Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geografi adalah salah satu institusi pengetahuan yang tertua di dunia dan
telah mengalami perkembangan yang sangat dinamik sejak zaman klasik yunani
hingga kini. Ia boleh dijelaskan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
perbedaan dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan,
kewilayahan dalam konteks keruangan. ilmu yang menguraikan tentang permukaan
bumi, iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil-hasil yang diperoleh daripada bumi.
Dari segi disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan dalam veriabel
kawasan-kawasan dan hubungan antara variabel-variabel keruangan. Ia boleh
dikaitkan tentang hubungan-hubungan yang ada antara kehidupan dengan
lingkungan fisiknya dan dalam suatu penyajian dengan peta dan sebagian
pemukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum yang terdapat padanya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana perkembangan geografi?
2. Apa manfaat geografi bagi manusia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan pada makalah ini adalah untuk mengetahui


bagaimana perkembangan geografi dan manfaat geografi bagi manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi

Ilmu Geografi bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum


sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari epistemologi. Geografi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang
sudah diakui dengan seperangkat metode berdasarkan teori-teori yang disepakati.1
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi
dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan
asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan,
menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Geografi adalah sebuah disiplin ilmu yang berfokus dalam mempelajari
penggambaran atau deskripsi tentang planet bumi. Secara etimologi, geografi
berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti Bumi dan grafi yang berarti
menggambarkan atau mendeskripsikan.
Geografi sudah muncul sejak zaman dahulu. Perkembangannya
menyebabkan geografi sempat mengalami beberapa perubahan, hingga akhirnya
menjadi ilmu sebagaimana yang kita pelajari pada masa kini.

1
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Hlm. 6.

2
B. Sejarah Perkembangan Geografi (Klasik)

Geografi sudah dikenal sejak jaman Yunani Kuno di mana pada saat itu
pengetahuan dipengaruhi oleh mitologi. Barulah setelah abad ke-6 sebelum masehi
pengetahuan tentang bumi mulai mempunyai dasar ilmu alam, ilmu pasti dan proses
penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika.2
Pada masa sebelum masehi, pandangan dan paham geografi banyak
dipengaruhi oleh paham filsafat dan sejarah. Uraian geografi bersifat sejarah,
sedangkan uraian sejarah bersifat geografi. Pada masa ini juga sudah mulai dikenal
adanya peta bumi dan atau lukisan fisis daerah tertentu.
Pemikir utama pada awal perkembangan ilmu geografi jaman klasik adalah:
1 Thales dari Miletus (640-546 SM), banyak menggali informasi tentang
geografi. Thales beranggapan bahwa bumi berbentuk keping silender yang
terapung di atas air dengan separuh bola hampa di atasnya.
2 Anaximandros (550 SM), seperti halnya Thales, ia juga beranggapan bumi
berbentuk silender.
3 Herodatus dari Messana (485-425 SM), Herodatus lebih dikenal sebagai
bapak ilmu sejarah. Namun begitu, hasil karyanya juga memberikan
sumbangan bagi geografi dan etnografi. Salah satu sumbangan karyanya
dalam geografi adalah catatan laporan geografi sekitar wilayah Timur
Tengah.
4 Plato (428-348 SM), memberikan ide dan gagasan buat perkembangan
geografi.
5 Aristoteles (382-322 SM), sama halnya dengan Plato, ide dan gagasannya
memberikan sumbangan yang besar buat perkembangan geografi.
6 Heraclides (320 SM), berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya
dari barat ke timur.
7 Erasthothenes (276-194 SM), orang pertama yang memperkenalkan istilah
geografi, yang berasal dari kata Geographika. Erasthothenes juga

2
Mustofa Bisri dan Inung Sektiyawan, Kamus Lengkap Geografi, (Yogyakarta: Panji
Pustaka, 2007), Hlm. 29.

3
membuktikan bahwa bumi berbentuk seperti bola. Hal tersebut dibuktikan
melalui pengukuran pada saat matahari berada di belahan bumi utara
tepatnya di kota Aswan (Seyne) dengan membuat sumur sehingga sinar
matahari tepat tegak lurus di atas sumur tersebut. Pembuktian ini dilanjutkan
dengan membandingkan sudut datang sinar matahari di kota Iskandariyah
sehingga diperoleh hasil bahwa keliling bumi berjarak 252.000 stadia (1
stadia= 157 meter). Hasil pengukuran tersebut sama dengan keliling bumi
yang sebenarnya.
8 Crates (150 SM), orang yang mengembangkan hasil pengukuran
Erasthothenes menjadi sebuah globe pertama dalam bentuk yang sederhana.
Crates membuat tiga benua tambahan sebagai penyeimbang globe yang
dibuatnya. Pandangan Crates melahirkan konsep Antipoda atau benua
selatan yang besar dan dikenal dengan nama Terra Australis.
9 Strabo (64-20 SM), dalam bukunya yang berjudul Geografica menjelaskan
bahwa studi geografi tidak hanya mempelajari bentuk dan dimensi wilayah,
tetapi juga tentang lokasinya, selain itu juga mempelajari korelasi antara
manusia dan lingkungan alamnya.
10 Claudius Ptolomaeus, dianggap sebagai peletak dasar geografi yang
pertama. Dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis,
Ptolomaeus memberikan batasan tentang geografi. Geografi merupakan
suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang
menampakkan berbagai penampakan umum yang melekat padanya.
Menurut Ptolomaeus geografi berbeda dengan Chorografi, karena
chorografi lebih mengutamakan ketampakan asli dari suatu wilayah, bukan
terletak pada ukurannya (bersifat kualitatif), sedangkan geografi lebih
mengutamakan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sumbangan Ptolomaeus
yang berharga bagi perkembangan ilmu geografi yaitu dalam hal pemetaan,
termasuk teknik pembuatan peta (kartografi).3

3
Zaid Rizqullah Faishal, Sejarah Perkembangan Geografi, (2012). Hlm 36.

4
a. Perkembangan geografi pada abad pertengahan

Geografi pada abad pertengahan masih bercirikan hasil laporan perjalanan,


baik yang dilakukan melalui darat maupun laut. Pada masa ini selain banyak
ditemukan daerah-daerah baru, konsep geografi yang bersifat matematis mulai
berkembang lebih pesat, dikarenakan mulai longgarnya tekanan gereja terhadap
para sarjana, terutama sarjana-sarjana ilmu alam yang hasil temuannya
bertentangan dengan tafsiran gereja akan kitab suci. Setelah Claudius Ptolomaaeus
meninggal dunia, ilmu geografi mengalami kemunduran, terutama di Eropa.4 Tidak
ada karya-karya penting geografi baik dari bangsa Yunani maupun bangsa Eropa
lainnya. Dalam kurun waktu tahun 200 - 1.200 M merupakan jaman kegelapan di
Eropa bagi pertumbuhan geografi dan pengetahuan tentang pemetaan.
Berbeda dengan wilayah Eropa, geografi mengalami perkembangan yang
pesat di wilayah Arab yang banyak didiami orang-orang muslim. Periode kejayaan
Islam telah menyempurnakan tradisi penulisan tentang bumi dan geografi.
Ilmuwan-ilmuwan muslim tetap meneruskan dan mengembangkan ilmu geografi
Ptelomaeus maupun para ahli geografi Yunani yang lain, terutama setelah
keberhasilan ekpedisi imperium Islam ke Eropa pada abad ke-8. Perkembangan
ilmu geografi dan ilmu lainnya di wilayah Arab didukung oleh faktor-faktor yang
pada saat itu tidak ada di wilayah Eropa, yaitu :
1. Merupakan jalur perdagangan yang ramai (jalur sutera), karena wilayah
Arab merupakan kawasan yang menghubungkan tiga benua, yaitu Asia,
Eropa, dan Afrika.
2. Bahasa dan agama yang sama.
3. Kasulutaan (penguasa) sangat mendukung pengembangan ilmu dan seni.
4. Banyaknya buku-buku ilmu pengetahuan (geografi, astronomi, dan lain-
lain) yang diterjemahkan dalam bahasa Arab.
5. Dikembangkannya ilmu-ilmu dasar seperti biologi, ilmu hitung, ilmu
kedokteran, serta sistem desimal.

