Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INSTRUMEN DAN KONTROL

DALAM PENGUKURAN “BERAT”

Kelompok : I

- Aisyah Shafira Amar


- Arif Setiono
- Helga Andery
- ilza Nuryma
- M.Hafidz Ridho

Dosen Pembimbing : Dr. Yohandri Bow, ST.,MS.

Mata Kuliah : Instrumen Dan Kontrol

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus dipanjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat nikmatdan hidayah-Nya, makalah Pengukuran Berat
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Instrumen dan Kontrol Dr. Yohandri
Bow, ST.,MS. yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, motivasi, dan
berbagai kemudahan lainnya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah.
Disadari bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan atau kesalahan,
baik dari segi isinya, bahasa, analisa dan lain sebagainya. Untuk itu saran,
kritik, dan perbaikan yang membangun dari pembaca dengan senang hati
penulis terima diiringi ucapan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh

Palembang, Maret 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Instrumen merupakan alat yang sangat penting dari suatu sistim pengukuran,instrumen
ini harus ada dan berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan dimana instrumen tersebut
ditempatkan. Instrumen merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan hasil dari
produksi, karena instrumen yang mengukur,mengontrol, mendeteksi, menutup, membuka,
menganalisa, baik secara manual maupun secara otomatis.
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk pasti
ada ukurannya, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu objek.
Penentuan besaran dimensi atau kapasitas, biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur
tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang
berlainan disebut satuan tidak baku.
Dalam hal ini, perlu juga ditekankan untuk lebih mengerti fungsi dari suatu alat
pengukuran itu sendiri. Dimana, setiap alat memiliki fungsi yang berbeda. Selain fungsinya
yang berbeda-beda,setiap alat ukur juga mempunyai karakteristik dan skala yang berbeda-
beda,serta cara penggunaaan dan cara membaca skala yang berbeda-beda pula Kita harus
mengetahui apa saja alat ukur itu, digunakan untuk apa saja alat ukur itu, dan juga harus
mengerti bagaimana prinsip kerja alat ukur tesebut yang sehingga bisa membantu kita dalam
penggunaan alat ukur yang baik dan benar.
Dalam pemahaman ini kita akan membahas lebih spesifik lagi mengenai instumen
pengukuran berat, beserta cara kerja dan aplikasi alat tersebut.
2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat dirumuskan pembahasan pokok yang akan
dibahas adalah tentang lebih spesifikasi lagi mengenai instrumen pengukuran berat.

3. BATASAN MASALAH

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi penulisannya
hanya pada hal-hal berikut ini:

1. Apa yang dimaksud dengan berat?


2. Apa yang dimaksud dengan massa?
3. Bagaimana membedakan antara berat dan massa?
4. Jenis-jenis alat pada pengukuran berat?

4. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan suatu makalah ini adalah pemahaman yang lebih mengenai
pengukuran beserta alat yang digunakan, akan tetapi dikhusukan mengenai pengukuran berat
dan alat-alat yang digunakan untuk mengukur berat.
BAB II
TOPIK PEMBAHASAN

 DEFINISI BERAT

Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi
berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap dimana-mana, namun berat
sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepeatan gravitasi di tempat
tersebut. Ada juga yang mengatakan, Definisi dari berat adalah sebuah besaran yang
ditujukan untuk mengukur percepatan gravitasi di sebuah tempat yang mempengaruhi massa
suatu benda. Dengan demikian, berat benda dapat berubah tergantung percepatan gravitasi
yang ada pada suatu lingkungan tersebut.
Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di
mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan berbeda dengan beratnya
di bulan. Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di
bumi maupun di bulan, namun di bumi benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton,
sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja.

 Rumus untuk berat:

𝑾 = 𝒎 .𝒈

 Dimana:
W: Berat benda (N)
m: Massa benda (kg)
g: Percepatan gravitasi (m/s2)

 DEFINISI MASSA
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan
berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya
disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek
diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Dalam satuan SI,
massa diukur dalam satuan kilogram, kg. Terdapat pula berbagai satuan-satuan massa
lainnya, misalnya:

 gram: 1 g = 0,001 kg (1000 g = 1 kg)


 ton: 1 ton = 1000 kg
 MeV/c2 (Umumnya digunakan untuk mengalamatkan massa partikel subatom.)
Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya. Namun perbedaan
antara massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi tinggi.

