Anda di halaman 1dari 13

PROTEIN URINE

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti Mata Kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang

pemeriksaan protein urine.

DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswakedokteranonline.wordpress.com/tag/pemeriksaan-protein-urin/

Putra, R. 2013. Blog Makalah

Urine.http://ramaputramclane.blogspot.co.id/2013/10/contoh-makalah-tentang-

urine_6423.htm

PENDAHULUAN

Urine (dari bahasa Latin Urina) adalah cairan biasanya steril oleh-produk dari

tubuh dikeluarkan oleh ginjal melalui proses yang disebut buang air kecil dan

dikeluarkan melalui uretra. Metabolisme sel menghasilkan banyak oleh-produk,

yang kaya akan nitrogen, yang memerlukan penghapusan dari aliran darah. Ini

oleh-produk yang akhirnya dikeluarkan dari tubuh dalam proses yang dikenal

sebagai berkemih, metode utama untuk buang air-larut bahan kimia dari tubuh.

Bahan kimia ini dapat dideteksi dan dianalisis dengan urine. Kondisi penyakit

tertentu dapat menyebabkan patogen-terkontaminasi urin.


TINJAUAN TEORI

1. PENGERTIAN PEMERIKSAAN URINE

Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml

darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat

tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya

terbentuk 1 ml urin permenit.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui

kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan kelainan

dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks, adrenal, uterus

dan lain-lain.

Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta fakta tentang ginjal dan saluran

urin tapi dapat juga mengenai faal pelbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran

empedu pancreas, kortek adrenal. Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai urin

kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat banyak

berbeda dari susunan urine 24 jam berikutnya.

2. PENGERTIAN PROTEIN URINE

Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk

menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena

padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada,

maka menggunakan urin yang jernih


betul menjadi syarat yang penting terhadap protein. Jika urine yang akan diperiksa jernih,

boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan

penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan

adalah urin yang benar-benar jernih.

3. TUJUAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah pasien

mengalami eklamsi.

4. PROTEIN URINE DALAM KEHAMILAN

Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh

setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti

oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan

mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada

pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada

awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun

beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya

preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan

gangguan aliran darah ke rahim.

KESIMPULAN

Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk

menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena
padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka

menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.

Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak dapat

dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang

digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.

DAFTAR TILIK

Tujuan : untuk mengetahui ada atau tidak protein pada irine.

Alat-alat :

1. Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi

3. Penjepit tabung reaksi

4. Lampu bunsen (penangas air)

5. Pipet pasteur

6. Penampung urine

Reagenesia :

1. Asam nitrat pekat

2. Asam acetat 3 6 %

3. Asam sulfosalicyl 20 %

4. Carik celup

Metode rebus dengan asam acetat 3 6 %

1. Masukkan urine kedalam tabung reaksi kira-kira 3 4 cc

2. Panasilah dengan lampu bunsen (penangan air) sampai mendidih.


3. Kalau pakai lampu bunsen jangan dipanasi dari ujung bawah tabung

4. Dengan lampu bunsen tabung dimiringkan dan panasi perlahan-lahan sebelah atas

sambil digoyang pelan-pelan.

5. Sesudah mendidih tambahkan asam acetat 3 5 tetes

6. Perhatikan hasilnya, bila terjadi kekeruhan hasilnya positif

7. Bila terjadi kekeruhan dan sesudah panambahan asam acetat ternyata hilang

kekeruhannya berarti bukan protein yang di urine melainkan oleh kalsium posfat, bila

terjadi gas dan kekeruhan hilang maka isinya adalah kalsium karbonat.

Cara Penilaian :

- : tetap jernih

+ : ada kekeruhan ringan

++ : tampak butir-butir kekeruhan proteinnya kira-kira 0,05 0,2 %

+++ : kekeruhan berkeping-keping dan hampir separuh cairan proteinnnya kira-kira

0,2 0,5 %

++++ : kekeruhan menggumpal atau hampir seluruhnya terjadi gumpalan kadarnya

kira-kira 0,5 3 %
JOB SHEET

Mata Kuliah : keterampilan klinik praktek kebidanan

Topik : Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Keterampilan : Pemeriksaan Protein Urine

Waktu : 45 menit

Dosen : Riza Yunda Sari, SST, M.Kes

OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA :

Mahasiswa mampu melaksanakan keterampilan pemeriksaan protein urine sesuai

prosedur secara sistematis dan benar, setelah membaca setiap langkah yang

terdapat dalam job sheet dan dengan menggunakan peralatan, bahan dan

perlengkapan,.

