PEMBAHASAN
A. Jagad Raya
S ejak dari dulu keindahan langit pada malam hari telah membangkitkan
keingintahuan umat manusia tentang jagat raya. Langit yang ditaburi oleh
titik-titik cahaya yang berkelip yang kita sebut bintang.
Namun, matahari sebagai pusat tata surya kita tidak terletak di pusat galaksi.
Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. Matahari dan
bintang-bintang sekitarnya mengelilingi pusat galaksidengan kecepatan 262 km/jam
dan memerlukan waktu 25 juta tahun cahaya untuk sekali putaran.
B. Tata Surya
Kita dapat melihat matahari sebagai pusat peredaran benda-benda langit yang
berjumlah delapan yang berada pada jarak tertentu yang disebut planet. Planet-planet
yang mengelilingi matahari dikelilingi pula oleh benda langit yang disebut satelit.
Jadi dengan ini kita dapat menyimpulkan bahwa tata surya itu adalah suatu
kesatuan yang terbentuk oleh benda-benda langit yang stabil mengelilingi matahari
karena adanya gaya tarik gravitasi matahari.
1.Matahari
M atahari hanyalah salah satu dari satu bintang dari sekitar 100 milyar bintang
yang ada di Galaksi Bimasakti. Matahari merupakan bola gas yang amat
besar dan menyala sangat panas. Diameter matahari ±1,4 juta km dan
massanya 1,99 x 10²° kg atau 333.000 x massa Bumi.
Massa matahari yang begitu besar menjadikan matahari mempunyai gaya tarik
gravitasi yang besar pula. Gravitasi mataharti itu sebesar 28 kakli lebih kuat dari pada
gaya gravitasi Bumi.
Karena gaya gravitasi yang besar itulah yang menjadikan matahari mampu
menyatukan planet-planet, asteroid, komet dan matteri-materi antar planet menjadi
satu kesatuan sehingga matahari menjadi pusat tata surya.
2. Planet
Sampai saat ini kita
telah mengenal 8 planet
yang terdapat di tata
surya yang mengelilingi
matahari dan berputar
pada porosnya. Delapan
planet itu diantaranya
adalah, Merkurius,
Venus, Bumi, Mars,
Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus.
Benda-benda langit
disebut planet karena mereka tidak
Planet-planet di Jagad Raya memberikan panas dan cahaya
sendiri, tetapi hanya menerima panas dan cahaya dari Matahari. Kali ini, kita
akan membahas lebih mendalam tentang planet Jupiter.
C. Planet Jupiter
P lanet di urutan ke-lima adalah Jupiter. Jupiter adalah planet terbesar di tata
surya kita. Garis tengahnya mencapai 11 kali garis tengah bumi atau sekitar
±142.980 km. Jika Jupiter kita bayangkan sebagai sebuah wadah kosong, maka
Jupiter dapat menampung 1310 buah planet bumi.
D ari satelit besar yang ada di Planet Jupiter, aktivitas vulkanis Io yang paling
menonjol. Satelit yang yang pertama kali diamati oleh Galileo Galilei pada
tahun 1610, pertama kali diamati manusia letusannya pada tahun 1991 oleh
Observatorium Fred Lawrence Whipple di Arizona, AS.
Letusan yang dihasilkan oleh gunung Pele, salah satu gunung teraktif selain
Loki, memuntahkan material hingga ketinggian 100 km dengan kecepatan awal 3.000
km/jam. Bisa dibayangkan bagaimana dahsyatnya letusan tersebut yang teramati pada
jarak 600 juta km dari Bumi.
Melalui detektor
inframerah diketahui keberadaan kaldera bertemperatur 780 – 930o C. Untuk ukuran
benda langit yang berada 750 juta km dari Matahari, temperatur tersebut sangat tinggi.
Berbeda dengan temperatur di sekitar kaldera -1.620o C. Ada perbedaan temperatur
yang ekstrem.
Letusan terakhir yang teramati pada 20 dan 22 Februari 2001 oleh Franck
Marchis dan Imke de Pater dari Universitas California Berkeley di Observatorium
Keck, Hawaii. Letusan yang sangat dahsyat itu melontarkan ateri puluhan km dari
luas letusan 1.900 km persegi dan bertemperatur 1.225 derajat Celcius.
Io adalah anggota tata surya yang teraktif secara vulkanis. Fisiografi
permukaannya begitu hancur dengan dominasi belerang dan belerang oksida
menjadikannya berwarna jingga kekuningan. Ada lebih dari 200 kaldera dengan
diameter 20 km. Yang menarik adalah aktivitas vulkanis Io dipengaruhi oleh gaya
pasang surut Jupiter.
Berbeda dengan Io, menentukan apakah di Titan ada gunung berapi atau tidak
ternyata jauh lebih sulit. Hal ini karena, di samping jaraknya lebih jauh dari Io sejauh
600 juta km, juga Titan diselimuti lapisan tebal atmosfernya. Namun begitu, Titan
diketahui memiliki aktivitas pemanasan internal seperti halnya Bumi dan Io. Satu
fenomena menarik yang masih diteliti adalah keberadaan titik panas di atmosfer Titan
berdiameter 500 km.
S alah satu pemandangan paling indah dalam tata surya kita mungkin adalah
pemandangan Planet Saturnus dengan cincinnya. Dengan teleskop kecilpun,
cincin planet gas ini dapat dengan mudah kita amati dari Bumi. Saturnus
bukanlah satu-satunya planet yang memiliki cincin dalam tata surya kita. Planet
Jupiter, Uranus, dan Neptunus ternyata juga memiliki cincin. Namun tidak seperti
cincin Planet Saturnus, cincin-cincin planet Jupiter, Uranus, dan Neptunus tidak dapat
diamati dengan mudah dari Bumi. Akibatnya, keberadaa cincin-cincin Jupiter, Uranus,
dan Neptunus baru diketahui pada abad ke-20.
6.Voyager 1
Meskipun diluncurkan belakangan, Voyager 1 tiba lebih dulu di planet Jupiter.
Ini karena trayektori Voyager 1 memang trayektori yang paling pendek. Voyager 1
sampai ke Jupiter pada tanggal 5 Maret 1979. Ia mendekati Jupiter sampai 206.700
km dari puncak awan planet gas itu. Voyager 2 kemudian melanjutkan tugas
mempelajari planet ini saat ia tiba pada tanggal 9 July 1979 di planet terbesar dalam
tata surya itu. Saat Voyager 2 tiba, Voyager 1 sedang dalam perjalanan selanjutnya
menuju planet Saturnus.