 PERBEDAAN ANTARA MASSA DAN BERAT

Massa adalah jumlah materi yang ada dalam tubuh sementara berat adalah ukuran
seberapa kuat gravitasi menarik pada benda itu. Massa adalah milik intrinsik tubuh dan tetap
sama di manapun tubuh itu berada. Berat adalah kekuatan, dan kekuatannya adalah (massa *
percepatan). Berat benda adalah massanya yang berakselerasi karena gravitasi. Berat tubuh
berbeda-beda menurut tempatnya. Misalnya, benda berbobot kurang di bulan dimana
gravitasi lebih rendah dibanding Bumi.

Tabel Perbandingan
MASSA BERAT
Menyatakan banyaknya materi yang Menyatakan besarnya gaya tarik gravitasi
terkandung pada suatu benda bumi yang bekerja pada suatu benda
Besarnya berubah-ubah sesuai kedudukannya
(tergantung pada percepatan gravitasi di
Besarnya di mana-mana tetap
tempat tersebut).
Semakin jauh dari pusat bumi berat suatu
benda semakin berkurang.
Termasuk besaran skalar (besaran yang
hanya memiliki besar saja, tidak Termasuk besaran vektor (besaran yang
memperhitungkan arah) memiliki besar dan arah)

.Satuan dalam internasional (SI) adalah Satuan dalam internasional (SI) adalah
kilogram newton

. Diukur dengan menggunakan neraca


Diukur dengan menggunakan neraca pegas
Ohauss
(dinamometer)

 PENGGUNAAN BERAT DAN MASSA

Dalam ilmu fisika, istilah “massa” dan “berat” secara kaku didefinisikan sebagai pengukuran
terpisah untuk menegakkan kejelasan dan ketepatan. Dalam penggunaan sehari-hari,
mengingat bahwa semua massa di Bumi memiliki berat dan hubungan ini biasanya sangat
proporsional, berat sering berfungsi untuk menggambarkan kedua sifat tersebut, artinya
bergantung pada konteks. Misalnya, dalam perdagangan, berat bersih produk ritel sebenarnya
mengacu pada massa dan dinyatakan dengan benar dalam pound (A.S.) atau kilogram.
Sebaliknya, indeks beban pada ban mobil, yang menentukan beban struktural maksimum
untuk ban dalam kilogram, mengacu pada berat; Artinya, gaya gravitasi.
Pengukuran berat atau massa dari bahan-bahan yang padat, cair atau berbentuk gas
dengan menggunakan timbangan (neraca) disebut penimbangan. Berdasarkan prinsipnya
timbangan terbagi atas:

1. Timbangan gaya (misalnya timbangan dengan kotak pengukur gaya)


ditentunkan gaya berat (gaya gravitasi) yaitu gaya tarik bumi terhadap massa
dari suatu bahan
2. Timbangan massa (timbangan dengan anak timbangan yang dpaat digeser,
timbangan bertuas miring dan timbangan bertuas lainnya) dua gaya berat
dibandingan pada suatu [embanding, karena baik gaya maupun massa
mempunyai percepatan jauh yang sama.

Penunjukan harga ukur secara digital adalah suatu cara pennjukan yang diskrit dari harga
yang dikur, misalnya penunjukan harga dengan harga. Pada penunjukan harga ukur secara
digital, kesalahan lebih kecil dibandingkan dengan cara penunjukan analog. Syarat untuk
memperoleh nilai ukur lebih lanjut misalnya pada pencetak dan analog. Syarat untuk
memperoleh nilai ukur lebih lanjut, misalnya pada pencentak dan komputer, adalah bawa
nilai sinyal terdapat dalam bentuk digital (arus listrik yang berpulsa atau sinyal neomatik
karena kebanyak nilai ukur atau sinyal terdadpat dalam bentuk analog, dibutukan dalam suatu
instaliasi (konfenter) mengubahnya menjadi bentuk digital.

 KETEPATAN DAN KESALAHAN


Ketepatan pengukuran adalah kecocokan nilai yang ditunjukan alat dengan nilai yang
sebenarnya. Perbedaan keduanya disebut besar kesalahan. Tiap hasil pengukuran selalu
mengandung kesalahan, misalnya diakibatkan karena ketidaksempurnaan alat ukur dan cara
pengukuran, karena pengaruh linkungan yang tidak dikehendaki,pengaruh orang yang
mengukur,menyimpang dari cara pengukuran yang ditentukan,kurang cermat dalam
membaca,kurang awas melihat, cara pengukuran kurang tepat.
Kesalahan keseluruhan dari suatu pengukuran merupakan jumlah dari masing-masing
kesalahan yang terjadi. Kesalahan alat ukur dapat berubah dengan waktu, oleh karena itu alat
ukur tertentu perlu sering di kalibrasi.

 KALIBRASI
Dalam teknik pengukuran, pengkalibrasi berarti menyetel alat ukur hingga penunjukannya
menyimpang sesedikit mungkin dari sebenarnya. Untuk mengkalibrasi suatu alat digunakan
alat kedua yang biasanya lebih teliti dari alat yang di kalibrasi dengan komputer. Secara
hukum meng kalibrasi berarti pengujian resmi untuk menentukan bahwa alat ukur tersebut
memenuhi syarat yang ditentukan (misalnya: batas kesalahannya).
BAB III
PEMBAHASAN

Setiap benda yang ada tentunya memiliki massa, hal ini akan berpengaruh pada berat
suatu benda. Makin besar nilai massa sebuah benda, makin besar nilai berat benda tersebut.
Untuk mengetahui massa suatu benda, maka caranya adalah dengan mengukurnya. Macam-
macam alat ukur massa cukup banyak diantaranya adalah neraca digital/elektronik, neraca
pegas, neraca sama lengan, neraca analog, neraca ohauss dan neraca lengan gantung.
Semuanya memiliki fungsi dan ketelitian yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan
benda apa yang akan diukur jumlah massanya.
Istilah bahasa Inggris neraca adalah scale dan timbangan adalah balance. Ann Crowley
menjelaskan perbedaan scale dan balance. Scale mengukur massa benda dengan gaya tekan
(tension) dan dorongan (compression), sedangkan balance mengukur massa benda dengan
membandingkan torsi melalui pada sebuah lengan dengan lengan lainnya yang menggunakan
anak timbangan standar.
Neraca atau timbangan adalah salah satu kategori alat laboratorium yang paling sering
digunakan dalam percobaan/penelitian/riset baik di lembaga penelitian, lembaga pendidikan
seperti sekolah, maupun perusahaan/industri.

1. NERACA SAMA LENGAN

Neraca sama lengan adalah alat ukur massa yang biasanya digunakan di toko emas.
Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan berbagai satuan
massa. Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diukur
massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan besaran perbandingan.

Neraca sama lengan menggunakan prinsip kesetaraan gaya gravitasi antara kedua
lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnya sama ini ditumpangi dua benda yang beratnya
sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada lengan yang turun ke bawah.

Cara mengukur massa dengan neraca ini adalah dengan cara meletakkan anak
timbangan pada satu piringan dan meletakkan benda yang akan di ukur pada piringan lainnya.
Massa yang dapat diukur hanya bergantung pada anak timbangan. Pada saat benda dan anak
timbangan pada posisi yang sejajar, hal ini menandakan bahwa massanya sama dengan berat
anak timbangan tersebut.

2. NERACA ANALOG

Neraca jenis alat ukur massa yang biasanya digunakan dalam rumah tangga. Cara
menggunaknnya pun sangat mudah yaitu dengan menempatkan benda yang akan diukur
massanya pada wadah yang berada pada bagian atas neraca, kemudian baca skala yang
ditunjukan oleh jarum skala.

