DISUSUN OLEH
NAMA : Lambas Veronica Lumbanbatu
NIM : 231713012
JURUSAN : D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan makalah ini .
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen Pengajar , juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi Penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
Penulis pun menyadari bahwa Penulis memiliki akan adanya keterbatasan Penulis
sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan
baik dari segi teknik Penulisan, maupun dari isi, maka Penulis memohon maaf dan
kritik.
Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh
Penulis untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.2 Tujuan Pembahasan....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Massa..........................................................................................................4
2.2 Alat Ukur Massa.........................................................................................4
BAB III GAMBARAN UMUM UPTD METROLOGI LEGAL..........................10
3.1 Pentingnya Metrologi di Dalam Kehidupab Sehari-hari.....................................10
3.2 InventarisasiUPTDMetrologi.....................Error! Bookmark not defined.
3.3 Undang-Undang Metrologi Legal............................................................10
3.4 Peraturan Pemerintah Tentang Metrologi.................................................11
3.5 Manajemen Pelaksanaan Tera dan TeraUlang.........................................12
3.6 Jenis-Jenis Cap Tanda Tera (CTT)...........................................................13
Gambar2.1 Tanda Tera Sah Tahun2020.....................................................13
Gambar2.2 Tanda Tera Batal.....................................................................14
Gambar2.3 Tanda Jaminan........................................................................15
Gambar2.4 Tanda Daerah..........................................................................15
bGambar2.5 Tanda PegawaiBerhak..........................................................16
4.0 Prosedur Pemeliharaan Peralatan...............................................................1
BAB IV PENUTUP.................................................................................................3
4.1 Kesimpulan.................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang memerlukan pengamatan dan pengukuran
yang dilakukan melalui percobaan-percobaan. Pengamatan gejalaalam dilakukan
dengan memperhatikan dan menganalisisfaktor-faktor sebab dan akibat yang saling
berkaitan dan mempengaruhi. Kehidupan kita sehari hari tidak bisa lepas dari
pengukuran secara fisis. Saat demam, oleh dokter suhu tubuh akan diukur menggunakan
termometer untuk mengetahui temperatur dari tubuh sehingga dapat memberikan
dosisobat yang tepat. Terlebih lagi pengukuranmassa, sangat sering digunakan di
kehidupan sehari hari. Saat hedak membeli anggur di pasar, massanyaakan diukur
menggunakan timbangan pasar sehingga didapatmasanya dan dapat
menentukanharganya. Meskipun sering ada kesalahpahaman dimana massa dari anggur
sering disamakan dengan berat, yang dimana sesungguhnya berbeda.
Tujuan mengukur ialah memperoleh informasi tentang besaranbesaran fisik secara
kualitatif, atau menentukannilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Hasil
pengukuran yang akurat sangat penting dalam fisika. Untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang lebih akurat dapat menggunakan alat ukur yang tingkat ketelitiannya
lebih kecil. Karena semakin kecil ketelitian dari alat ukur maka nilai hasil pengukuran
semakin mendekatinilaisesungguhnya.
Dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahun penulis dan
pembaca tentang alat ukur dari massa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Massa
Massa (berasal dari bahasa Yunani) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang
digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan
sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman
ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksimassa dengan medangravitasi.
(wikipedia.com)
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda.
Satuanstandarinternasional untuk massaadalak kilogram (kg). Sedangkan berat adalah
besarnya gaya yang dialamibenda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut.
Satuanstandarinternasional untuk berat adalah Newton (N)(Rapi: 2017: 40).
Sebagai contoh sebuah apel memiliki massa sebesar 250 gram atau 2,5 kg. Dengan
menggunakan Hukum II Newton, maka berat yang merupakan sebuah gaya dapat dihitung.
Gaya berat dapat dihitung dengan mengalikanmassa dengan percepatangrafitasi. Di
bumipercepatangrafitasi rata-rata sebesar 10 m/s2 maka berat dari apel tersebut di
bumisebesar 25 N. Massa dari apel tersebut akan tetap sama, meskipun diukur di tempat
yang berbeda. Sedangkan berat yang dipengaruhi percepatangrafitasi, akan berubah ubah
jika diukur di tempat yang percepatangrafitasinya berbeda. Di bulanpercepatangrafitasinya
lebih kecil dari bumi maka berat dari apel tersebut akan lebih kecil dari beratnya di bumi.
