Disusun oleh:
Kelompok 1
Anggota Kelompok:
1. Suharli AJ (06111181621001)
2. Fitri Erdiana (06111181621002)
3. Siti Maulidina Rizky (06111181621003)
4. Kiki Wulandari (06111181621012)
5. Dwi Nastiti Lukita Ningsih (06111181611064)
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Geografi. Makalah ini dapat
digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar,
dan sebagai referensi tambahan dalam belajar jagat raya dan Tata Surya. Makalah
ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami jagat raya dan Tata Surya secara lebih lanjut.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada kawan kawan semua yang
membantu dalam dan bekerja sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk
menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah
selanjutnya.
KATAPENGANTAR…………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………....3
BAB I PENDAHULUAN
i. Latar Belakang…………………………………………………………….4
ii. Rumusan Masalah…………………………………………………………5
iii. Tujuan …………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN
i. Pengertian Bintang………………………………………………………..6
ii. Tata Nama Bintang……………………………………………………….7
iii. Peta Bintang………………………………………………………………7
iv. Cahaya Bintang…………………………………………………………..8
v. Terang dan Warna Bintang………………………………………………9
vi. Spektrum bintang………………………………………………………...11
vii. Evaluasi Bintang…………………………………………………………12
viii. Rasi Bintang……………………………………………………………...13
ix. Sejarah Pengamatan……………………………………………………...14
x. Terbentuknya Bintang……………………………………………………15
xi. Suhu………………………………………………………………………21
xii. Umur……...……………………………………………………………...22
xiii. Distribusi…………………………………………………………………22
xiv. Pengertian Galaksi……………………………………………………….24
xv. Bentuk-bentuk Galaksi…………………………………………………...25
xvi. Proses Terbentuknya Galaksi…………………………………………….27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….30
1.3 Tujuan
3. Peta Bintang
Bila kita menengadah kelangit tampak seolah olah bumi kita
dinaungi “atap” setengah bola yang disebut “bola langit”. Bintang bintang
dan benda langit lainnya seolah olah menempel pada bola langit itu. Orang
yunani kuno membagi bola langit dalam daerah daerah yang disebut rasi
atau “konstelasi” nama nama rasi dihubungkan dengan nama nama tokoh
dan makhluk dalam mitologi.Misal:rasi Centaurus diambil dari nama
makhluk hidup setengah kuda setengah manusia, Orion atu si pemburu,
4. Cahaya Bintang
Ada bintang yang tak tampak terang ada pula yang tidak terlihat
kurang terang. Energi bintang tiba di bumipada permukaan seluas 1 cm²
dalam selang waktu 1 detik disebut “fluks energi” bintang itu. Sebuah
bintang tampak terang bila fluks energinya besar. Namun kuat cahaya
bintang bila fluks energinya besar, namun kuat cahaya bintang yang
tampak oleh kita tidak merupakan ukuran terang sebenarnya bintang itu.
Bisa saja suatu bintang sebenarnya memancarkan enegi yang relatiftidak
banyak, tetapi tampak terang berhubung letaknya yang dekat atau
sebaliknya sebuah bintang menghamburkan energi secara dahsyat. Namun
dari bumi tampak lemah berhubung letaknya jauh. Energi yang
dipancarkan bintang per detik disebut “ luminositas bintang”. Bila fluks
merupakan pengukur kuat cahaya yang tampak dari bumi, maka
luminositas merupakan pengukur kuat cahaya sebenarnya bintang itu.
Matahari adalah bintang merupakan salah satu penghubung antara
manusia dan bintang bintang. Cahaya yang kasat mata ( tampak oleh mata)
sebenarnya hanya merupakan sebagian kecil gelombang elektromagnetik.
Ada beberapa yang dapat kita pelajari dengan mengamati radiasi
elektromagnetik ini yaitu:
7. Evaluasi Bintang
Kelahiran suatu bintang terjadi di bagian dalam suatu awan gas dan
debu yang menebar luas di antariksa . Awan gas dan debu semacam itu
banyak sekali terdapat di langit dan para astronom menyebutnya dengan
sebutan Nebula. Pembentukan sebuah benda di mulai ketika sebagian debu
dan gas di bagian – bagian dalam nebula mulai berkumpul dan bergabung .
kemudian secara perlaha-lahan gabungan gas dan debu itu mengerut dan
memadat, serta di bagian dalamnya menjadi panas . Maka jadilah sebuah
benda yang brsinar dan akan terus bersinar sampai hidrogennya habis
terbakar. Demikian yang terjadi dengan matahari , bila nanti di bagian luas
justru mengembang dan nmendingin karena mendingin itulah warnanya
akan berubah menjadi merah dan di sebut dengan raksasa merah yang akan
mengkrut lagi sampai menjadi kecil dan berwarna merah cebol putih.
Selanjutnya akan menjadi sebuah bold yang gelap dan dingin sehingga kita
tidak dapat mlihatnya lagi. Begitulah kira-kira akhir hidup sebagian
bintang – bintang termasuk dengan matahari.
9. Sejarah Pengamatan
Penghantaran energy
11. Suhu
Bintang masif dalam deret utama dapat bersuhu hingga 50.000 °C.
