Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NERACA TEKNIS DAN ANALITIK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

1. Fifiana Angelia (G0C221016)


2. Rudiyah Ningsih (G0C221017)
3. Arwa Fatimah (G0C221021)
4. Jihan Almasy Damar T (G0C221025)

PROGRAM STUDI D3 TLM PROGRAM KHUSUS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Neraca Teknis dan Analitik”.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai macam-macam neraca,
dan mengetahui berbagai fungsinya. Serta dapat mengetahui definisi,fungsi dan
bagian-bagian dari neraca. Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini tidak
tertutup kemungkinan terdapat (ada) kekurangan atau kelemahan. Oleh sebab
itu, penulis berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangu. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Magelang, 14 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I...........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................................................2

BAB II..........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

2.1 Neraca atau Timbangan............................................................................................................3

2.2 Kekurangan dan Kelebihan Neraca.........................................................................................4

2.3 Cara Kerja Neraca......................................................................................................................5

2.4 Sumber – Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran................................................................8

2.5 Cara Perawatan Neraca Analitik dan Neraca Teknis.............................................................9

BAB III......................................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat,tetapi


dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa
tidakdipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi.
Fungsidari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah
sebagaialat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala
dari neracatersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar
swalayandengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala
neracanya jauh berbeda.

Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat


dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan,
gelas kimia dan lain-lain.Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang
dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang
zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti
gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang. Menimbang zat dengan penimbangan
selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada
tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih aan
diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada
tempat menimbang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan fungsi dari neraca ?


2. Apa kelebihan dan kekurangan dari neraca analitik dan neraca teknis?
3. Bagaimana cara kerja neraca analitik dan neraca teknis?
4. Apa sajakah sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran?
5. Bagaimana cara melakukan perawatan neraca analitik dan neraca teknis?

1
1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan fungsi dari neraca


2. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari neraca analitik
dan neraca teknis
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja neraca analitik dan neraca teknis
4. Mahasiswa dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan perawatan neraca analitik dan
neraca teknis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Neraca atau Timbangan

Neraca adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur atau


menentukan besarnya massa suatu benda. Setiap benda yang diukur pasti memiliki
besaran dan satuan. Pengertian besaran adalah nilai yang terdapat pada suatu
benda, dan satuan adalah sebagai pembanding suatu besaran. Neraca digunakan
untuk mengukur massa, sedang massa itu adalah jumlah zatyang terdapat pada
suatu benda. atau timbangan adalah alat ukur yang digunakan dalam melakukan
pengukuran massa suatu benda. Neraca atau timbangan dikategorikan kedalam
sistem mekanik dan juga elektronik atau digital. Fungsi dari neraca elektrik maupun
nonelektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Fungsi umum dari
neraca yaitu untuk mengetahui massa suatu benda. Adapun fungsi secara khusus
dari masing-masing neraca, yaitu :

1) Neraca sama lengan berfungsi untuk menimbang benda berukuran kecil dan
untuk membandingkan massa dua benda. Contoh : emas.

2) Neraca analitik berfungsi untuk mengukur massa suatu zat. Zat yang bisa di ukur
massanya bisa berupa zat padat maupun cair. Sebagian besar peneliti
menggunakan neraca analitik untuk mengukur massa zat dengan ketelitian yang
sangat tinggi. Ketelitian sebuah neraca analitik bahkan bisa mencapai hingga
0,0001 gram. Beberapa neraca analitik bahkan memiliki fungsi yang sudah
sangat lengkap. Bukan hanya menghitung massa suatu zat, tapi juga membuat
presentase massa zat terhadap zat lainnya.

3) Neraca lengan gantung berfungsi untuk menimbang barang. Contoh : surat.

4) Neraca ohaus atau neraca digital analitik berfungsi untuk mengukur massa
benda atau logam yang digunakan dalam praktik laboratorium. Kapasitas beban
maksimal yang bisa ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311
gram. Fungsi lain neraca ohaus adalah untuk mengukur dan mengetahui massa

3
(bobot) benda dalam jumlah kecil (miligram) yang bekerja secara elektronik
(bantuan energi listrik).

5) Neraca pegas merupakan salah satu pengukur massa yang digunakan di


laboratorium fisika, karena kemampuannya untuk mengukur benda yang ringan.

6) Neraca duduk berfungsi untuk menimbang massa benda seperti beras, telur, dll.

