Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

URINE REDUKSI
DAN PROTEIN

SUPARJI,SST,SKM,M.Pd
Tujuan
• Tujuan Umum :
Seteleh mengikuti perkuliahan diharapkan mahasiswa
mampu memahami tentang pemeriksaan
laboratorim urine reduksi dan protein,
mempersiapkan dan dapat melakukan pemeriksaan
reduksi urine dan protein.
• Tujuan Khusus :
Dapat menjelaskan konsep penyediaan
pemeriksaan laboratorium urine.
 Dapat melakukan penyediaan pemeriksaan
reudksi urine dan protein.
Dapat melakukan pemeriksaan reduksi urine.
Dapat melakukan pemeriksaan protein urine
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Tujuan
Untuk mengetahui adanya protein didalam urin
Dasar pemikiran :
Protein adalah sumber asam amino yang
mengandung unsur C,H,O dan N.
Protein sangat penting sebagai sumber asam
amino yang digunakan untuk membangun
struktur tubuh.
Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai
sumber energi bila terjadi defisiensi energi
dari karbohidrat dan/atau lemak.
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan
dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan
air, beberapa reagen dengan pemanasan serta
beberapa perlakuan lainnya.
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa
metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi
organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari
darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah
sepanjang proses reabsorpsi
 Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di
glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan
diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein
biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl
urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai
proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut
proteinuria.
 Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria
adalah : penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefropati
karena diabetes, pielonefritis, nefrosis lipoid), demam,
hipertensi, multiple myeloma, keracunan kehamilan (pre-
eklampsia, eklampsia), infeksi saluran kemih (urinary
tract infection). Proteinuria juga dapat dijumpai pada
orang sehat setelah kerja jasmani, urine yang pekat atau
stress karena emosi
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Untuk mengetahui adanya protein di


dalam urin dilakukan pemeriksaan.
Prinsip dari pemeriksaan ini terjadi
endapan urine jika direaksikan
dengan asam sulfosalisila.
Proteinuria didefinisikan sebagai
konsentrasi protein sebesar 0.19/L (>
+2 dengan cara dipstik) atau lebih
dalam sekurang-kurangnya dua kali
spesimen urin yang dikumpulkan
sekurang-kurangnya dengan jarak 6
jam. Pada spesimen urin 24 jam,
proteinuria didefinisikan sebagai
suatu konsentrasi protein 0,3 per 24
jam
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Kapan Pemeriksaan protein urine dilakukan :


Pemeriksaan protein urin dibutuhkan oleh ibu hamil
bila dicurigai mengalami preeklampsi ringan atau
berat, dari hasil pemeriksaan ini kita dapat
memberikan asuhan kepada ibu hamil
yangditujukan untuk mencegah timbulnya masalah
potensial yaitu terjadinya eklampsi.
Bagaimana cara menentukan kadar protein dlm urine :
Penetapam kadar protein dalam urin biasanya
dinyatakan berdasarkan timbulnya kekeruhan pada
urin. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itu
menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang
ada, maka menggunakan urinyang jernih menjadi
syarat yang penting
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

•Cara yg dapat dilakukan:


Salah satu uji protein urin yang cukup
peka adalah dengan melalui
pemanasan urin dengan asam asetat.
Pemberian asam asetat dilakukan
untuk mencapai atau mendekati titik
iso-elektrik protein, sedangkan
pemanasan bertujuan untuk
denaturasi sehingga terjadilah
presipitasi.
 Proses presipitasi dibantu oleh adanya
garam-garam yang telah ada dalam
urin atau yang sengaja ditambahkan
ke dalam urin
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Zat yg diperlukan :
Asam asetat yang dipakai tidak
pentingkonsentrasinya, konsentrasi antara 3-
6% boleh dipakai, yang penting ialah pHyang
dicapai melalui pemberian asam asetat.
 Urin encer yang mempunyai berat jenis rendah
tidak baik digunakan untuk percobaan ini.
 Hasil terbaiK pada percobaan ini diperoleh
dengan penggunaan urin asam.
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN :

• Kondisi yg menyebabkan :
Ditemukannya protein urine
merupakan tanda paling sering di
jumpai pada preeklamsi, penyakit
ginjal, bahkan sering merupakan
petunjuk dini dari latent glomerulo
nephitis,Toxemia gravidarum ataupun
diabetic nephropathy
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN :

Macam-macam cara :

Untuk analisis kandungan protein ada banyak


sekali metode yang ditawarkan, mulai dari
metode uji millon sampai kuprisulfa dan
sodium basa.
 Yang terakhir adalah analisis secara
mikroskopik, sampel urin secara langsung
diamati dibawahmikroskop sehingga akan
diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di
dalamurin tersebut, misalnya kalsium phospat,
serat tanaman, bahkan bakteri.
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN :

 Proteinuria ditandai dengan adanya


kekeruhan. Proteinuria ditentukan dengan
berbagai cara yaitu: asam sulfosalisilat,
pemanasan dengan asam asetat, carik celup
(hanya sensitif terhadap albumin).
 Penetapan jumlah protein ditentukan dengan
urin 24 jam atau 12 jam, dengan cara Esbach.
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Cara pemanasan asam asetat

A. Alat dan Bahan


A.1. Alat :
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung reaksi
3. Rak tabung
4. Pipet tetes
5. Corong
6. Pipet volume
7. Lampu spiritus/ Bunsen
8. Beker glass
A.2 Bahan :
1. Asam Asetat 6%
2. Urin patologis
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

B. Cara Kerja
1. Isi urine normal pada tabung 1 dan urin patologis
pada tabung 2 hingga dua per tiga tabung
2. Kedua tabung di miringkan, panaskan bagian atas
urin sampai mendidih
3. Perhatikan apakah terjadi kekeruhan dibagian atas
urin tersebut dengan cara membandingkan dengan
urin bagian bawah.
4. Jika urine dalam tabung tidak terjadi
kekeruahn maka hasilnya negative
5. Jika urin dalam dalam tabung terjadi
kekeruhan maka tambahkan asam asetat 6%
sebanyak 3-5 tetes.
6. Panaskan lagi sampai mendidih, Jika urine kembali
bening/kekeruahn menghilang maka hasilnya
negatif. Jika kekeruahn urin tetap ada maka
hasilnya positif.
7. Beri penilaian terhadap hasil pemeriksaan tersebut
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

· C. Cara menilai hasil :


ü Tak ada kekeruhan : -
ü Ada kekeruhan ringan tanpa butir-butir : + (protein
0,01-0,05%)
ü Kekeruhan mudah terlihat dengan butir-butir : ++
(protein 0,05-0,2%)
ü Kekeruhan jelas dan berkeping-keping : +++
(protein 0,2-0,5%)
ü Sangat keruh, berkeping besar atau bergumpal :
++++(> 0,5%)
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Prosedur yang lain :


A. Dengan Dipstick
Urin sewaktu
1. Kumpulkan spesimen acak (random)/urin sewaktu.
2. Celupkan strip reagen (dipstick) kedalam urin.
3.Tunggu selama 60 detik, amati perubahan warna
yang terjadi dan cocokkan dengan bagan warna.
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

 Pembacaan dipstick dengan instrument


otomatis lebih dianjurkan untuk memperkecil
kesalahan dalam pembacaan secara visual.
Dipstick mendeteksi protein dengan indikator
warna Bromphenol biru, yang sensitif terhadap
albumin tetapi kurang sensitif terhadap
globulin, protein Bence-Jones, dan
mukoprotein
PEMERIKSAAN URINE PROTEIN

Spesimen urin 24 jam

1. Kumpulkan urin 24 jam


2. Masukkan dalam wadah besar dan simpan
dalam lemari pendingin.
3. Jika perlu, tambahkan bahan pengawet.
4. Ukur kadar protein dengan metodekolorimetri
menggunakan fotometer atau analyzer
kimiawi otomatis.
Elements
www.animationfactory.com

Anda mungkin juga menyukai