4
Wardiyatmoko. K, Geografi SMA Untuk Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2006), Hlm. 21.

5
Sumbangan dari ilmuwan-ilmuwan Arab semakin menambah khazanah
ilmu geografi dengan karya-karya tulisan tentang klimatologi dan geomorforlogi.
Tidak hanya dalam ilmu geologi dan pemetaan, ilmuwan-ilmuwan Arab juga
banyak memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu alam dan ilmu eksakta
lainnya. Tokoh-tokoh geografi pada abad pertengahan, diantaranya adalah:
1. Al-Balkhi, pada tahun 921 M menghimpun hasil pengamatan terhadap sifat-
sifat iklim hasil catatan para musafir seperti Al-Mas'udi yang melakukan
perjalanan ke Afrika hingga wilayah Mozambique dan memuat lukisan
tentang muzon, dalam satu kitab yang diberi judul al-Ashkal, yang
merupakan atlas mengenai iklim yang pertama.
2. Al-Biruni, pada tahun 1030 M menulis kitab al-Hind, yang merupakan
karya geografi tentang India, yang mengemukakan perbedaan proses
sedimentasi material yang terjadi antara bagian hilir dan hulu sungai, serta
mengutip keterangan masyarakat Hindu bahwa pasang air laut disebabkan
oleh bulan.
3. Ibn-Batuta, merupakan tokoh muslim yang banyak melakukan perjalanan
dan catatan perjalannya telah memberikan andil dalam perkembangan ilmu
geografi.
4. Ibn-Khaldun, lebih dikenal sebagai ahli sejarah, tapi tulisan-tulisannya
mengenai organisasi kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, dan
keadaan kehidupan penduduk yang berpindah-pindah di daerah gurun
maupun kehidupan penduduk di daerah perkotaan telah memberikan andil
yang besar untuk perkembangan ilmu geografi.
Pada abad pertengahan5, perkembangan ilmu geografi tidak hanya terjadi di
daerah Arab, di daerah China, ilmu geografi juga mengalami perkembangan dengan
pesat. Pada masa itu, China merupakan salah satu pusat peradaban dunia yang
banyak melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat. Ilmu filsafat di China
lebih menekankan pada hubungan yang baik antar sesama manusia. Secara
esensial ilmu geografi yang berkembang di China sama sekali terpisah dan tidak

5
Daldjoeni, Pengantar Geografi (Yogyakarta, Penerbit Ombak,2014),hlm 65

6
ada hubungannya dengan yang terjadi di Eropa, pandangan filsafat terhadap
pengetahuan tentang bumi juga berbeda dengan yang berkembang di kalangan
bangsa Yunani. Namun pada kenyataannya ada kesejajaran langkah-langkah dalam
perkembangan konsep dan cara kerja dengan apa yang telah dikembangkan sejak
jaman Yunani. Ilmu geografi dan pemetaan yang berkembang di China memiliki
kekhasan, yang mengutamakan keseksamaan dan memberikan perhatian khusus
pada hal-hal tertentu.
Menurut Needham 6 , karya geografi China memuat hal-hal yang dapat
dibagi dalam 8 macam perhatian, yaitu :
1. Kajian mengenai penduduk.
2. Deskripsi kawasan-kawasan di China.
3. Deskripsi wilayah di luar China.
4. Kisah laporan perjalanan.
5. Buku-buku uang khusus membicarakan China.
6. Deskripsi mengenai daerah-daerah pantai yang khusus diperlukan bagi para
nahkoda kapal.
7. Deskripsi mengenai keadaan-keadaan topografi daerah pegunungan dan
daerah aliran sungai tertentu dan usaha penanggulangan banjir pada kota
atau daerah tertentu dengan membuat bangunan yang melindungi kota.
8. Ensklopedia geografi.
Sedangkan tokoh-tokoh geografi jaman abad pertengahan dari Eropa
diantaranya adalah:
1. Marcopolo (1254 - 1324), seorang warga Venesia Italia yang melakukan
perjalanan hingga ke China.
2. Bartolomeus Diaz (1486), seorang Portugis yang melakukan pelayaran ke
Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
3. Vasco da Gama, seorang Portugis yang melakukan pelayaran ke Kalkuta
India.