3. NERACA LENGAN GANTUNG

Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung. Neraca ini ini banyak
digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang. Neraca diletakkan menggantung dan
bekerja dengan prinsip tuas. Cara menggunakan neraca ini adalah:
 Tempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban.
 Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai setimbang.
 Baca skala pada batang tersebut.
 Catat hasil pengukurannya.
4. NERACA OHAUSS

Neraca ohauss adalah alat ukur massa yang memiliki ketelitian 0,1 gram. Neraca
Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua
menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah membanding massa benda yang akan dikur dengan anak
timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan
pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:

 Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca
ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-
geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.
 MACAM-MACAM NERACA OHAUS:

1. NERACA OHAUS DUA LENGAN

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.
Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan
depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan
lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan, neraca
ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius
0 sampai 0,9 g.

2. NERACA OHAUS TIGA LENGAN

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:Lengan depan memiliki anting logam
yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10
skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram Lengan tengah, dengan anting lengan dapat
digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr. Lengan belakang,
anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.
Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama.
Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus,
antara lain:
 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan
cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke
kanan posisi dua garis pada neraca sejajar.
 Meletakkan benda yang akan diukur massanya.
 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil.
Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0.
 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.
CARA MEMBACA SKALA HASIL PENGUKURAN NERACA OHAUSS
Membaca skala alat ukur merupakan langkah terakhir dalam proses pengukuran. Pada
neraca ohaus, setelah sistem kesetimbangan tercapai, selanjutnya kalian tinggal membaca
skala hasil penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda yang ditimbang. Sebagai
contoh, perhatikan gambar skala neraca ohaus hasil pengukuran berikut ini.

Berdasarkan gambar di atas, hasil pengukuran menggunakan neraca ohaus adalah sebagai
berikut.

Skala Lengan Pertama = 2,4 Gram

Skala Lengan Kedua = 500 Gram

Skala Lengan Ketiga = 40 Gram


+
542,4 Gram
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :

 Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan
neraca.
 Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan


Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II +Lengan III.

Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca dapat anda
laporkan sebagai :

Massa M = xo ± ketidakpastian
5. NERACA PEGAS

Neraca pegas atau Dinamometer adalah alat ukur massa dan berat benda. Neraca ini
bisanya banyak digunakan di laboratorium fisika karena lebih mudah dalam mengukur masa
benda yang ringan. Neraca ini mempunyai dua skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur
berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa benda. Batas ketelitian atau nilai skala
terkecil pada neraca pegas berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di
laboratorium adalah 0,1 N.

Kelebihan menimbang dengan menggunakan neraca pegas ini adalah dapat mengetahui
massa dan berat benda sekaligus (jika neraca tersebut memiliki dua skala yang telah
disebutkan tadi).

Berikut adalah bagian bagian dari neraca pegas :

1. Gantungan sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak


menganggu proses pengukuran
2. Penunjuk skala adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil
pengukuran
3. Pegas adalah bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.
4. Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang
menunjukkan hasil pengukuran
5. Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan.

CARA MENGGUNAKAN NERACA PEGAS.


 Mengkalibrasi dinamometer dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas
dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol.
 Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian
bawah pegas.
 Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala.

CARA MEMBACA NERACA PEGAS.


Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu melihat angka yang
ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer
berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium.

6. NERACA DIGITAL

Neraca digital adalah alat ukur massa otomatis yang lebih praktis dan presisi hasilnya.
Ini merupakan Jenis timbangan yang menggunakan tenaga listrik untuk mengetahui bobot
benda tertimbang. Disebut juga dengan neraca elektrik atau elektronik. Neraca ini
penggunaanya lebih mudah karena bekerja secara otomatis. Contohnya adalah timbangan di
pasar swalayan.

Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan
biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan
lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat
larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan
yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang.

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare
otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya
bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya.

Contohnya, Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang
bahan-bahan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang
sering memerlukan alat ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca
ini digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk
bakteri, jamur ataupun untuk media tanam kultur jaringan.

Dengan tingkat ketelitian yang tinggi, neraca digital ini banyak digunakan di berbagai
laboratorium untuk mengukur massa benda yang sangat kecil pada saat penelitian. Selain itu
dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan
kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan.
7. NERACA ANALITIK DIGITAL

Timbangan analitik adalah jenis timbangan yang sangat peka (sensitif) terhadap bahan
yang ditimbangnya. Anda perlu menggunakan jenis timbangan ini karena benda atau bahan
yang anda timbang, memiliki karakteristik:

 Sangat sensitif, (misalnya mudah menguap) sehingga anda dapat memastikan takaran
yang anda timbang tepat dengan prosedur yang anda ikuti
 Pengaruh bahan tersebut sangat kuat seperti obat dan bahan/reagen kimia untuk
analisis. Contohnya adalah NaOH pekat atau asam sulfat pekat

Yang harus diingat adalah Sebelum anda menggunakan timbangan, pastikan timbangan
dalam kondisi setimbang (leveled) dan menunjukkan angka nol (zeroed).

Prosedur cara menimbang bahan berbentuk cair dan padatandengan timbangan


analitik digital
1. Letakkan wadah di atas piringan (pan) dan tutuplah penutup timbangan.
2. Tekan tombol Tare pada neraca. Monitor akan mendisplay angka nol karena bobot
wadah telah dinolkan (reset). Dengan cara ini, anda akan mengetahui bobot/berat
sampel secara langsung.
3. Ambil bahan tertimbang dan letakkan di atas wadah. Anda perlu berhati-hati. Jangan
sampai bahan tertimbang menjadi tumpah atau tercecer dan mengotori timbangan,
terlebih lagi bahan kimia yang sensitif dan korosif seperti asam kuat ataupun basa
kuat.
4. Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera di monitor. Anda bisa
menambahkan dan mengurangi bahan untuk mendapatkan bobot benda yang
diinginkan pada tahapan ini.
5. Catat bobot benda tertimbang

Menimbang obyek padat secara langsung tanpa wadah dengan neraca analitik
Jika benda yang anda timbang berbentuk padatan (solid) seperti batu, maka anda dapat
menimbang benda tersebut secara langsung tanpa wadah. Pastikan anda menerapkan SOP
persiapan. Selanjutnya, letakkan benda secara hati-hati di atas pan (piringan), tutup penutup
timbangan, dan baca massa benda tersebut.

BAB IV

PENUTUP

 KESIMPULAN

Pengukuraan berat adalah membandingkan sesuatu massa benda (berat) dengan nilai
standar yang telah ditetapkan. Alat ukur yang biasa digunakan dalam mengukur berat suatu
benda adalah timbangan.
Suatu pengukuran dikatakan sempurna jika alat pengukuran yang digunakan memiliki
ketelitian yang akurat serta di lakukan berulang ulang untuk mendapatkan
pengukuran yang akurat, penggunaan alat yang salah bisa saja membuat keakuratan semakin
berkurang.
Alat-alat pengukuran berat itu sendiri dapat terbagi menjadi alat ukur analog dan alat
ukur digital, alat ukur digital merupakan alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur
dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh
penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan
pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran. Sedangkan alat ukur analog
merupakan jenis alat ukur yang dioperasikan secara manual tanpa menggunakan listrik.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.haruspintar.com/alat-ukur-massa/
2. http://tugasinstrumen.blogspot.com/2012/10/neraca-adalahsuatu-alat-untuk-
mengukur.html
3. http://chemistry35.blogspot.com/2011/07/neraca-digital-merupakan-alat-yang.html
4. http://animeandgamesz.blogspot.com/2013/09/neraca-pegas-dinamometer.html
5. https://www.alatalatlab.com/cara-menggunakan-timbangan/
6. https://adinda491.wordpress.com/2016/01/21/neraca-ohauss/
7. https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html
8. https://www.atmosferku.com/2015/08/belajar-fisika-tentang-neraca-ohauss.html
9. https://www.scribd.com/doc/238490758/Pengukuran-Berat#

Anda mungkin juga menyukai