Anda di halaman 1dari 7

Strategi Pembelajaran Kontekstual

Nama : Relis Mawati


Npm : 181025376008
Prodi : Pendidikan Fisika
Dosen : Petri Reni Sasmita S.P.d M.Pd
PENGERTIAN DARI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

• Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang berorientasi


pada penciptaan semirip mungkin dengan situasi “dunia nyata”.
Melalui pembelajaran kontekstual dapat membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata, sehingga dapat
membantu siswa untuk memahami materi pelajaran

• Proses pembelajaran kontekstual beraksentuasi pada pemrosesan


informasi, individualisasi, dan interkasi sosial. Pemrosesan informasi
menyatakan bahwa siswa mengolah informasi, memonitornya, dan
menyusun strategi berkaitan dengan informasi tersebut. Inti
pemrosesan informasi adalah proses memori dan berpikir.
PRINSIP PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
• Saling ketergantungan, artinya prinsip ketergantungan merumuskan
bahwa kehidupan ini merupakan suatu sistem. Lingkungan belajar
merupakan sistem yang mengitegrasikan berbagai komponen
pembelajaran dan komponen tersebut saling mempengaruhi secara
fungsional.
• Diferensiasi, yakni merujuk pada entitas-entitas yang beraneka
ragam dari realitas kehidupan di sekitar siswa. Keanekaragaman
mendorong berpikir kritis siswa untuk menemukan hubungan di
antara entitas-entitas yang beraneka ragam itu. Siswa dapat
memahami makna bahwa perbedaan itu rahmat.
• Pengaturan diri, artinya prinsip ini mendorong pentingnya siswa
mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya. Ketika siswa
menghubungkan materi akademik dengan konteks keadaan pribadi
mereka, siswa terlibat dalam kegiatan yang mengandung prinsip
pengaturan diri.
KOMPONEN-KOMPONEN YANG TERDAPAT DALAM
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

• Konstruktivisme; yakni mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna


dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuan atau keterampilan barunya.
• Bertanya; yakni mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Melalui
proses bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri.
• Menemukan; merupakan bagian inti dari pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil megingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil dari menemukan sendiri.
• Masyarakat belajar; yaitu menciptakan masyarakat belajar (belajar daam kelompok).
Hasil belajar diperoleh dari sharing antarteman, antarkelompok, dan antara yang tahu
ke yang belum tahu.
• Permodelan; menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Dengan adanya
model, siswa akan lebih mudah meniru apa yang dimodelkan. Pemodel tidak hanya
orang lain, guru atau siswa yang lebih mahir dapat bertindak sebagai model.
• Refleksi; dilakukan pada akhir pembelajaran. Refleksi merupakan upaya untuk melihat
kembali, mengorganisir kembali, menganalisis kembali, mengklarifikasi kembali, dan
mengevaluasi kembali hal-hal yang telah dipelajari.
• Penilaian sebenarnya; yaitu upaya pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembangan belajar siswa. Data dikumpulkan dari kegiatan nyata yang
dikerjakan siswa pada saat melakukan pembelajaran.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

• Kelebihan dari pembelajaran kontekstal adalah sebagai berikut:


• Peserta didik mampu menghubungkan teori dengan kondisi di
lapangan yang sebenarnya.
• eserta didik dilatih agar tidak tergantung pada menghapal materi
• Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam meghapdapi suatu
permasalahan
• Melatih peserta didik untuk berani menyampaikan argumen,
bertanya, serta menyampaikan hasil pemikiran
• Melatih kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang
lain.
• Kelemahan dari Pembelajaran Kontekstual adalah sebagai berikut:
• Membutuhkan waktu lama dalam pelaksanaannya
• Membutuhkan banyak biaya
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

• Langkah-langkah penerapan pembelajaran kontekstual sebagai


berikut:
• mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya;
• melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua pokok
bahasan;
• mengembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya;
• menciptakan masyarakat belajar;
• menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran;
• melakukan refleksi di akhir pertemuan;
• melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai