Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

NERACA

Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Yang Dibina oleh Dosen
Wardatus Sholha, M.Si

Disusun Oleh :

1. Muhammad Fajar Dwi Mahardika (212101080006)


2. Feby Setia Ningsih (212101080021)
3. Siska Dwi Santika (212101080025)

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM KIAI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia dan
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu. Tujuan
pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Mata KuliahTeknik
Laboratorium.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata


Kuliah Teknik Laboratorium yang telah memberikan ilmunya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan kami
berterima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini dengan lancar.

Kami menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka
dari itu kritik dan saran sangat dinantikan agar kami bisa membuat makalah yang
lebih baik kedepannya. Apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah baik
dari segi Bahasa atau penulisan ini mohon dimafkan. Semoga makalah ini dapat
diambil manfaatnya bagi si pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 2

2.1 Pengertian Neraca ................................................................................ 2


2.2 Macam Macam Neraca dan pengunaanya........................................... 3

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menentukan massa suatu benda atau zat diperlukan ketelitian agar hasil
yang didapat lebih akurat. Neraca adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
mengukur suatu zat, benda, bahan, atau unsur dalam skala tertentu. Neraca
digunakan untuk mengukur massa benda, bukan berat benda. Secara umum,
neraca terdiri dari dua jenis, yaitu neraca kasar dan neraca halus. Neraca kasar
biasanya digunakan dalam suatu perdagangan atau suatu perindustrian. Sedangkan
neraca halus biasannya digunakan untuk mengukur massa dengan ketelitian yang
lebih pasti. Seperti neraca rem dan neraca ayun. Macam-macam neraca
digolongkan berdasarkan fungsinya masing-masing, sehingga memiliki cara kerja
dan prinsip yang berbeda-beda. Setiap neraca pasti memiliki kelebihan serta
kekurangannya masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari neraca?
2. Bagaimana cara kerja neraca?
3. Apa fungsi khusus masing-masing neraca?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi neraca.
2. Untuk memahami cara kerja neraca.
3. Untuk mengetahui fungsi khusus neraca.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Neraca

Neraca adalah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu benda
dengan standart menggunakan satuan internasional (SI). Untuk Satuan
Internasional massa adalah gram. Sering kali orang menganggap massa benda
sama dengan berat benda padahal keduanya berbeda. Massa dapat diartikan
sebagai ukuran jumlah materi dalam suatu benda. Sedangkan berat merupakan
ukuran dari jumlah gaya yang bekerja pada massa karena percepatan gravitasi.
Berat biasanya dilambangkan dengan W, yang mana percepatan dikali dengan
nilai gravitasi suatu benda.

Neraca dapat dibedakan menjadi dua, yaitu neraca manual dan neraca digital
Neraca manual adalah neraca yang biasanya digunakan untuk perdagangan atau
perindustrian karena dapat mengukur massa dalam jumlah yang besar. Sedangkan
neraca digital adalah neraca yang biasanya menggunakan satuan milligram (mg)
dan hanya dapat menimbang dalam jumlah yang sedikit namun memiliki tingkat
keteltian yang tinggi.

Tingkat ketelitian dalam neraca berbeda-beda, ketelitian itu sendiri


merupakan kecermatan atau keakuratan alat dalam mengukur massa benda.
Sehingga dalam mengukur massa benda harus mempertimbangkan aturan umum
yang berlaku dalam penggunaan neraca. Aturan umu tersebut meliputi :

1. Neraca harus dalam keadaan siap dipakai


2. Neraca harus dalam keadaan bersih, karena jika neraca dalam
keadaan kotor maka dapat mempengaruhi keakuratan hasil
penimbangan.
3. Anak timbangan harus dalam keadaan lengkap.
4. Dianjurkan menggunakan alas pada saat mengukur massa
benda.

2
5. Memeriksa kesetaraan neraca dan kesetimbangan neraca.
Dalam neraca digital terbuka dan tertutup, sebelum digunakan
harus mengatur waterpassnya.
6. Mengembalikan neraca pada keadaan semula dan
membersihkannya setelah digunakan.