Akan tetapi massanya tetap sama.
2.2 Alat Ukur Massa
Neraca Sama Lengan
Neracaohaussamalengan ini sering dijumpai di toko-
toko emas atau pengerajinemas. Bentuknya seperti
lambangdewikeadilan atau logo kemenkumham. Ada dua
lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkanbenda/logam yang
akanditimbang, lengan dua untuk
meletakkanbobottimbangan sebagai pembangding. Jadi
neraca ini masih memerlukan pemberat untuk ukuran
timbangannya.
4
Neracasamalengan menggunakan prinsipkesetaraan gaya gravitasi antara kedua
lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnyasama ini ditumpangi dua benda yang
beratnya sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada lengan yang turun
ke bawah.
NeracaLenganGantung
Alat ukur massa selanjutnya adalah
neracalengangantung. Neraca ini ini banyak
digunakan di pasar pasar untuk
menimbangbarang dan biasanya
diletakkansecara
menggantung.Neracalengangantung bekerja
dengan prinsiptuas dan juga menggunakan
prinsipkesetaraangrafitasi pada kedua lengannya.Neracalengangantung terdiri dari
lenganpemberat yang berisi skala, lengan untuk piringanbeban, dan piringantimbangan.
Cara kerja darineracalengangantung adalah:
Meletakkanbenda di piringantimbangan
Agar kedua lengan dari neraca seimbang dan tetap sejajar maka
selanjutnya perlu menggeserbebanpemberat, gesermenjauhi titik tumpu
5
agar lenganpemberat turun dan sebaliknya, gesermendekati titik tumpu
agar lenganpemberatnaik.
Setelah kedua lengan dalam keadaan setimbang, hasil pengukuran dapat
dilihat di skala pada lenganpemberat.
NeracaOhaus Tiga Lengan
Neracaohausberguna untuk
mengukurmassabenda atau logam dalam
praktiklaboratorium. Batas ukur
neracaohaus adalah 0 – 311 gram dengan
ketelitian alat yaitu 0,01 gram. Tingkat
ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca
pasar yang sring digunakan di toko toko
atau warung. Prinsip Kerja neraca ini
adalah sekedarmembandingkanmassabenda yang akan diukur dengan anaktimbangan.
Anaktimbangan pada neracaohaus terletak pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuranneraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anaktimbangan sepanjang
lengan. Anaktimbangan dapat digesermendekati dan menjauhi poros neraca.
NeracaohausNeraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaustriple beam ini
mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat benda. Massa benda dapat diketahui dari
penjumlahanmasingmasing posisi anaktimbangan sepanjang lengan Setelah neraca
dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakanprinsipkerjaneracasama seperti
prinsipkerjatuas.
Neracamempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
(1). Tempat beban, yang digunakan untuk
(2). Tombolkalibrasi, yang digunakan untuk
mengkalibrasineracaketika neraca tidak dapat digunakan untuk
mengukur.
(a). Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat
digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, …, 10 gram. Di
manamasig- masingterdiri dari 10 skala tiap skala 1
gram. Jadi skalaterkecilnya 0,1 gram.
(b). Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
Dari skala 0 sampai 100 gram.
6
(c). Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah
tetapi dengan nilai tiap skalanya 100 gram dari 100 gram
hingga 500 gram (setengah kilo).
(3). Lenganneraca, untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga
lengandan untuk neracaohaus 4 lengan terdapat empat lengan.
(4). Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing
lenganyang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil
pengukuran.
(5). Titik 0 atau gariskesetimbangan, yang digunakan untuk
menentukan titik kesetimbangan.
Kesalahan dalam pengukuran sering terjadi karena kurang tepatnyacara menggunakan alat
ukur bersangkutan. Untuk mengantisipasimasalah tersebut maka perlu dipahamicara
menggunakan alat ukur. Adapun cara menggunakan neracaohaus tiga lengan adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk
menimbang, dengan cara memutarsekrup yang berada di
samping atas piringanneraca ke kiri atau ke kanan posisi dua
garis pada neracasejajar.
b. Meletakkanbenda yang akan diukur massanya.
