Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MASSA, BERAT, DAN INERSIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

1. AKBAR SETIAWAN (1931040012)


2. MUHAMMAD ARIF RAHMAN (1931040013)
3. JUSSRI SIDO (1931040015)
4. NASRAWATI (1931040016)
5. AHMAD DETRI FAHROZY (1931040017)

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Dengan judul makalah “Massa, Berat, dan Inersia” dengan mata kuliah
BIOMEKANIKA oleh dosen pengampu bapak Muhammad Akbar Syafruddin S.Pd , M.Pd.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari proses pembelajaran yang diberikan
oleh kelompok kami. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih belum sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Kami sebagai penyusun mengharapkan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya bagi para pembaca. Terima kasih.

Makassar, 19 April 2022


DAFTAR ISI

sampul
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan masalah..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
1. Pengertian Berat.............................................................................................................................3
2. Pengertian Massa............................................................................................................................3
3. Kaitan Antara Massa Dan Berat.....................................................................................................4
4. Pengertian Inersia...........................................................................................................................4
5. Kaitan Antara Massa Dan Inersia...................................................................................................6
6. Rangkuman Materi.........................................................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................9
1. Kesimpulan....................................................................................................................................9
2. Saran...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa
diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan keceparan geraknya.
Apabila benda sudah bergerak lurus dengan kecepatan tertentu, benda sulit dihentikan
jika massa benda itu besar. Sebuah truk gandeng yang sedang bergerak lebih sulit
dihentikan dibandingkan dengan sebuah taxi.sebaliknya jika benda sedang diam
(kecepatan = 0), benda tersebut juga sulit digerakkan jika massanya besar. Misalnya kita
menendang bola tenis meja dab bola sepak dengan gaya yang sama, tentu saja gerak
akan bergerak lebih lambat.
Dalam erak rotasi, massa benda dikenal dengan julukan Momen Inersia atau MI.
Momen Inersia dalam gerak rotasi mirip dengan massa dalam gerak lurus. Kalau massa
dalam gerak lurus menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan
kecepatan linear (kecepatan linear = kecepatan gerak benda pada lintasan lurus), maka
momen inersia dalam gerak rotasi menyatakan ukuran kemampuan benda untuk
mempertahankan kecepatan sudut (kecepatan sudut = kecepatan gerak benda ketika
melakukan gerak rotasi. Disebut sudut karena dalam gerak rotasi, benda bergerak
mengitari sudut). Makin besar momen inersia suatu benda, semakin sulit membuat benda
itu berputar alias berotasi. Sebaliknya, benda yang berputar juga sulit dihentikan jika
momen inersianya besar.
Dalam biomekanika pusat massa dari bagian tubuh manusia yaitu kepala, batang
tubuh, leher, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, paha, betis, dan telapak kaki.
Pusat massa adalah titik keseimbangan massa obyek. Pusat massa dari suatu system
tidak selalu dipusat geometris dari system.

B. Rumusan Masalah
1. Pengerian berat?
2. Pengertian massa?
3. Kaitan antara massa dan berat?
4. Pengertian inersia?
5. Kaitan antara massa dan inersia?
6. Rangkuman materi?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berat.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan massa.
3. Untuk mengetahui kaitan antara massa dan berat.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan inersia.
2

5. Untuk mengetahui kaitan antara massa dan inersia.


6. Untuk mengetahui rangkuman materi yang di bahas.
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Berat
Dalam istilah mekanika, istilah berat tubuh menunjukkan besarnya tarikan gaya
gravitasi pada tubuh, dan sebaliknya tarikan tubuh terhadap permukaan bumi. Pada
timbangan menunjukkan seberapa besar tarikan diantara keduanya. Bumi menarik tubuh
ke bawah, dan begitu pula, tubuh menarik bumi ke atas. Besarnya gaya tarik antara
tubuh dan permukaan bumi tergantung pada seberapa besar massa yang dimiliki oleh
tubuh dan bumi. Semakin besar gaya tariknya, maka skala timbangan akan menunjukkan
angka yang besar (karena pegas tertekan). Sehingga, atlet yang mempunyai massa
tubuh yang besar akan mampu menekan per / pegas lebih kuat dari pada atlet yang
mempunyai massa tubuh lebih ringan. Akibatnya, jarum timbangan akan bergerak lebih
jauh menunjuk pada angka timbangan yang lebih besar.

2. Pengertian Massa
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan massa tubuh, atau tepatnya dengan
istilah massa? Massa berarti substansi atau materi. Jika suatu benda mempunyai
substansi dan mengisi ruang ang ditempatinya, maka benda tersebut mempunya massa.
Apa yang lebih penting, jika benda memiliki massa, maka benda dapat menarik benda
lainnya yang sama-sama memiliki massa. Tubuh atlet tersusun dati otot-otot, tulang-
tulang, lemak, jaringan, dan cairan, semuanya merupakan substansi atau materi yang
memiliki massa. Jadi atlet mempunyai massa, menarik bumi, dan bumi mempunyai
massa juga, menarik tubuh atlet.
Seorang pegulat kelas berat mempunyai massa yang lebih besar dari pada
seorang pesenam yang massanya lebih kecil. Gaya tarik menarik antara bumi dan
pegulat akan lebih besar dari pada gaya tarik menarik antara bumi dengan pesenam. Hal
ini akan terlihat pada timbangan. Jarum timbangan akan menunjuk pada angka 220
pound (lb) untuk pegulat, dan 80 lb untuk pesenam (1 kg = 2,2 lb). Dalam metric system
(satuan ukuran yang digunakan Indonesia dan beberapa negara lainnya), berat pegulat
adalah 100 kg, dan berat pesenam 36,2 kg).
Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat
(misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun menurut pemahaman
ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan
gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat
mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk
benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka
berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya
tetaplah sama.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indra-indra perasa yang membuat kita dapat
merasakan berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa. Seseorang
dapat mengamati suatu objek untuk menentukan ukurannya, mengangkatnya untuk
4

merasakan beratnya, dan mendorongnya untuk merasakan inersia benda tersebut.


Penginderaan ini merupakan bagian dari pemahaman kita mengenai massa, tetapi tiada
satupun yang secara penuh dapat mewakili konsep abstrak massa. Konsep abstrak
bukanlah berasal dari penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai
pengalaman manusia.

3. Kaitan Antara Massa Dan Berat


Gaya gravitasi bumi menyebar dari intinya seperti riakan yang disebabkan oleh
lemparan batu pada kolam air. Semakin dekat posisi kita ke inti bumi, maka akan
semakin besar gaya tariknya. Karena bentuk bumi tidak bulat sempurna, maka seorang
atlet akan lebih jauh dari inti bumi bila berdiri di equator dari pada berdiri di kutub utara
atau selatan. Akibatnya, seorang atlet atau alat seperti lembing, akan sedikit lebih ringan
di equator dari pada di daerah kutub. Jika seorang atlet memanjat puncak gunung di
equator, berada lebih jauh dari inti bumi, maka beratnya akan semakin berkurang.
Seorang atlet yang beratnya 200 lb di kutub, akan mempunyai berat sebesar
198,94 lb pada ketinggian laut di equator, dan berat 200 lb pada ketinggian laut akan
berubah menjadi 199,77 lb pada ketinggian 12.000 ft. Adanya sedikit perubahan
tersebut, menunjukkan bahwa berat tubuh atlet merupakan fungsi dari variasi dalam
tarikan gravitasi bumi terhadap massa tubuh atlet. Massa tubuh atlet dapat tetap konstan,
namun berat tubuhnya dapat berubah-ubah, tergantung pada di bagian mana atlet berada
di permukaan bumi. Prinsip yang sama juga berlaku untuk beratnya besi tolak peluru,
lembing, atau peralatan lain yang digunakan dalam berbagai cabang olahraga.
Pastikan untuk memahami hubungan antara berat dan massa. Meskipun berat dan
massa berbeda, perbedaan ini tidak begitu penting dalam olahraga, karena kebanyakan
keterampilan cabang olahraga terjadi atau dilakukan mendekati permukaan bumi.
Dengan kondisi ini, berat dan massa mengalami proporsi yang sama (yaitu, seorang atlet
yang mempunyai ukuran berat yang lebih besar dari atlet lain, juga memiliki ukuran
massa yang lebih besar).

4. Pengertian Inersia
Istilah inersia (inertia) berarti tahanan yang menghambat atau mengubah gerak
(resintance to action) suatu benda. Kita menggunakan kata inersia dalam kehidupan
sehari-hari untuk menggolongkan orang-orang yang lamban dalam memulai gerakan.
Jadi dalam kehidupan sehari-hari, terdapat kaitan antara inersia dengan kemalasan.
Dalam istilah mekanika, inersia berarti tidak hanya sekedar kemalasan, karena
inersia menggambarkan kecenderungan suatu benda untuk terus melakukan apa saja
yang sedang dilakukannya – bahkan ketika benda itu sedang bergerak. Seluruh benda
( apakah atlet atau peralatan seperti bat, bola, atau club golf) mempunyai kecenderungan
untuk tetap diam, tidak bergerak (motionless). Tetapi, jika ada sebuah gaya (kekuatan)
yang cukup besar untuk mengubah gerak dalam arah tertentu, maka benda tersebut akan
terus bergerak pada arah yang sama dengan kecepatan konstan.
Rumus Inersia
1. Momen Inersia Benda Titik
5

Momen inersia titik atau disebut juga dengan partikel ini adalah untuk
menjelaskan posisi dari suatu benda yang diibaratkan seperti suatu titik. Artinya, ketika
sebuah benda bergerak berputar atau berotasi, seluruh kecepatan dari sudut benda itu
tetap sama, jadi benda itu seolah-olah seperti sebuah titik.
Untuk menemukan rumus momen inersia pada benda titik, rumusnya adalah hasil
kali antara massa dengan kuadrat jarak benda terhadap sumbu putar. Atau digambarkan
berikut ini:

I = mr2

Keterangan:

m = massa benda (kg)

r = jarak benda terhadap sumbu putar atau jari-jari (m)

I: Momen inersia (kg m2)

2. Momen Inersia Benda Tegar


Benda tegar merupakan benda yang terdiri dari titik-titik atau partikel yang
tersebar di seluruh benda. Setiap partikel yang menyusun benda tersebut memiliki massa
dan jarak dari sumbu rotasi.
Rumus untuk momen inersia benda tegar ini secara umum digambarkan sebagai
berikut:

I = kmr2

Keterangan:

k = konstanta benda tegar

m = massa benda (kg)

r = jarak benda terhadap sumbu putar atau jari-jari (m)

I = Momen inersia (kg m2)

Namun, setiap benda yang masuk kategori benda tegar sendiri memiliki
konstanta yang berbeda beda, yaitu:

Silinder padat = ½
Bola Pejal = 2/5
Batang Silinder dengan poros di tengah = 1/12
6

Silinder tipis berongga = ½


Bola tipis berongga = 2/3
Batang silinder dengan poros di ujung = 1/3
Catatan:

Dalam beberapa kasus ada sedikit perbedaan pada rumus untuk benda-benda
seperti batang silinder, yaitu:
1. Jika benda-benda seperti bola dikalikan dengan kuadrat dari jari-jari, maka
pada batang silinder yang dikalikan dengan panjang dari batang yang
disimbolkan dengan huruf L dengan satuan m (meter),
2. jika pada segitiga atau segiempat dikalikan dengan panjang sisi segitiga atau
disimbolkan dengan dengan satuan meter.

5. Kaitan Antara Massa Dan Inersia


Ketika mulai bergerak, sebuah benda yang mempunyai massa yang besar akan
mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bergerak. Tentu saja ada gaya (kekuatan)
lain yang berpengaruh, sehingga di muka bumi kecepatan konstan jarang terjadi dalam
waktu yang cukup lama. Tahanan udara (air resistance), tarikan gravitasi, gesekan
(friction), dan gaya-gaya yang diciptakan lawan bertanding, adalah merupakan contoh-
contoh tahanan yang menghambat dan mengganggu atlet atau benda yang sedang
bergerak.
Semakin besar massa dan berat tubuh atlet, maka semakin besar tahanan yang
menghambat gerakannya. Sehingga seorang atlet yang beratnya 150 kg harus
mengerahkan kekuatan otot yang lebih besar agar tubuhnya bisa bergerak dengan cepat.
Setelah bergerak dalam arah tertentu, maka atlet harus mengerahkan kekuatan ototnya
dalam jumlah besar untuk menghentikan atau mengubah arah geraknya. Hal ini berarti
bahwa atlet yang massa tubuhnya kecil, mempunyai inersia yang kecil dan hanya
sedikit mengerahkan kekuatan ototnya agar bisa bergerak. Inersia dianggap lawan
ketika seorang atlet akan bergerak, karena inersia yang dimiliki tubuhnya akan
menghambat akselerasi. Ketika bergerak, inersia dapat menjadi sahabat atlet, karena
inersia cenderung akan tetap mempertahankan atlet untuk tetap terus bergerak. Dua
karakteristik inersia, yaitu “menghambat dan mempertahankan” gerak, tidak hanya
terjadi dalam gerak linier, yaitu ketika benda dan atlet bergerak dalam garis lurus. Sifat
menghambat dan mempertahankan gerak ini juga terjadi dalam gerak rotasi dimana
benda seperti bat dan golf club ketika diayunkan, begitu pula ketika atlet loncat indah
dan senam melakukan salto di udara.

6. Rangkuman Materi
1. Istilah berat tubuh menunjukkan besarnya tarikan gaya gravitasi pada tubuh, dan
sebaliknya tarikan tubuh terhadap permukaan bumi. Pada timbangan menunjukkan
seberapa besar tarikan diantara keduanya. Bumi menarik tubuh ke bawah, dan
begitu pula, tubuh menarik bumi ke atas. Besarnya gaya tarik antara tubuh dan
permukaan bumi tergantung pada seberapa besar massa yang dimiliki oleh tubuh
dan bumi. Semakin besar gaya tariknya, maka skala timbangan akan menunjukkan
7

angka yang besar (karena pegas tertekan).


2. Massa tubuh, atau lebih tepatnya dengan istilah Massa berarti substansi atau materi.
Jika suatu benda mempunyal substansi dan mengisi ruang yang ditempatinya, maka
benda tersebut mempunyai massa. Apa yang lebih penting, jika benda memiliki
massa, maka benda dapat menarik benda lainnya yang sama-sama memiliki massa.
3. Gaya gravitasi bumi menyebar dari intinya seperti riakan yang disebabkan oleh
lemparan batu pada kolam air. Semakin dekat posisi kita ke inti bumi, maka akan
semakin besar gaya tariknya. Karena bentuk bumi tidak bulat sempurna, maka
seorang atlet akan lebih jauh dari inti bumi bila berdiri di equator dari pada berdiri di
kutub utara atau selatan. Akibatnya, seorang atlet atau alat seperti lembing, akan
sedikit lebih ringan di equator dari pada di daerah kutub. Jika seorang atlet memanjat
puncak gunung di equator, berada lebih jauh dari inti bumi, maka beratnya akan
semakin berkurang.

4. Semakin besar massa dan berat tubuh atlet, maka semakin besar tahanan yang
menghambat gerakannya. Sehingga seorang atlet yang beratnya 150 kg harus
mengerahkan kekuatan otot yang lebih besar agar tubuhnya bisa bergerak dengan
cepat. Setelah bergerak dalam arah tertentu, maka atlet harus mengerahkan
kekuatan ototnya dalam jumlah besar untuk menghentikan atau mengubah arah
geraknya. Hal ini berarti bahwa atlet yang massa tubuhnya kecil, mempunyai
inersia yang kecil dan hanya sedikit mengerahkan kekuatan ototnya agar bisa
bergerak. Inersia dianggap lawan ketika seorang atlet akan bergerak, karena inersia
yang dimiliki tubuhnya akan menghambat akselerasi.
8
9

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berat merupakan suatu hal yang menunjukkan besarnya tarikan gaya gravitasi
pada tubuh, dan sebaliknya tarikan tubuh terhadap permukaan bumi. Massa benda
dikenal dengan julukan Momen Inersia atau MI. Momen Inersia dalam gerak rotasi
mirip dengan massa dalam gerak lurus. Kalau massa dalam gerak lurus menyatakan
ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan linear (kecepatan linear
= kecepatan gerak benda pada lintasan lurus), maka momen inersia dalam gerak rotasi
menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut
(kecepatan sudut = kecepatan gerak benda ketika melakukan gerak rotasi.

2. Saran
Sebagai seorang atlet kita harus mengetahui bahwa betapa pentingnya
memahami berat, massa dan inersia sebagai acuan untuk melakukan perhitungan atau
pertimbangan karena dapat membantu berbagai hal yang dapat dilakukan dalam
keterampilan cabang olahraga.
10

DAFTAR PUSTAKA

Carr, G. (1997). Mechanics of sport, A Practitiioner’s Guide. Australia – America. Human


Kinetics

Hay, J. (1993). The Biomechanics of Sport Techiques. New Jersey. Prentice-Hall Inc.

Hall, S.J. (1995). Basic Biomechanics. New York. The McGraw-Hill Companies Inc.

Winter, D.A (1979). Biomechanics of human Movement. New York. John Wiley & Sons.

https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/momen-inersia/

Anda mungkin juga menyukai