2.2 Macam-Macam Neraca Dan Penggunaanya

Neraca dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan


klasifikasinya jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan yang digunakan
sebagai berikut:

a. Neraca Manual

Neraca Manual, merupakan jenis neraca yang bekerja secara mekanis


dengan sistem pegas. Biasanya jenis neraca ini menggunakan indikator berupa
jarum sebagai penunjuk ukuran massa yang telah berskala atau dengan indikator
anak timbang yang digunakan untuk menyeimbangkannya, neraca manual juga
terdiri dari berbagai macam sebagai berikut:

1. Neraca Ohaus

Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa.
Neraca Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik
laboratorium. Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium
karena alat ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100
gram atau 0,01 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan
diukur dengan anak timbang. Anak timbanga neraca Ohaus berada pada neraca itu
sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser
posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh
atau mendekati poros neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan
masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam
keadaan setimbang. Kelebihan Neraca Ohaus adalah dapat mengukur massa benda

3
atau logam dengan ketelitian yang sangat detail, hasil pengukuran dari neraca ini
dijamin lebih terpercaya. Kekurangan Neraca Ohaus adalah Kapasitas beban
maksimal yang bisa ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram .
Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Neraca
ohaus dibagi menjadi 2 yaitu

a. Neraca Ohaus Sama Lengan

Neraca ohaus sama lengan ini biasanya sering dijumpai di toko-toko emas
atau pengerajin emas. Bentuknya seperti lambang dewi keadilan atau logo
kemenkumham. Ada dua lengan dengan wadah kecil mustung dari logam untuk
menimbang, Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda atau logam yang
akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkan bobot timbangan sebagai
pembangding, Jadi neraca ini masih memerlukan pemberat untuk ukuran
timbangannya.

4
Neraca sama lengan menggunakan prinsip kesetaraan gaya gravitasi antara
kedua lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnya sama ini ditumpangi dua
benda yang beratnya sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada
lengan yang turun ke bawah. Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa
komponen, di antaranya:

1. Papan Dan landasan timbangan


2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3. Anting petunjuk tegaknya timbangan
4. Jarum timbangan
5. Skala
6. Tuas peyangga timbangan
7. Pisau tengah/ pisau pusat
8. Pisau tangan
9. Tangan timbangan
10. Tomobol mur pengatur keseimbangan
11. Piring timbangan

Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan


timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan yaitu adalah memastikan bahwa
timbangan dalam posisi

a) Kalibrasikan alat timbang (neraca pegas) Letakkan benda yang akan di


timbang dineraca sama lengan sebelah kanan hadapan penimbang
b) Letakkan alat timbangan yang digunakan sebagai pembandingan di neraca
sama lengan sebelah kiri hadapan penimbang
c) Perhatikan keseimbangannya sehingga lengan kiri dan lengan kanan dari
neraca sejajar
d) Jika kedua lengan sudah setimbang maka massa benda yang diukur adalah
massa dari benda pembanding,

5
b. Neraca Ohaus Tiga Lengan

Neraca ohaus berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktik laboratorium. Batas ukur neraca ohaus adalah 0-311 gram dengan
ketelitian alat yaitu 0.01 gram. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik daripada
neraca pasar yang sring digunakan di toko toko atau warung. Prinsip Kerja neraca
ini adalah sekedar membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Anak timbangan pada neraca ohaus terletak pada neraca itu sendiri.
Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak
timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser mendekati dan
menjauhi poros neraca.

Neraca ohaus Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triple beam
ini mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Massa benda dapat
diketahui dari penjumlahan masing masing posisi anak timbangan sepanjang
lengan Setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan

prinsip kerja neraca sama seperti prinsip kerja tuas. Neraca ohaus mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut:

a) Tempat beban, yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca


tidak dapat digunakan untuk mengukur,
b) Tombol kalibrasi, yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur,

6
 Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan
skala 0. 1. 2. 3...10 gram. Di mana masig-masing terdiri dari 10
skala tiap skala 1 gram. Jadi skala terkecilnya 0,1 gram.
 Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram. Dari
skala 0 sampai 100 gram.
 Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi
dengan nilai tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500
gram (setengah kilo).
c.) Lengan neraca, untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan
untuk neraca ohaus 4 lengan terdapat empat lengan.
d.) Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang
dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
e.) Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.

