Anda di halaman 1dari 27

Makalah Kelompok 1

“Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari”

Dosen Pengampu : Drs. Warnadi, M.Si.


Mata Kuliah : Kosmografi

Nama Kelompok :
1. Atika Ria Jayanti (1402618065)
2. Dara Ignatia Septyani (1402618022)
3. Elva Susanti Meylani (1402618018)
4. Iqbal Aldiansyah (1402618066)
5. Novia Putri Ramadhita (1402618047)
6. Rikard Andika (1402618045)

Program Studi Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia telah lama mengamati langit dan benda-benda angkasa. Untuk
waktu yang lama juga, pengetahuan akan kedua hal itu, yang kerap disebut
sebagai ilmu falak, membantu manusia dari berbagai peradaban dalam bidang
navigasi, pertanian, penghitungan waktu, dan lain-lain. Fenomena-fenomena
langit disikapi dengan berbagai cara, mulai dari kekaguman sampai ketakutan.
Gerhana adalah peristiwa alam yang sudah menyedot perhatian manusia
sejak dahulu kala. Keluguan dan kekurangan pengetahuan terkadang
menghasilkan kepercayaan khas dari tiap wilayah dalam menyikapi gerhana.
Dilansir dari Tempo.co, tidak sedikit peradaban kuno yang memandang
gerhana sebagai pertanda buruk. Suku Inca memiliki legenda bahwa gerhana
bulan total berasal dari seekor jaguar yang menyerang dan memakan bulan.
Pada budaya Mesopotamia kuno, gerhana dianggap sebagai pertanda akan
terjadinya kudeta terhadap raja. Sedangkan Suku Batammaliba di Afrika
hingga hari ini mempercayai bahwa gerhana adalah pertempuran antara bulan
dan matahari. Sehingga, mereka yang menyaksikannya harus berkumpul dan
menyelesaikan permusuhan serta perselisihan di antara mereka supaya bulan
dan matahari juga ikut berdamai.
Terlepas dari berbagai kepercayaan sampai kearifan lokal yang ada, perlu
kiranya bagi mahasiswa untuk mengetahui proses dan dampak yang
ditimbulkan gerhana melalui sudut pandang ilmiah. Dengan ini, diharapkan
mereka dapat menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat luas bahwa
gerhana merupakan fenomena siklis yang terjadi secara alami.

B. Rumusan Permasalahan
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diuraikan sebagai berikut.
1. Apa itu gerhana?
2. Bagaimana proses terjadinya gerhana Bulan?
3. Apa saja jenis-jenis gerhana Bulan?
4. Bagaimana proses terjadinya gerhana Matahari?
5.  Apa saja jenis-jenis gerhana Matahari?
6. Apa saja jenis-jenis gerhana selain gerhana Bulan dan Matahari?
7. Bagaimana dampak gerhana terhadap kehidupan manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Gerhana
Gerhana merupakan persamaan kata eclipse (Inggris) atau ekleipsis
(Yunani) atau eklipsis (Latin). Gerhana dalam bahasa Arab disebut dengan
Kusuf atau Khusuf. Gerhana secara bahasa diartikan sebagai suatu kejadian
dimana tertutupnya sumber cahaya oleh benda lain.4 Para ilmuwan falak telah
menerangkan bahwa gerhana berlaku apabila terjadi persilangan antara orbit
Bumi, Bulan dan Matahari.

Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda


angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini
umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi bulan terletak
diantara Bumi dan Matahari, atau gerhana Bulan saat sebagian atau
keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana
juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau
Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.

Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sinar Matahari oleh Bumi/Bulan


sehingga mengakibatkan kegelapan selama beberapa saat di Bumi. Diantara
dua jenis gerhana yang dapat terjadi, gerhana Matahari berdampak lebih besar
kepada Bumi. Hal ini karena sinar matahari yang merupakan sumber energi
utama Bumi berkurang drastis sehingga menimbulkan berbagai anomali
terutama pada cuaca Bumi (Founda, dkk., 2007).

Dilihat dari segi astronomi gerhana merupakan tertutupnya arah pandang


pengamatan benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan
pengamat. Gerhana juga bisa diartikan sebagai berkurangnya ketampakan
benda atau hilangnya benda dari pandangan sebagai akibat masuknya benda
itu ke dalam bayangan yang dibentuk oleh benda lain.