7
Sebagai contoh seorangmahasiswa melakukan pratikum menggunakan neracaohaus tiga
lengan dengan caramenimbang sebuah gantungankunci dengan neracaohaus dan skala
yang terbaca dalam lengan-lengannya seperti gambardiatas.
Anting lengan depan = 5,8 gram
Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
—————————————————– +
Jadi total berat gantungankunci tersebut = 345,8 gram
NeracaPegas
Neracapegasdilengkapi dengan dua jenis skala,
yaitu skalasatuanbesaranmassa (kilogram) dan
skalasatuanbesaran gaya (newton).
Rentangpengukuran dari sebuah neracapegas
tergantung pada nilai dari konstantapegasnya (k).
Untuk operasi yang baik biasanya dibatasi dalam
daerahoperasi linier dari pegas tersebut. Pada
daerahliniernya hubungan antara gaya (F)
berbandinglurus dengan pertambahan panjang
(Ax). Dengan demikian, skalaneraca ini dengan
mudah dapat dibuat melalui kalibrasi.Dapat ditulis
melalui persamaan matematis suatu neracapegas
sebagai berkut:
dengan : k
k.X=m.g
= konstantapegas
X = defleksi
m = massa
g = gravitasi
Pegas pada neracapegasterbuat dari bajapegas dan penggantungterbuat dari
stainless steel, tabungterbuat dari polycarbonate bening. Pada saat diam tanpa
bebanpenunjuk posisi 0, setelahdibebani harus kembali ke posisi 0.
Kelebihanmenimbangbeban dengan neracapegas yaitu dalam sekali menimbangbenda
dapat diketahuimassa dan berat bendasekaligus.
8
Neracapegasdilengakapi oleh beberapa komponen. Adapun bagian-bagian dari
dinamometer (neracapegas) adalah sebagai berikut:
Gantungan sebagai tempat untuk memegangdinamometer tersebut agar
tidak mengganggu proses pengukuran.
Penunjukskala berfungsi untuk menunjukkanskala (hasil pengukuran)
Pegas, pegas merupakan bagian dari dinamometer (neracapegas) yang sangat
vital.
Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neracapegas) yang
menunjukkan hasil pengukuran
Pengait sebagai tempat dimana bendadiletakkan.
9
BAB III
GAMBARAN UMUM UPTD METROLOGI LEGAL
Secara keseluruhan, metrologi memberikan dasar yang kuat untuk kepercayaan dan
kerjasama dalam berbagai sektor kehidupan sehingga masyarakat dapat mengandalkan
keakuratan dan konsistensi dalam pengukuran.
10
perniagaan sertadimulainya penerapan keseragaman penggunaan satuan ukuran
(sistem
metrik)dengankelipatansepuluh(desimal),danpembentukanpanitiaindukuntukmenge
lola standar nasional untuk massa kilogram prototipe No. 46 dan standarnasional
untuk ukuran panjang yaitu prototipe dengan kode X 27 yang terdapat
diLaboratorium SNSU (Standar Nasional Satuan Ukuran) Direktorat Metrologi
diBandung.
Pada tanggal 1 April 1981 disahkan Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1981
tentang Metrologi Legal dan Menteri Perdagangan sebagai penanggung jawab
pelaksanaannya. Undang - Undang RI Nomor 2 Tahun 1981 yang selanjutnya
disebut Undang – Undang Metrologi Legal (UUML), UUML merupakan dasar
hukum paling utama dalam pelaksanaan kegiatan kemetrologian.
UUML terdiri dari XI bab dan 40 pasal yang berisi ketentuan umum,
satuan-satuan, standar – standar satuan, UTTP (alat -alat ukur, takar, timbang,
dan perlengkapannya), tanda tera, barang dalam keadaan terbungkus, perbuatan
yang dilarang, ketentuan pidana, pengawasan dan penyidikan, aturan peralihan
dan ketentuan penutup.
3.3 Peraturan Pemerintah Tentang Metrologi
Dalam pelaksanaannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 di didukung
oleh Peraturan Pemerintah dan Surat Keputusan Menteri. Seperti Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 1983 tentang tarif biaya tera, Peraturan
PemerintahNomor 10 Tahun 1987 tentang Standardisasi Nasional,Peraturan
PemerintahNomor 25 Tahun 2000 tentang Urusan Metrologi Legal berada pada
PemerintahProvinsi. Serta Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota. Adapun rincian pembagian urusan
pilihan untuk sub bidang metrologi legalsebagaimana ditetapkan dalam PP 38
Tahun 2007,untuk Pemerintah DaerahProvinsiadalah :
1. Pembinaan dan pengendalian pembangunan metrology legal skala provinsi.
1. Fasilitasi, koordinasi, penyelenggaraan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya manusia metrology skala provinsi.
2. Koordinasi,rekomendasi penilaian standar ukuran dan laboratorium
11
metrology legal kabupaten/kota.
3. Pelaksanaan verifikasi standar ukuran mulik provinsi dan kabupaten/kota.
4. Penyelenggaraan interkomparasi skala provinsi.
5. Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan tera dan tera ulang UTTP diwilayah
kabupaten/kota.
6. Fasilitasi dan penyelenggaraan kerja sama metrology legal skala provinsi.
7. Fasilitasi dan penyelenggaraan penyuluhan dan pengamatan UTTP dan
BDKT.
8. Koordinasi dan pembinaan pembuat UTTP , importer UTTP dan
merekomendasikan pelaksanaan permohonan izin tipe dan izin tanda pabrik
serta penerbitan perpanjangan izin tanda pabrik dan izin reparatir UTTP.
9. Pengawasan dan penyidikan tindak pidana UUML.
10. Daerah yang ditunjuk secara khusus oleh Undang-undang maka koordinasi,
fasilitasi dan penyelenggaraan metrology legal menjadi urusan provinsi.
12
ini:
Gambar2.1TandaTeraSah Tahun2020
TandaTeraBatal
TandaTeraBataldibubuhkanpadaalatukur,takar,timbangdanperlengkapa
nnyayangdibatalkanpadawaktuditera.JikasuatuUTTPditeraatauditeraulan
gdanternyatatidakmemenuhisyaratyangditetapkanolehperaturanperundan
g-
undanganyangberlaku,makaUTTPtersebutdibatalkanolehpegawaiyangbe
rhakdandibubuhitanda batal.Tanda bataldapatberlakumutlak (definitif)
13
bila UTTPtidak dapat diperbaiki.Jika UTTP yang dibatalkan dapat
diperbaiki, dansetelah mendapat pengesahan dari pegawai yang berhak,
tanda bataldihapus dan diganti dengan tanda sah yang berlaku, dengan
demikianUTTPtersebutdapatdigunakanlagisepertisediakala.Tandabatalbe
rbentuk segitiga beraturan dengan garis arsir tegak lurus. Tanda
bataltersebut dibubuhkan dalam tiga ukuran yang tingginya masing-
masing 6mm, 4 mm, dan 2 mm serta tiap tahun tidak berubah, contoh
tanda terabatal :
Gambar2.2TandaTeraBatal
Tanda Jaminan
Tanda Jaminan dibubuhkan pada tempat atau bagian-bagian tertentu
darialatukur,takar,timbangdanperlengkapannyayangsudahdisahkanuntuk
mencegah penukaran atau perubahan. Dengan tujuan agat
UTTPyangtelahdisahkantidakdiubahdanjikadiubahakandapatsegeradiket
ahuisebabtandajaminannyarusak.Tandajaminanberbentuklingkaranyangd
idalamnyaterdapat8(delapan)daunbungateratai,dibubuhkan dalam empat
ukuran, yaitu dengan garis tengah lingkaranmasing-masing 8 mm, 6 mm,
4 mm, dan 2 mm serta tiap tahun tidakberubah,contoh tandajaminan:
14
Gambar2.3TandaJaminan
TandaDaerah
TandaDaerahdibubuhkanpadabagiantertentudariUTTPdengan
maksudagardapatdiketahuidalamwilayahkerjaUnitmetrologimanakah
suatu UTTP pertamakalinya ditera.Tanda daerah
berbentukellips,yangdidalamnyaterdapatkodeangkayangmenyatakankod
ewilayah,untuk aceh misalnya angka 2.
