Anda di halaman 1dari 20

JURNAL PRAKTIKUM SEMISOLIDA

SEDIAAN SALEP L-MENTHOL, EUCALYPTUS OIL, METHYL


SALICYLATE DAN CHAMPHOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Farmasetika Sediaan Semisolida

Kelas/Kelompok : Farmasi C
Nama Anggota Kelompok :

Dea Oktavia (201810410311074)


Siti Nurhaliah (201810410311103)
Aulia Mahardika (201810410311104)
Chairunissa Marselina Syafitri (201810410311105)
Rizka Nuraplisa A.G (201810410311106)
Altrisna Sukma Indriani (201810410311107)
Sonia Putri Irawan (201810410311108)
Rahmah Adetya Suryani (201810410311109)
Cindy (201810410311110)
Allicia Putri Andaruqmi (201810410311111)
Rifky Virgiawan Sandhika P (201810410311112)
Frimelda Lucya Kusbaidi (201810410311113)
Sukma Diah Pitaloka (201810410311114)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
RANCANGAN FORMULA
BAHAN AKTIF EFEK / KHASIAT EFEK SAMPING
Mentol adalah senyawa organik Menthol dapat menyebabkan
Menthol kovalen yang dibuat secara sintetis iritasi kulit ringan pada manusia,
atau diperoleh dari peppermint tetapi menyebabkan kerusakan
atau minyak mint lainnya. yang lebih parah pada selaput
Menthol menginduksi sensasi lendir.
dingin pada kulit saat terhirup, (pubchem.ncbi.nlm.nih.g ov)
menelan oral, atau aplikasi topikal
dengan me-rangsang reseptor
sensitif dingin yang diekspresikan
pada kulit, tanpa benar - benar
menyebabkan penurunan suhu
kulit. (Drugbank)

Nama Kimia : Sikloheksanol,


5-Metil-2-(1-metiletil)

 Berat Molekul : 156,27 (FI VI hal 1109)

 Sinonim : Mentol (FI VI hal 1109) ; Mentholatum (FI III hal 362)
 Pemerian : tidak berwarna, tajam seperti minyak permen, panas dan aromatic diikuti rasa dingin.
 Kelarutan : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter,
dan dalam heksan; mudah larut dalam asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dalam minyak
lemak, dan dalam minyak atsiri.
 Karakteristik Fisika : Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform,
dalam eter, dan dalam heksan; mudah larut dalam asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dalam
minyak lemak, dan dalam minyak atsiri. Titik Didih : 212 °C
(Farmakope Indonesia Ed. VI 1109;Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
 Karakteristik Kimia : BM : 156,2 g/mol (FI VI, 1109) Titik lebur : Antara 41º dan 44º (FI VI,
1109)

BAHAN AKTIF EFEK / KHASIAT EFEK SAMPING


Minyak kayu putih adalah minyak Overdosis minyak kayu putih
Eucalyptus oil suling yang ber-asal dari daun menyebabkan epigastrium
pohon kayu putih. Ini terbukti terbakar,mual,muntah,pusing,
efektif dalam mengurangi rasa mitosis,takikardia,sensasi mati
sakit, bengkak, dan pe-radangan lemas, sianosis, ataksia,
melalui efek modulatori pada kerusakan paru, delirium, kejang,
respon imun. Ia juga terbukti depresi SSP, koma. Kematian
menunjukkan aktivitas anti bakteri telah dicatat dari dosis serendah
(PubChem , 2021) terhadap be-berapa spesies bakteri 3,5 ml.
dan tin-dakan penekan batuk. (drugbank)
Minyak kayu putih dapat
dioleskan langsung ke kulit untuk
me-ngatasi nyeri dan
pembengkakan pada selaput lendir
saluran pernapasan, nyeri sendi,
herpes genital, dan hidung
tersumbat.
(drugbank)
 Berat Molekul : 154.25 (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/2758)
 Sinonim : Cajuput oil, Minyak kayu putih, Yo-shu oil
 Pemerian : kuning tidak berwarna / pucat, bau kapur barus aromatik yang khas, rasa kapur barus
dan menyengat.
 Kelarutan : Tidak larut dalam air. Larut dalam 5 bagian alkohol 70%
 Karakteristik Fisika : Tidak larut dalam air. Larut dalam 5 bagian alkohol 70% Titik Didih : 175
°C (www.lobachemie.com; www.essentialingredients.com; Martindale 36th Ed : 2301) (Farmakope
Indonesia Ed. VI 1109;Pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
 Karakteristik Kimia : BM : 154.25 (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/2758)
BAHAN AKTIF EFEK / KHASIAT EFEK SAMPING
Mengandung metil salisilat Meskipun toksisitas sistemik dari
Metil salisilat dioleskan secara topical sebagai pemberian topikal jarang terjadi,
kontra iritasi untuk meng- metil salisilat dapat diserap di
hilangkan nyeri akut yang dalam kulit yang keras sehingga
berhubungan dengan kondisi sakit menyebabkan rangsangan pada
pinggang, linu panggul, dan pusat per-nafasan sistem saraf
rematik. pusat, gangguan metabolisme
(Drugbank) lemak dan karbohidrat, dan
gangguan pernafasan intraseluler.
(Drugbank).
Nama Kimia : Metil salisilat