6
Nursid Sumaatmadja, Studi Geografi, suatu pendekatan analisa keruangan, (Bandung:
Alumni,1998).hlm 10

7
4. Christopharus Columbus, seorang Genoa yang menyeberangi samudera
Atlantik hingga sampai ke benua Amerika.
5. Ferdinand Magelhans, berlayar hingga Amerika Selatan dan Filipina.
6. Nicholas Copernicus (1473 - 1543), mengemukakan pemikirannya bahwa
bumi itu berputar atau berotasi.
7. Galelio Galeli (1564 - 1633), menyempurnakan pendapat Copernicus dan
meyakinkan bahwa bukan matahari yang mengitari bumi, tetapi sebenarnya
bumilah yang mengitari matahari. Hasil pemikirannya tersebut dituangkan
dalam buku yang diberi judul 'Delemaciesolarie'. Pendapatnya ini ditentang
oleh para pemuka gereja. Tahun 1633 Galelio Galeli ditangkap atas tuduhan
telah menyesatkan dan murtad, ia dipaksa untuk mencabut pernyataannya.
Karena menolak, akhirnya Galelio Galeli dihukum mati dengan cara dibakar
hidup-hidup.
8. Johanes Kepler (1571 - 1630), mendukung pendapat Galelio Galeli dan
menjelaskan lebih lanjut tentang pergerakan planet-planet termasuk bumi
yang mengitari bumi dengan lintasan berbentuk elips.
9. Abraham Ortelius, lahir di Antwerp Belgia, tanggal 14 April 1527, seorang
tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang sejarah geografi dan
pemetaan. Abraham Ortelius merupakan orang pertama yang membukukan
kumpulan peta dunia, sebanyak 53 jenis peta dari seluruh negara di dunia ia
kumpulkan dalam satu buku. Atlas yang diberi nama Theatrum Orbis
Terrarum (Teater Dunia) pertama kali diterbitkan pada tanggal 20 Mei
1570. Buku atlas yang diciptakan oleh Abraham Ortelius yang paling
terkenal sebelum muncul peta-peta di media online. Karya Abraham
Ortelius tersebut dikenal dunia sebagai atlas moderen.7
Puncak dari perkembangan geografi jaman abad pertengahan adalah ketika
Bernhardus Veranius, di Amsterdam Belanda, menulis buku yang berjudul
Geographia Generalis, di akhir jaman abad pertengahan atau tepatnya pada tahun
1650. Buku Geographia Generalis menyatakan bahwa dalam geografi terdapat

7
Bintarto R, Metode Analisa Geografi (Jakarta: LP3ES, 1998),hlm 47

8
dualisme, di satu pihak geografi mempelajari proses dan fenomena yang bersifat
alamiah, di lain pihak disiplin ilmu geografi mempelajari fenomena sosial dan
budaya yang berkembang dalam masyarakat.8 Berdasarkan hal tersebut Veranius
membagi geografi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Geographia Generalis.
Geographia generalis, yang mempelajari proses dan fenomena alamiah.
Geographia Generalis terbagi dalam tiga bagian yaitu:
1) Teresterial, yaitu pengetahua bumi sebagai keseluruhan bentuk dan
ukurannya.
2) Falakiah, yaitu membicarakan relasi bumi dengan planet dan bintang-
bintang di jagat raya.
3) Komparatif, yaitu menyajikan deskripsi mengenai bumi secara keseluruhan
2. Geographia Spesialis.
Geographia spesialis, yang mempelajari daerah/wilayah sebagai hasil
interaksi antara manusia dan proses alamiah, mencakup iklim, permukaan bumi
(relief), fauna dipermukaan bumi, serta kehidupan manusia. Geographia spesialis
terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
1) Aspek langit, yaitu secara khusus membicarakan keadaan iklim.
2) Aspek permukaan bumi, yaitu menyajikan relief, flora dan fauna di berbagai
negara.
3) Aspek manusia, yaitu membicarakan berbagai penduduk, perdagangan, dan
pemerintahan di berbagai negara.9

8
Ibid, Hlm. 48.
9
Narbuko Cholid dan Abu Achmadi, Metedologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
Hlm. 53.

9
b. Perkembangan geografi pada abad 16 dan 17

Pada abab 16 dan 17, Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan
17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil
yang lebih akurat. Contohnya tokoh Bernhardus Varenius telah membagikan
geografi menjadi dua bagian yaitu:

a) Geografi umum:
1. Terestrial yaitu pengetahuan tentang bumi beserta keseluruhannya.
2. Falakiah berupa hubungan dengan bintang-bintang sehingga muncul
kosmografi.
3. Komparatif menjelaskan secara dalam lagi tentang bumi.
b) Geografi khusus meliputi:
1. Aspek langit, khususnya membahas iklim.
2. Aspek litosfer, meliputi segala yang ada di permukaan bumi.
3. Aspek manusia yang membicarakan tentang penduduk, perniagaan
serta pemerintahan diberbagai negeri.10
Cluverius, tokoh dari Jerman dalam karyanya menerangkan tentang
peralihan geografi zaman pertengahan hingga zaman modern yang merupakan
pengantar dari geografi umum. Dalam bukunya dijelaskan tentang deskripsi
sebahagian negara-negara di dunia. Pada masa itu juga telah wujudkan contoh peta
dunia terbesar oleh Gerardus Mercator.

c. Perkembangan geografi pada abad ke-18 (Modern)

Pandangan geografi moderen mulai berkembang pada abad ke-18. Pada


masa ini, geografi dipandang sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang
dari segi ilmu praktis. Tokoh-tokoh geografi pada periode geografi moderen
diantaranya adalah:

10
Ibid, Hlm. 48.

10
1. Immanuel Kant.
Immanuel Kant (1724 - 1804), seorang filsafat dari Universitas
Koningsburg. Immanuel Kant menyatakab bahwa ilmu geografi bukan hanya ilmu
yang menggambarkan tentang keadaan alam, tetapi juga sebagai dasar dari sejarah.
Immanuel Kant, seorang ahli filsafat yang meletakkan dasar-dasar geografi
moderen mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dapat dipandang dari tiga
pandangan yang berbeda, yaitu:
1) Ilmu pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan obyek yang
diteliti.
2) Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa,
seperti ilmu sejarah.
3) Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang,
dan ini merupakan bidang dari geografi.
2. Alexander Baron Van Humboldt.
Alexander Baron Van Humboldt (1769 - 1859), seorang ilmuwan yang
mempelajari tentang penampakan fisikal dan biologikal. Humboldt memasukkan
unsur manusia dalam kajian alam semesta, di dalam karyanya yang berjudul Die
Ernkunde, ia mendeskripsikan kawasan regional di seluruh dunia. Humboldt
banyak melakukan perjalanan ke daerah Amerika Selatan, ia menulis tentang profil
benua tersebut. Humboldt dijuluki sebagai peletak dasar geografi fisika moderen.
Van Humboldt memberikan batas-batas di antara ilmu pengetahuan dan
membaginya ke dalam tiga golongan, yaitu :
1) Physiography, ilmu yang sistematik.
2) Naturchicte, penekanannya terhadap semua hal yang berhubungan dengan
waktu.
3) Geognesie oder weltbeschreibung, uraian tentang bumi yang membahas
tentang persebaran pola ruangan.11

11
Yunus Hadi Sabari, Struktur Tata Ruang kota, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2001),
Hlm 61

11
3. Karl Ritter.
Karl Ritter (1779 -1839), seorang profesor geografi pertama di Universitas
Frederich Wilhelm, Berlin Jerman. Pandangannya terhadap geografi dipengaruhi
oleh pemikiran religius. Menurut Karl Ritter, bumi diciptakan oleh Tuhan agar
manusia dapat belajar dan memakainya untuk tempat tinggal. Karl Ritter juga
berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor alam menentukan gejala
kemanusiaan. Pandangan Karl Ritter tersebut merupakan dasar pemikiran fisis
determinis. Karl Ritter dikenal juga sebagai peletak dasar geografi moderen.
4. Charles Darwin.
Charles Darwin (1809 - 1882), seorang baturalis dari Inggris yang terkenal
dengan teori evolusi-nya. Teori evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap ilmu
pengetahuan yang berkembang saat itu. Konsep survival of the fittest dan natural
selection yang dia kemukakan menjadi dasar pemikiran berkembangnya fasis
determinis pada geografi. Pandangan Charles Darwin mempunyai pengaruh yang
besar pada geografi setelah era Humboldt dan Karl Ritter.

d. Perkembangan geografi akhir abad ke -19 dan ke- 20


Pusat perhatian geografi pada abad ke-19 adalah iklim, tumbuhan, hewan,
serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada abad ke-19 lebih
banyak memperdalam ilmu geologi. Sedangkan geografi manusia pada abad ke-19
mengalami kemunduran. Hal tersebut disebabkan sejak kematian Ritter sebagai
tokoh geografi pada tahun 1859, tidak ada yang menggantikannya dalam waktu
yang lama. Tokoh-tokoh geografi abad ke-19 diantaranya adalah:12
1. Frederich Ratzel (1844-1904). Ajarannya dikenal dengan
Anthropogeographie. suatu paham fisis determinis atau geografi determinis
yang menyatakan dengan tegas bahwa alam menentukan kehidupan
manusia.
2. Ellen C. Semple. Tokoh yang merubah paham fisis determinis Retzel
menjadi geographic control (pengawasan geografi).

12
Nursid Sumaatmadja, Metedologi Pengajaran Geografi, (Jakarta: Bumi aksara, 1997) ,hlm 12

12
3. Paul Vidal de la Blache (1845 - 1919), seorang ahli geografi dari Perancis
yang juga dikenal sebagai Bapak Geografi Sosial Moderen yang sangat
menentang pendapat dari Frederich Ratzel. Menurutnya, manusia dapat
berperan aktif untuk mengolah unsur-unsur alam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Paul Vidal de la Blache merupakan pelopor aliran
possibilisme, yang mengatakan bahwa alam hanya menawarkan beberapa
kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih
kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia mempunyai akan dan
pikiran untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang
ditawarkan oleh alam.
4. Elsworth Huntington (1876). Seorang ahli geografi dari Universitas Yale
Amerika Serikat, pemikiran geografinya sangat dipengaruhi oleh ajaran
geografi Ratzel. Menurutnya kondisi iklim suatu wilayah sangat
menentukan tingkat kemajuan sosial budaya penduduknya.
5. Ferdinan von Richthofen (1833 - 1905). Memberikan rumusan konsep
geografi yang merupakan sintesa dari pandangan Ritter dan Humboldt.
6. Alfred Hettner (1859 - 1941). Seorang ahli geografi Jerman yang berhasil
menyatukan pendapat dan pengertian tentang konsep dasar ilmu geografi di
Jerman.13
Ilmu geografi selam abad ke-20 di Eropa melewati empat fase utama, yaitu:
1. Determinisme lingkungan, suatu teori yang menyatakan bahwa karakteristik
manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya.
2. Geografi regional, yang memfokuskan pada pengumpulan informasi
deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi
bumi menjadi beberapa wilayah atau region.
3. Revolusi kuatitatif, usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagi ilmu
(sains), pada masa kebangkitan interes pada sains dengan mengadopsi

13
Bintarto R dan Hadi Sumarno Surastopo, Metode Analisis Geografi, (Jakarta: LP3SES,
1986), Hlm. 55.

13
filosofi positifme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika
(khususnya statistika) sebagai cara untuk menguji hipotesis.
4. Geografi kritis, muncul sebagai kritik atas positifisme dengan latar belakang
filosofi eksistensialisme da fenomenologi.

e. Perkembangan geografi mutakhir

Perkembangan geografi pada masa ini lebih mengarah pada upaya


pemecahan masalah yang dihadapai oleh umat manusia. Ilmu geografi dipandang
sebagai bidang ilmu pengetahuan yang tidak boleh melepaskan diri dari disiplin
keilmuan yang lain. Seperti halnya dengan disiplin ilmu pengetahuan lain, geografi
juga menggunakan statistik dan metode kuantitatif dalam penelitiannya.
Setelah tahun 1960 perkembangan geografi semakin pesat. Pada tahun 1964,
terdapat dua ilmuwan yang mengemukakan pemikiran baru tentang geografi,
yaitu:14
1. Chorley, mengembangkan pemikiran tentang geografi fisik.
2. Peter Haget, mengembangkan pemikirannya tentang geografi sosial.
Hasil pemikiran mereka tentang geografi mereka tuangkan dalam kumpulan
tulisan yang diberi judul Frontiers in Geography dan Models in Geography.
Studi Berry tentang model teoritis jaringan kota di Amerika Serikat dapat
diterapkan dalam struktur internal kota besar. Penggunaan berbagai piranti moderen
dalam mendukung studi geografi akan sangat bermanfaat terutama dalam
penentuan batas wilayah, gerakan penduduk, batas wilayah, serta berbagai
persebaran fenomena geografi. Berry berpendapat bahwa geografi merupakan
disiplin ilmu yang berorientasikan pada masalah (problem oriented) dalam rangka
interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Dalam perkembangannya ilmu geografi terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

14
Bintarto R dan Hadi Sumarno Surastopo, Metode Analisis Geografi, (Jakarta: LP3SES,
1986), Hlm. 57

14
1. Fisis determinis, yang beranggapan bahwa kehidupan manusia sepenuhnya
dikendalikan oleh faktor alam, seperti iklim, cuaca, dan lain-lain.
2. Possibilisme, yang beranggapan bahwa faktor manusialah yang paling
dominan dalam kehidupan ini sehingga faktor alam dapat disiasati oleh
perkembangan teknologi manusia. Possibilism menganggap manusia
sebagai mahkluk yang aktif.
Apabila geografi wilayah (regional geography) dianggap sebagai kajian
yang berkaitan dengan wilayah, maka geografi mutakhir sebagian bersifat wilayah.
Metode wilayah masih merupakan alat yang penting bagi geografi mutakhir. Hanya
saja wilayah bukan tujuan akhir dari geografi melainkan geografi bersifat wilayah
tapi bukan tentang wilayah.

