Pemberian nama
berdasarkan nama
01 yang telah diberikan
atau digunakan 02 Pemberian nama
berdasarkan/menurut
orang sejak zaman rasi konstelasi tempat
kuno. Dalam astronomi
bintang itu berada.
03 modern, nama bintang
dinyatakan menurut
nomornya dalam
catalog.
Peta Bintang
Bila kita menengadah ke langit tampak
seolah olah bumi kita dinaungi “atap”
setengah bola yang disebut “bola langit”. Misal : Rasi Centaurus diambil dari
Bintang-bintang dan benda langit lainnya nama makhluk hidup setengah kuda
seolah olah menempel pada bola langit setengah manusia, Orion atu si
itu. Orang yunani kuno membagi bola pemburu, Scorpio atu kalajengking,
langit dalam daerah daerah yang disebut Gemini atau sinak kembar, Hercules
rasi atau “konstelasi” nama nama rasi atau si orang kuat, dalam dongeng
dihubungkan dengan nama nama tokoh yunani kuno (putra zeus atau
dan makhluk dalam mitologi. alemene).
Cahaya Bintang
Arah radiasi dari pengamatannya ini kita dapat mengamati letak dan gerak benda yang
dipancarkan.
Kuantitas radiasi yang kita ukur dalam hal ini adalah kuat kuat atau kecerahan radiasi kita.
Kualitas radiasi dalam hal ini kita mempelajari warna, spectrum, maupun sifat polarisasi.
Jadi bintang dan benda langit lainnya memencarkan seluruh kekuatan gelombang elektromagnetiknya.
Tetapi tak semuanya dapat kita tangkap dibumi karena atmosfer bumi hanya meneruskan sebagian
gelombang itu, sedangkan sebagian lainnya diserap oleh atmosfer.
Terang dan Warna Bintang
Magnitudo Bintang
Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan
magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik
menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh
magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi
magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil
dibagi dari 1 hingga 6, dimana satu ialah bintang paling
cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup, dengan demikian
maka “makin terang suatu bintang , makin kecil
magnitudonya “sehingga beberapa bintang yang di ketahui
tidak berubah-ubah cahayanya di ukur magnitudonya dengan
cermat dapat di gunakan sebagai standar magnitudo.
Terang dan Warna Bintang
Warna Bintang
Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan
Edith Kellman dari Observatorium Yerkes menambahkan sistem
pengklasifikasian berdasarkan kuat cahaya atau luminositas, yang
seringkali merujuk pada ukurannya.