Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan tepat waktu. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata
kuliah ”DASAR DASAR INSTRUMENT FISIKA” semester ganjil. Kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu DWITRI PILENDIA, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah
membimbing kami di dalam penyelesaian makalah ini.
2. Rekan-rekan jurusan serta pihak-pihak yang telah membantu kami di dalam
penulis dan menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal itu disebabkan karena ketebatasan wawasan dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada pembaca untuk senantiasa memberikan
kritik serta saran konstruktif yang membangun demi perbaikan tugas ini di masa yang
akan dating dan kami juga berharap mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.

Sungai Penuh, Juli 2019

Penulis

Kelompok I

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
A. Fungsi dan Prinsip Kerja Alat Ukur Massa..................................................................5
B. Pengertian Neraca........................................................................................................5
C. Pengertian Dinamometer............................................................................................10
D. Hidrometer.................................................................................................................13
BAB II PENUTUP.....................................................................................................16
A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bukan hanya dibutuhkan dalam eksperimen saja, bahkan alat ukur juga
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Alat ukur dapat membantu mereka
melakukan pekerjaan mereka seperti menimbang, mengukur tinggi, mencatat
waktu dll. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang
tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern salah satunya
seperti neraca. Neraca merupaka alat untuk mengukur berat atau massa suatu
benda dan merupaka alat bantu yang sering digunakan untuk menimbang zat-zat
kimia yang akan digunakan untuk percobaan.

Setelah mengenal alat-alat yang biasa digunakan di laboratorium ada


baiknya mengetahui berbagai macam neraca, neraca memiliki bentuk fungsi dan
metode pengunaanya masing-masing tetapi neraca tersebut memiliki kesamaan
yaitu sebagai penyeimbangaan gaya dengan mempelajari hal tersebut maka akan
memudahkan dalam melakukan praktekum. Oleh karena itu kami menyusun
makalah yang berjudul “ ALAT UKUR NERACA” dan berharap dengan tulisan
ini biasa menjadi tambahan ilmu bagi yang membacanya.

Neraca adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa
dari sebuah benda. Ada beberapa macam neraca, diantaranya; neraca analitis dua
lengan,neraca ohauss,neraca lengan gantung dan neraca digital.

Dynamometer (neraca pegas) adalah timbangan sederhana yang


menggunakan pegas sebagai alat untuk menetukan massa benda. Pada
dynamometer ini terdapat pegas sebagai bagian yang paling vital, karena jika
kadar kelenturan pada pegas turun sangat mempengaruhi akurasi hasil
pengukurannya sehingga hasil yang didapatkan kurang tepat.

3
Hydrometer adalah suatu alat ukur yang terbuat dari kaca yang digunakan
untuk mengukur massa jenis suatu zat cair dengan cari dilihat seberapa dalam
panjang dari hydrometer tersebut tenggelam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas


adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana fungsi dan cara prinsip kerja alat ukur massa?


2. Apa yang dimaksud dengan neraca?
3. Apa yang dimaksud dengan dinamometer?
4. Apa yang dimaksud dengan hidrometer?

C. Tujuan
Adapun tujuan mempelajari makalah ini adalah sebagai berikut yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dan cara prinsip kerja alat ukur
massa.
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian neraca.
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dinamometer.
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian hidrometer.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi dan Prinsip Kerja Alat Ukur Massa

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah
neraca ohaus. Tingkat ketelitian alat ini lebih baik dari pada neraca pasar yang
sering dijumpai di took-toko atau warung. Neraca ohaus adalah alat ukur massa
benda dengan ketelitian 0,001 gram. Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar
membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timangan. Anak
timbangan neraca ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampun pengukuran
neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh arau mendekati poros neraca.
Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
tibangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga
yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.

B. Pengertian Neraca

Neraca didefinisikan juga sebagai suatu alat untuk menentukan massa


sautu benda dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang bekerja pada benda
tersebut. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda dan
satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), sedangkan berat adalah gaya yang
disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut dan satuan SI
untuk berat adalah newton (N). Massa adalah suatu sifat intrinsik dari materi dan
satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), sedangkan Berat adalah suatu gaya
yang merupakan hasil aksi gravitasi pada materi dan satuan SI untuk berat adalah
newton (N).

5
Pekerjaan yang dilakukan untuk mengetahui berat atau massa suatu benda
dengan cara membandingkan massa tersebut dengan massa benda lain yang telah
diketahui besarnya dengan menggunakan neraca disebut menimbang.

1. Jenis-jenis dan fungsi neraca

Neraca dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan


klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat
dibedakan atas :

a. Neraca Analitis Dua Lengan

Neraca ini biasa digunakan untuk mengukur massa


emas,batu,Kristal dan lain-lain. Batas ketelitian neraca ini adalah 0,1
gram.

b. Neraca Ohauss

Neraca Ohauss adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur


massa benda atau logam di dalam praktek laboratorium, kapasitas beban
yang ditimbangnya adalah 311 gram, dan batas ketelitiannya adalah 0,1
gram.

1) Fungsi dan Prinsip Kerja Neraca Ohauss

Neraca Ohauss adalah alat ukur massa yang sering


digunakan di Laboratorium fisika. Prinsip kerja neraca ini yaitu
dengan membanding massa benda yang akan diukur dengan anak
timbangan. Kemampuan pengukurannya dapat diubah dengan cara
menggeser-geser anak timbangannya, anak timbangan ini dapat
digeser mendekat ataupun menjauhi poros neraca tersebut. Hasil
pengukurannya dapat di lihat setelah penjumlahan posisi anak
timbangannya setelah keadaan neraca setimbang. Ada yang

6
berpendapat bahwa prinsip yang digunakan oleh neraca Ohauss ini
adalah sama dengan prinsip tuas.

2) Skala dalam Neraca Ohauss

Setiap neraca memiliki skala yang berbeda, karena skala


tersebut tergantung pada lengan yang digunakan.

Ketelitian neraca adalah skala terkecil yang terdapat pada


neraca yang digunakan. Berdasarkan referensi, mengatakan bahwa
ketidakpastian adalah setengah dari ketelitian atau setengah dari
skala terkecilnya, sehingga secara matematis dapat ditulis :
Ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya pada neraca tiga
lengan yang memiliki batas ukur 310, maka ketelitiannya 0,1 gram
sehingga ketidakpastiannya adalah ½ x 0,1 gram = 0,05 gram.

3) Jenis Neraca Ohauss


a) Neraca Ohauss Dua Lengan

pada neraca ini, nilai skala puluhan dan ratusan di geser,


namun nilai skala satuan dan 1/100 nya diputar. Lengan depan
pada neraca ini terdapat satu anting logam yang di geser-geser
dari 0,10,20,…,100 gram. Sedangkan lengan belakangnya
lekukan-lekukan dengan nilai 0,100,200,…,500 gram. Neraca
ini juga memiliki skala utama dan skala nonius, skala utamanya
berkisar 0 sampai 9 gram sedangkan skala noniusnya berkisar
0 sampai 0,9 gram.

Neraca ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu.


lengan depan , lengan belakang, sistem magnetik, penggeser
anak timbangan, venier, kait, skala, lekuk, wadah, alas.

7
b) Neraca Ohauss Tiga Lengan

neraca ini memiliki tiga lengan, yaitu :

 Lengan depan memiliki anting logam yang bisa digeser ,


dengan nilai 0,1,2,3,…,10 g. masing-masing terdiri dari 10
skala dan harga 1 skala adalah 1 gr, maka skala terkecilnya
adalah 0,1 gram.
 Lengan tengah dengan harga tiap skalanya 100 gr, dari 0-
500 gram.
 Lengan belakang dengan harga tiap skalanya 10 gr, dari 0-
100 gram.

Bagian-Bagian Neraca Ohauss :

 Tempat beban untuk meletakkan beban.


 Tombol kalibrasi untuk mengkalibrasi alat.
 Lengan neraca.
 Anting yang ada pada setiap lengan yang digeser untuk
menunjukkan hasil pengukuran.
 Titik 0 atau kesetimbangan untuk menunjukkan
kesetimbangannya.
4) Kalibrasi

Cara pengkalibrasian pada neraca ohauss yaitu dengan


memutar tombol kalibrasi yang terletak pada ujung neraca ohauss
sehingga titik kesetimbangannya terletak pada garis
kesetimbangannya. Sebelum itu pastikan anting-anting pada setiap
lengan berada pada skala 0.

8
5) Cara Pengukuran Massa dengan Neraca Ohauss
a) Melakukan kalibrasi
b) Meletakkan beban yang akan diukur.
c) Menggeser skalanya dimulai dari skala yang terbesar baru
kemudian skala kecil.
d) Jika panahnya berada pada titik setimbang dan dua garis sejajar
seimbang, baru bisa membaca hasil pengukurannya.
c. Neraca Lengan Gantung

Neraca ini digunakan untuk menentukan massa benda yang cara


kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang neraca
tersebut.

d. Neraca Digital

Neraca ini terdiri dari Tempat penimbangan objek,Hasil


penimbangan. Neraca elektronik ini adalah neraca yang sangat praktis,
karena pada saat kita mengukur massa dari suatu benda maka hasil
pengukurannya akan langsung terbaca pada layarnya. Batas ketelitiannya
mencapa 0,001 gram.

1) Cara menimbang pada neraca digital


a) Menyalakan timbangan.
b) Membersihkan piring neraca dari sisa bahan.
c) Menyetimbangkan jarum neraca pada angka nol, dengan cara
metenggeser sekrup pengatur.
d) Menimbang tempat bahan terlebih dahulu.
e) Memasukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam wadah,
pasang beban timbangan seberat wadah dan bahan yang
ditimbang, kemudian ditimbang sampai benar-benar setimbang.

9
f) Membaca skala yang tertera pada layarnya sesuai skala satuan
timbangannya.
g) Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi, maka perlu
menunggu 30 menit,karena hanya dapat bekerja pada
temperature yang ditetapkan.
h) Jika pengukurannya selesai, maka dikembalikan ke keadaan
semula.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan
a) Neraca digital harus berada pada suhu ruangan yang normal,
jika tidak maka harus tunggu beberapa saat sebelum
menggunakannya.
b) Gunakan timbangan digital dalam permukaan datar yang rata.
c) Timbangan ini tidak tahan air.
d) Tidak bisa membaca pengukuran yang akurat jika daya
baterainya lemah.
e) Memiliki sensor yang halur, tidak tahan pada goncangan,
getaran.
f) Tidak bisa menimbang benda yang beratnya melebihi ketentuan
maksimal
C. Pengertian Dinamometer

Dynamometer atau yang sering disebut dengan neraca pegas adalah


timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan
massa dari suatu benda. Dynamometer (neraca pegas) memiliki beberapa
kelemahan yang terdapat pada pegas, yaitu sifat elastisitasnya yang sudah
terganggu atau turunnya kadar kelenturannya dapat mempengaruhi
keakuratannya sehingga hasil yang didapatkan kurang tepat. Jika elastisitas pegas
sudah terganggu, maka dynamometer (neraca pegas) tidak dapat digunakan lagi.

10
1. Gambar dan Bagian-Bagian Dinamometer

Dynamometer memiliki beberapa bagian yang mempunyai fungsi


masing-masing, yaitu:

a. Gantungan, berfungsi sebagai tempat dimana kita memegang


dynamometer agar pengukurannya tidak terganggu.Penunjuk skala,
berfungsi untuk menunjukkan hasil dari pengukuran.
b. Pegas, merupakan bagian yang sangat rawan.
c. Skala, adalah harga yang tertera dan menunjukkan hasil pengukuran
d. Batang, adalah bagian yang membungkus pegas sehingga menjadi
system.
e. Pengait, sebagai tempat untuk menggantungkan beban
2. Jenis-Jenis Dinamometer
a. Dynamometer Mesin-engine dynamometer

Dynamometer ini digunakan untuk mengetahui besar jumlah


tenaga atau daya yang dikeluarkan oleh suatu mesin. Dynamometer
mesin ini memberikan data dalam satuan daya kuda atau horsepower
yang dinotasikan dengan dua huruf yaitu, dk.

b. Dynamometer Rangka-chasis dynamometer

Dynamometer rangka adalah suatu alat uji otomotif yang


digunakan untuk mengukur daya sebenarnya yang diberikan motor
kepada roda-roda penggerak.

3. Prinsip kerja

11
Pada dasarnya neraca pegas ini menggunakan prinsip hukum
Hooke, yaitu; “gaya elastic sebagai penyebab getaran harmonis berbanding
lurus dan berlawanan arah dengan simpangan”.

F = -kx

Di sini k adalah tetapan pegas (spring constant). Satuan k adalah


N/m. Hampir semua pegas memenuhi hukum Hooke selama simpangan x
tidak terlalu besar. Cataan; kalau pegas ditekan,maka x bernilai negative.

Pembacaan skala pada dynamometer adalah perbandingan skala


massayang dihasilkan oleh simpangan pada pegas tersebut.jadi pada
keadaan gravitasi dan pegas yang berbeda skala massa tersebut tidak
berlaku. Karena sebenarnya yang dibaca adalah beratnya, jadi
pembacaannya dipengaruhi oleh gravitasi. Maka dari itu dalam beberapa
pegas terdapat dua skala yaitu skala dengan satuan newton dan gram.

Dalam batas tertentu, prtambahan panjang pegas sebanding dengan


massa beban yang digantungkan dikalikan dengan percepatan gravitasi
ditermpat percobaan tersebut dilakukan. Angka kesebandingan ini disebut
konstanta pegas.

4. Prosedur penggunaan dynamometer


a. Kalibrasi

Adalah proses membandingkan suatu acuan local terhadap


standar yang berlaku untuk memastikan ketelitian dari sebuah alat
ukur.

Berhubung jenis dan bentuk dari dynamometer bermacam-


macam, maka cara pengkalibrasiannya pun bermacam-macam. Ada
yang cara pengkalibrasiannya dengan memutar sekruppada bagian atas

12
dynamometer tanpa adanya beban sehingga garis penunjuk skala tepat
berada pada titik nol, dan ada cara yang lainnya.

b. Cara pengukuran

Jika ingin mengukur besarnya gaya gravitasi dari suatu, maka


beban digantungkan pada pengait yang ada dibagian bawah pegas.
Pegas akan mengalami perubahan panjang, stelah keadaan tenang baru
dapat dilihat skala yang ditunjukkan oleh jarum atau penunjuk skala.

c. Cara membaca

Cara pembacaannya sama dengan pembacaan mistar yaitu


dengan cara melihat pada angka yang ditunjukkan oleh skala.

Karena pada pegas terdapat dua skala yaitu newton dan gram,
untuk menentukan besarnya gaya , maka dapat dilihat pada skala
dalam newton. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada neraca ini
berbeda-beda, namun yang sering digunakan di labratorium adalah 0,1
N. misalnya pada skala penunjuk memperlihatkan hasil 0,6 N, maka
besarnya gaya adalah 0,6 ± 0,1 N (batas ketelitian).

D. Hidrometer

Hydrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengetahui massa


jenis zat cair hanya dengan cara melihat seberapa dalam panjang hydrometer
tersebut tenggelam.

Hidrometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca yang berguna
untuk mengukur density, ini berarti hydrometer berfungsi untuk mengukur

13
density. Di sisi lain hydrometer juga berfungsi untuk melihat kejernihan air
aki.

1. Sejarah

Hydrometer ditemukan oleh Antoine Baume, seorang penemu


berkebangsan Perancis, lahir pada 26 Februari 1728 dan meninggal pada
15 October 1804.

Deskripsi awal hydrometer muncul dalam surat dari synesius


dari kirene yang ditujukan kepada sarjana Hypatia Yunani dari
Alexandria. Dalam surat ke-15, ia meminta Hypatia untuk membuat
hydrometer untuknya. Hypatia diberikan kredit untuk menemukan
hydrometer (hydroscope) di akhir abad ke-4 atau awal abad ke-5.

2. Bagian-bagiannya
a. Batang hydrometer berfungsi untuk pegangan awal sebelum
hydrometer dimasukkan ke dalam cairan, juga sebagai tempat skala
hydrometer.
b. Skala hydrometer merupakan ukuran massa jenis cairan yang akan
diukur.
c. Kaca bohlam sebagai tempat tertampungnya udara.
d. Beban terbuat dari timbale berfungsi untuk memposisikan
hydrometer tegak lurus dengan permukaan air.
3. Prinsip

pengoperasian hidromenet ini menggunakan prinsip Archimedes,


yang mana bahwa tersuspensi pada fluida didukung oleh kekuatan sama
dengan berat fluida yang dipindahkan. Dengan demikian, semakin
rendah kerapatan suatu zat, maka lebih jauh pula hydrometer tersebuat
akan tenggelam.

14
4. Aplikasi Hukum Archimedes

Pada hydrometer bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar


agar dihasilkan gaya apung. Gaya apung adalah gaya tekan ke atas
fluida terhadap sebuah benda yang terdapat dalam suatu fluida.
Archimedes adalah seorang ahli MTK berkebangsaan Yunani mendapat
penghargaan karena penjelasan tentang gaya yang disebut gaya apung.
Yaitu gaya yang mendorong benda dalam suatu fluida. Mengapung
biasanya dihubungkan dengan air, akan tetapi mengapung di sini juga
dapat menggambarkan benda-benda yang terapung dalam fluida-fluida
lain, cair/gas. Sehingga dikatakan bahwa hydrometer adalah alat yang
dipakai untuk mengukur massa jenis suatu cairan. Nilai massa jenis
cairan tersebut dapat diketahui dengan cara melihat skala yang
ditunjukkan pada hydrometer yang ditempatkan mengapung pada zat
cair.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Neraca adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa
dari suatu beban. Neraca ini ada beberapa macam, diantaranya neraca analitik
dua lengan, neraca ohauss,neraca lengan gantung,dan neraca digital, namun yang
sering digunakan untuk percobaan di laboratorium adalah neraca Ohauss.

Dinamometer atau yang sering disebut neraca pegas adalah sebuah alat
ukur atau timbangan sederhana yang digunakan untuk mengukur massa dari dari
suatu benda. Dynamometer ini menggunakan prinsip Hukum Hooke di mana
“gaya elastic penyebab getaran harmonis berbanding lurus dan berlawanan arah
dengan simpangan.”

Hydrometer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur


massa jenis air. Hydrometer ini menggunakan prinsip hukum Archimedes yang
mana aplikasinya pada bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar agar
dihasilkan gaya apung.

B. Saran

Cara penggunaan neraca supaya bertahan lama adalah dengan


memperhatikan kebersihan neraca, mengoperasikan sesuai dengan prosedur, dan
penempatan neraca saat dioperasikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo; Firmansyah, Sigit. 2005. Elektronika Digital dan


Mikroprosesor. Andi Offset : Yogyakarta
Cooper, William D, 1999, Instrumentasi Elektronika dan Pengukuran, Edisi
Kedua, diterjemahkan oleh Ir. Sahat Pakpahan, Erlangga, Jakarta. Coughlin, R. F. &
Frederick F. Driscoll. 1985.
Kanginan,Marthen.2002.Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

17
18

Anda mungkin juga menyukai