Kesalahan dalam pengukuran sering terjadi karena kurang tepatnya cara


menggunakan alat ukur bersangkutan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut
maka perlu dipahami cara menggunakan alat ukur. Adapun cara menggunakan
neraca ohaus tiga lengan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk


menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada di samping atas
piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala
yang kecil.
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang, maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

Dari keuda jenis neraca ohaus (neraca sama lengan, neraca tiga lengan)
memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama, yaitu kelebihan neraca ohaus
adalah dapat mengukur masa benda atau logam dengan ketelitian yang sangat
detail dan hasil dari pengukuran neraca ini dijamin lebih terpercaya. Sedangkan

7
kekurangan dari neraca ohaus adalah kapasitas beban maksimal yang bisa
ditimbang dengan menggunakan neraca ini yaitu 311 gram.

2. Neraca Dacin/ Gantung

Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung, neraca ini ini
banyak digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang dan biasanya
diletakkan secara menggantung. Neraca lengan gantung bekerja dengan prinsip
tuas dan juga menggunakan prinsip kesetaraan grafitasi pada kedua lengannya.
Neraca lengan gantung terdiri dari lengan pemberat yang berisi skala, lengan
untuk piringan beban, dan piringan timbangan.

Adapun komponen pada neraca gantung yaitu:

a) Tuas utama
b) Bobot ingsut
c) Bobot imbalan

8
d) Lengan timbangan
e) Alat penunjuk
f) Tempat pembubuhan tanda tera
g) Rumah pisau
h) Pisau tumpuan
i) Pisau muatan
j) Baon pendek
k) Baon panjang 12. Pengait (beban)

Cara kerja dari neraca lengan gantung adalah:

a. Meletakkan benda di piringan timbangan


b. Agar kedua lengan dari neraca seimbang dan tetap sejajar maka
selanjutnya perlu menggeser beban pemberat, geser menjauhi titik tumpu
agar lengan pemberat turun dan sebaliknya, geser mendekati titik tumpu
agar lengan pemberat naik. Setelah kedua lengan dalam keadaan
setimbang, hasil pengukuran dapat dilihat di skala pada lengan pemberat

3. Neraca Pegas

Neraca pegas dilengkapi dengan dua jenis skala, yaitu skala satun besaran
massa (kilogram) dan skala satuan besaran gaya (newton). Rentang pengukuran
dari sebuah neraca pegas tergantung pada nilai dari konstanta pegasnya (k). Untuk

9
operasi yang baik biasanya dibatasi dalam daerah operasi linier dari pegas
tersebut. Pada daerah liniernya hubungan antara gaya (F) berbanding lurus dengan
pertambahan panjang (Ax).

Dengan demikian, skala neraca ini dengan mudah dapat dibuat melalui
kalibrasi. Pegas pada neraca pegas terbuat dari baja pegas dan penggantung
terbuat dari stainless steel, tabung terbuat dari polycarbonate bening. Pada saat
diam tanpa beban penunjuk posisi 0, setelah dibebani harus kembali ke posisi 0.
Kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitu dalam sekali menimbang
benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus. Neraca pegas dilengakapi
oleh beberapa komponen, adapun bagian - bagian dari dinamometer (neraca
pegas) adalah sebagai berikut:

a) Gantungan, sebagai tempat untuk memegang dinamometer tersebut agar


tidak mengganggu proses pengukuran.
b) Penunjuk skala, bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil
pengukuran)
c) Pegas, merupakan bagian dari dinamometer (neraca pegas).
d) Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang
menunjukkan hasil pengukuran
e) Pengait, sebagai tempat dimana benda diletakkan.

Cara menggunakan neraca pegas, yaitu :

1. Letakkan gantung neraca pegas pada tempat yang datar dan tidak mudah
goyang
2. Benda yang akan diukur massanya, digantung pada pengai t neraca
3. Tunggu sampai neraca dalam keadaan tenang
4. Amati skala yang ditunjuk oleh neraca pegas
5. Skala yang ditunjukan oleh penunjuk neraca, sama dangan nilai massa
benda yang diukur.

10
Kelebihan neraca pegas :

a) Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat
atau benda sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.

b) Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan


manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga.

Kekurangan neraca pegas:

a) Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati
batas tersebut maka ketelitian akan berkurang

b) Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga


harus menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di bawah pan akan
putus.
c) Harga yang mahal.

4. Neraca Duduk

Neraca duduk/bebek ini adalah neraca yang sering digunakan dalam kehidupan
masyarakat untuk menimbang seperti beras telor dan lain sebagainya dengan
menggunakan indicator anak timbangan. Adapun bagian – bagian dari neraca
duduk yaitu sebagai berikut :

a. Tuas (gandar) utama

11
b. Pisau tengah
c. Pisau ujung
d. Tempat pembubuhan tanda tera
e. Tuas pembantu
f. Batang kait daun anak timbangan
g. Batang kait daun muatan
h. Piring muatan
i. Daun anak timbangan
j. Bak tempat justir
k. Petunjuk

Adapun cara penggunaan dari neraca duduk yaitu :

1) Sediakan timbangan bebek yang akan digunakan Sediakan barang yang


hendak ditimbang.
2) Sediakan alat pembungkus barang.
3) Letakan pemberat pada tempat beban.
4) Pastikan barang lebih berat dibandingkan pemberat.
5) Apabila barang terlalu berat maka kurangi massa barang tersebut.
6) Namun apabila pemberat lebih berat maka tambah massa barang.

Kelebihan timbangan duduk yaitu Harganya tidak terlalu mahal, bahkan


harganya hanya selisih sedikit dengan timbangan manual. Sedangkan kekurangan
dari neraca duduk yaitu tidak dapat mengukur benda yang ketelitianya sangat
tinggi hanya sekitar 0,05 gram

5. Neraca Analog

12
Neraca yang menggunakan jarum dan biasanya digunakan untuk menimbang
berat badan dan sebagai takaran saat kita akan membuat kue/roti. Neraca jarum
juga dapat digunakan di warung atau toko untuk menimbang telur, gula, dsb
dalam skala berat terbatas. Pada neraca jarum tidak menggunakan pemberat
namun menggunakan jarum yang akan berputar kearah angka yang menunjukan
berat barang tersebut. Bagian bagian dari neraca analaog yaitu adalah:

a. Tempat/Wadah barang.
b. Jarum skala yang menunjukan berat barang yang ditimbang (Jarum skala
yang akan berputar ke arah angka yang menunjukan berat barang).

Cara penggunaan neraca analaog sebagai berikut:

1) Menyiapkan neraca sebelum memulai praktikum.


2) Memastikan semua komponen pada neraca layak untuk praktikum.
3) Meletakkan neraca di meja yang datar agar proses pengamatan berjalan
dengan benar dan lancer
4) Menyiapkan bahan yang akan diamati beratnya.
5) Meletakkan bahan yang akan diamati diatas baskom penimbangan.
6) Mengamati geraknya jarum ke skala yang dituju.catat berat benda
tersebut ketika jarum berhenti bergerak.
7) Mengulang langkah ke 5 dan 6 sebanyak 10 kali

Kelebihan neraca analog yaitu Kelebihannya, timbangan analog memiliki


harga yang relatif murah dan digadang-gadang lebih awet dibanding timbangan
digital. Karena perawatannya yang dinilai tidak serumit perawatan timbangan
digital yang harus mengganti baterai secara berkala. Sedangkan kekuranganya
timbangan analog memiliki ketelitian lebih rendah dibanding timbangan digital,
karena jarum timbangan analog juga dapat ikut bergerak jika barang yang
ditimbang bergerak pula, meski hanya sedikit saja.

b. Neraca Digital

Neraca digital yaitu jenis neraca yang bekerja secara elektronis dengan
tenaga listrik. Umumnya neraca ini menggunakan arus lemah dan indikatornya

13
berupa angka digital pada layar bacaan. Neraca digital merupakan alat yang sering
ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan
digunakan.

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara


kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Dan
sering digunakan untuk menimbang emas, zat kimia, logam, bahkan sekarang
banyak ditemukan timbangan duduk digital seperti yang digunakan pada beberapa
supermarket.

Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang
hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Kita mengenal neraca digital sebagai
alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih
menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih
sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa
menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Neraca digital adalah neraca yang
sangat peka, karena itu cara penggunaannya harus hati-hati adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala


2. Pastikan timbangan menunjukan angka nol
3. Letakkan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda
4. Baca skala yang tertera pada display sesuai skala satuan timbangan
tersebut
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit
karena hanya dapat bekerja pada batas temperature yang di tetapkan.