 Berat Molekul : 152,15 g/mol


 Sinonim : Methyl Salicylate (FI VI 1153)
 Pemerian : tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, Bau : khas, Rasa seperti gandapura
 Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam asam asetat glasial.
 Karakteristik Fisika : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam asam asetat glasial.
Titik Didih : antara 219º dan 224º disertai peruraian. (Farmakope Indonesia Ed.VI : 1153)
 Karakteristik Kimia : 152,15 g/mol

BAHAN AKTIF EFEK / KHASIAT EFEK SAMPING


Diterapkan secara eksternal, Mengkonsumsi kamfer dengan
Camphor kamper bertindak sebagai tidak sengaja dapat menyebabkan
analgesik ringan dan digunakan keracunan, mual, muntah, nyeri
dalam obat gosok sebagai kontra- epigastrium, sakit kepala, depresi,
iritan pada fibrositis, neuralgia, pusing, oropharyngeal buming,
dan kondisi serupa. (Martindale delirium, kejang epilep tiform,
The Complete Drug, 36th SSP dan koma. sulit bernapas dan
Edition .hal 2273) napas memiliki bau khas bisa
terjadi anuria.
Nama Kimia : 2-Bornanon

 Berat Molekul : 152,23


 Sinonim : Kamfer, champor (FI VI 807)
 Pemerian : putih/tidak berwarna, bau khas tajam, pedas dan aromatik
 Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, kloroform dan dalam eter.
Mudah larut dalam karbon disulfida, heksan, minyak lemak dan dalam minyak menguap.
 Karakteristik Fisika : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, kloroform dan
dalam eter. Mudah larut dalam karbon disulfida, heksan, minyak lemak dan dalam minyak
menguap. Titik Lebur : Antara 174° dan 179°.(Farmakope Indonesia Ed. VI : p807)
 Karakteristik Kimia : 152,23 g/mol (FI VI,807) Titik lebur : Antara 174° dan 179° (FI VI 807)

a. Bahan aktif terpilih : L-menthol, Eucalyptus Oil, Methyl Salicilate, Camphor


Alasan : Kamfer dan menthol berfungsi sebagai anti iritan dan dapat
menghasilkan sensasi hangat atau panas sedangkan methyl
salisilat dan eucalyptus oil berfungsi sebagai analgesik sehingga
bahan aktif tersebut cocok digunakan sebagai bahan obat untuk
sediaan topikal untuk nyeri otot maupun sendi.

b. Bentuk sediaan terpilih : ointment / salep

Alasan : Diinginkan sediaan yang melekat lama pada permukaan kulit


karena eucalyptus oil berkhasiat sebagai anti iritan maka dipilih ointment
c. Dosis dan jumlah perkemasan :
d. Persyaratan bentuk sediaan :
• Pemerian : Tidak boleh berbau tengik
• Kadar : Kecuali dinyatakan lain dan untuksalep yang menggunakan obat keras atau obat narkotik, kadar bahan obat
adalah 10%.
• Dasar salep : Kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar digunakan vaselin putih. Tergantung dari sifat bahan obat
dan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut :
- Dasar salep senyawa hidrokarbon : Vaselin putih, vaselin kuning atau campurannya dengan Malam putih, dengan
Malam kuning atau dengan senyawa hidrokarbon lain yang cocok.
- Dasar salep serap : Lemak bulu domba; campuran 3 bagian kolesterol. 3 bagian stearil auho, bagian Malam putih
dan 8 bagian Vaselin putih, campuran 30 bagian Malam kuning dan 70 bagian Minyak Wijen.
- Dasar salep yang dapat dicuci dengan air. Emulsi minyak dalam air.
- Dasar salep yang dapat larut dalam air Polietilenglikola atau campurannya.
• Homogenitas : Jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus menunjukkan susunan
yang homogen.
• Penandaan : Pada etiket harus juga tertera :”obat luar”
(Anon., 1979, p. 33)

Rancangan Spesifikasi Sediaan


Bentuk sediaan Ointment
Kadar bahan aktif L-Menthol 155 mg, Eucalyptus Oil 195 mg, Methyl
Salicylate 80 mg & Camphor 40 mg
pH sediaan 4,5-6
Ukuran partikel
Warna Hijau
Bau Minyak Kayu Putih
Wadah penyimpanan Pot Salep
FORMULA TERPILIH

Eucalyptus Oil, Metil


Salisilat, Camphora,
Menthol

Tidak stabil dalam Rentan terhadap


pertumbuhan Mudah
air teroksidasi
mikroba

Dibuat sediaan Ditambahkan Ditambah


ointment bahan pengawet antioksidan

Perlu basis BHT, BHA


nipagin, nipasol
ointment

Cera alba,
Vaseline album,
paraffin
liquidum,
Fungsi Macam-macam bahan & karakteristiknya Bahan terpilih, kadar,
bahan alasan

a. Basis 1. Vaselin album Bahan terpilih cera alba


Ointment dengan kadar ... %
- Pemerian : putih hingga kuning pucat, massa karena cera alba
lembut berminyak, tidakberasa, dapat merupakan bahan yang
ditembuscahaya, tidakberbau,sedikit tidak toxic dan tidak
berfluorescentketika terkena cahaya mengiritasi
matahari.

-Kelarutan : praktis tidak larut


aseton,etanol 95%, gliserin dan air, larut
dalam benzene, karbon disulfida,kloroform,
eter, heksana, fixed ols atau volatile oils.
Tidak boleh dipanaskan dalam waktu lama
di atas 70°C
Inkompatibilitas: petrolatum merupakan
material inert dengan sedikit inkompatibilitas.
(HPE 6 th ed. Page 482)

2. Cera alba

- Pemerian: lembaran berwarna putih


atau agak kuning,tidak berasa, agak transparan.
Baunya sama dengan ceraflavum namun lebih
lemah.

- Kelarutan : larut dalam kloroform, eter,


minyak, karbondisulfide, larut sebagian dalam
etanol (95%), praktis tidak larut air.

- Inkompatibilitas : dengan oksidator


kuat. Dapat menurunkan titik leleh inuprofen
sehingga cenderung sticking selama proses
film coating pada kristal ibuprofen.

- Stabilitas: stabil pada suasana asam,


basa, cahaya, dan udara.(HPE 6 th ed. Page
779)

3. Paraffin Solid

- Pemerian : tidak berbau, tidak berasa,


tembus cahaya, tidak berwarna atau padatan
putih, saat disentuh terasa sedikit
berpasir dan beberapa rapuh, ketiika dicairkan
berpendar

- Kelarutan : larut dalam kloroform, eter,


minyak menguap dan beberapa minyak yang
panas,sedikit larut dalam etanol, praktis tidak
larut dalam aseton, etanol (95%) dan air. Dapat
bercampur dengan sebagian wax jika
dipanaskan kemudian didinginkan

- Stabilitas: disimpan pada suhu 40


C
(HPE 6 th ed. Page 474)
4. Paraffin Liquid
c. 1. BHA (Butylated Hydroxy Anisole) Bahan terpilih BHT
Antioksida dengan kadar ... %
n - Pemerian : kristal/serbuk putih atau karena tidak
kuning pucat dengan bau yang khas. mengiritasi dan tidak
menimbulkan
- Kelarutan : praktis tidak larut air, larut sensitisasi juga BHT
dalam methanol, sangat larut dalam ≥50% larut dalam minyak
larutan etanol, propilen glikol, kloroform,eter, sehingga dapat
hexane, cotton seed oil, peanut oil, soybean mencegah timbulnya
oil, glyceryl monohidrat dan dalam larutan bau tengik akibat
alkali hidroksida oksidasi fase minyak.

- Inkompatibilitas : dengan oxidizing


agent dan garam feri.Kombinasi dengan
antioksidan lain seperti Butylated
Hidroxytoluene dan alkil gallat

- Stabilitas : paparan dari cahaya


menyebabkan perubahanwarna dan
kehilangan aktivitas

- Keamanan : tidakmengiritasi dan tidak


menimbulkansensitisasi
BM = 180,25
(HPE 6 th ed. Page 73)

2. BHT (Butylated Hydroxy Toluene)

- Pemerian : Kristal/serbuk putih atau


kuning pucat dengan bau yang khas
- Kelarutan : praktis tidak larut air,
gliserin, propilen glikol, larutan alkali
hidroksida dan campuran asam mineral dalam
air, sangat larut dalam aseton, benzene, etanol
95%, methanol, eter, toluene, fixed oil dan
minyak mineral. Lebih larut daripada BHA
dalam minyak makanan danlemak.

- Stabilitas ; paparan cahaya,


kelembababan
dan panas menyebabkan perubahan warna dan
kehilangan aktivitasnya

- Inkompatibilitas : dengan oxidizing


agent kuat seperti peroksida dan permanganate.
Garam besi menyebabkan perubahan warna dan
kehilangan aktivitas.

- Keamanan : tidak mengiritasi dan tidak


menimbulkan sensitisasi
(HPE 6 th ed. Page 75)
FORMULA
1. Formula 1

Kadar yang Pengambilan


No Nama Bahan Fungsi Rentang (%) (20 g)
dipilih (%)
1. Methyl salicylate Bahan aktif - 8 1,6
2. Menthol Bahan aktif - 15,5 3,1
3. Eucalyptus oil Bahan aktif - 19,5 3,9
4. Camphora Bahan aktif - 4 0,8
5. Methyl paraben Pengawet 0,02 – 0,3 0,2 0,04
6. BHT Antioksidan 0,0075 – 0,1 0,1 0,02
7. Cera alba Basis salep 5 – 20 15 3
8. Vaselin album Basis salep Ad 100 37,7 7,54

Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ditimbang pot salep kosong
3. Lebur cera alba dan Vaselin album bersama diatas penangas air ad meleleh
4. Siapkan mortir panas, masukkan campuran yang telah leleh lalu gerus ad homogen (I)
5. Di mortir lain, gerus kamfer dan menthol ad meleleh, kemudian dimasukkan metil salisilat
6. Tambahkan BHT dan methyl paraben kedalam mortir lalu gerus ad homogen (II)
7. Masukkan campuran (II) ke mortir campuran (I), gerus ad homogen
8. Dimasukkan eucalyptus oil kedalam campuran no 8 dan diaduk ad homogen
9. Ditimbang bobot akhir
10. Dimasukkan dalam wadah
2. Formula 2

Kadar yang Pengambilan


No Nama Bahan Fungsi Rentang (%)
dipilih (%) (20 g)
1. Methyl salicylate Bahan aktif - 8 1,6
2. Menthol Bahan aktif - 15,5 3,1
3. Eucalyptus oil Bahan aktif - 19,5 3,9
4. Camphora Bahan aktif - 4 0,8
5. Methyl paraben Pengawet 0,02 – 0,3 0,2 0,04
6. BHT Antioksidan 0,0075 – 0,1 0,1 0,02
7. Paraffin solid Basis salep 5-20 15 3
8. Vaselin album Basis salep Ad 100 37,7 7,54

Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ditimbang pot salep kosong
3. Lebur paraffin solid dan Vaselin album diatas penangas air ad meleleh
4. Siapkan mortir panas, masukkan campuran yang telah leleh lalu gerus ad homogen (I)
5. Di mortir lain, gerus kamfer dan menthol ad meleleh, kemudian dimasukkan metil salisilat
6. Tambahkan BHT dan methyl paraben kedalam mortir lalu gerus ad homogen (II)
7. Masukkan campuran (II) ke mortir campuran (I), gerus ad homogen
8. Dimasukkan eucalyptus oil kedalam campuran no 8 dan diaduk ad homogen
9. Ditimbang bobot akhir
10. Dimasukkan dalam wadah
3. Formula 3

Kadar yang Pengambilan


No Nama Bahan Fungsi Rentang (%)
dipilih (%) (20 g)
1. Methyl salicylate Bahan aktif - 8 1,6
2. Menthol Bahan aktif - 15,5 3,1
3. Eucalyptus oil Bahan aktif - 19,5 3,9
4. Camphora Bahan aktif - 4 0,8
5. Methyl paraben Pengawet 0,02 – 0,3 0,2 0,04
6. BHT Antioksidan 0,0075 – 0,1 0,1 0,02
7. Cera alba Basis salep 5 – 20 10 2
8. Vaselin album Basis salep Ad 100 42,7 8,54

Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ditimbang pot salep kosong
3. Lebur cera alba dan Vaselin album diatas penangas air ad meleleh
4. Siapkan mortir panas, masukkan campuran yang telah leleh lalu gerus ad dingin (I)
5. Di mortir lain, gerus kamfer dan menthol ad meleleh, kemudian dimasukkan metil salisilat
6. Tambahkan BHT dan methyl paraben kedalam mortir lalu gerus ad homogen (II)
7. Masukkan campuran (II) ke mortir campuran (I), gerus ad homogen
8. Dimasukkan eucalyptus oil kedalam campuran no 8 dan diaduk ad homogen
9. Ditimbang bobot akhir
10. Dimasukkan dalam wadah
EVALUASI

Prosedur Evaluasi
a. Organoleptis

Alat : Panca indra


Prosedur : Amati bau, warna dan tekstur
b. Penambahan PH

Alat : ph meter
Prosedur :
1. Ph meter dikalibrasi dengan dapar standart yang phnya sama dengan ph sampel
2. Bersihkan elektroda dengan aquadest dan keringkan
3. Celupkan elektroda ke dalam larutan sampel
4. Tekan tombol
5. Tunggu sampai angka pada alat berhenti kemudian catat hasil yang tertera pada sebagian ph sediaan.

Persyaratan : 4-7
c. Viskositas

Alat : Breakfield digital viscometer


Prosedur :
1. Timbang sampel dalam beaker glass
2. Atur sendiri pada viskometer serta atur kecepatannya juga
3. Spinder diturunkan hingga terendah dalam sampai hingga garis tanda spinder, kepala spinder harus berada pada posisi
tengah dan sampel.
4. Dibaca viskositas larutan sampel pada alat kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan faktor koreksi. Dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali pada setiap sampel.
d. Uji Daya Sebar

Alat : Ekstensometer
Prosedur :
1. Ditimbang tutup ekstensometer yang akan digunakan
2. Ditimbang 0,5 gram sampel, diletakkan ditengah alat ekstensometer
3. Diukur diambil sediaan yang menyebar dengan mengambil rata-rata diameter dari berbagai sisi.
4. Ditambahkan 50 gram beban dari bahan, diamkan selama 1 menit
5. Dicatat diameter sediaan yang menyebar
6. Ditambahkan beban 50 gram lagi diamkan selama 1 menit
7. Dicatat diameter sediaan yang menyebar
8. Dibuat grafik hubungan antara luas dan beban sediaan
e. Uji Homogenitas

Alat : Objek glass


Prosedur :
1. Oleskan sampel pada objek glass
2. Diamati ada partikel atau tidak, sehingga dapat menentukan homogen atau tidak
f. Uji Daya Lekat