C. Manfaat Geografi Bagi Manusia

Ilmu geografi memberikan berbagai macam manfaat untuk


keberlangsungan hidup manusia. Berikut adalah macam-macam manfaat geografi
untuk hidup manusia:15
1. Berkaitan dengan bidang atmosfer, yaitu lapisan selimut bumi yang ada di
udara. Lapisan atmosfer yang ada pada selimut bumi berfungsi sebagai
pelindung sekaligus penghambat berbagai macam benda – benda asing yang
berasal dari luar angkasa. Selain itu, atmosfer biasanya juga mempengaruhi
cuaca dan iklim yang berlangsung di bumi.
1) Adanya prakiraan cuaca yang dapat membantu kegiatan pertanian dan
perikanan.
2) Pemanfaatan lapisan udara untuk gelombang radio.
3) Pemanfaatan kilatan petir untuk sebagai sumber daya energi listrik.
2. Berkaitan dengan bidang hidrosfer, yaitu lapisan air yang ada di permukaan
bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere
yang berarti selimut.jadi, hidrosfer merupakan lapisan air yg menyelimuti

15
Suparman, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial ( Jakarta: Bumi Aksara,2007),hlm 12

15
bumi Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan,
salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
1) Pemanfaatan kawasan berair seperti sungai, laut, dan danau untuk
pembangkit listrik.
2) Pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan memasak, mencuci, atau
minum.
3) Pemanfaatan gelombang atau ombak di pantai untuk olahraga
selancar.
3. Berkaitan dengan bidang biosfer, yaitu bagian luar dari planet Bumi,
mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi,
biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk
hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga
sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung
kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar
tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
1) Padang rumput yang dimanfaatkan sebagai area peternakan.
2) Kawasan pantai yang dimanfaatkan sebagai objek wisata yang dapat
menjadi sumber pencaharian bagi masyarakat sekitar.
3) Pegunungan salju yang dijadikan sebagai pusat olahraga ski
4. Berkaitan dengan bidang antroposfer, yaitu lapisan manusia yang
merupakan tema sentral yang merupakan ilmu yang mendeskripsikan
manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan
data dan informasi yangdiperoleh.
1) Sensus penduduk sebagai data untuk perencanaan pembangunan.
2) Pemanfaatan kawasan sungai, danau, dan pantai sebagai sarana mata
pencaharian.
3) Membantu menentukan kawasan industri dan perdagangan.16

16 16
Suparman, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial ( Jakarta: Bumi Aksara,2007),hlm 13

16
17
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Geografi sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan pengetahuan tentang
bumi pada masa tersebut masih dipengaruhi oleh Mitologi. Pada akhir abad
pertengahan, uraian-uraian tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan
perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pada
masa modern geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah
dipandang dari sudut praktis.
Ilmu geografi memberikan berbagai macam manfaat untuk
keberlangsungan hidup manusia dari berbagai macam bidang, berkaitan dengan
bidang atmosfer, yaitu lapisan selimut bumi yang ada di udara, berkaitan dengan
bidang hidrosfer, yaitu lapisan air yang ada di permukaan bumi, berkaitan dengan
bidang biosfer, yaitu bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan
air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung, berkaitan
dengan bidang antroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan tema sentral
yang merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di
wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bintarto R dan Hadi Sumarno Surastopo, Metode Analisis Geografi, Jakarta: LP3SES,
1986

Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2013

Daldjoeni, Pengantar Geografi ,Yogyakarta, Penerbit Ombak,2014

Mustofa Bisri dan Inung Sektiyawan, Kamus Lengkap Geografi, Yogyakarta: Panji
Pustaka, 2007

Narbuko Cholid dan Abu Achmadi, Metedologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Nursid Sumaatmadja, Metedologi Pengajaran Geografi, Jakarta: Bumi aksara, 1997

Nursid Sumaatmadja, Studi Geografi, suatu pendekatan analisa keruangan, Bandung:


Alumni,1998

Wardiyatmoko. K, Geografi SMA Untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2006

Yunus Hadi Sabari, Struktur Tata Ruang kota, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2001

Zaid Rizqullah Faishal, Sejarah Perkembangan Geografi, 2012

19

Anda mungkin juga menyukai