer kosong catat hasil penimbangan sebagai W1
Isilah piknometer dengan aquadest ad penuh lalu timbang
pada suhu 20°C dan catat hasil penimbangan sebagai W2
aquadest.
Buang air pada piknometer, isilah piknometer dengan
sediaan ad penuh lalu timbang pada suhu 20°C dan catat
hasil penimbangan sebagai W2 larutan.
Hitung berat jenis dengan memasukkan data yang diperoleh dalam rumus.
d. Viskositas
Alat : Viskosimeter Ostwald (Spindel 61)
Prosedur :
Cuci pengaduk pada alat viskometer Brookfield dengan
aquadest dan keringkan menggunakan tisu.
Masukkan zat uji sebanyak 80 ml ke dalam beker glass
Pasang pengaduk (paddle 3) pada rotor viskometer,
masukkan ke dalam beker glass (jangan sampai menyentuh
dasar beker glass)
Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol.
Atur kecepatan putaran dengan speed 60
Tekan tombol on untuk memutar rotor
Hentikan pemutar skala untuk mengetahui skala yang terbaca
Catat skala dan baca skala pada panduan untuk mengetahui viskositas
sediaan.
g. Volume Sedimentasi
Volume sedimentasi dapat diuji dengan melarutkan sediaan sirup kering eritromisin
dengan air. Setelah itu, dikocok hingga homogen, kemudian dimasukkan ke dalam
gelas ukur 10 mL dan disimpan pada suhu kamar serta terlindung dari cahaya secara
langsung. Volume sirup kering eritromisin yang diisikan merupakan volume awal (Vo).
Perubahan volume diukur dan dicatat setiap selama 30 hari tanpa pengadukan hingga
tinggi sedimentasi konstan. Volume tersebut merupakan volume akhir (Vu). Untuk
sediaan suspensi kering yang baik diharapkan terdapat sedimentasi yang besar atau
tidak terjadi sama sekali (melarut homogen). Hal ini penting karena dengan volume
sedimentasi yang besar maka kemungkinan untuk melarut secara homogen
kembaliakan lebih besar bila dibandingkan dengan volume sedimentasi yang sedikit
(dapat membentuk caking ). Volume sedimentasi dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan
Vu
F= Vo