Definisi di atas menjelaskan bahwasannya gerhana jika dilihat dari segi


bahasa, tidak hanya mengenai gerhana Matahari atau gerhana Bulan saja,
melainkan seluruh bentuk terhalangnya cahaya dari sumbernya oleh benda
lain. Namun jika definisi gerhana dikaitkan dengan pengetahuan umum di
kalangan masyarakat luas, terutama masyarakat Islam yang memiliki orientasi
ibadah, permasalahan gerhana hanya akan berkutat pada dua hal, yaitu
gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

2. Gerhana Bulan

A. Pengertian Gerhana Bulan


Fenomena gerhana Bulan adalah fenomena yang jarang terjadi disuatu
wilayah di Bumi. Fenomena gerhana Bulan ini merupakan fenomena
tertutupnya Bulan oleh bayangan dari Bumi sehingga bulan akan nampak
terkikis hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi. Fenomena
gerhana Bulan ini terjadi ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari berada
pada satu garis lurus. Selama gerhana Bulan, Bulan terlihat merah-coklat.
Dapat diperkirakan bahwa Bulan benar-benar hitam karena bayangan
Bumi, tetapi tidak. Warna coklat kemerahan adalah karena sebagian
cahaya Matahari membengkokkan lapisan atmosfer Bumi dan bersinar di
Bulan. Pembiasan lebih besar untuk cahaya merah daripada yang lain, jadi
merah adalah yang menyerang Bulan.
B. Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana Bulan merupakan satu peristiwa yang terjadi dimana kedudukan
Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garus lurus, sehingga
bayangan bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan Bulan. Proses
terjadinya gerhana Bulan ini dimulai saat Bumi berada di antara Matahari
dan juga Bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan sinar
Matahari tidak sampai ke bulan karena terhalang oleh Bumi. Gerhana
Bulan ini bisa terjadi karena pada saat Bumi berada diantar Matahari dan
juga Bulan dalam posisi sejajar seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Pada hal demikian Bumi akan menghalangi sinar Matahari yang menuju
ke Bulan, sehingga permukaan Bulan akan tertutupi oleh bayangan Bumi.
Proses terjadinya gerhana Bulan ini lebih lama jika dibandingkan dengan
Matahari, meskipun perbedaan waktunya hanya beberapa menit saja.
Seperti halnya gerhana Matahari, proses terjadinya gerhana Bulan ini
sebagai berikut:
1. Dimulai ketika Bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit demi
sedikit oleh bayangan hitam. Bayangan hitam tersebut tidak lain dan tidak
bukan adalah bayangan dari Bumi sendiri.
2. Setelah itu lama-kelamaan Bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin
lama semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan semakin
lama Bumi akan terlihat meyabit.
3. Setelah mulai menjadi menyabit, lama- kelamaan Bulan akan tampak
menghilang karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat inilah
kita tidak dapat melihat Bulan dan Bulan seperti menghilang.
4. Setelah Bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang, kemudian
kita akan menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang pertama kali
Bulan itu menghilang. Munculnya Bulan ini dimulai dari bentuk Bulan
tersebut sabit, setelah itu bulan tersebut semakin lama akan semakin
kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan semakin utuh
sehingga tampak lagi seperti semula.
C. Macam Macam Gerhana Bulan
(1) Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan total terjadi ketika fase maksimum gerhana, seluruh


permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan inti/umbra Bumi. Dengan kata
lain gerhana Bulan total terjadi ketika seluruh bagian Bulan masuk dalam
daerah bayangan umbra Bumi. Gerahana Bulan total dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
o Gerhana Bulan total negatif, artinya gerhana yang akan terjadi tepat berada
pada daerah NTT dan warna Bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
o Gerhana Bulan total positif, artinya gerhana ini terjadi ketika bulan
melalui titik pusat daerah umbra dan warna Bulan menjadi merah merata.

Durasi maksimum gerhana bulan total mencapai lenih dari 1 jam 47 menit.
Ketika fenomena tersebut terjadi, bulan akan tampak bewarna merah suram.
Warna bulan yang berubah menjadi merah itu dikenal dengan sebutan gerhana
bulan merah atau gerhana bulan darah (blood moon).
(2) Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana Bulan sebagian terjadi apabila hanya sebagian bulan saja yang
memasuki daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada pada bayangan
penumbra bumi pada saat fase maksimumnya. Dengan kata lain, gerhana
Bulan sebagian (parsial) terjadi apabila separuh bagian Bulan berada dalam
bayangan umbra Bumi, sedangkan separuhnya bagian Bulan yang lain berada
dalam penumbra Bumi. Ketika terjadi gerhana Bulan sebagian, Bulan akan
tampak bersinar sebagian.
(3) Gerhana Bulan Penumbra

Ketika terjadi gerhana Bulan penumbra, seluruh bagian Bulan berada di


daerah bayangan penumbra Bumi sehingga Bulan masih bisa terlihat dengan
warna yang suram. Gerhana Bulan penumbra ada pula yang dinamakan
gerhana Bulan penumbra sebagian yang terjadi apabila hanya sebagian Bulan
saja yang memasuki bayangan penumbra Bumi, sedangkan sebagian yang
lain tidak berada di bayangan Bumi.

3. Pengertian Gerhana Matahari

Gerhana Matahari merupakan suatu keadaan dimana pada waktu Matahari


menyinari Bumi, Matahari tersebut tiba- tiba tertutupi oleh Bulan yang juga
berotasi mengelilingi Bumi. Dengan kata lain gerhana Matahari adalah
kejadian dimana Matahari tertutup oleh Bulan karena pada saat itu posisi
Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Gerhana matahari
terjadi ketika posisi Bulan terletak diantara Bumi dan Matahari sehingga
terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi.
Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana
matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari
sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran.

A. Proses Terjadinya Gerhana Matahari


Gerhana Matahari terjadi saat Matahari tertutup oleh Bulan karena posisi
Bulan yang menghalangi Bumi, sehingga dari Bumi sendiri cahaya Matahari
akan tertutupi oleh Bulan baik sebagiannya saja maupun total, yakni semua
cahaya Matahari tertutup oleh Bulan. Meskipun secara kenyataannya ukuran
Bulan lebih kecil daripada Matahari dan juga Bumi, namun bayangan dari
Bulan sendiri mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya. Hal ini
dapat terjadi karena posisi Bulan yang berjarak rata- rata sejauh 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat bila dibandingkan jarak Matahari dari Bumi
yang mencapai 149.680.000 kilometer. Karena selisih jarak yang begitu
banyak inilah yang akhirnya membentuk bayangan Bulan dan menutupi
cahaya Matahari yang seharusnya sampai ke Bumi.

Posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus karena Bumi
berevolusi mengitari Matahari, dan Bulan yang berkedudukan sebagai satelit
Bumi bergerak mengitari Bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi
Bulan. Karena sama- sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya
masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis
lintasan yang lurus. Karena revolusi bulan terhadap Bumi pun mempunyai
lintasannya sendiri, sehingga gerhana Matahari yang terjadi tidak hanya di
satu tempat, namun berganti-gantian tempat.

B. Tahapan Terjadinya Gerhana Matahari


 Awalnya ketika detik-detik dan belum terjadi apa-apa, maka akan
merasakan dan melihat bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak
redup seperti kehilangan satu level kecerahannya.
 Kemudian ketika akan memulai proses Gerhana, akan datang bayangan
hitam yang perlahan- lahan menuju Matahari. Bayangan hitam tersebut
tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan Bulan yang akan menutupi
Matahari tersebut.
 Selanjutnya bayangan Bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja
kelihatan berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin
meutupi Matahari yang bersinar dengan terang sehingga matahari perlahan
lahan akan tampak menyabit.
 Setelah itu Matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup
hingga bayangan hitam tersebut menutup seluruh Matahari. Fase inilah
yang dikenal dengan istilah gerhana Matahari total. Pada tahap atau fase
inilah seluruh permukaan Bumi yang dilintasi Bulan tersebut akan menjadi
gelap gulita seperti malam hari dengan tiba-tiba. Namun gelap inipun
hanya terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini ketika melihat ke Matahari
maka matahari hanya akan terlihat pinggirannya saja atau terlihat bagian
koronanya yang seperti menjulur-julur. Pada fase ini juga sinar radiasi
Matahari yang sampai bisa dirasakan ke Bumi akan sangat berbahaya.
Sinar radiasi ini akan bisa mengenai mata ketika melihat dengan mata
telanjang dan tanpa pengaman khusus sama sekali. Maka dari itu, bagi
yang ingin menyaksikan gerhana Matahari secara langsung harus
menggunakan kacamata anti radiasi agar mata terlindungi.
 Setelah melewati fase gerhana Matahari total, maka secara perlahan-lahan
bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut akan meninggalkan
Matahari dan matahari akan nampak seperti menyabit kembali.
 Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayangan Bulan
yang berwarna hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang, sehingga
matahari akan kembali bersinar tanpa dihalangi oleh satu apapun. Dan
pada waktu yang seperti ini kondisi di Bumi sudah menjadi terang seperti
semula.
C. Jenis-jenis Gerhana Matahari

Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadai empat jenis.


Hal ini di dasarkan pada fase- fase terjadinya gerhana matahari. Empat
jenis gerhana matahari ini ini saling berkaitan atau bersambung antara satu
dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis- jenis gerhana matahari :

(1) Gerhana Matahari Total


Gerhana Matahari total terjadi saat Matahari benar tertutup dengan
sempurna oleh bayangan dari Bulan. Di langit hanya ada Matahari yang
menjadi bulatan hitam tanpa ada celah cahaya sedikit pun. Bayangan
umbra melewati tepat tengah Matahari, dan memblokir semua cahaya yang
seharusnya mengenai Bumi. Saat terjadi gerhana Matahari total, dapat
melihat matahari di luar atmosfer yang biasa disebut dengan corona.

(2) Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana Matahari sebagian terjadi saat bayangan dari Bulan tidak benar-
benar membuat permukaan Bumi jadi gelap sempurna. Hal ini terjadi
karena piringan Bulan tidak menutup secara sempurna piringan Matahari
yang nampak dari Bumi. Saat ini terjadi, bayangan penumbra yang
mengenai Bumi. Bukan bayangan utama seperti saat terjadi gerhana
Matahari. terjadi ketika Bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis
antara Matahari dan Bumi, sehingga hanya menutupi sebagian Matahari.
Gerhana sebagian biasanya tidak begitu mempengaruhi terangnya sinar
Matahari.
(3) Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin terjad ketika Bulan berada tepat di tengah-tengah
Matahari dan Bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran tampak Matahari. Sehingga, pinggiran Matahari terlihat
sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi Bulan yang tampak
sebagai bundaran gelap.karena ukuran bulan yang nampak dari Bumi lebih
kecil dari ukuran Matahari. Hal ini mengakibatkan tidak semua cahaya
dihalangi oleh permukaan Bulan. Bayangan yang menimpa Bumi hanya
sebagian saja, dan di langit akan terlihat lingkaran seperti cincin cahaya
dari permukaan Matahari yang masih nampak dari Bumi. Gerhana ini bisa
ditandai dengan adanya garis cahaya membentuk lingkaran cincin yang
memiliki lubang hitam ditengahnya.
(4) Gerhana Matahari Hibrida/Campuran
Gerhana Matahari hibrida/campuran adalah gerhana Matahari yang
bergesar antara gerhana Matahari total dan juga gerhana Matahari cincin.
Pada titik tertentu di permukaan Bumi, gerhana ini muncul sebagai
gerhana Matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai
gerhana Matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi. Dari
semua gerhana Matahari, sekitar 28 persen adalah total; 35 persen
sebagian; 32 persen annular; dan hanya 5 persen yang merupakan hibrida.
4. Gerhana Satelit
A. Pengertian

Gerhana satelit atau sering disebut sun outage atau yang disebut
pemadaman matahari, matahari transit atau matahari pudar adalah
kondisi gangguan atau distorsi dari geostasioner satelit sinyal yang
disebabkan oleh gangguan dari radiasi Matahari, saat itu kondisi yang
terjadi adalah pada saat Bumi-satelit-Matahari berada dalam satu garis
lurus. Efeknya adalah karena radiasi matahari yang mengganggu sinyal
satelit. Di belahan Bumi sebelah utara, pemadaman terjadi sebelum
Matahari berada tepat di ekuator langit atau sering disebut equino
artinya matahari sedang berada tepat di atas Katulistiwa Bumi equinox
Maret (Februari, Maret) dan setelah equinox September (September
dan Oktober), dan di belahan bumi selatan pemadaman terjadi setelah
equinox Maret dan sebelum equinox bulan September.

B. Efek dari gerhana satelit

Pada saat itu jalur jelas Matahari di langit membawanya tepat di


belakang garis pandang antara stasiun bumi dan satelit. Matahari
memancarkan Energi thermal yang kuat di seluruh spektrum
mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, termasuk
gelombang mikro frekuensi yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan satelit (C-band, Ku band, dan Ka band), sehingga satelit
mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun Bumi, baik head-
end/teleport maupun ground-segment biasa. Efek dari berbagai
pemadaman Matahari dari degradasi parsial (peningkatan tingkat
kesalahan) untuk kehancuran total dari sinyal satelit, signal satelit
mulai menurun sedikit demi sedikit sampai hilang total dan muncul
lagi sampai signal kembali normal beberapa menit kemudian biasa
signal nya hilang sekitar 10 menit.

C. Waktu dari gerhana satelit

Sun outage menyapu sinyal dari belahan bumi bagian utara ke selatan
dari sekitar 20 Februari-20 April, dan dari belahan Bumi bagian
selatan ke belahan bumi bagian utara dari sekitar 20 Agustus-20
Oktober, mempengaruhi lokasi tertentu pada jam yg sama selama lebih
kurang 10 sampai 15 hari dan mengalami dua kali Sun Outage dalam
setiap tahunnya.

