Kelompok 6
Disusun oleh :
Farinadya I M 201510410311195
Annisa F 201510410311204
Farmasi- E
Krim dengan basis minyak dalam air memiliki sifat yang lebih nyaman dan
cenderung disukai oleh masyarakat, karena memberikan konsistensi yang berminyak dan
cenderung lengket, akan tetapi banyak bahan aktif yang bersifat hidrofobik yang
pelepasannya lebih mudah jika menggunakan basis jenis ini. Krim air dalam minyak
sering digunakan untuk memberikan efek emolien pada kulit.
Sediaan krim banyak digunakan untuk sediaan obat misalnya untuk obat anti inflamasi,
antijamur, anastetik, antibiotik, dan hormon. Sediaan krim juga sering digunakan dalam
industri kosmetik, misalnya untuk sediaan pembersih, emolien, tabir surya, antiaging, dan
masih banyak lagi.
Krim merupakan sistem emulsi sediaan semipadat yang mengandung dua zat yang tidak
tercampur, biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir
kecil dalam cairan lain, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Bahan yang digunakan mencakup
zat emolien, zat sawar (barier), zat pengental dan pembentuk lapisan tipis, zat penutup kulit
yang berpori lebar, zat pengemulsi, zat pengawet, parfum dan zat warna (Lubis, 2012).
Selain itu krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak
kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada dua yaitu:
1. Krim tipe air-minyak (A/M) contohnya sabun polivalen, span, adeps lanae, kolesterol
dan cera.
2. Krim tipe minyak-air (M/A) contohnya sabun monovalen seperti triethanolaminum
stearat, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat.
(Anief, 2005)
Keuntungan penggunaan krim adalah umumnya mudah menyebar rata pada permukaan
kulit serta mudah dicuci dengan air (Ansel, 2005). Krim dapat digunakan pada luka yang basah,
karena bahan pembawa minyak di dalam air cenderung untuk menyerap cairan yang
dikeluarkan luka tersebut. Basis yang dapat dicuci dengan air akan membentuk suatu lapisan
tipis yang semipermeabel, setelah air menguap pada tempat yang digunakan. Tetapi emulsi air
di dalam minyak dari sediaan semipadat cenderung membentuk suatu lapisan hidrofobik pada
kulit (Lachman, 2008).
Stabilitas krim akan menjadi rusak, jika terganggu oleh sistem campurannya terutama
disebabkan perubahan suhu, perubahan komposisi dan disebabkan juga oleh penambahan salah
satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak
tercampurkan satu sama lain. Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui
pengencer yang cocok yang harus dilakukan dengan teknik aseptis. Krim yang sudah
diencerkan harus digunakan dalam waktu satu bulan. Dalam penandaan sediaan krim, pada
etiket harus tertera “Obat Luar” dan pada penyimpanannya harus dalam wadah tertutup baik
atau tube dan disimpan di tempat sejuk (Depkes RI, 1979).
Bentuk sediaan
Krim : cairan kental atau emulsi setengah padat bertipe air dalam minyak (w/o) atau
minyak dalam air (o/w)
Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat dalam kulit.
Tipe krim
Kestabilan krim
1.3 Tujuan
a) Mengetahui karakteristik bahan aktif dari krim yaitu Titanium dioksida.
b) Mengetahui pemilihan bahan aktif dari krim yaitu Titanium dioksida.
c) Mengetahui bahan tambahan dari sediaan krim.
d) Mengetahui metode evaluasi yang dilakukan pada sediaan krim.
e) Mengetahui hasil dari evaluasi dari formulasi krim.
