MAKALAH
TERMODINAMIKA
Oleh
1. Dina Lorenza
NPM : 181025376001
2. Nuni Juliyarta
NPM : 181025376007
3. Penni Yudiawati
NPM : 18102578014
Puji syukur kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan hidayahnyalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan tepat waktu. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata
kuliah ”TERMODINAMIKA” semester ganjil. Kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu SHABRINA AMALIA, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah
membimbing kami di dalam penyelesaian makalah ini.
2. Rekan-rekan jurusan serta pihak-pihak yang telah membantu kami di dalam
penulis dan menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal itu disebabkan karena ketebatasan wawasan dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada pembaca untuk senantiasa memberikan
kritik serta saran konstruktif yang membangun demi perbaikan tugas ini di masa yang
akan dating dan kami juga berharap mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Manfaat dan Tujuan...................................................................................1
C. Rumusan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Tertutup..........................................................................................3
B. Keadaan Kesetimbangan Sistem dan Perkembangan Keadaannya............4
C. Persamaan Keadaan...................................................................................8
D. Mencari Persamaan Keadaan Sistem.......................................................12
A. Kesimpulan………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Sistem Tertutup
Sistem tertutup yang telah kita ketahui merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungannya. Apapun lingkungan sekeliling itu, sistem
tertutup itu tidak berubah. Jika lingkungan berubah, “batas” yang ada di antara
sistem dengan lingkungannya mencegah sistem itu terpengaruh. Walaupun
diragukan adanya sistem tertutup itu dalam kenyataan, konsep ini penting
artinya.
Rumah kaca merupakan contoh sistem tertutup. Dimana rumah kaca tidak
terpengaruh dengan sistem diluarnya. Sebuah rumah kaca terbuat
dari gelas atau plastik; Dia menjadi panas karena radiasi elektromagnetik yang
datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang lainnya di dalam
bangunan ini.
Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan,
melindungi tanaman dari badai debu dan "blizzard", dan menolong mencegah
hama. Pengontrolan cahaya dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi
subur. Rumah kaca dapat memberikan suatu negara persediaan bahan makanan,
di mana tanaman tak dapat tumbuh karena keganasan
lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca untuk menggunakan
ruang secara efektif.
a. tidak mengalami perpindahan zat dari bagian satu ke bagian lainnya atau
sistem tidak mengalami difusi.
b. tidak terjadi reaksi kimiawi yang dapat mengubah jumlah partikel semula.
c. tidak terjadi pelarutan.
d. tidak terjadi kondensasi.
e. komposisi dan konsentrasinya tetap.
maka sistem itu berada dalam keadaan setimbang kemis (kimiawi). Ini
berarti sistem dinyatakan setimbang kemis (kimiawi), jika sistem tidak
berubah dan tetap berada dalam keadaan semula.
a. setiap sistem tertutup dapat digambarkan oleh tiga koordinat sistem dari
delapan koordinat yang dipunyainya.
b. semua eksperimen menunjukkan bahwa antara ketiga koordinat itu
terdapat hubungan berikut.
x = f ( y,z) . . . . . (3.a)
y = f (x,z) . . . . . (3.b)
z = f (x, y) . . . . . (3.c)
p = f (V,T) . . . . . (4.a)
V = f ( p,T) . . . . . (4.b)
T = f ( p,V ) . . . . . (4.c)
f ( p,V,T) = 0 . . . . . (5)
C. Persamaan Keadaan
1. Sistem Hidrostatis
Sistem hidrostatis disebut zat murni apabila terdiri atas satu senyawa
kimia saja dan berada dalam keadaan setimbang termodinamis. Misalnya: Es
(H2O), Air (H2O), Uap Air (H2O), Karbondioksida (CO2), Hidrogen (H2),
Nitrogen (N2), atau Oksigen (O2). Karbondioksida, hidrogen, nitrogen, dan
oksigen dapat berada dalam wujud padatan, gas, maupun cairan.
Sistem hidrostatis disebut zat tak murni apabila terdiri atas campuran
zat murni yang berada dalam keadaan setimbang termodinamis. Misalnya:
udara yang terdiri dari campuran oksigen, nitrogen, uap air, dan
karbondioksida. Dalam udara masih ada beberapa jenis gas lagi, namun
jumlahnya sedikit sekali, misalnya gas argon, helium, neon, dan gas kripton.
f (p, V, T) = 0 . . . . . (6)
Sebagai teladan.
Dalam bentuk lain persamaan keadaan gas van der Waals dapat
ditulis sebagai berikut :
p v 2 – (p b + R T) v2 + a v – a b = 0 . . . . . (8.a)
RTb−a RTb2
p v=RT + + 2 +… . . . . (8.b)
v v
m
μ=∑ μ i . . . . (10)
i=1
μB ≈ 9 x 10 – 24 A m2 . . . . . (11)
m
μ=∑ μ i=0….(12)
i=1
∑ μ i . . . . (13)
μ i=1
M= = =0
V V
Persamaan keadaan suatu sistem dapat dicari dengan dua diferensial yang
berpasangan dan syarat euler dipenuhi. Ada tiga cara untuk menemukan atau
menentukan persamaan keadaan suatu sistem, yaitu:
b
dan k = . Jika a dan b tetapan, tentukan persamaan keadaan sistem kimiawi
V
tersebut.
T2 b
Untuk sistem kimiawi berlaku persamaan: β = 3 a dan k = dengan a
V V
dan b tetapan. Tentukan persamaan keadaan sistem!
1 ∂V 3 aT 2
Kita coba,β=
V ∂T( )
P=
V
sehingga V = 3aT2 dT. Setelah
diintegralkan diperoleh :
−1 ∂ V b
V =a T 2 + f ( P saja ) +C 1 . dilain pihak k = ( )
V ∂P
T=
V
sehingga
V =a T 3−bp+C
Cara pertama dan kedua dapat ditempuh dan hasilnya sama. Coba Anda
kerjakan sendiri.
Sebagai contoh :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA