Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM URINALISIS DAN CAIRAN

TUBUH
PEMERIKSAAN KIMIA URIN
Ragil Saptaningtyas

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN

MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU :


1. MEMAHAMI TENTANG URIN
PEMERIKSAAN SECARA KIMIAWI
2. MELAKUKAN PEMERIKSAAN KIMIA
3. MENGINTERPRETASI
URIN HASIL
PEMERIKSAAN KIMIA URIN
4. MELAKUKAN PEMANTAPAN
MUTU PEMERIKSAAN URIN SECARA KIMIAWI
PEMERIKSAAN KIMIA URIN

PROSEDUR PENTING DALAM DETEKSI SUATU


PENYAKIT
URIN NORMAL MENGANDUNG SENYAWA KIMIA
TETAPI DALAM KEADAAN PATOLOGIS
KOMPOSISINYABERVARIASI DAN ,
MENINGKAT JUMLAHNY
PARAMETER : GLUKOSA URIN, PROTEIN AURIN
PEMERIKSAAN GLUKOSA PADA URIN

Glukosa adalah jenis gula yang paling sering


ditemukan di dalam urin, walaupun jenis gula lain
seperti laktosa ,fruktosa, galaktosa mungkin juga
ditemukan dalam keadaan tertentu
Dalam kondisi normal, urin tidak mengandung
glukosa
Saat glukosa terdeteksi di dalam urin, hal tersebut
menunjukkan abnormalitas yang disebabkan oleh
diabetes mellitus
Pemeriksaan glukosa urin berguna untuk
memantau pengobatan diabetes
PEMERIKSAAN GLUKOSA PADA URIN
Adanya jumlah glukosa yang terdeteksi dalam urin disebut
glycosuria
Biasanya hampir semua glukosa, yang lewat dari darah ke filtrat
glomerulus, diserap kembali ke dalam sirkulasi oleh tubulus ginjal
Urin normal mengandung glukosa kurang dari 15 mg/dL, yang
tidak dapat terdeteksi oleh tes rutin laboratorium
Istilah glycosuria digunakan untuk menggambarkan keberadaan
glukosa urin yang lebih dari 20 mg/dL
Kadar glukosa darah meningkat setelah makan, jika kadar glukosa
terlalu tinggi maka kelebihan glukosa tidak akan diserap kembali ke
dalam darah dan mulai muncul di dalam urin
PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN

METODE : UJI BENEDICT

PRINSIP : saat campuran urin dan CuSO4 dipanaskan


dalam suasana basa, glukosa dan zat-zat pereduksi
dalam urin akan mereduksi CuSO4 menjadi Cu2O yang
berwarna orange hingga merah. Reaksi positif dinilai
sebagai perubahan warna mulai dari biru menjadi
hijau, kuning, oranye dan akhirnya merah.
PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN

PROSEDUR :
1. Masukkan 5 mL reagen Benedict ke dalam
tabung urin
2. Tambahkan 8 tetes urin ke reagen
homogenkanBenedict,
3. Panaskan dengan lampu spiritus selama 5 menit
(gunakan penjepit tabung, seluruh
panaskan area tabung)
4. Amati perubahan warna yang terjadi
PEMERIKSAAN GLUKOSA URIN

INTERPRETASI HASIL :
1. Negatif : tidak ada perubahan warna (tetap biru
ataukehijauan agak keruh)
2. Positif 1 : terdapat endapan kuning dalam
kehijauan jumlah sedang (kadar glukosa ± 500
mg/dL) dalam
3. jumlah
Positif 2besar:(kadar
terdapat
glukosa
endapan
±750 mg/dL)
hijau
4. Positif
kekuningan
3 : terdapat sejumlah besar endapan kuning
hijau sampai orange (seperti lumpur keruh)
(kadar glukosa
±1000 mg/dL)
5. Positif 4 : terdapat endapan berwarna merah bata
(kadar glukosa ± 2000 mg/dL)
POSITIF 1 POSITIF 2 POSITIF 3 POSITIF 4
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

Adanya protein dalam urin disebut proteinuria


Salah satu parameter pemeriksaan penting sebagai
indikasi penyakit ginjal
Adanya protein urin tergantung dari kelainan
patologis dan keparahan dari penyakit tertentu
Penyebab proteinuria antara lain : penigkata
permeabilitas glomerulus, penurunan n
yang normal di tubulus reabsorbsi
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

Kandungan protein dalam urin


Protein kondisi
Albumin Latihan fisik yang berat
Stress
Kehamilan
Infeksi
Glomerulonefritis
Bayi baru lahir

Globulin Glomerulonefritis
Disfungsi tubulus
Hemoglobin Hematuria
Hemoglobinuria
Fibrinogen Penyakit ginjal parah
Nukleoprotein Adanya lekosit, sel epitel di dalam urin
Bence Jones Lekemi
Multiple myeloma
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

METODE : PEMANASAN DAN ASAM ASETAT

PRINSIP :
Protein dalam urin akan membentuk kekeruhan atau
gumpalan oleh asam karena mendekati titik isoelektrik
protein dibantu dengan pemanasan sehingga terbentuk
kekeruhan, butiran, kepingan, atau gumpalan sesuai
dengan banyaknya protein dalam urin
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

PROSEDUR :
1. Sediakan 2 tabung urin, untuk kontrol dan sampel
2. Masukkan urin ke dalam setiap tabung sebanyak
2/3 bagian tabung
3. Panaskan urin (bagian atas tabung) selama 2
menit atau sampai mendidih
4. Amati adanya kekeruhan atau tidak (kekeruhan dapat
terjadi karena adanya fosfat, karbonat, atau proetin)
5. Tambahkan 2-8 tetes asam asetat 6%, homogenkan
6. Amati reaksi yang terjadi, bandingkan dengan tabung
kontrol
PEMERIKSAAN PROTEIN URIN

INTERPRETASI HASIL :
Jika kekeruhan hilang  fosfat, karbonat  negatif
Jika tetap keruh  positif
Negatif : tidak ada kekeruhan (kadar protein <0,01
g/dL)
Positif 1 : keruh ringan tanpa butiran (kadar protein ±
0,05
g/dL) : keruh jelas dengan butir-butir (kadar protein
Positif 2
± 0,2 : keruh jelas dengan keping-keping (kadar
g/dL) ± 0,5 g/dL)
protein
Positif 34 : gumpalan (kadar protein >1 g/dL)
KONTRO
POSITIF 4 POSITIF 2
L URIN

POSITIF 3 POSITIF 1
SUMBER

1. Riswanto dan M. Rizki. 2015. Menerjemahkan Pesan Klinis


Urine. Pustaka Rasmedia.
2. Kassa, A., Mistir Wolde, dan Belayhun Kibret. 2002.
Lecture Notes for Medical Laboratory Technology
Students Urinalysis. University of Gondar.
3. Gandasoebrata, R., 2010. Penuntun Laboratorium Klinik.
Dian Rakyat : Jakarta Timur.
4. Mundt, Lilian A. dan Kristy Shanahan. 2011. Textbook of
Routine Urinalysis and Body Fluids. LWW: Philadelphia.
SELAMAT BELAJAR
DAN SEHAT SELALU

Anda mungkin juga menyukai