BAB II
Pemerian Putih, amorf, tidak berbau, dan tidak berasa, serbuk non higroskopis
Kelarutan Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer; hydrochloric acid/ asam
klorida; asam nitrat; pelarut organic dan air larut dalam asam
fluoride dan asam sulfat panas terkonsentrasi, kelarutan tergantung
pada perlakuan panas sebelumnya, pemanasan berkepanjangan
menghasilkan bahan yang kurang larut (HPE, 6th ed. 742)
Ph 7,5
Penyimpanan Wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk dan
kering
Safety Titanium dioksida banyak digunakan dalam makanan dan oral serta
topical dalam formulasi farmasi. Umumnya dianggap sebagai non-
iritan dan non-toksik eksipien (HPE, 6th ed. 743)
Farmakologi Sebagai tabir surya; melindungi kulit dari paparan sinar matahari
dan eritema dengan menyerap atau menghalangi radiasi ultraviolet
(pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
2.2 Pemilihan Bahan Aktif
BAHAN AKTIF
TITANIUM
DIOXIDE
Krim/ topical
Nipagin, Vaselin album, Tambahkan BHT
nipasol cera alba emulgator
TEA, asam
stearat
2.4 Rancangan Spesifikasi Sediaan
Kadar bahan 5 %
aktif
Ph sediaan 4,5-7,00
Warna Putih
Bau Mawar
Ukuran 20 gram
kemasan
TL = 38-60oC
HLB = 9
TL = 45-42oC
TL = 49-56oC
TL = 61-65oC
HLB = 12
TL = 38-44oC
TL: 50 -58˚C
TL =50-61oC
HLB = 11
BM = 180,25
o
C ; Lanolin 1 : 16.7 at 25oC ;Lard 1 : 88
at 45oC ; Mineral oil 1 : 200 ;Peanut oil 1
: 2000 ; Propylene glycol 1 : 2.5at 25oC ;
Soybean oil 1 : 100 at 25oC ; Water 1 :
1000 ; 1 : 286 at 25oC
o
C ; Cottonseed oil 1 :1670 ; Ethanol 1 : 8
; 1 : 1.7 at 70oC ; Ethanol(95%) 1 : 9.3 ;
Ethanol (50%) 1 : 2500 ;Ether 1 : 132 ;
Methanol 1 : 5.5 ; 1 : 1.7 at 60oC ; Olive
oil 1 : 3300 ; Peanut oil 1 : 3300; Propan-
2-ol 1 : 20 ; 1 : 5 at 70oC ;Sunflower oil 1
: 3300 ; Water Practically insoluble ; 1 :
500 at 70oC ; 1 : 100 at 100oC.
BM : 414,54 5
BM : 430,72
BJ : 0,95g/cm3
TL : 235˚C
Anti oksidan terpilih : BHT
Alasan :
Karena BHT larut dalam minyak sehingga dapat mencegah timbulnya bau
tengik akibat oksidasi fase minyak.
2.5.3 Corrigen Odoris
BM = 180,25
.
2 Oleum jasmine Pemerian : memiliki aroma manis,
2.5.4 Pengawet
Inkompaktibilitas : Oinment
Plastisizer solvent, basis suppository
capsul lubrican
4 Trietanolamin Pemerian : Cairan tidak berwarna
berbau kuat.
(TEA)
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan
(HPE, p : 794)
bercampur dengan etanol
2.5.6 Emulgator
FORMULASI
Titanium dioxide 25
Methyl salicylate 20
Pigment 2
Vanishing cream 28
Formula 1
Perhitungan :
5
Titanium dioksida : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5
TEA : 100 𝑥20 = 0,3𝑔𝑟𝑎𝑚
15
Asam Stearat : 100 𝑥20 = 3𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5
Cera Alba : 100 𝑥20 = 0,3𝑔𝑟𝑎𝑚
8
Vaselin album : 100 𝑥20 = 1,6𝑔𝑟𝑎𝑚
8
Propilenglikol : 100 𝑥20 = 1,6𝑔𝑟𝑎𝑚
0,05
Nipagin,nipasol, BHT : 𝑥20 = 0,01𝑔𝑟𝑎𝑚
100
60,85
Aquadest : 100%-39,15%=60,85% 𝑥20 = 12,17𝑚𝑙
100
Uraian Prosedur Formula 1
1. Timbang semua bahan (Cera Alba, Asam stearat, TEA, nipagin, nipasol,
propilenglikol, titanium dioksida, vaselin album, dan BHT).
2. Bahan fase minyak (Cera Alba, Asam stearat, BHT, Titanium dioksida, dan nipasol)
dimasukkan cawan penguap dan di lebur di atas waterbath ad lebur. (70°C)
3. Bahan fase air (propilenglikol (dimasukkan nipagin ke dalam PG), TEA + aqua
kalida ) dicampurkan di dalam beaker glass.
4. Bahan fase air dihangatkan di atas waterbath sampai suhunya sama dengan bahan
fase minyak. (70°C)
5. Disiapkan mortir panas.
6. Setelah kedua fase suhunya sama bahan dimasukkan ke dalam mortir, yaitu fase
minyak terlebih dahulu, lalu fase minyak dimasukkan ke dalam fase air sedikit demi
sedikit di aduk ad tercampur dan terbentuk cream.