SUMBER PUSTAKA :
1. Sadikin M, dkk, penuntun praktikum Biokimia Program D3, Balai penerbit

FKUI, 1998

2. Pusdiknakes, Asuhan Antenatal, Jakarta 2003

3. Buku Panduan Mahasiswa STIKes Dharma Husada, 2003

BAHAN DAN SUMBER

Pemeriksaan Protein Urine pada ibu hamil merupakan salah satu tes yang

bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi pre eklampsia. Pemeriksaan fisik

dan tes labolatorium selama kunjungan antenatal care harus berfokus pada

pemeriksaa-pemeriksaan yang didukung oleh riset ilmiah. Karena dengan

melakukan hal tersebut maka para bidan telah berusaha untuk menurunkan angka

kematian ibu dan neonatus.

Dalam membaca hasil pemeriksaan protein urine harus di tempat yang terang

untuk menghindari kesalahan dalam pembacaan hasil dengan memperhatikan

perubahan :

(-) : tidak ada kekeruhan

(+) : kekeruhan sedikit terlihat tanpa butir-butir

(++) : Kekeruhan mudah dilihat dengan butir-butir

(+++) :Kekeruhan mudah dilihat dan tampak berkeping-keping

(++++) : Sangat keruh dan berkeping-keping besar atau bergumpal-

gumpal
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai

Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur

4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

5. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan praktik

KESELAMATAN KERJA

1. Letakan peralatan secara ergonomis

2. Lakukan prosedur secara berurutan

3. Pergunakan lap kerja lembab untuk menghindari bahaya kebakaran

4. Hati-hati saat memanaskan tabung reaksi

5. Jauhkan lampu spirtus dari bahan-bahan yang mudah terbakar

6. Pastikan benar jumlah tetesan asam asetat dan jumlah urine

7. Baca hasil pemeriksaan di ruangan yang cukup cahaya

PROSEDUR KERJA

NO LANGKAH KERJA Gambar


1 Siapkan alat-alat dan bahan

Key point :

Susun Alat secara ergonomis

2 Jelaskan pada ibu tindakan yang akan

dilkukan.

Key point :

Gunakan bahasa yang mudah

dimengerti dan diterima pasien

3. Mempersilahklan ibu untuk ke kamar

mandi dan menampung urinnya di

botol urine

Key point

Urin jangan sampai tercampur

dengan air.

4 Gunakan Apron / celemek

Key point

Gunakan celemek yang terbuat dari

plastik agar mudah

membersihkannya.

5 Mencuci tangan .
Key point:

- Sebelum membasuh tangan,

lepaskan semua perhiasan

- Mencuci tangan dengan sabun

dan air mengalir sesuai dengan

standar Pencegahan Infeksi

- Pergunakan teknik tujuh

langkah

- Keringkan dengan kain bersih

6 Pakailah sarung tangan.

Key point :

- Gunakan sarung tangan yang

tidak berlubang

- Ganti sarung tangan untuk

setiap klien guna mencegah

kontaminasi silang.

7 Isi kedua tabung kimia dengan urin.

Key point

- Perhatikan urine. Apabila

keruh, saring dengan kertas saring,

yang ditaruh di atas corong

- Buang tetesan pertama, urine


jernih ditampung dalam botol urine

yang ke- 2

- Gunakan spuit untuk

mengambil urine jernih

- Masukan urine masing-

masing 2 ml

- Salah satu tabung sebagai

pembanding.

8 Panaskan salah satu tabung kimia

yang berisi urin, di atas nyala api

lampu spirtus, hingga mendidih

Key point

- Tempatkan lap kerja lembab

di bawah lampu spirtus

11 Teteskan 2-3 tetes asam acetat 5%

Key point

- Gunakan pipet untuk mengambil

asam acetat
12 Bandingkan urine yang sudah

dipanaskan dengan urine yang ada

dalam tabung pembanding. Baca

hasilnya

Key point

.- lihat adanya kekeruhan, bulir-bulir

atau bergumpal-gumpal

14 Rapihkan alat dan buka handscound

Key point:

- Pastikan bahwa semua alat

terendam larutan clorin.

- cuci handscound dalam

keadaan dipakai dan buka

dalam keadaan terbalik, di dalam

larutan clorin.

Mencuci tangan

key point

15 - Mencuci tangan dengan sabun

dan air mengalir sesuai dengan

standar Pencegahan Infeksi

- Pergunakan teknik tujuh


langkah

- Keringkan dengan kain bersih.

16 Konseling pasca pemeriksaan protein

urine

Key point

- Menjelaskan hasil

pemeriksaan.

- Pergunakan bahasa yang jelas

dan mudah dimengerti

Anda mungkin juga menyukai