Adapun jenis dari neraca digital yaitu adalah

1) Neraca analitik

14
Neraca analitik sering disebut neraca laboratorium yaitu jenis neraca yang
dirancang untuk mengukur massa kecil dalam rentang sub-miligram. Piringan
pengukur neraca analitik (0,1 mg atau lebih baik) berada dalam kotak transparan
berpintu sehingga tidak berdebu dan angin di dalam ruangan tidak mempengaruhi
oprasional pertimbangan. ruang tertutup ini sering disebut dengan pelindung
angin. Sampel yang akan ditimbang harus berada pada temperature ruangan untuk
mencegah konveksi alami dari pembentukan aliran udara di dalam ruang neraca
yang dapat menyebabkan galat pembacaan.

Neraca analitik elektronik mengukur tekanan yang diperlukan untuk


menghitung massa yang akan diukur, dan bukan mengukur massa realnya. Alat ini
harus dikalibrasi untuk mengkompensasi perbedaan gravitasi. Alat ini
menggunakan electromagnet untuk menghasilkan gaya tolak terhadap sampel
yang akan diukur dan mengeluarkan hasilnya dengan mengukur gaya yang
diperlukan untuk mencapai kondisi setimbang. Alat ukur semacam ini disebut
dengan sensor restorasi gaya elektromagnetik. Neraca analitik yang digunakan di
laboratorium adalah neraca yang akurat dapat mengukur massa dengan kisaran
100 gram sampai kurang lebih 0,001 gram atau 0,1 mg. Neraca analitik digital
berfungsi untuk membantu mengukur berat serta kalkulasi otomatis. Neraca
digital atau neraca elektronik lebih canggih dibandingkan dengan neraca
tradisional. Neraca digital memiliki fungsi sebagai alat ukur yang lebih akurat,
presisi, akuntabel yang dapat menyimpan hasil dari setiap penimbangan.

Jenis neraca analitik digital mempunyai ketelitian yang sangat tinggi hingga
empat angka dibelakang koma. Cara kerja neraca analitik digital hanya dapat

15
mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan di layar LCD-nya.
Karena mempunyai ketelitian yang sangat tinggi maka umumnya neraca analitik
digital dilengkapi dengan penutup. Pada ketiga sisi penutupnya terbuat dari kaca,
sehingga lengan beban dapat dilihat dari luar. Pada bagian penutup di sisi kaca
kanan dan kiri dapat digeser untuk pintu memasukkan dan mengeluarkan sampel
yang akan ditimbang.

Cara menggunakan neraca analitik


1. Timbangan analitik disiapkan harus dalam kondisi seimbang atau
waterpass ( dengan mengatur sebuah sekrup pada kaki alat ukur ini
sehingga gelembung air di waterpass berada tepat di tengah).
2. Ruang dalam neraca ini dibersihkan menggunakan kuas. Piringan neraca
dapat diangkat dan seluruh timbangan dibersihkan dengan etanol atau
alkohol.
3. Stop kontak ditancapkan pada stavolt
4. Tombol on ditekan, lalu tunggu hingga muncul angka 0,000 gram.
5. Alat bahan ( gelas arloji, kertas atau benda tipis) dimasukkan dengan
cara membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidak ada pengaruh
terhadap perhitungan karena sangat pekanya neraca analitik ini.
6. Kaca neraca analitik ditutup
7. Tombol Zero supaya perhitungan lebih akurat ditekan
8. Bahan yang akan ditimbang dimasukkan dengan membuka kaca tidak
terlalu lebar, begitu pula ketika menambahkan ataupun mengurangi
bahan untuk menyesuaikan masa yang diinginkan.
9. Kaca ditutup
10. Tunggu hingga angka pada layar monitor neraca ini tidak berubah-ubah
dan sesuai masanya dengan yang diinginkan.
11. Bahan yang telah ditimbang diambil
12. Lalu tombol off ditekan hingga tidak ada angka di layar monitor
neraca analitik.
13. Stop kontak dilepas dari stavolt

16
14. Terakhir ruang dalam neraca dibersihkan dengan menggunakan kuas
dan piringan neraca diangkat dan dibersihkan seluruh timbangan
dengan menggunakan etanol atau alkohol.