D. Satelit yang terkena dampak Sun Outage di Indonesia


 Satelit Palapa D biasanya mulai terjadi pada jam 11.05 WIB
sampai jam 11.20 WIB
 Satelit Telkom-1 sekitar 11.40 WIB berakhir pada jam 11.55 WIB
 Satelit Telkom-2
 Satelit Palapa C2
 Satelit Indostar-2 sekitar jam 11:45 - 12:00
 Satelit Lippostar-1
5. Dampak Gerhana
A. Dampak Positif Gerhana Bulan
(1) Tidak Berbahaya Bagi Mata
Mata adalah salah satu organ tubuh yang paling penting, oleh karena itu
harus dijaga dengan asupan makanan yang mengandung vitamin A.
Banyak mitos yang beredar bahwa ketika ada fenomena gerhana bulan
tidak boleh melihat dengan mata telanjang. Jika tidak maka akan
mengalami kebutaan secara permanen, maka ada persepsi mengatakan
harus menggunakan kacamata khusus yang didesain agar bisa menikmati
kejadian langka tersebut. Padahal jika diteliti kembali yang menyebabkan
kebutaan atau kerusakan pada retina mata  adalah ketika melihat fenomena
gerhana matahari dengan mata telanjang. Namun, bagaimana lagi mitos
masyarakat mampu mengalahkan fakta yang sebenarnya, sekalipun sudah
diteliti oleh para ilmuwan. Karena pada dasarnya dampak fenomena
gerhana bulan dengan matahari adalah dua hal yang sangat berbeda.
(2) Tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Dampak positif dari gerhana bulan selanjutnya adalah tidak ada efek sama
sekali terhadap ibu yang sedang hamil bahkan pada sang janin. Masyarakat
mempercayai bahwa ketika melahirkan disaat kejadian fenomena gerhana
bulan maka bayi yang dilahirkan akan mengalami kecacatan pada organ
tubuhnya. Tidak ada yang salah dengan kepercayaan tersebut, maka
alangkah baiknya jika sang ibu masih ragu boleh dilakukan pencegahan
atau rajin konsultasi kepada dokter. Pada dasarnya jika dipikir secara
logika cahaya dari gerhana bulan tidak akan menembus secara langsung
pada si janin. Dari pihak kesehatan juga harus sering melakukan sosialisasi
kepada ibu-ibu yang sedang mengandung dengan begitu ibu hamil akan
aman menikmati fenomena langka ini.
(3) Meningkatkan Mood
Siapa sih yang mau melewatkan fenomena alam yang jarang sekali terjadi
begitu saja, tentunya banyak orang yang berlomba-lomba mengabadikan
setiap momennya. Fakta mengejutkan bahwa kejadian gerhana bulan
mampu meningkatkan suasana hati seseorang. Hal ini sudah diteliti oleh
pakar ilmuwan yang mengatakan gerhana bulan bisa mempengaruhi
tekanan darah sekaligus ritme jantung yang pada dasarnya cepat naik
turun.
(4) Menguatkan Iman
Tentunya setiap kejadian di alam memberikan pengajaran yang sungguh
luar bisa, salah satunya adalah gerhana bulan. Fenomena tersebut mampu
memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan hidup manusia yang
menyangkut hubungannya dengan Sang Pencipta. Tidak dipungkiri lagi,
bahwa ketika fenomena tersebut terjadi maka manusia akan sadar bahwa
segala yang ada di alam ini hendaknya dijaga dan dirawat dengan baik.
Karena tidak ada fenomena alam yang terjadi begitu saja tanpa ada tujuan
tertentu.
(5) Memberi Pengetahuan Pada Manusia
Selain menguatkan iman, dampak positif yang terjadi dari fenomena
gerhana bulan adalah memberikan peluang kepada manusia agar mau
berfikir. Maksudnya disini adalah adanya kesempatan untuk manusia agar
bisa mengembangkan ilmu dan pengetahuannya. Bisa meneliti kejadian
langka ini terkait dengan interaksi gravitasinya, dan tentunya dari segi sifat
kimia, biologi ataupun fisika. Sungguh suatu fenomena yang memberikan
pelajar begitu luar biasa bagi makhluk hidup.

