Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Tata Surya”
Disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengajar :
Julianto, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Aulia Chrisma Putri Indraswari (13010644135)


2. Gagas Anung Prakosa (13010644208)
3. Aziza Syaila Amilyana (13010644209)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah sub-hanahu wata’ala yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya yang
sungguh-sungguh, makalah Ilmu Kealaman Dasar yang membahas tentang Tata Surya dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
disampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Julianto, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu kealaman dasar
2. Orangtua, yang mendukung kelancaran tugas baik secara moril maupun materil
3. Anggota kelompok 3 yang bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan makalah ini

Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharap berbagai
masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.

Surabaya, September 2015


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN DAN PENERAPAN
2.1 Pengertian Tata Surya .......................................................................................... 3
2.2 Sejarah Penemuan dan Teori Asal-Usul Tata Surya............................................. 3
2.3 Susunan Tata Surya............................................................................................... 7
2.4 Benda-Benda Langit Lain Penyusun Tata Surya................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ........................................................................................
3.2 Saran ...................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat cuaca cerah, kita dapat melihat bintang bertaburan di langit pada malam hari.
Jika kita memerhatikan lebih teliti, kita akan melihat bahwa bintang itu berkedip-kedip.
Bintang yang begitu banyak hanyalah salah satu contoh benda langit. Bintang adalah benda
langit yang mengeluarkan cahaya.

Bumi dan benda langit laninnya berada dalam suatu pola yang teratur. Dengan begitu,
bumi tidak bertabrakan dengan benda langit lain. Bumi berada dalam suatu susunan planet
yang bernama tata surya. Tata surya terdiri dari matahari, planet-planet (termasuk bumi), dan
benda langit lain. Semuanya, secara langsung dan tidak langsung beredar mengelilingi
matahari.

Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari


berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali
Komet Halley.

1.2 Rumusan Pertanyaan


Dari uraian latar belakang di atas dapat diuraikan rumusan pertanyaan,
diantaranya:
1. Apakah pengertian tata surya?
2. Bagaimana teori asal usul tata surya?
3. Bagaimana susunan Tata Surya?
4. Apa saja benda-benda yang ada di dalam tata surya?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui pengertian Tata Surya
2. Mengetahui teori asal usul Tata Surya
3. Memahami susunan Tata Surya
4. Mengetahui benda-benda yang ada dalam Tata Surya
BAB II

PEMBAHASAN DAN PENERAPAN

2.1 Pengertian Tata Surya


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat
planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan
Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian
yang terluar. Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah
Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km),
Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus
(4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan
sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari
Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya
diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan
sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris
(10.100 juta km). Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet
yang terdiri dari debu dan partikel lain.

2.2 Sejarah Penemuan dan Teori Asal-Usul Tata Surya


2.2.1 Sejarah Penemuan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad
lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung
mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu
menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak
bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih
tajam sehingga ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus seperti
Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap
Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris
yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Susunan heliosentris adalah
Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian
Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2
kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan
perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya,
Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan
inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus pada 1781. Perhitungan
cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu.
Kemudian Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata
tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada
1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek
angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978 ditemukan satelit yang
mengelilingi Pluto yaitu Charon yang sebelumnya sempat dikira sebagai planet
karena ukurannya tidak jauh berbeda dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil yang letaknya
melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi
Matahari. Disana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai
Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus).
Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar
(1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada
Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada
Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper
ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil
dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003)
yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga
memiliki satelit.
2.2.2 Teori Asal-Usul Tata Surya
Sebagaimana diketahui dalam teori heliosentris bahwa Matahari merupakan
pusat dari perputaran planet-planet yang ada di sekitarnya. Matahari sebagai satu-
satunya bintang di dalamnya dan merupakan sumber cahaya. Matahari adalah satu
diantara jutaan bintang yang ada dalam sebuah galaksi yaitu galaksi Bima Sakti atau
Milkyway
Ada beberapa teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara
terbentuknya tata surya.
a. Hipotesis Nebular
Hipotesis Nebula atau teori kabut pertama kali dikemukakan oleh
Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de
Laplace pada tahun 1796. Kemudian hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis
Nebula Kant-Leplace.
Kant dan Laplace (1796), mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari
kondensasi massa awan gas atau massa kabut gas yang sangat panas. Hipotesis ini
mengemukakan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut nebula, serta unsur gas yang
sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu
menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya
mejadi bintang raksasa atau biasanya disebut matahari. Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat. Cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring
dengan penurunan suhunya dan membentuk planet-planet.
b. Hipotesis Planettesimal
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton mengemukakan hipotesis
ini pertama kali pada tahun 1900. Hipotesisi ini bertitik tolak dari pemikiran yang
sama dengan teori Nebular yaitu bahwa system tata surya ini terbentuk dari kabut
gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada
asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari datu badan, tetapi
diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang
dimana tata surya kita merupakan bagiannya. Karena jarak yang dekat tersebut,
kemudian terjadi benjolan pada permukaan matahari, dan bersama dengan proses
internal matahari, bintang lain tersebut manarik materi berulang-ulang dari
matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral
yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
sebagian lain tetap berada di orbit, mendingin dan memadat, menjadi benda-benda
berukuran kecil yang disebut planetesimal dan beberapa yang besar sebagai
protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan
membentuk planet dan bulan, sedangkan sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid.
c. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James
Jeans pada tahun 1917. Menurut hipotesis ini, planet terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan ini
menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain
tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudain terkondensasi
menjadi planet. Akan tetapi, astronom Harold Jeffreys tahun 1929 menyebutkan
bahwa tabrakan itu tidak mungkin terjadi. Demikian astronom Henry Norris
Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
d. Hipotesis Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jupiter
pada tahun 1919. Menurut teori ini planet merupakan percikan dari matahari. Tidal
terjadi karena ada 2 buah matahari yang bergerak melintas saling mendekat tetapi
tidak sampai bertabrakan, akibat gaya tarik menariknya maka ada bagian yang
terlepas berupa percikan-percikan tersebut. Percikan inilah yang akhirnya menjadi
planet dan benda percikan tersebut dinamakan tidal.

e. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi dikemukakan tahun 1950 oleh astronom Belanda,
G.P. Kuiper. Menurutnya, tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
f. Bintang Kembar
Fred Hoyle pada tahun 1956 mengemukakan bahwa dahulu tata surya
berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan letaknya pun berdekatan,
kemudian salah satunya meledak menjadi serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.

2.3 Susunan Tata Surya


Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet,
komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya
dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit)
berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar,
sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda
langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali
berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari

Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya.Matahari
merupakan bintang yang paling dekat dari Bumi. Bintang-bintang lain terlihat sangat
kecil dan hanyha bisa terlihat pada malam hari karena jaraknya lebih jauh dari matahari
dan pada siang haro cahayanya kalah dengan cahaya matahari yang jaraknya lebih dekat.
Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa
hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat
celsius. Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-
anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda
langit lainnya beredar mengelilingi matahari.

Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi
sebagian besar planet dan satelit.Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah
sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27
hari.Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan
bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.Sumber panas dan cahaya matahari
berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium
pada suhu yang sangat tinggi.

Diameter matahari sangat besar, kira-kira 109 kali diameter bumi. Matahari
memiliki gaya gravitasi sangat besar, jauh lebih besar daripada gaya gravitasi planet-
planet. Hal ini yang menyebabkan planet-planet bergerak mengelilinginya, tetapi karena
planet juga memiliki gaya gravitasi maka planet akan tetap beredar pada orbitnya tanpa
ditarik sepenuhnya oleh matahari. Oleh sebab itu, matahari merupakan pusat tata surya.

i. Susunan Kimiawi Matahari


Matahari disusun oleh 70 % unsur hidrogen, 25 % unsur helium dan 5 % unsur yang
lebih berat (oksigen, karbon dan neon).
ii. Struktur Matahari :
 Inti Matahari
Inti merupakan pusat matahari. Di dalam inti terjadi reaksi nuklir yang merupakan
sumber energi matahari. Suhu inti matahari mencapai 15.000.000 kelvin.
 Fotosfera
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang menghasilkan cahaya paling terang
dan menyilaukan. Tebal fotosfer kira-kira 300 km dengan suhu rata-rata 5700
kelvin.
 Kromosfera
Kromosfera adalah lapisan gas tebal berwarna kemerahan yang melindungi
matahari. Kromosfer dianggap sebagai atmosfer matahari, tebalnya kira-kira
16.000 km dan suhunya sekitar 10.000 kelvin.
 Korona
Korona merupakan lapisan matahari terluar dan dapat terlihat jelas dengan mata
biasa pada saat terjadinya gerhana matahari total, sedangkan untuk melihat saat
tidak terjadi gerhana matahari total menggunakan alat koronagraf. Suhu korona
dapat mencapai 2 juta Kelvin.
b. Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk
bulatan dan beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring
atau pengikut planet yang disebut satelit yang beredar mengelilingi planet.
Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet. Berdasarkan urutannya dari
matahari. Planet-planet tersebut terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada orbit atau garis
edarnya masing-masing dalam suatu sistem tata surya.
Berdasarkan posisinya terhadap Bumi, planet dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

 Planet Dalam

Planet dalam terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada
dalam orbit Bumi. Planet dalam berukuran kecil dan permukaannya tersusun atas
bebatuan.

 Planet Luar

Planet luar terdiri dari Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Disebut
planet luar karena planet-planet tersebut berada di luar orbit Bumi. Planet luar
tersusun dari gas dan keadaannya sangat dingin karena letaknya yang jauh dari
matahari. Akibatnya, gas berubah wujud menjadi cair.

1. Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terang karena
paling terdekat dengan Matahari.Jarak planet ini ke
Matahari sekitar 58 juta kilometer. Merkurius tidak
mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa.
Planet ini tidak mempunyai udara dan air. Garis tengahnya
4.875 km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang
hanya 3160 km.. Suhu permukaan Merkurius yang
menghadap Matahari sangat tinggi dan bisa mencapai 425oC. Sementara bagian yang
tidak mendapat sinar matahari bisa sangat rendah, yaitu -180oC. Jadi, diperkirakan
tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 59 hari. Ini berarti panjang siang harinya
28 hari lebih, demikian juga malam harinya.Merkurius mengelilingi matahari dalam
waktu 88 hari.

2. Venus
Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke
bumi, yaitu sekitar 42 juta km. Oleh karena itu, planet ini
dapat terlihat jelas dari bumi sebagai noktah kecil sangat
terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau
senja hari. Orang-orang di bumi seringkali menyebutnya
sebagai bintang pagi atau timur ketika Venus berada pada
posisi elongasi barat, dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Selain karena letaknya paling dekat ke bumi, kecemerlangan Venus disebabkan oleh
adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubungi planet. Atmosfer tersebut
berfungsi memantulkan cahaya matahari yang diterimanya. Jarak rata-rata Venus ke
matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer sangat tebal terdiri atas gas
karbondikosida dan sulfat. Sehingga pada siang hari suhunya mencapai 477° C,
sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterimanya
tertahan atmosfer planet tersebut. Diameter Venus sekitar 12.140 km, periode
rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam dan periode revolusinya
sekitar 225 hari.

3. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.
Bumi merupakan satu-satunya planet yang ditempati makhluk
hidup. Ini karena Bumi memiliki atmosfer yang mengandung
banyak oksigen dan tersedia cukup air. Atmosfer berfungsi
melindungi Bumi dari benda-benda langit dan sinar matahari
dari sinar ultraviolet Matahari. Sebelum jatuh ke Bumi, benda langit akan terbakar
karena bergesekan dengan atmosfer.
Suhu permukaan Bumi rata-rata 22oC sehingga memungkinkan adanya
kehidupan.Ukuran besarnya hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.714
km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 150 juga km. Bumi mengadakan
rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Untuk sekali revolusi, Bumi membutuhkan
waktu setahun (3651/4 hari). Bumi memiliki satelit yang disebut Bulan.

4. Mars
Planet Mars dijuluki sebagai planet merah karena warnanya
yang kemerah-merahan. Permukaan Mars berupa gurun dan
bebatuan dan diduga tanahnya mengandung banyak besi
oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat
sedikit.Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna
hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang
masa tahun.Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu Phobos dan Deimos.
Jarak planet Mars dengan matahari ialah 288 juta km. Garis tengahnya adalah 6.760
km dan revolusinya 678 hari. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang
dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air,
sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis. Mars mempunyai nama lain Marikh atau
Anggar.

5. Yupiter
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari
setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jupiter biasanya
tampak berwarna merah kecoklatan. Jarak rata-rata antara
Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km.Yupiter merupakan
planet terbesar. Planet ini mengandung gas metana dan
amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen.
Yupiter mempunyai kurang lebih 16 satelit atau bulan.Planet Yupiter bergaris tengah
138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Yupiter mempunyai periode revolusi 11,9
tahun. Permukaannya tertutup oleh awan berwarna-warni. Nama lain Yupiter adalah
Masturi atau respati. Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat kuat, Yupiter
mempunyai 16 satelit (bulan). Satelit yang besar bernama Ganymede.

6. Saturnus
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga
sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar
kedua di tata surya setelah Jupiter.Saturnus mempunyai
massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu 0,75
g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini
berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu
rata-rata 103 0C.Saturnus memiliki 18 satelit. Satelit yang terbesar disebut Titan,
yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.
Diameternya lebih dari 120.000 km. Saturnus mempunyai lingkaran bercahaya yang
mengelilinginya. Cincin tersebut terdiri atas debu-debu halus, butir-butir es atau
kerikil-kerikil berlapis es. Lingkaran cahaya itu dinamakan cincin Saturnus. Suhu
maksimal di permukaan Saturnus adalah -85oC. Planet ini memiliki periode revolusi
sekitar 29,5 tahun dan peroide rotasi 10,2 jam.

7. Uranus

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang


terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.Uranus
memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus
arah gerak rotasinya dari timur ke barat.Planet ini memiliki
kelainan ciri orbit.Uranus mengedari Matahari dengan ukuran
poros 90 derajat pada ekliptika.Planet ini memiliki inti yang
sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan
energi panas.
Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84
tahun. Rotasinya 10 jam 49 menit. Besar Uranus kurang dari setengah Saturnus,
bergaris tengah 50.560 km. Uranus diselimuti oleh awan yang tebal sehingga sulit
diamati dari Bumi. Suhu permukaannya sangat dingin, yaitu -183oC. Atmosfer
Uranus terdiri atas metana yang berwarna biru. Akibat gas alam ini, Uranus
berwarna biru menakjubkan. Permukaan Uranus tertutup oleh awan tebal seperti
salju. Uranus memiliki 15 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania,
Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.

8. Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau
dari Matahari.. Neptunus merupakan planet terbesar keempat
berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga
berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih
besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada
Uranus.Neptunus memiliki 8 satelit yang diketahui, dan yang
terbesar disebut disebut Triton.Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak
rotasi Neptunus.Jarak ke matahari 4.495 juta km, periode rotasi planet ini adalah
16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun.

2.4 Benda-Benda Langit Lain Penyusun Tata Surya


a. Asteroid atau Planetoid

Asteroid adalah gugusan planet-planet kecil yang mengelilingi matahari. Oleh


karena itu, asteroid juga disebut planetoid. Asteroid banyak dijumpai diantara lintasan
Mars dan Jupiter. Diantara Mars dan Jupiter ini terdapat daerah yang disebut Sabuk
Asteroid, yang merupakan kumpulan batuan metal dan mineral. Asteroid juga ditemukan
antara Saturnus dan Uranus. Asteroid ini diberi nama Chiron. Asteroid terbesar bernama
Ceres dengan garis tengah kurang lebih 685 km, namun setelah tahun 2006 Ceres
diklarifikasi lebih lanjut dan kemudian dinyatakan sebagai anggota dari Planet Kerdil.
Telah ditemukan lebih dari 5.500 asteroid, diantaranya:
i. Pallas, diameternya 560 km.
ii. Vesta, diameternya 390 km.
iii. Juno, diameternya 190 km.

Kebanyakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer dan beberapa


memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak diantara orbit Mars
dan Jupiter, berjarak antara 2,3 hingga 3,3 AU, diduga merupakan sisa dari formasi tata
surya yang gagal.

b. Meteor
Meteor merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi Matahari dan
jumlahnya sangat banyak. Meteor banyak mengandung besi dan nikel. Sering beberapa
diantara meteor jatuh ke Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan bergesekan dengan
atmosfer Bumi dan terbakar, hingga meteor biasanya akan habis dahulu sebelum
mencapai permukaan Bumi. Gesekan meteor dan atmosfer Bumi menghasilkan sinar
yang nampak sebagai bintang jatuh atau bintang pijar. Batu meteor yang berhasil
mencapai permukaan Bumi disebut meteorit. Batu ini akan meninggalkan bekas berupah
kawah pada permukaan Bumi. Kawah Barringer di Arizona, Amerika Serikat merupakan
hasil dari jatuhnya meteor ke permukaan Bumi. Kawah ini berdiameter 1.200km dengan
kedalaman mencapai lebih dari 175 meter.
c. Komet

Komet terbentuk dari atas debu dan gas yang membeku. Seperti pada umumnya,
komet akan terlihat lebih bercahaya ketika posisi mereka lebih dekat dengan matahari,
karena radiasi matahari mendidihkan partikel es dan debu di inti komet. Material
berbentuk awan ini disebut kepala (coma) kadang-kadang memiliki ekor, terlihat
bercahaya karena memantulkan bentuk sinar matahari. Panjang ekor komet bisa
mancapai lebih dari 100 juta kilometer. Sambil mengelilingi orbit yang oval panjang,
kepala komet selalu menghadap Matahari.
Komet disebut bintang berekor karena saat mendekati Matahari komet terdorong
oleh semburan partikel Matahari. Akibatnya, komet menguap dan membentuk awan
yang terurai ke arah belakang seperti ekor. Ekor komet selalu menjauhi Matahari.

Beberapa contoh komet yang sudah dikenal orang adalah sebagai berikut:

i. Komet Encke, muncul setiap 3 tahun


ii. Komet Halley, muncul setiap 76 tahun
iii. Komet West, muncul pada tahun 1976
iv. Komet Ikeya-Seki, muncul pada tahun 1965
v. Komet Kohoutek, muncul pada tahun 1973
vi. Komet Howard-Koomen-Michel, muncul pada tahun 1979
vii. Komet Shoemaker-Levy, muncul pada tahun 199

d. Satelit

Satelit adalah benda-benda langit yang mengiringi planet. Selain ikut menemani
planet mengelilingi Matahari, satelit juga berputar mengelilingi planet yang diiringinya.
Pada malam hari bulan kelihatan bersinar, tetapi sebetulnya sepertiplanet, bulan tidak
dapat memancarkan cahayanya sendiri, hanya bisa memantulkan cahaya matahari. Jadi,
satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi
planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Planet-planet lain memiliki
lebih dari satu satelit, kecuali Merkurius dan Venus yang tidak memiliki satelit. Satelit
ada dua macam yaitu :

a. Satelit alam

Satelit alam adalah satelit yang sudah ada dalam tata surya dan bukan buatan
manusia.

b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan dengan
menggunakan roket. Satelit buatan biasanya digunakan untuk tujuan tertentu. Salah
satu satelit yang dimiliki Indonesia adalah SKSD (Sistem Komunikasi Satelit
Domestik) Palapa. Satelit ini digunakan untuk tujuan komunikasi, dan harus diganti
dalam rentan waktu tertentu agar tetap dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Seri
terakhir satelit Palapa yang diluncurkan adalah Palapa C1 yang diluncurkan pada
tanggal 1 Februari 1996 dengan menggunakan roket ATLAS 2 milik Amerika Serikat.
Di negara-negara yang lebih maju, satelit buatan juga digunakan sebagai sarana
spoinase (satelit mata-mata untuk memata-matai negara lain), pemandu sistem
pelayaran dan penerbangan, siaran radio dan televisi (pengganti antena pemancar) agar
dapat tersebar luas ke seluruh dunia, penyelidikan luar angkasa, serta alat pencitraab
(pemotretan dari luar angkasa) permukaan dan isi perut Bumi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata surya terdiri
atas Matahari, planet, dan benda-benda langit lain yang mengelilinginya dengan Matahari
sebagai pusatnya. Planet adalah benda langit yang tidak mengeluarkan panas ataupun
cahaya. Urutan planet dimulai dari yang terdekat dengan Matahari adalah Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Bumi adalah satu-satunya planet
yang dapat ditempati oleh makhluk hidup. Dan benda-benda langit lainnya yang berada di
tata surya adalah asteroid, komet, meteor, meteoroid dan satelit.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan dipergunakan sebaik mungkin serta dapat
menambah wawasan pembaca mengenai Tata Surya. Penulis berharap dengan segala
kerendahan hati dan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar makalah ini kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto. 2007. Sains untuk Sekolah Dasar kelas VI. Jakarta: Penerbit Erlangga

Syuri, Ita, dkk. 2001. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Kelas 6.

Jakarta: Penerbit Erlangga

Nasrudin, Harun, dkk. 2007. SAINS DASAR. Surabaya: Unesa University Press

Sulistyanto, Heri dkk (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas VI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Julianto dkk (2010). Konsep dasar IPA 3.Surabaya: Unesa University Press.

A. Gunawan Admiranto (2009). Menjelajah Tatasurya: Kanisius

Intan Pariwara (2008). Bertamasya Ke Tatasurya: Rinawan Abadi

Q.A. International (2006) Understanding The Universe Terjemahan Memahami Alam Semesta:
PT Bhuana Ilmu Populer

Idatul Fitri & Cori S (2011) Pintar Tatasurya: Harmoni

Muhammad Ismail Al Jawisy (2009) Ensiklopedi Tata Surya: DIVA

http://semutuyet.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-tata-surya-makalah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya

http://les-mana.blogspot.com/2014/01/makalah-iad-tentang-tata-surya.html

http://globespotes.blogspot.com/2014/08/makalah-tata-surya.html

http://diyahrahmadiyah.blogspot.com/2013/11/makalah-alam-semesta-dan-tata-surya.html

Anda mungkin juga menyukai