Dibubuhkan dalam dua ukuran masing-masing 8 mm dan 4 mm.
Contohtandadaerah:
Gambar2.4TandaDaerah
Tanda Pegawai Berhak
Tanda pegawai berhak dibubuhkan pada salah satu bagian UTTP
denganmaksuduntukmengetahuisiapayangmeneraUTTPtersebut.Tandape
gawaiberhakberbentuklingkaranyangdidalamnyaterdapatkombinasi dua
huruf yang ditentukan oleh Direktorat Metrologi untukpegawai berhak
(yang melakukan peneraan) dibubuhkan dalam ukuran 8mm,5 mm, dan
4 mm.Contoh tandapegawai berhak:
15
Gambar2.5TandaPegawaiBerhak
Berikut ini bentuk fisik dari Cap Tanda Tera (CTT) yang
terdiri daripenjepit plombir atau tang segel, tanda jaminan,
pelombir jaminan, CTTsahuntuk logam,CTT bajanapatakaran,
platverifikasi CTTkayu ,plat
16
Gambar 2.6
(a) Tang Segel, (b) Plat Verifikasi CTT Kayu, (c) Plat VerifikasiCTT Kayu (d) CTT
Inisial Pegawai Berhak, (e) CTT Daerah, (f) CTT
SahTahun,(g)CTTBajanaPatakaran,(h)CTTBatal,(i)CTTTandaJaminan,
(j)PlombirTandaJaminan.
3. 7 ProsedurPemeliharaanPeralatan
Untuk memelihara peralatan dan ketelusurannya, maka UPTD
menetapkanpedomanyang bisadituangkan dalampernyataanberikut:
a. UPTDMetrologiLegalKotaSibolgadilengkapiden ansemuajenisperalatan dan standar
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tera dan teraulang sesuai dengan lingkupnya.
Jika UPTD menggunakan peralatan di luardaftar peralatan, maka UPTD akan
menjamin penggunaannya tetap sesuaidenganprosedur.
b. Peralatan dan standar hanya digunakan untuk tujuan yang telah
ditentukandandilakukan oleh personel.
c. Semuaperalatanstandar yangdiperlukanuntukpekerjaanUPTDharus:
1) Diberiidentitasyangjelastentangstatuskalibrasi/verifikasinyapadalabeluntukmempermu
dahidentifikasiperalatanyangbersangkutan.
Setiapperalatanyangdiragukanbaikdilihatdarikinerjanyamaupunhasilnya,dipisahkan
dandiberikanidentitas yang jelas.
2) Tersediadanberfungsidenganbaik;
3) MencapaiBKDyangdipersyaratkandandalamrentangkeabsahanstatuskalibrasi;
4) Dioperasikanolehpersonilyangberwenang;
1
5) Dioperasikansesuaiinstruksipenggunaanyangadadandipelihara;
d. UPTD menjamin bahwa setiap peralatan
mempunyai
2
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang belum diketahuinilainya
dengan besaran lain yang sejenis dan telah ditentukan. Ukuran besaran yang telah
ditentukan disebut satuan. Pengukuran dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yakni,
pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung.
Ketelitian adalah hargaterdekat dengan suatu pembacaan instrument
mendekatihargasebenarnya dari variabel yang diukur. Ketepatan menyatakan tingkat
kesamaan di dalam sekelompokpengukuran. Kepekaan adalah kecepatan penyesuaian
(respons) instrumen terhadap perubahan nilaibesaran yang diukur.
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai sebab, dan umumnya dibagi
dalam tiga jenis utama, yaitu kesalahanumum, kesalahan-kesalahansistematis, dan
kesalahan-kesalahanacak.
3
DAFTAR PUSTAKA
Rapi, Ni Ketut. 2017. Laboratorium Fisika 1. Depok: Rajawali Pers.