B. Dampak Negatif Gerhana Bulan

(1) Terjadi Pasang Surut Air Laut

Meskipun fenomena alam gerhana bulan yang begitu mengagumkan


karena jarang terjadi, tentunya patut diwaspadai oleh masyarakat. Ada
beberapa dampak negatif yang akan dirasakan  terutama pada aktivitas
nelayan dan transportasi di pesisir yang terganggu. Kepala BMKG
mengatakan  bahwa ketika gerhana bulan terjadi, posisi bumi itu berada
pada garis yang sama dengan matahari dan bulan. Maka yang terjadi
adalah pasang surut air laut yang secara maksimal, dan tidak dapat
terkendali. Bisa mencapai 1,5 meter pasang air lautnya, dan tidak hanya itu
akan terjadi perubahan pada muka air laut di setiap titik tempat. Dampak
tersebut akan menggaung aktivitas para nelayan dan juga petani garam

(2) Terganggunya Kehidupan Makhluk Hidup

Dampak negatif gerhana Bulan ikut serta dirasakan oleh metabolisme


hewan dan tumbuhan secara langsung. Tidak hanya menyerang pada
metabolismenya saja, melainkan setiap perilaku yang dilakukan hewan dan
tumbuhan. Terutama pada hewan malam, ketika gerhana Bulan
berlangsung maka aktivitasnya akan terganggu seperti mencari makanan
atau minuman. Nyamuk juga banyak yang keluar ketika gerhana Bulan
terjadi, kuda nil hewan bertubuh besar akan bersembunyi di bawah kolam
air karena merasa ketakutan, dan tupai akan memperluas tempat
tinggalnya.

(3) Cuaca Yang Begitu Ekstrim

Tidak hanya mengganggu aktivitas makhluk hidup, gerhana Bulan juga


sangat berpengaruh terhadap cuaca yang begitu ekstrim. BMKG
menegaskan bahwa masyarakat tetap waspada ketika gerhana Bulan ini
berlangsung terutama Super Blue Blood Moon yang mampu
mempengaruhi terhadap penurunan dan kenaikan suhu udara yang ada di
permukaan bumi. Tidak hanya itu yang dirasakan, akan terjadi tekanan
udara yang cukup tinggi di belahan bumi utara. Ketika daratan Asia
bergerak begitu cepat menuju Benua Australia maka yang terjadi adalah
Negara Indonesia bakalan mengalami aliran udara yang begitu dingin.
Sekaligus hujan lebat yang disertai angin kencang kemungkinan akan
dialami oleh Laut Jawa, NTB, NTT, hingga Selat Sunda.

(4) Pemicu Gempa Bumi

Kepala LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)


menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada ketika gerhana
bulan berlangsung. Pasalnya efek yang didapat dari pasang surutnya
gelombang air laut juga memicu terjadinya gempa bumi. Karena ketika
pasang surut air laut terjadi akan terjadi penekanan pada lempeng yang
kekurangan daya tekannya pada air. Lempeng lainnya akan menusuk pada
lempeng yang berada di bawah dan menyusup ke dalam air dan yang
terjadi adalah pergeseran gerakan yang disebut dengan gempa Bumi.
Biasanya gerhana bulan yang mengakibatkan kejadian ini adalah
supermoon.

(5) Malam Menjadi Lebih Gelap


Dampak gerhana Bulan yang merugikan selanjutnya adalah, ketika
fenomena berlangsung kondisi malam yang lebih gelap dari biasanya. 
Selain itu cahaya bulan yang tidak terang mengganggu waktu istirahat
manusia. Ada juga yang mengatakan dampak negatif yang bakal dirasakan
adalah ketika posisi Bulan yang sejajar dengan Matahari dan Bumi akan
merusak hormon sekaligus siklus bulanan atau kesuburan pada wanita.

C. Dampak Gerhana Matahari Total


(1) Pengaruhi Gravitasi Bumi
Gerhana Matahari total bisa mengganggu gravitasi Bumi. Caranya dengan
menghambat pemanasan dan proses ionisasi di lapisan ionosfer atmosfer
Bumi. Efek tersebut ternyata pernah diamati oleh beberapa ilmuwan. Ada
sejarah panjang saat mengamati fenomena terkait gravitasi selama gerhana
matahari total. Pada tahun 1954, dan tahun 1959, Maurice Allais
melaporkan pengamatan tentang gerakan aneh yang sulit dijelaskan selama
gerhana matahari terjadi. Efek ini ia namakan efek Allais.

(2) Bisa Merusak Mata

Gerhana Matahari total tidak bisa dilihat secara langsung dengan mata
telanjang. Efeknya bisa merusak retina mata karena sinar ultraviolet (sinar
UV). Kerusakan pada mata tanpa disadari akibat terlalu lama melihat
gerhana matahari total. Pada saat itu jumlah radiasi sinar UV yang
mendarat di retina jauh meningkat dan membuat lebih rentan mengalami
kerusakan mata. Kondisi ini dikenal dengan fotokeratitis. Biasanya muncul
beberapa jam setelah kerusakan terjadi dan menyebabkan produksi air
mata berlebihan, mata merah dan meradang. Kacamata hitam tidak cukup
melindungi mata dari pancaran sinar UV yang dipantulkan sinar Matahari
saat terjadi gerhana total. Ada baiknya menggunakan kacamata atau filter
kamera yang dirancang khusus untuk gerhana Matahari. Lensa khusus ini
dapat mengurangi intesitas cahaya yang masuk ke mata hingga ke taraf
aman.

(3) Berdampak Pada Sistem Tenaga Listrik


Kejadian ini sempat terjadi di wilayah sekitar benua Eropa dan Britania
Raya saat gerhana Matahari total 20 Maret 2015. Saat itu dampaknya pada
sistem tenaga listrik di negara tersebut. Wilayah benua Eropa dan Britania
Raya diperkirakan memiliki sekitar 90 gigawatt tenaga surya dan
diperkirakan bahwa produksi akan turun hingga 34 GW dibandingkan
dengan hari langit saat cerah.

(4) Terjadi Pasang Surut Bumi

Gerhana Matahari total mengakibatkan terjadinya daya tarik planet ketika


posisi Matahari dan Bulan berada pada satu garis. Pasang surut Bumi juga
bisa dirasakan. Namun, secara kasat mata tidak nampak. "Akan terjadi
pasang surut Bumi, ini karena daya tarik planet. Tapi tidak bisa dilihat
seperti kita melihat yang terjadi pada laut, nilainya signifikan," ujar Ketua
badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Andi Eka Satya.

(5) Pengaruhi Perilaku Satwa

Gerhana Matahari total pernah terjadi di Indonesia pada Maret 2016.


Ternyata fenomena alam ini membawa pengaruh pada perilaku satwa.
"Satwa-satwa yang kami amati di antaranya kelompok mamalia kecil,
kelompok burung paruh bengkok, serta binatang melata atau
herpetofauna," ujar Hari Sutrisno, Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian
Biologi LIPI. Dia menjelaskan, secara umum respon satwa-satwa memang
menunjukkan perilaku seolah-olah sudah senja atau malam.
"Kemungkinan besar bagi wilayah yang mengalami penurunan intensitas
cahaya secara signifikan akan menunjukkan hasil yang lebih positif," jelas
Hari. Untuk kelompok mamalia, kukang dianggap memberikan respon
paling positif. "Hewan nokturnal yang aktif di malam hari ini tadinya pada
pukul 05.00 WIB sebelum ada cahaya matahari masih aktif, kemudian
mulai tidur saat matahari terbit. Namun, beberapa menit saat GMT,
intensitas cahaya berkurang dan kukang bangun lagi dan melakukan
aktivitas," terang Wartika Rosa Farida dari Laboratorium Nutrisi dan
Penangkaran Satwa Liar Pusat Penelitian Biologi LIPI.
D. DAMPAK GERHANA MATAHARI CINCIN

Dampak yang diberikan GMC atau Gerhana Matahari Cincin sebenarnya


hampir sama dengan dampak gerhana Matahari. Apa saja ?

(1) Terjadi pada hewan

Dalam proses gerhana Matahari cincin, sebenarnya sama dengan gerhana


Matahari yakni dampak langsung yang paling sering terjadi adalah hewan.
Dimana hewan merupakan makhluk hidup yang paling terlihat bergantung
pada alam. Dimana Bumi ketika gelap menjadi tanda bagi mereka baik
untuk istirahat maupun untuk beraktifitas, khususnya hewan nokturnal.
Namun karena gerhana Matahari cincin merupakan gerhana yang terjadi
dalam waktu yang sebentar dan membuat bumi menjadi gelap dalam
waktu sementara. Hal ini akan mempengaruhi hewan yang mungkin akan
kebingungan, karena siklus kegiatan mereka berubah secara tiba-tiba.
Maka tak jarang beberapa hewan menjadi resah dan kebingungan seperti
halnya bersuara terus menerus atau menjadi gelisah dan bergerak tidak
beraturan.

(2) Adanya pengetahuan


Untuk manusia mungkin dampaknya tidak terlalu dilihat. Namun dampak
yang paling bisa diambil tentunya adalah ilmu pengetahuan. Dimana Bumi
yang menjadi planet tempat tinggal kita, Matahari dan juga Bulan yang
menjadi satelit kita melakukan suatu fenomena. Pengetahuan ini juga bisa
membantu mengembangkan fenomena yang mungkin bisa terjadi dari
gerhana matahari cincin, atau fenomena yang akan terjadi yang
bersangkutan dengan GMC.

(3) Gravitasi Bumi


Meskipun tidak terlalu dirasa, gerhana Matahari cincin merupakan
pergerakan antara gerhana Matahari total dan gerhana Matahari sebagian.
Hal ini tidak berdampak pada manusia secara langsung namun akan
berdampak sedikit demi sedikit kearah bumi. Menurut NASA dan juga
BMKG, dengan adanya gerhana Matahari maka jarak antara Bumi dengan
Matahari dan juga bulan sedikit mengalami perubahan. Perubahan tersebut
memanglah tidak banyak dan tidak terlalu memberikan efek, namun
gerhana Matahari menyebabkan Bumi berjarak lebih dekat karena adanya
gravitasi yang besar.

(4) Magnet Bumi


Ketika terjadi gerhana Matahari, pada waktu Matahari tertutup lapisan
ionosfer maka akan berubah konteks dari ionnya sehingga variasi dari
medan magnet akan terganggu. Untuk itu, ketika terjadi gerhana Matahari
maka magnet diBumi mungkin akan mengalami masalah dan kembali
normal lagi. Karena itulah rata-rata GMC tidak memberikan dampak yang
berarti.

(5) Saluran Komunikasi


Ketika gerhana Matahari terjadi termasuk gerhana matahari cincin.
Mungkin efek berkepanjangan tidaklah terasa, namun efek pada saat
terjadi gerhana bisa terjadi. Salah satunya terjadi pada saluran komunikasi
seperti halnya gelombang radio dan koneksi yang akan terganggu. Untuk
itulah mengapa gerhana diumumkan jauh-jauh hari meskipun waktu dan
lintasannya sering kali dikabarkan ketika gerhana baru akan terjadi sehari
sebelumnya. Hal ini terjadi untuk mewaspadai mereka yang menggunakan
gelombang radio yang mungkin akan terganggu. Seperti halnya bandara
dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gerhana merupakan peristiwa ketika bumi berada dalam satu garis relatif
lurus bersama dengan dua benda langit lainnya. Pada gerhana bulan dan matahari,
besarnya masing-masing obyek menyebabkan adanya cahaya yang terhalang
untuk sampai ke permukaan bumi. Menurut posisinya, ada beberapa jenis gerhana
bulan dan matahari. Sementara pada gerhana satelit, penghalangan cahaya tidak
terindra oleh mata dari bumi. Namun, dampaknya menimbulkan gangguan pada
kerja yang dilakukan oleh satelit tersebut. Gerhana bulan dan matahari juga
menimbulkan dampak dalam kehidupan manusia.

Daftar Pustaka
(1) Agiesta, Fellyanda Suci. 2019. Dampak yang Bisa Ditimbulkan dari
Gerhana Matahari Total, [online],
(https://www.liputan6.com/news/read/4003470/dampak-yang-bisa-
ditimbulkan-dari-gerhana-matahari-total, diakses pada 23-10-2019)

(2) Anonim. 2019. Pengertian Gerhana Bulan, Macam dan Prosesnya.


https://dosengeografi.com/gerhana-bulan/ (Diakses pada 23 Oktober 2019)

(3) Ayano, Tiffany. 2017. Gerhana Matahari Cincin : Pengertian, Proses, dan
Dampaknya, [online], (https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/gerhana-
matahari-cincin diakses pada 23-10-2019)
(4) Endarto,Danang.2018.Kosmografi.Yogyakarta:Penerbit Ombak
(5) Imam, Khotibul. 2014. Analisis Metode Hisab Gerhana Matahari Dalam
Kitab Irsyad Al-Murid, [pdf online],
(http://eprints.walisongo.ac.id/3752/3/102111102_Bab2.pdf diakses pada
23-10-2019)
(6) Prima, Erwin. 2018. Kompas Tekno. Berbagai Mitos Gerhana Bulan dari
Seluruh Dunia. [online],
(https://www.google.com/amp/s/tekno.tempo.co/amp/1055455/berbagai-
mitos-gerhana-bulan-dari-seluruh-dunia diakses pada 24 Oktober 2019)
(7) Rayhan. 2018. Makalah Gerhana Matahari, [pdf online],
(http://repository.upi.edu/25843/4/S_FIS_1200477_Chapter1.pdf diakses
pada 23-10-2019)
(8) Sari, Maya. 2016. Gerhana Matahari : Pengertian, Proses, dan Jenisnya,
[online], https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/gerhana-matahari.
Diakses pada 23 Oktober 2019
(9) Sari,Maya.2016.Gerhana Matahari Proses dan Jenisnya.
(10)https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana diakses pada 23-10-2019
(11)https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_satelit diakses pada 24-10-2019
(12)https://www.romadecade.org/dampak-gerhana-bulan/#! diakses pada 23-
10-2019

Anda mungkin juga menyukai