Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TERMODINAMIKA

“Sifat-sifat zat murni”

Disusun oleh : kel II

1. Nama : Desi kurnia


Npm : 181025376006
2. Nama : Relis mawati
Npm :181025376008

Dosen pengampu :
Shabrina Amelia s.pd, m.pd
Program study pendidikan fisika, sekolah tinggi keguruan dan ilmu
pendidikan (STKIP) muhammadiyah sungai penuh tahun akademik
2019/2020.

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.

Puji dan sukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa, karena
berkat rahmat dan karu nia-nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah termo
dinamikan di (STKIP) muhammadiyah sungai penuh. Ucap trimkasih kamai
sampaikan trutama untuk dosen pengampu shabrina amelia spd,mpd.

Kami berharap dengan ada nya makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan kami khususnya tentang sifat zat murni dalam mata kuliah
termodinamika. Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon keritik dan sarandari pembaca
agar kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini
dan meminimalisir terjadi kesalah di makalah berikut nya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. II


DAFTAR ISI……………………………………………………………………..III
BAB 1 : PENDAHULUAN ……………………………………………………I V
A. Latar belakang ………………………………………………………….
B. Rumusan masalah ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
C. Tujuan ……………………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN
A. Sifat-sifat termodinamik zat murni………………………………………
B. Fase dari zat murni………………………………………………………
C. Perubahan fase dari zat murni …………………………………………...
D. Keadaan kesetimbangan sistem…………………………………………….
E. Hukum I termiodinamika……………………………………………
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………………
B. DAFTAR PUSTAKA…………………………............

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
termodinamika berasal dari 2 kata yaitu termal (yang berkenaan dengan
panas ) dan di namika (yang berkenaan dengan pergerakan). Termodinamika
adalah kajian mengenai hubungan, panas, kerja, dan energy dan secara khusus
perubahan panas menjadi kerja. Hukun termodinamika pertama dan ke-2 di
rumuskan pada abad ke- 19. Oleh para ilmuan mengenai peningkatan efisiensi
mesin uap. Bagaimanapun hokum ini merupakan dasar seperti hukum fisika
lainnya.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang di maksut dengan zat murni ?

2. Apa saja perubahan fase dari zat murni ?

3. Apa saja manfaat zat murni ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini membantu memahami kepada


pembaca khususnya kami sendiri apa itu sifat-sifat zat murni, dan apa saja yang di
dalam sifat-sifat zat murni. Selain itu juga penulisan ini bertujuan untuk
memenuhi tugasmata kuliah termodinamika.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat termodinamik zat murni.


zat murni adalah zat yang mempnyai komposisi kimia yang tetap dan
homogeni. Zat murni kebanyakan mengandung lebih dari 1 fase, tetapi komposisi
kimia nya sama untuk semua fase. Minsalnya, cairan air,campuran dari cairan air
dan uap air,atau pun campuran dari padatan es dan cairan airadalah zat murni
karena setiap fase memiliki komposisi kimia sama. Namun, campuran udara cair
dan gas bukan merupakan zat murni karena komposisi dan fase udara cair berbeda
dengan udara uap. Seringkali zat murni di sebut zat yang dapat termampatkan
sederhana.

ZAT MURNI merupakan zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap
(stabil), minsalnya : air, nitrogen, helium, dan CO2. Zat murni bias terdiri dari
satu elemen kimia (N2) maupun campuran (udara). Campuram dari udara cair dan
gas bukan zat murni karena susunan kimianya berubah atau berbeda.

B. Fase dari zat murni

Diidentikasi berdasarkan susunan molekulnya.

1. Solid (padat) : jara antara molekul sangat dekat sehingga gaya Tarik antara
molekul sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gara Tarik antara molekul-
molekul cendrung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif
konstan. Pada temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan
terpancar.

2. Liquid (cair) : susunan molekul mirip dengan zat padat, tetapi terhadap
yang lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengembang
satu sama lain.

3. Gas : jarak antara molekul berjauh dan susunannya acak. Molekul


bergerak secara acak.

5
C. Perubahan fase dari zat murni

semua zat murni mempunyai kelakuan umum yang sama. Sebagai


contoh (air).

1. State 1 : pada setate ini disebut compresed liquid atau subcooled liquid.
Pada setate ini penambahan panas hannya akan menaikan temperature tetai
blum menyebabkan terjadi penguapan (not about to vaporize)

2. State 2 : disebut saturated liquid (cairan jenuh ). Pada stat ini fluida tepat
akan berubah fasenya. Penambaahan panas sedkit saja akan menyebabkan
terjadi penguapan (about to vaporize ). Akan mengalami sedikit
penambahan volume.

3. State 3 : disebut “saturated liquid – vapor mixture “ (campuran uap –


cairan jenuh) pada keadaan ini uap dan cairan jenuh berada dalam
kesetimbanggan. Penambahan panas tidak akan menaikan temperature
tetapi hannya menambah jumlah penguapan.

4. State 4 : campuran tepat perubahan jadi uap seluruh nya, disebut


“saturated vapor “ (uap jenuh ). Pada keadaan ini pengurangan panas akan
menyebabkan terjadi pengembunan (“abaut to condense”)

5. State 5 : disebut “superheated vapor” (uap panas lanjut ). Penambahan


panas akan menyebankan kenaikan suhu dan volume .

Kadang – kadang campuran gas seperti udara dianggap sebagai zat


murni sepanjang tidak ada perubahan fase karena udara mempunyai beberapa
karakteristik zat murni.

Salah satu alasan penting untuk memperkenalkan konsep zat murni


didefinisikan oleh dua sefat bebas. Sebagai contoh minsalkan uap bermassa
konstan berada dalam benjana yang di lengkapi peralatan sedemikian rupa
sehinga tekanan, volume, dan suhunya dapat di ukur dengan mudah . jika
volumenya kita tetapkan pada suatu energy suhu tertentu yang kita pilih. Nilai
tekanan tidak dapat di ubah. Sekali kita sudah menetapkan harga volume dan

6
suhu, harga tekanan dalam kesetimabangan secara alami. Jadi di antara tiga
koordinat termodinamik p,V dan T hannya dua yang merupakan sifat bebas.

Untuk lebih memahami istilah sifat bebeas, kita tinjau keadaan cairan
jenuh dan uap jenuh dari zat murni. Suhu dan tekanan cairan jenuh dan uap
jenuh dari zat murni adalah sama, akan tetapi keadaan ke dua nya benar –
benar tidak sama. Oleh karena itu kita katakana bahwa dalam keadaan jenuh,
suhu dan tekanan bukan merupakan 2 sifat seperti tekanan dan volume jenis,
atau tekanan dan kuwalitas di gunakan untuk menentukan keadaan dari suatu
zat murni. Sifat sistem, adalah cirri umum dari sistem yang mempunyai nilai.
Nilai sifat ini seringkali dapat diukur secara langsung seperti tekanan p,
volume V, dan suhu T. dalam termodinamika terdapat besaran yang bukan
merupakan sifat sistem kerja dan kalor. Keduanya merupakan sesuatu yang
diterapkan terhadap suatu sistem untuk menghasilkan berbagai perubahan
sifat. Misalkan mula-mula sistem mempunyai suhu T1 kemudian suhunya
dinaikkan menjadi T2. Pemanasan dapat dilakukan pada tekanan konstan,
banyaknya kalor yang diperlukan adalah yang besarnya sangat bergantung
pada lintasan integral Cp (T). Karena kalor bergantung pada lintasan, kalor
bukanlah sifat sistem.

Sifat sistem digolongkan menjadi dua yaitu ekstensif dan intensif. Katakan
terdapat suatu sistem yang dapat dibagi menjadi beberapa subsistem atau bagian.
Jika harga sifat seluruh sistem sama dengan jumlah harga sifat subsistem atau
bagian, sifat disebut ekstensif, besaran seperti volume total dan energi total adalah
sifat ekstensif. Dan apabila harga sifat seluruh sistem tidak sama dengan jumlah
harga sifat subsistem atau bagian, sifat ini disebut intensif. Besaran seperti suhu,
tekanan dan rapat massa merupakan sifat intensif.

7
Sebarang besaran ekstensif apabila dibagi dengan massa atau jumlah mol
menjadi besaran intensif. Pada umumnya persamaan termodinamika dinyatakan
dalam besaran intensif karena persamaan menjadi tidak bergantung pada massa
sistem. Perbandingan antara besaran ekstensif suatu sistem terhadap massa sistem
disebut harga jenis rerata dari sistem. Besaran ekstensif dituliskan dengan huruf
besar dan harga jenis dituliskan dengan huruf kecil. Spesifikasi keadaan (state)
dari sistem termodinamik bergantung pada sifat-sifat alami dari sistem seperti
tekanan, suhu, volume dan masa.

D. Keadaan kesetimbangan sistem

Dalam termodinamika, suatu sistem termodinamik disebut berada dalam


kesetimbangan termodinamik bila sistem tersebut berada dalam keadaan
setimbang mekanis, setimbang termal dan setimbang secara kimia. Dalam
kesetimbangan termodinamik, tidak ada kecenderungan untuk terjadi perubahan
keadaan, baik untuk sistem maupun untuk lingkungannya. Kesetimbangan
mekanik terjadi apabila tidak ada gaya yang tak berimbang di bagian dalam
sistem, dan juga antara sistem dan lingkungannya. Dalam kesetimbangan termal,
semua bagian sistem bertemperatur sama, dan sistem juga memiliki suhu yang
sama dengan lingkungannya. Dalam kesetimbangan kimia, suatu sistem tidak
mengalami perubahan spontan dalam struktur internalnya, seperti reaksi kimia.
Sistem dalam kesetimbangan kimia juga tidak mengalami perpindahan materi dari
satu bagian sistem ke bagian sistem lainnya, seperti difusi atau pelarutan. Bila
ketiga syarat kesetimbangan tersebut tidak dipenuhi, maka sistem termodinamika
disebut berada dalam keadaan tidak setimbang. Kesetimbangan termodinamika
menjelaskan sistem yang propertinya tidak akan berubah tanpa beberapa jenis
campur tangan dari luar. Dengan kata lain, sebuah sistem dalam kesetimbangan
termodinamika tidak akan berubah kecuali ada sesuatu yang ditambahkan atau
dikurangi dari itu. Bagi objek untuk mencapai kesetimbangan termodinamika, ada
tiga kondisi yang harus dipenuhi, yaitu : kesetimbangan mekanik, keseimbangan
kimia, dan keseimbangan termal. Kesetimbangan Mekanik Menjelaskan apa yang
terjadi ketika tidak ada gaya yang tidak seimbang dalam sistem atau dengan

8
sistem dan sekitarnya. Ini berarti bahwa gaya harus sama dalam suatu sistem dan
dalam sistem dan sekitarnya. Salah satu gaya tersebut adalah tekanan. Jika

tekanan adalah sama dalam sistem dan dengan sistem dan sekitarnya,
keseimbangan mekanik tercapai. Jika tidak ada keseimbangan mekanik, sistem
akan berusaha untuk mencapai keseimbangan. Keseimbangan Kimia Suatu objek
akan mencapai keseimbangan kimia, dimana semua reaksi kimia dalam sistem
seperti difusi maupun pelarutan sudah berlangsung atau terjadi, walau dalam
kecepatan yang lambat sekalipun. Keseimbangan Termal Keseimbangan ini akan
terjadi jika tidak ada perpindahan kalor dalam sistem atau antara sistem dengan
lingkungannya. Artinya semua temperatur dalam sistem harus sama. Jenis lain
dari kesetimbangan yang dicapai adalah sebagai berikut: X

1. Dua sistem dalam kesetimbangan termal saat suhu sama. Y

2. Dua sistem dalam kesetimbangan mekanik saat tekanan mereka sama. Z

Dua sistem dalam kesetimbangan difusi saat potensial kimia mereka sama.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan di mana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air
dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah
difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan
(layer) molekul yang diam dari solid atau fluida

E. Hukum I termodinamika

Hukum I termodinamika merupakan salah satu dari hukum fisika yang


berhubungan dengan kekekalan. Di dalam fisika kita mengenal bermacam -
macam hukum kekekalan seperti hukum kekekalan energi, hukum kekekalan
massa,hukum kekekalan momentum dll.

9
a). Pengertian Termodinamika
Sebelum membahas hukum - hukum Termodinamika terlebih dahulu kita
harus tahu apa itu termodinamika. Termodinamika merupakan ilmu yang
mempelajari hubungan antara usaha dan kalor. Di dalam termodinamika kita
mengenal adanya sistem dan lingkungan. Dalam termodinamika sistem diarttikan
sebagai kumpulan dari benda - benda atau objek yang diteliti atau menjadi pusat
perhatian kita sedangkan lingkungan diartikan sebagai benda atau objek yang
berada di luar sistem. Batas ialah perantara antara siitem dan lingkungan. Daerah
tempat Sistem dan lingkungan berada disebut semesta.

b). Hukum I Termodinamika


Seperti yang telah disebutkan di atas, Hukum - hukum Termodinamika
membahas tentang kekekalan energi antara sistem dan lingkungan. Hukum I
termodinamika menyatakan bahwa "Jumlah kalor pada suatu sistem adalah sama
dengan perubahan energi di dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang
dilakukan oleh sistem”. Energi dalam sistem adalah jumlah total semua energi
molekul yang ada di dalam sistem. Apabila sistem melakukan usaha atau sistem
memperoleh kalor dari lingkungan, maka energi dalam sistem akan naik.
Sebaliknya energi dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan usaha
terhadap lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan energi dalam pada sistem tertutup
merupakan selisih kalor yang diterima dengan usaha yang dilakukan system.

c). rumus hukum I termodinamika


Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I Termodinamika
dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = ∆U + W atau ∆U = Q – W atau

Dimana :

∆U : Perubahan energi dalam sistem (J)

10
Q : Kalor yang diterima/dilepas sistem (J)

W : Usaha (J)

d). Perjanjian pada hukum I Termodinamika

Rumus hukum I Termodinamika digunakan dengan perjanjian sebagai


berikut :

1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan usaha

2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima usaha

3. Q bernilai negatif (-) jika sistem melepas kalor

4. Q bernilai positif (+) jika sistem menerima kalo

e). contoh soal

1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan sistem


melakukan usaha 2500 Joule pada lingkungan. Perubahan energy
dalam system adalah…

Pembahasan.
Diketahui =
Kalor (Q) = +3000 Joule

Usaha (W) = +2500 Joule

Ditanya :

perubahan energi dalam sistem?

Jawab : Hukum I Termodinamika : ∆V=Q-W

11
Aturan tanda :

1. Q positif jika kalor ditambahkan pada system

2. W positif jika sistem melakukan usaha pada lingkungan

3. Q negatif jika kalor dilepaskan sistem W negatif jika lingkungan


melakukan usaha pada sistem Perubahan energi dalam sistem :

∆V= 3000 – 2500

∆V= 500

Energi dalam sistem bertambah 500 Joul

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah kami urai di atas,maka kami pemakalah


menyimpulkan. zat murni itu adalah suatu zat yang memiliki satu macam zat
penyusun, dan zat murni ini pada dasarnya sudah tidak bisa lagi diuraikan
menjadi zat lain yang lebih sederhana, jika dicontohkan kita bisa melihat zat
murni sebgai besi murni atau emas 24 karat yang mudah kita temui dalam
kehidupan sehari-hari.

dan zat murni sebenarnya memiliki sifat-sifat tertentu yang tidak akan
berubah atau selalu sama, sebagai contoh ketika air murni yang memiliki titik
leleh atau titik lebuh 0ºC dan air murni memiliki titik didih 100ºC di tekanan 1
atmosfer, apabila suatu contoh air yang ada dalam kondisi tekanan udara 1
atmosfer dan air tersebut tidak mendidih pada suhu 100ºC maka bisa kita
simpulkan kalau air tersebut bukanlah air murni, dan pada ilmu kimia yang
tergolong dalam zat murni itu adalah senyawa dan juga unsur.

13
Daftar pustaka

Jaya, N. S. (2015, Maret senin). SIFAT-SIFAT TERMODINAMIK ZAT MURNI.


Diambil kembali dari termodinamika-noviantysj: http://termodinamika-
noviantysj.blogspot.com/2015/03/sifat-sifat-termodinamik-zat-murni-
zat.html
MUNJAB, B. B. (2015, MARET SENIN). SIFATSIFAT ZAT MURNI. Diambil
kembali dari .academia:
https://www.academia.edu/38099653/SIFATSIFAT_ZAT_MURNI_TOM
I_IRFANSANDI_2

14

Anda mungkin juga menyukai