Alat : Objek glass


Prosedur :
1. Letakkan 0,5 gram sampel pada objek glass pada alat ujinya
2. Ditambahkan beban 50 gram
3. Diamkan selama 1 menit
4. Setelah 1 menit beban diturunkan dan tarik pada obat daya lekat tersebut, catat lamanya waktu sampai objek glass dilepas
g. Uji Daya Proteksi

Alat : kertas saring


Prosedur :
1. Diambil kertas saring ukuran (10x10) cm
2. Dibasahi dengan pp sebagai indikator, keringkan
3. Diolesi dengan sediaan pada kertas saring
4. Pada kertas saring yang lain, dibuat suatu area (2,5x2,5)cm dengan parafin cair tersebut
5. Ditempel pada kertas saring (no.3) diatas kertas saring sebelumnya (0,1)
6. Dibasahi area ini dengan larutan koh (0,1)
7. Dilihat setelah kertas saring yang telah dibasahi dengan larutan pp pada waktu 15,30,45,60 detik, 3 dan 5 menit.
h. Uji Acceptabilitas Sediaan

Prosedur :
1. Dilakukan pada kulit dengan berbagai orang yang diberi suatu kuisoner, dibuat suatu kriteria seperti dioleskan,
kelembapan, sensasi yang ditimbulkan, kemudian pencucian.
2. Dari data tersebut dibuat scoring untuk masing-masing kriteria misal untuk kelembutan seperti agak lembut, lembut,
sangat lembut.
RANCANGAN KEMASAN DAN BROSUR
Beauty Farma

Netto : 20 g
Komposisi : Methyl salicylate, Menthol, Eucalyptus oil, Camphora, Methyl
Paraben, BHT, Cera Alba, Vaselin album
Efek : Proteksi kulit dari sinar UV
Cara penyimpanan : Simpan di tempat kering, dingin dan sejuk. Hindarkan
dari sinar ma- tahari langsung.

Diproduksi oleh: PT Beauty Farma

Nomor Reg : GTL2110309730A1

Cara pemakaian : Dioleskan pada bagian yang terluka atau otot yang terluka

Indikasi : Anti Iritan dan Analgesik

Cara penyimpanan : Kotak obat, dan terhindar dari sinar matahari

Beauty Farma
DAFTAR PUSTAKA:

Drugbank. (2015, Desember 3). Dipetik Maret 3, 2021, dari https://go.drugbank.com/drugs/DB11114

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI,2013.

PubChem . (2021, February 27). The National Center for Biotechnology Information. Dipetik March 3,
2021, dari National Library of Medicine: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Eucalyptol

World Health Organization Geneva. (2002). WHO Monographs on Selected Medicinal Plant-Vol. 2. Mlata:
WHO Graphics.

Depkes RI (2020) Farmakope Indonesia edisi VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rivera, H. L. and Barrueto, F. (2014) ‘Camphor’, Encyclopedia of Toxicology: Third Edition, 1, pp. 627– 629. doi: 10.1016/B978-0-12-386454-
3.00704-1.
SMITH, A. G. and MARGOLIS, G. (1954) ‘Camphor poisoning; anatomical and pharmacologic study; report of a fatal case; experimental
investigation of protective action of barbiturate’, The American journal of pathology, 30(5), pp. 857–869.
Warditiani, N. et al. (2020) ‘Analisa Kesukaan Produk Balsem Aroma Bunga’, Jurnal Farmasi Udayana, 9(1), p. 62. doi:
10.24843/jfu.2020.v09.i01.p09.
National Center for Biotechnology Information (2021). PubChem Compound Summary for CID
16666, l-Menthol. Retrieved March 5, 2021 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/l-Menthol.

https://go.drugbank.com/drugs/DB00825

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

Drugbank. (2015, November 30). Retrieved from go.drugbank: https://go.drugbank.com/drugs/DB09543 Indonesia, K. K. (2020). Farmakope
Indonesia Edisi VI. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

informatio, N. C. (2014). PubChem Compound Summary for CID 4133, Methyl salicylate. Retrieved from PubChem:
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Methyl-salicylate

Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth edition. (2009). Pharmaceutical Press.

(Hong Kong Journal of Emergency Medicine)

Anda mungkin juga menyukai