Anda di halaman 1dari 11

GEOGRAFI

MAKALAH
TENTANG PLANET SATURNUS

KELOMPOK 4

DELIA HASANAH PUTRI


FIKRI DIFA AULIYAH R.
MUHAMMAD IRFAN F.

KELAS X

SMA AL KHAIRIYAH TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Pelanet Saturnus.”
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk
Bapak Syukur selaku guru mata pelajaran Geografi yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan tentang Planet
Saturnus.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti
kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang
selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Samarinda, 31 Januari 2019

2
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................I

KATA PENGANTAR......................................................................................................II

DAFTAR ISI.....................................................................................................................III

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................3
D. Daftar Penulisan............................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Planet Saturnus....................................................................................5


B. Struktur Dalam Planet Saturnus............................................................................6
C. Struktur Luar Planet Saturnus………………………………………………….7
D. Ciri Ciri Planet Saturnus.......................................................................................8
E. Cincin Planet…………………………………………………………………....9

BAB 3 PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter
dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan
mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing
planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu
membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi.
Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata
manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui
mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat
berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama
sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari
Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam
semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543).
Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens
(1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak
orbit Bumi-Yupiter.

2. Rumusan masalah
 Jelaskan tentang Planet Saturnus

3. Tujuan penulisan
 Mengetahui tentang Planet Saturnus

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat


jauh dari Matahari, mangkanya Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi.
evolusiny 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada
dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,rotasi saturnus mempunyai waktu yang
sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan
atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan
adanya kehidupan di Saturnus.

Cincin Saturnus sangat unik,terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat,
cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh
gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya
sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini,
diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah
bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh


diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya
gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan
(Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub, dan dibengkakkan keluar di sekitar
khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana
diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda

5
sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat,
merotasi setiap 5 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus adalah satu-satunya Planet di
tata surya yang massa jenisnya lebih sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus
memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang
mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm³ (lebih
sedikit daripada air), sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang
penuh air, Saturnus akan mengapung.

B. Struktur Dalam

Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya
dan sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K (36.540 °F, 18.730 °C). Inti
Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas
daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus
sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar. Di atas inti
Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar
30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan
helium. Inti planet Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari
massa inti Bumi.

C. Struktur Luar

Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2%
metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan
asetilena, etana dan fosfin.

Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda
bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan
awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es,
dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan
suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat
dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS), dan di atas awan tersebut
terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas
hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga
diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus
sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian
dalam Saturnus lebih besar daripada yang di luar karena panas yang diproduksi di
bagian dalam Saturn. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di
Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph), yang jauh lebih

6
cepat daripada angin yang ada di Bumi.

Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan
awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah
badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop
Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990
diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada
dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 39 tahun waktu Bumi. Bintik Putih
Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933, dan tahun 1960. Jika lingkaran
konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan
terbentuk kembali.

Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara Saturnus
sekitar bujur 80 ° utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006.
Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal
dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon tropis terkunci di
kutub selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini mendapat catatan karena
tidak ada planet lain kecuali Bumi di tata surya yang memiliki dinding mata.

D. Ciri-Ciri

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Saturnus
2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit
3 Kala Revolusi 29,46 Tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih
7 Diameter Planet 60.268 km
8 Warna Planet Kuning keputihan

7
E. Cincin Planet

Saturnus terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu
obyek dapat dilihat yang paling menakjubkan dalam sistem tata surya.
Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan
sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Cincin ini menjulur 6.630 km hingga
120.700 km atas khatulistiwa Saturnus, dan terdiri daripada bebatuan silikon dioksida,
oksida besi, dan partikel es dan batu. Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus.
Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut
merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus
sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah
akibat hantaman dari komet atau asteroid. Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah
dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori
ini tidak diterima masa kini disebabkan cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati
periode selama jutaan tahun, dan dengan itu dianggap baru terbentuk.

Sementara ruang terluas di cincin, seperti Divisi Cassini dan Divisi Encke, dapat dilihat
dari Bumi, Voyagers mendapati cincin tersebut mempunyai struktur seni yang terdiri dari
ribuan bagian kecil dan cincin kecil. Struktur ini dipercayai terbentuk akibat tarikan
graviti bulan-bulan Saturnus melalui berbagai cara. Sebagian bagian dihasilkan akibat
bulan kecil yang lewat seperti Pan, dan banyak lagi bagian yang belum ditemukan,
sementara sebagian cincin kecil ditahan oleh medan gravitas satelit penggembala kecil
seperti Prometheus dan Pandora. Bagian lain terbentuk akibat resonansi antara periode
orbit dari partikel di beberapa bagian dan bahwa bulan yang lebih besar yang terletak
lebih jauh, pada Mimas terdapat divisi Cassini melalui cara ini, justru lebih berstruktur
dalam cincin sebenarnya terdiri dari gelombang berputar yang dihasilkan oleh gangguan
gravitas bulan secara berkala.

8
BAB III
KESIMPULAN

A. Pengertian

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat


jauh dari Matahari, mangkanya Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi.
evolusiny 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada
dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,rotasi saturnus mempunyai waktu yang
sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan
atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan
adanya kehidupan di Saturnus.

B. Struktur Dalam

Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di
pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K (36.540 °F, 18.730
°C). Inti Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2
kali lebih panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti
Planet Saturnus sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih
besar. Di atas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan
hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian tersebut terdapat
daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus berat, dengan massa
sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa inti Bumi.

D. Ciri-Ciri

NO JENIS HASIL
1 Nama Planet Saturnus
2 Kala Rotasi 10 Jam 14 menit
3 Kala Revolusi 29,46 Tahun
4 Atmosfer Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5 Satelit Alam (56) di antaranya Dione, Rhea, Titan
6 Jarak Di Matahari 1,4 milyar km lebih
7 Diameter Planet 60.268 km
8 Warna Planet Kuning keputihan

9
E. Cincin Planet

Saturnus terkenal karena cincin di planetnya, yang menjadikannya sebagai salah satu
obyek dapat dilihat yang paling menakjubkan dalam sistem tata surya.

Cincin Saturnus tersebut dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan
sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi.
Cincin ini menjulur 6.630 km hingga 120.700 km atas khatulistiwa Saturnus, dan terdiri
daripada bebatuan silikon dioksida, oksida besi, dan partikel es dan batu.
Terdapat dua teori mengenai asal cincin Saturnus.

Teori pertama diusulkan oleh Édouard Roche pada abad ke-19, adalah cincin tersebut
merupakan bekas bulan Saturnus yang orbitnya datang cukup dekat dengan Saturnus
sehingga pecah akibat kekuatan pasang surut. Variasi teori ini adalah bulan tersebut pecah
akibat hantaman dari komet atau asteroid.

Teori kedua adalah cincin tersebut bukanlah dari bulan Saturnus, tetapi ditinggalkan dari
nebula asal yang membentuk Saturnus. Teori ini tidak diterima masa kini disebabkan
cincin Saturnus dianggap tidak stabil melewati periode selama jutaan tahun, dan dengan
itu dianggap baru terbentuk.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://cafebelajar.com/planet-saturnus.html Ahrens. C. Donald. 1993. Essential of


Meteorology
https://id.wikipedia.org/wiki/Saturnus
https://sidicq.wordpress.com/2012/10/09/contoh-contoh-daftar-pustaka-yang-baik-dan-
benar/
https://www.liputan6.com/tekno/read/3604488/ilmuwan-temukan-bukti-kehidupan-di-
planet-saturnus https://jagad.id/planet-sturnus-pengertiannya-satelit-dan-penjelasan-
lengkap/

11

Anda mungkin juga menyukai