7. Diaduk ad homogen dan ad cream menjadi dingin.
Propilenglikol Humektan 5% 1g
Glycerin Emolient 10 % 2g
Perhitungan :
5
Titanium dioksida : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5
TEA : 100 𝑥20 = 0,3𝑔𝑟𝑎𝑚
15
Asam Stearat : 100 𝑥20 = 3𝑔𝑟𝑎𝑚
1
Cera Alba : 100 𝑥20 = 0,2𝑔𝑟𝑎𝑚
10
Vaselin album : 100 𝑥20 = 2𝑔𝑟𝑎𝑚
5
Propilenglikol : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
0,05
Nipagin,nipasol, BHT : 𝑥20 = 0,01𝑔𝑟𝑎𝑚
100
52,35
Aquadest : 100%-47,65%=52,35% 𝑥20 = 10,47𝑚𝑙
100
Uraian Prosedur Formula 2
1. Timbang semua bahan (Cera Alba, Asam stearat, TEA, nipagin, nipasol,
propilenglikol, titanium dioksida, vaselin album, gliserin dan BHT).
2. Bahan fase minyak (Cera Alba, Asam stearat, BHT, Titanium dioksida, dan nipasol)
dimasukkan cawan penguap dan di lebur di atas waterbath ad lebur. (70°C)
3. Bahan fase air (propilenglikol (dimasukkan nipagin ke dalam PG), gliserin ,TEA +
aqua kalida ) dicampurkan di dalam beaker glass.
4. Bahan fase air dihangatkan di atas waterbath sampai suhunya sama dengan bahan
fase minyak. (70°C)
5. Disiapkan mortir panas.
6. Setelah kedua fase suhunya sama bahan dimasukkan ke dalam mortir, yaitu fase
minyak terlebih dahulu, lalu fase minyak dimasukkan ke dalam fase air sedikit demi
sedikit di aduk ad tercampur dan terbentuk cream.
7. Diaduk ad homogen dan ad cream menjadi dingin.
8.
FORMULASI Ditimbang semua bahan Bahan fase minyak (Cera Alba,
9.
(Cera Alba, Asam stearat, Asam stearat, BHT, Titanium
CREAM TEA, nipagin, nipasol,10.
dioksida, dan nipasol) dimasukkan
propilenglikol, titanium
11. cawan penguap dan di lebur di atas
dioksida, vaselin album,
gliserin dan BHT). 12. waterbath ad lebur. (70°C)
13.
Fase air (propilenglikol
Setelah kedua14.fase suhunya
15.
sama bahan dimasukkan ke (dimasukkan nipagin ke dalam
Siapkan Mortir Panas
16.yaitu fase
dalam mortir, PG), gliserin, TEA + aqua
minyak terlebih
17. dahulu, kalida ) dicampurkan di dalam
lalu fase minyak
beaker glass.
dimasukkan ke dalam fase
air sedikit demi sedikit di Bahan fase air dihangatkan di
Aduk ad dingin
aduk ad tercampur dan atas waterbath sampai suhunya
terbentuk cream
sama dengan bahan fase
minyak. (70°C)
Formula 3
Propilenglikol Humektan 5% 1g
Glycerin Stabilizer 20 % 4g
Perhitungan :
5
Titanium dioksida : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
3
TEA : 100 𝑥20 = 0,6𝑔𝑟𝑎𝑚
10
Asam Stearat : 100 𝑥20 = 2𝑔𝑟𝑎𝑚
6,5
Vaselin album : 100 𝑥20 = 1,3𝑔𝑟𝑎𝑚
20
Glycerin : 100 𝑥20 = 4𝑔𝑟𝑎𝑚
5
Propilenglikol : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
5
Prarafin Liq : 100 𝑥20 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚
0,1
Nipagin,nipasol, BHT : 100 𝑥20 = 0,02𝑔𝑟𝑎𝑚
45,1
Aquadest : 100%-54,9%=45,1% 𝑥20 = 19,02𝑚𝑙
100
8.
Ditimbang semua bahan Asam Bahan fase minyak (paraffin liq.,
FORMULASI
9.
stearat, TEA, nipagin, nipasol,
Asam stearat, BHT, Titanium
propilenglikol, titanium
CREAM 10. dioksida, dan nipasol) dimasukkan
dioksida, vaselin album,
gliserin, paraffin liq. dan11.
BHT cawan penguap dan di lebur di atas
waterbath ad lebur. (70°C)
12.
13.
Fase air (propilenglikol
Setelah kedua14.fase suhunya
15.
sama bahan dimasukkan ke Siapkan Mortir Panas (dimasukkan nipagin ke dalam
16.yaitu fase
dalam mortir, PG), gliserin, TEA + aqua
minyak terlebih
17. dahulu, kalida ) dicampurkan di dalam
lalu fase minyak
beaker glass.
dimasukkan ke dalam fase
air sedikit demi sedikit di Bahan fase air dihangatkan di
Aduk ad dingin
aduk ad tercampur dan atas waterbath sampai suhunya
terbentuk cream
sama dengan bahan fase
minyak. (70°C)
3.3 Skala Besar
SKALA BESAR
RENTANG % JUMLAH
PEMAKAIAN
(200gram)
As.Stearat Emulgator 1 – 20 % 15 % 30 g
1) Timbang semua bahan (Cera Alba, Asam stearat, TEA, nipagin, nipasol,
propilenglikol, titanium dioksida, vaselin album, dan BHT).
2) Bahan fase minyak (Cera Alba, Asam stearat, BHT, Titanium dioksida, dan nipasol)
dimasukkan cawan penguap dan di lebur di atas waterbath ad lebur. (70°C)
3) Bahan fase air (propilenglikol (dimasukkan nipagin ke dalam PG), TEA + aqua kalida
) dicampurkan di dalam beaker glass.
4) Bahan fase air dihangatkan di atas waterbath sampai suhunya sama dengan bahan fase
minyak. (70°C)
5) Disiapkan mortir panas.
6) Setelah kedua fase suhunya sama bahan dimasukkan ke dalam mortir, yaitu fase
minyak terlebih dahulu, lalu fase minyak dimasukkan ke dalam fase air sedikit demi
sedikit di aduk ad tercampur dan terbentuk cream.
7) Diaduk ad homogen dan ad cream menjadi dingin.
SKEMA KERJA
1. Uji Viskositas
Alat : Viskometer Brookfield
Cara kerja:
Siapkan sampel yang akan diuji ke beaker glass
Isikan sampel sebanyak 60ml-80ml, agar spindle yang digunakan untuk
mengukur dapat seluruhnya masuk
Siapkan Brookfield viscometer beserta spindle
Nyalakan tombol pemutar alat, baca jarum penunjuk viskositas jika telah konstan,
catat
Hasil evaluasi :
Speed Hasil (cps)
30 31,0 x 200 = 62000 cps
12 20,5 x 500 = 10255 cps
6 13,5 x 1000= 13500 cps
2. Uji PH
Alat : pH meter
Cara kerja:
Timbang sediaan sebanyak 5 g
Diencerkan dengan aqua bebas CO2 dengan perbandingan 1 : 10 (50 ml) aduk ad
homogen
Bersihkan electrode dengan aquadest, bilas menyeluruh dan keringkan dengan
tisu
pH meter dikalibrasi dengan ph terstandar (pH=7)
masukkan electrode pH meter ke dalam sediaan yang di ukur
tunggu sampai abt menunjukkan angka konstan, lalu catat pH-nya
replikasi sebanyak 3 kali.
Hasil Evaluasi :
Replikasi Hasil Uji
Replikasi-1 9,09
Replikasi-2 9,11
Replikasi-3 9,10
pH Krim pada kelompok 6 yaitu : 9,10
3. Uji Aseptabilitas
Cara kerja:
Cetak kuisioner sebanyak 10
Cari responden sebanyak 10 orang
Berikan sediaan krim dan minta mereka untuk menilainya dengan mengisi
kuisioner
PENILAIAN PROSENTASE
4. PARAMETER
1 2 3 4 ∑dapat maks (%)
Kemudahan dioleskan - 1 2 7 36 40 90 %
Sensasi - 1 5 4 33 40 82,5 %
Kelembutan - - 5 5 35 40 87,5 %
Bekas yang 2 4 4 - 22 40 55 %
ditinggalkan
Kelengketan - 1 6 3 32 40 80 %