2.2 Kekurangan dan Kelebihan Neraca

Adapun kelebihan dan kekurangan dari neraca elektrik dan non elektrik, yaitu

a) Kelebihan dari neraca elektrik


1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau
benda sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg
2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan
manual,sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.
3. Ringan.

b) Kekurangan dari neraca elektrik


1. Alat memiliki batas maksimal, jika melewati batas maka ketelitian akan
berkurang.
2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga
harusnmenggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan
putus.
3. Harga yang mahal.

c) Kelebihan dari neraca non elektrik


1. Tampilan sederhana dan di desain dengan sangat simple
2. Harga lebih terjangkau
3. Tahan lama sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang
dengan minim perawatan.

4
d) Kekurangan dari neraca non elektrik

1. Rentang mengalami kesalahan pada saat mengukur, maka dari itu


perlumengecek dan mengukur ulang.
2. Tingkat keakuratannya rendah
3. Cukup berat karena neraca non elektrik cenderung memiliki bentuk dan
ukuranyang besar.

2.3 Cara Kerja Neraca

a. Cara kerja menggunakan necara 2 lengan

1) Amati terlebih dahulu kedudukan seimbang kedua piringan (cawan gantung).


Jika sudah seimbang, maka siap untuk digunakan.

2) Bila belum seimbang, putarlah sekrup kedua ujung lengan neraca sampai
kedua piringan dalam keadaan seimbang.

3) Letakkan benda yang akan diukur massanya pada salah satu piringan
(sebelah kiri), kemudian letakkan anak timbangan pada piringan yang lain
(sebelah kanan) sampai kedua piringan seimbang.

4) Pada kedudukan seimbang, massa benda yang ditimbang tepat sama


dengan massa anak timbangan.

b. Cara kerja menggunakan neraca 1 lengan

5
1) Geser beban pada masing-masing skala di nol. (kalibrasi)

2) Letakkan benda pada piringan neraca.

3) Geser Beban pada skala secara berurut mulai ratusan, puluhan, lalu satuan
sampai mencapai kesetimbangan atau menemukan posisi yang seimbang.

4) Adapun cara membaca hasil nya yaitu dimulai dari ratusan puluhan lalu
satuan.

Contoh : Lengan 1 (400 gr), lengan 2 (90 gr), lengan 3 (8,2 gr). Maka hasilnya
yaitu 498,2 gr.

c. Cara kerja menggunakan neraca pegas

1) Atur skala pada angka 0 pada pengatur skala.

2) Gantung beban pada pengait Neraca Pegas.

3) Amati angka yang tertera pada pegas setelah berhenti bergetar.

6
d. Cara kerja neraca analitik sebagai berikut :
1) Menyiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass
(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water
pass tepat berada di tengah).
2) Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas.
Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan
dengan menggunakan etanol/alkohol.
3) Ditancapkan stop kontak pada stavolt
4) Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g
5) Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan
membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidak mempengaruhi perhitungan
karena neraca analitik ini sangat peka
6) Ditutup kaca neraca analitik
7) Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat
8) Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu
lebar, begitu pun ketika akan menambahkan atau mengurangi bahan untuk
menyesuaikan massa yang diinginkan
9) Diambil bahan yang telah ditimbang
10)Ditekan tombol Off hingga tidak angka dilayar monitor neraca analitik
11)Dilepas stop kontak dari stavolt
12)Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas.
Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan
dengan menggunakan etanol/alkohol.

7
2.4 Sumber – Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran

Ada banyak penyebab kenapa kita bisa salah dalam melakukan kegiatan
pengukuran. Beberapa sumber-sumber kesalahannya juga bermacam-macam.
Berikut 4 sumber kesalahan pengukuran yang sering terjadi, yaitu :

1. Kesalahan alat ukur

Ketidak sempurnaan alat ukur merupakan salah satu hal yang menyebabkan
kegiatan pengukuran menjadi kurang maksimal. Kesalahan kalibrasi, faktor usia
alat dan lain sebagainya menjadi faktor utama kenapa kesalahan alat ukur bisa
terjadi.

2. Kesalahan Manusia

Penyebabnya bisa karena kurang konsentrasi, salah penggunaan atau ketidak


mampuan menggunakan alat. Kesalahan paralaks adalah yang paling umum.
Kesalahan ini disebabkan karena seseorang yang sedang melakukan
percobaan salah posisi saat melihat objek.

3. Kesalahan alami

Kesalahan ini terjadi karena faktor alam yang kondisinya tidak menentu. Bisa
karena perbuhahan suhu, cuaca dan faktor alam lainnya. Untuk beberpa kasus
percobaan,ini akan sangat berefek terhadap hasil pengukuran.

4. Kesalahan hitung

Kesalahan hitung terjadi karena kesalahan dalam proses analisis. Di dalamnya


bisa berupa salah dalam penulisan angka penting, pembulatan atau
perhitungan- perhitungan dasar.

8
5. Jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran

Berdasarkan jenisnya, kesalahan terbagi menjadi 2 macam :

1) Kesalahan Sistematis.

Kesalahan semacam ini terjadi karena kesalahan-kesalahan yang ada


kaitannya dengan kekeliruan dalam pengaturan alat, kalibrasi alat dan juga
tempat dilakukannya proses pengukuran. Hal-hal semacam ini bisa dihindari
yaitu dengan lebih teliti dalam proses pengukuran, semisal pengaturan
kalibrasi alat serta desain tempat yang tepat untuk proses pengukuran.

2) Kesalahan Acak.

Kesalahan acak adalah kesalahan yang tidak bisa dihindari. Mau seberapa
hebat pun alat yang dipergunakan, mau seteliti apapun si penggunanya.
Jenis kesalahan ini akan tetap ada dan tidak bisa hilang. Salah satu
contohnya adalah menentukan ketidakpastian pengaruh lingkungan terhadap
hasil.

2.5 Cara Perawatan Neraca Analitik dan Neraca Teknis

Semua pelaku industri pasti memiliki keinginan agar alat – alat yang telah dimiliki
jarang atau bahkan sama sekali tidak mengalami masalah dan juga alat dapat
bertahan lama. Tips berikut diharapkan dapat membantu Anda dalam menjaga dan
merawat neraca. Adapun rangkaian tips tersebut adalah sebagai berikut

1. Letakkan neraca pada ruang tersendiri yang terhindar dari kebisingan dan


ruangan dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Neraca  tidak boleh tersorot
AC secara langsung.
2. Letakkan neraca pada meja timbang atau meja yang kokoh. Sebagai catatan,
dilarang menaruh benda atau bahan kimia pada meja tempat neraca.
3. Selalu siapkan kuas pembersih didekat meja timbang, hal ini memudahkan agar
analis selalu membersihkan neraca baik sebelum maupun sesudah pemakaian.
4. Selalu berhati – hati dalam menimbang bahan kimia, khususnya untuk bahan

9
kimia yang bersifat korosif ataupun liquid. Jika jatuh pada weighing plate,
bersihkan segera dengan menggunakan kain atau kuas. Hindari menggunakan
cairan pembersih dan tanyakan pada vendor yang bersangkutan untuk cara
pembersihannya.
5. Untuk batu timbang, selalu gunakan sarung tangan bersih untuk memegang batu
timbang ukuran besar. Untuk ukurang kecil, dapat menggunakan pinset. Hal ini
mencegah menempelnya lemak atau residu pada batu timbang. Sebagai
tambahan, cuci sarung tangan penimbangan secara berkala.
6. Selalu kalibrasi neraca dan batu timbang secara berkala, minimal 1 tahun sekali
untuk memastikan bahwa alat masih dalam keadaan baik.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mengetahui apa itu neraca dan
fungsinya, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh neraca analitik dan neraca
teknis, dan bagaimana cara kerjanya, serta perawatannya.
Neraca adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan
besarnya massa suatu benda. Setiap benda yang diukur pasti memiliki besaran dan
satuan. Pengertian besaran adalah nilai yang terdapat pada suatu benda, dan satuan
adalah sebagai pembanding suatu besaran. Neraca digunakan untuk mengukur massa,
sedang massa itu adalah jumlah zat yang terdapat pada suatu benda. atau timbangan
adalah alat ukur yang digunakan dalam melakukan pengukuran massa suatu benda.
Neraca atau timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik atau
digital. Fungsi dari neraca elektrik maupun nonelektrik secara umum adalah sebagai alat
pengukur massa. Fungsi umum dari neraca yaitu untuk mengetahui massa suatu benda.

3.2 Saran

Cara penggunaan neraca agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang
panjang adalah dengan memperhatikan kebersihan neraca, mengoperasikan
sesuai prosedur, dan penempatan neraca saat dioperasikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/335143061/MAKALAH-ANALITIK

https://id.scribd.com/doc/300422518/makalah-neraca

http://www.saka.co.id/news-detail/neraca-analitik-dan-batu-timbang---tips-

pemilihan-dan-perawatannya

12

Anda mungkin juga menyukai