Cara pemeliharaan sebelum pemakaian, ruang dalam neraca harus dibersihkan


menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat dan seluruh timbangan
dibersihkan dengan etanol atau alkohol, begitupun setelah pemakaian dibersihkan
menggunakan kuas dan piringan neraca dibersihkan menggunakan etanol dan
alkohol.

Kelebihan neraca analitik


a. Mempunyai tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat juga
menimbang suatu zat atau suatu benda sampai batas 0, 0001 gram
atau 0,1 mg.
b. Dalam penggunaannya tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan
timbangan manual sehingga lebih efisien dalam hal waktu dan
tenaga.
Kekurangan neraca analitik
a) Neraca ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 gram, dan
jika melewati batas itu maka ketelitian dalam perhitungan akan
berkurang.
b) Tidak perlu menggunakan sumber tegangan listrik yang besar sehingga
harus menggunakan stavolt. Jika tidak akan putus benang yang berada
di bawah dan harganyapun relatif murah.

2. Neraca Hybrid

17
Neraca Hybrid, yaitu jenis neraca atau timbangan yang cara kerjanya merupakan
perpaduan antara neraca manual dan digital. neraca Hybrid ini biasa digunakan
untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. neraca Hybrid
menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik.
Adapun bagian- bagian dari neraca hybrid adalah

a) Display/Indikator
b) Platform/lantai muatan
c) Suport display
d) Alat pengatur kedataran
e) Waterpass/penyipat datar
f) Penyangga
g) Roda

Cara penggunaan jenis neraca hybrid adalah perpaduan antara neraca manual
dan neraca digital yaitu :

1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala


2. Pastikan timbangan menunjukan angka nol
3. Letakkan benda pada lantai muatan/platform
4. Baca skala yang tertera pada display sesuai skala satuan timbangan
tersebut

Kelebihan Neraca hybird yaitu, dapat digunakan untuk mengukur massa


dalam jumlah besar seperti dalam bidang industri. Sedangkan Kekurangan Neraca
hybird yaitu sulit untuk di aplikasikan, karena harus diletakkan pada tempat yang
tepat

18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Neraca adalah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu benda
dengan standart menggunakan satuan internasional.
2. Secara umum, neraca terdiri dari dua jenis, yaitu neraca manual dan neraca
digital. Neraca manual biasanya digunakan dalam suatu perdagangan atau
suatu perindustrian. Sedangkan neraca digital biasannya digunakan untuk
mengukur massa dengan ketelitian yang lebih pasti.
3. Macam-macam neraca berdasarkan jenis kegunaanya ada dua macam-
macam. Diantaranya neraca manual yang terdiri dari, neraca ohaus sama
lengan, neraca gantung, neraca ohaus tiga lengan, neraca pegas, neraca
duduk neraca analog . Sedangkan neraca digital terdiri dari, neraca analitik
dan neraca hybird Dari semua neraca tersebut memiliki cara kerja,
kelebihan serta kekurangan masing-masing.

19
DAFTAR PUSTAKA

Rapi, Ni Ketut. 2017. Laboratorium Fisika 1. Depok: Rajawali Pers.

Chairunnisa, R. (2016). Pengukuran Massa Bahan dengan Menggunakan.

Neraca Analitik. Laporan Praktikum Fisika Farmasi, pp. 3

Iya, W. (2014). 'Neraca Analitik', pp. 54-60.

Kusnadi, M. (2011). Kamus Fisika Lengkap. Surabaya: Bintang Usaha Jaya.

Abdullah, Mikrojudin. (2016). FISIKA DASAR I. Bandung: ITB Press. Hal. 33-36.

Cooper, William D, 1999, Instrumentasi Elektronika dan Pengukuran, Edisi


Kedua, diterjemahkan oleh Ir. Sahat Pakpahan, Erlangga, Jakarta.
Coughlin, R. F. & Frederick F. Driscoll. 1985.

Budiharto, Widodo; Firmansyah, Sigit. 2005. Elektronika Digital dan


Mikroprosesor. Andi Offset: Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai