Anda di halaman 1dari 15

ASTRONOMI

Sejarah Kehidupan Bintang


Nama : Relis Mawati
NPM : 181025376008
Dosen : Dwitri Pilendia M.Pd
01
SEJARAH
BINTANG
Sejak masa lampau bintang-bintang telah menjadi bagian
dari kebudayaan manusia. Banyak kebudayaan masa lampau
yang menjadikan bintang-bintang sebagai patokan dalam
kegiatan praktik keagamaan, navigasi, penanda waktu
dalam kegiatan agraris dan masih banyak lagi. Hingga
masa kini, ilmu perbintangan klasik masih dapat
digunakan salah satunya adalah pemanfaatan rasi
bintang sebagai navigasi serta kalender Gregorian yang
umum digunakan manusia kini juga disusun berdasarkan
posisi Bumi relatif terhadap bintang terdekat, yakni
Matahari.
02
BINTANG
Bintang merupakan benda langit
yang memancarkan cahaya. Di mana
bintang sendiri terbagi menjadi
bintang semu dan bintang nyata.
Bintang semu
bintang yang tidak menghasilkan cahaya
sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang
diterima dari bintang lain.
Bintang nyata
bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.

Secara umum sebutan bintang adalah


objek luar angkasa yang menghasilkan
cahaya sendiri (bintang nyata).
Bintang Kita tahu bahwa bumi
merupakan benda bergerak mengitari
langit yang matahari dalam waktu Dan matahari
jaraknya sangat sekali keliling adalah sebuah
jauh dari bumi. dalam waktu satu bintang dilihat
Penemuan jarak tahun. Akibat gerak dengan teropong
bintang baru edar bumi, bintang bintang hanya
dapat dilihat yang dekat akan terlihat sebagai
pada abad ke-19, terlihat seolah-olah titik cahaya saja
cara yang menempuh lintasan yang tidak ada
digunakan adalah berbentuk elips yang bedanya dengan
cara paralaks sebenarnya merupakan kalau kita melihat
trigonometri. mencerminan gerak dengan mata
bumi. telanjng (tanpa
alat).
Penggunaan teropong atau
teleskop dapat membantu
pengamatan bintang lebih
teliti diantaranya:

Bintang yang lemah cahayanya dapat


dilihat dan dimati dengan teleskop
bergaris Bintang yang jarak sudutnya
dengan 60 cm kita dapat melihat sangat kecil dapat dilihat
bintang yang 100.000 kali lebih lemah secara terpisah.
dari pada bintang
terlemah yang dilihat oleh mata
telanjang (tanpa alat)
Tata Nama Bintang
Ada beberapa macam cara yang digunakan oleh beberapa macam cara ahli
astronom dalam memberikan nama bintan

Pemberian nama
berdasarkan nama
01 yang telah diberikan
atau digunakan 02 Pemberian nama
berdasarkan/menurut
orang sejak zaman rasi konstelasi tempat
kuno. Dalam astronomi
bintang itu berada.
03 modern, nama bintang
dinyatakan menurut
nomornya dalam
catalog.
Peta Bintang
Bila kita menengadah ke langit tampak
seolah olah bumi kita dinaungi “atap”
setengah bola yang disebut “bola langit”. Misal : Rasi Centaurus diambil dari
Bintang-bintang dan benda langit lainnya nama makhluk hidup setengah kuda
seolah olah menempel pada bola langit setengah manusia, Orion atu si
itu. Orang yunani kuno membagi bola pemburu, Scorpio atu kalajengking,
langit dalam daerah daerah yang disebut Gemini atau sinak kembar, Hercules
rasi atau “konstelasi” nama nama rasi atau si orang kuat, dalam dongeng
dihubungkan dengan nama nama tokoh yunani kuno (putra zeus atau
dan makhluk dalam mitologi. alemene).
Cahaya Bintang

Ada bintang yang tak tampak terang ada pula


yang tidak terlihat kurang terang. Energi
bintang tiba di bumipada permukaan seluas 1 Matahari adalah bintang merupakan salah satu
cm² dalam selang waktu 1 detik disebut penghubung antara manusia dan bintang
“fluks energi” bintang itu. Sebuah bintang bintang. Cahaya yang kasat mata ( tampak
tampak terang bila fluks energinya besar. oleh mata) sebenarnya hanya merupakan
Namun kuat cahaya bintang bila fluks sebagian kecil gelombang elektromagnetik.
energinya besar, namun kuat cahaya bintang
yang tampak oleh kita tidak merupakan
ukuran terang sebenarnya bintang itu.
Ada beberapa yang dapat kita pelajari dengan mengamati radiasi
elektromagnetik ini yaitu:

Arah radiasi dari pengamatannya ini kita dapat mengamati letak dan gerak benda yang
dipancarkan.

Kuantitas radiasi yang kita ukur dalam hal ini adalah kuat kuat atau kecerahan radiasi kita.

Kualitas radiasi dalam hal ini kita mempelajari warna, spectrum, maupun sifat polarisasi.

Jadi bintang dan benda langit lainnya memencarkan seluruh kekuatan gelombang elektromagnetiknya.
Tetapi tak semuanya dapat kita tangkap dibumi karena atmosfer bumi hanya meneruskan sebagian
gelombang itu, sedangkan sebagian lainnya diserap oleh atmosfer.
 
Terang dan Warna Bintang
Magnitudo Bintang
Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan
magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik
menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh
magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi
magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil
dibagi dari 1 hingga 6, dimana satu ialah bintang paling
cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup, dengan demikian
maka “makin terang suatu bintang , makin kecil
magnitudonya “sehingga beberapa bintang yang di ketahui
tidak berubah-ubah cahayanya di ukur magnitudonya dengan
cermat dapat di gunakan sebagai standar magnitudo.
Terang dan Warna Bintang
Warna Bintang
Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan
Edith Kellman dari Observatorium Yerkes menambahkan sistem
pengklasifikasian berdasarkan kuat cahaya atau luminositas, yang
seringkali merujuk pada ukurannya.

Pengklasifikasian tersebut dikenal sebagai sistem klasifikasi Yerkes dan


membagi bintang ke dalam kelas-kelas berikut :
• 0 Maha maha raksasa • IV Sub-raksasa
• I Maharaksasa • V deret utama (katai)
• II Raksasa-raksasa terang • VI sub-katai
• III Raksasa • VII katai putih
Evaluasi Bintang
Kelahiran suatu bintang terjadi di bagian dalam Demikian yang terjadi dengan matahari , bila
suatu awan gas dan debu yang menebar luas di nanti di bagian luas justru mengembang dan
antariksa . Awan gas dan debu semacam itu nmendingin karena mendingin itulah
banyak sekali terdapat di langit dan para warnanya akan berubah menjadi merah dan di
astronom menyebutnya dengan sebutan Nebula. sebut dengan raksasa merah yang akan
Pembentukan sebuah benda di mulai ketika mengkrut lagi sampai menjadi kecil dan
sebagian debu dan gas di bagian – bagian dalam berwarna merah cebol putih. Selanjutnya akan
nebula mulai berkumpul dan bergabung . menjadi sebuah bold yang gelap dan dingin
kemudian secara perlaha-lahan gabungan gas sehingga kita tidak dapat mlihatnya lagi.
dan debu itu mengerut dan memadat, serta di Begitulah kira-kira akhir hidup sebagian
bagian dalamnya menjadi panas . Maka jadilah bintang – bintang termasuk dengan matahari.
sebuah benda yang brsinar dan akan terus
bersinar sampai hidrogennya habis terbakar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai