Indikasi kuat terjadinya gagal ginjal ditunjukkan dengan keadaan proteinuria yaitu
adanya protein didalam urine >150 mg dalam 24 jam (Ariffriana et al, 2016).
dalam menyaring urine (Sernita dan Firdayanti, 2016). Pemeriksaan protein urine
carik celup pada pemeriksaan protein urine praktis,cepat, dan spesifik sedangkan
dan protein bence jones dalam urine tidak akan terdeteksi menggunakan carik
pemanasan dengan asam asetat 6% yaitu cukup peka mendeteksi protein urine
jenis protein mulai dari albumin, globulin, dan protein bence jones. Metode
2. Akan tetapi, metode yang sering digunakan bagi tenaga kesehatan adalah metode
dengan antikoagulan disentrifus dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu, sehingga
sel darah dan plasma terpisah dalam keadaan rapat. Presentase volume kepadatan sel
darah merah terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan
3. Keberadaan protein dalam urin secara sederhana dapat di deteksi menggunakan uji
asam asetat dengan metode osgood. Hasil pengujian ini akan menunjukkan secara
jelas keberadaan dan protein urin secara kualitatif. Ada dua metode yang digunakan
dalam analisis protein yaitu Metode carik celup dan osgood. Carik celup hanya
sensitif terhadap albumin saja. Globulin-globulin termasuk protein bence Jones tidak
dapat dinyatakan oleh carik celup. Selain itu pengaruh konsentrasi garam- garam
dalam urin dan keasaman urin berbeda untuk tes kekeruhan dan tes memakai carik
celup. Pemeriksaan protein pada urin dengan metode osgood cukup karena protein
dapat dinyatakan dengan tes ini karena tes ini lebih sensitif jika untuk memeriksa
protein Bence Jones (Darmojo,2014).
4. Metode Asam asetat dapat mengukur adanya kandungan protein dalam urin dimana
pemberian asam asetat dapat mencapai titik isoelektrik protein, dengan pemanasan
mengakibatkan denaturasi dan terjadi presipitasi, proses presipitasi dibantu oleh
garam-garam yang telah ada dalam urin (Guyton,2015)
5. Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid
yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa.
Urinee Dip merupakan analisis kimia cepat untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Uji
kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein, bilirubin,
urobilinogen, pH, berat jenis, blood, keton, nitrit, dan leukosit esterase.
Gambar 2.1 Strip Reagen = nama lain dipstick = metode carik celup 12 1.
Pemeriksaan Urinee Metode Carik Celup a) Pemeriksaan Keasaman (pH) Urinee
Metode Carik Celup Gambar 2.2 Ph level Prinsip : Kombinasi indikator methyl red
dan bromthymol blue yang terkandung pada carik memungkinkan perubahan warna
carik sesuai dengan pH urine. Filtrat glomerular plasma darah biasanya diasamkan
oleh tubulus ginjal dan saluran pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar 6 di final urine.
Namun, tergantung pada status asam-basa, pH kemih dapat berkisar dari 4,5 – 8,0. pH
bervariasi sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan; bersifat basa setelah
makan, lalu menurun dan menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urinee
pagi hari (bangun tidur) adalah yang lebih asam. Obat-obatan tertentu dan penyakit
gangguan keseimbangan asam-basa jug adapt mempengaruhi pH urinee. Urinee yang
diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu lama, maka pH akan berubah
menjadi basa. Urinee basa dapat memberi hasil negatif atau tidak memadai terhadap
albuminuria dan unsure-unsur mikroskopik sedimen urinee, seperti eritrosit, silinder
yang akan mengalami lisis. pH urinee yang basa sepanjang hari kemungkinan oleh
adanya infeksi. Urinee dengan pH yang selalu asam dapat menyebabkan terjadinya
batu asam urat. 13 Berikut ini adalah keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi ph
urinee : a. pH basa : setelah makan, vegetarian, alkalosis sistemik, infeksi saluran
kemih (Proteus atau Pseudomonas menguraikan urea menjadi CO2 dan ammonia),
terapi alkalinisasi, asidosis tubulus ginjal, spesimen basi. b. pH asam : ketosis
(diabetes, kelaparan, penyakit demam pada anak), asidosis sistemik (kecuali pada
gangguan fungsi tubulus, asidosis respiratorik atau metabolic memicu pengasaman
urinee dan meningkatkan ekskresi NH4+), terapi pengasaman Urine yang diperiksa
haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu lama, maka pH akan berubah menjadi
basa. Urine basa dapat memberi hasil negatif atau tidak memadai terhadap
albuminuria dan unsure-unsur mikroskopik sedimen urine, seperti eritrosit, silinder
yang akan mengalami lisis. pH urine yang basa sepanjang hari kemungkinan oleh
adanya infeksi. Urine dengan pH yang selalu asam dapat menyebabkan terjadinya
batu asam urat.