Sedang bintang yang lebih kecil, seperti matahari, memiliki suhu
permukaan beberapa ribu derajat celcius. Raksasa merah memiliki suhu
permukaan yang relatif rendah sekitar 3.300 °C, namun bintang ini
memiliki luminositas yang tinggi karena permukaan luarnya yang luas.
12. Umur
13. Distribusi
B. GALAKSI
1. Pengertian Galaksi
Kata galaksi menurut etimologi berasal dari istilah bahasa Yunani untuk
menyebut galaksi kita, galaxiasatau kyklosgalaktikos. Masing-masing berarti
“sesuatu yang menyerupai susu” dan lingkaran susu”, sesuai dengan
penampakannya di angkasa berupa pita putih samar.
Galaksi adalah sebuah system yang sangat besar, terdiri dari bintang-
bintang dan materi antar bintang. Biasanya berisi triliun bintang, dengan massa
antara beberapa juta bintang hingga beberapa kali dari matahari kita. Dengan
luas beberapa ribu hingga 100.000 tahun cahaya. Galaksi memilki beberapa
macam bentuk, yakni bentuk spiral, elips, dan juga tak beraturan.
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin
karena bentuk spiralnya yang indah itu. Galaksi kita termasuk galaksi spiral.
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk
lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Galaksi spiral
berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan
rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan
membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral
ini bergantung pada masssa galaksi tersebut.kecepatan rotasi tiap bagian galaksi
spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya
semakin besar. Contoh lain galaksi spiral selain Bima Sakti adalah galaksi
Andromeda. Ukuran galaksi Andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti.
Galaksi Andromeda bersama-sama dengan Bima Sakti termasuk galaksi spiral
raksasa.
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk
yang sebenranya tidak diketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah
pendang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang
termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar
sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat
dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang, dan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak
memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota
dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari
galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua
buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar
180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak
mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.
Dalam ilmu astronomi galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri
dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya
mempunyai gaya tarik menarik (gravitasi). Matahari bersama-sama 8 buah
planet yang mengitarinya merupakan anggota dari sebuah galaksi yang diberi
nama Galaksi Bima Sakti.
Induk dari matahari adalah galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Bima
Sakti berbentuk seperti spiral. Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah
galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral dan jauhnya 780.000 tahun
cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/detik. Jadi, 1 tahun
cahaya berjarak : 300.000 x 365 x 24 x 60 x 60 km = km). Bima Sakti
berbentuk bulat pipih seperti kue cucur. Letak matahari dan bumi kira-kira
sejauh dari pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang
terletak di bawah dan di atas pusat galaksi adalalah kumpulan bintang
(globular0. Dalam satu galaksi ada yang mencapai 1000 kumpulan bintang
seperti itu. Galaksi mengadakan rotasi dengan arah yang berlawanan dengan
jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang.
Pada zaman Yunani orang percaya bahwa bumi merupakan pusat dari
alam semesta ini (geosentrisme). Sejak abad pertengahan pandangan itu
berubah yang dipelopori oleh Copernicus menjadi heliosentrik, yaitu matahari
yang menjadi pusat beredarnya bumi bersama planet-planet lain. Pengamatan
selanjutnya mengungkapkan bahwa matahari merupakan salah satu dari
beribu-ribu bintang yang beredar mengikuti pusatnya. Pusat bintang-bintang
itu berupa kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok
bintang lainnya yang dekat (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan kabut
gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebule) dan tebaran ribuan bintang.
Semua itu termasuk matahari disebut dengan galaksi. Beberapa teori
mengungkapkan sebagai berikut :
Teori Ledakan
Teori ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai masa jenis yang besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi
inti. Massa itu kemudian berserakkan dan mengembang dengan sangat cepat
menjauhi pusat ledakan. Setelah beberapa tahun, massa itu berbentuk kelompok
dengan berat jenis yang relative lebih kecil, yang disebut galaksi.
Teori ini berdasarkan pemikiran dari suatu siklus dari alam semesta yaitu
masa ekspansi dan masa kontraksi. Siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000
juta tahun. Masa ekspansi terbentuklah galasi serta bintang-bintangnya. Ekspansi
didukung adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang
membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Masa kontraksi, galksi dan
Dua belas juta tahun yang lalu, galaksi tidaklah seperti yang sekarang ini.
Bentuknya berupa kabut gas hydrogen yang sangat besar dan berada di luar
angkasa. Galaksi bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhan
berbentuk bulat. Karena gaya beratnya ia mengadakan kontraksi. Masa bagian
luar banyak yang tertinggal. Pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah
menjadi bintang pun secara perlahan-lahan mengadakan kontraksi. Energy
potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-
bintang pun semakin turun temperaturnya setelah berpuluh-puluh ribu tahun, ia
mempunyai bentuk yang bisa dikatakan tetap, seperti halnya matahari hipotesis itu
diyakini oleh suatu observasi yang ditujukan pada pusat galaksi tempat
dilahirkannya bintang baru, baik secara perlahan maupun secara eksplosif.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ahmad Saripudin, Astronomi dan Jagat Raya, (Bandung, Dea Art Pustaka, 2009).
Mawardi. Nur Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu
Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Setia.
Saripudin, Ahmad. 2009. Astronomi dan Jagat Raya. Bandung: Dea Art Pustaka.