Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA DI SD

“BAB 3 Gaya di Sekitar Kita”

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pembelajaran IPA di SD)

Dosen Pengampu:

• Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si.


• Issaura Sherly Pamela, S.Pd., M.Pd.
• Risdalina, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. Siti Mutia Rusmana (A1D121001)


2. Patmawati (A1D121008)
3. Hanifa Yuniastuti (A1D121016)
4. Rosa Karmila (A1D121024)
5. Ucik Dewi Masithoh (A1D121030)
6. Indah Maya Sari (A1D121035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Gaya
di Sekitar Kita” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Bapak/Ibu Prof. Dr. rer.
nat. Asrial, M.Si., Issaura Sherly Pamela, S.Pd., M.Pd. dan Risdalina, S.Pd., M.Pd., Pada mata
kuliah Pembelajaran IPA di SD. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu
selaku dosen pengampu pada mata kuliah pembelajaran IPA di SD yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami dapat menambah dan memperluas pengetahuan.
Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan yang penulis
miliki, penulis sangat menyadari bahwa makalah yang di buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca guna menghasilkan makalah yang lebih baik kedepannya. Semoga makalah
ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan umat manusia, dan menjadi amal saleh
bagi semua umat manusia.

Muara Bulian, 21 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengaruh Gaya Terhadap Benda ....................................................................................... 3

1. Gaya Otot dan Gaya Gesek ............................................................................................ 3

2. Sifat Gaya Gesek ............................................................................................................ 4

B. Magnet, Sebuah Benda yang Ajaib ................................................................................... 4

C. Benda yang Elastis............................................................................................................. 5

D. Mengapa Kita Tidak Melayang di Udara .......................................................................... 6

E. Langkah-Langkah Pembelajaran ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung, kita tidak dapat terlepas dari
temuan konsep-konsep IPA, seperti halnya gaya otot, gaya gesek, gaya magnet dan gaya
gravitasi bumi. Pada pembahasan tentang hukum gerak benda seorang filosofi Aristoteles,
memiliki pemikiran yang mendominasi pandangan tentang gerak benda pada saat itu gerak
dalam ruang hampa sangat penting untuk pergerakan alami terhadap benda yang jatuh.
Aristoteles dalam Putri & Alip (2017) berpendapat bahwa apabila dua buah benda yang
berbeda dijatuhkan dalam ketinggian yang sama, maka benda yang berat akan jatuh terlebih
dahulu daripada benda yang ringan.
Seiring berkembang pesatnya ilmu, ilmuan Galileo Galilei dalam (Taufiq, 2017)
telah melakukan percobaan menjatuhkan dua benda dengan massa yang berbeda secara
bersamaan pada ketinggian yang sama. Kedua benda tersebut menyentuh tanah dalam
waktu bersamaan. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, Galileo Galilei
menyimpulkan bahwa semua benda akan jatuh dengan laju yang tepat sama jika pengaruh
hambatan udara diabaikan. Benda yang dijatuhkan akan mengalami percepatan yang pada
saatnya nanti kita kenal sebagai percepatan gravitasi. Menurut Kusumawati (2017a), Gaya
adalah dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah
bentuk. Pablico (2010) memberikan contoh tentang konsep alternatif lain yang dimiliki
siswa antara lain: (1) gaya adalah penyebab dari suatu gerakan, (2) gaya yang konstan akan
menyebabkan benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan, (3) kecepatan searah dengan
arah gaya, dan (4) ketiadaan gaya akan menyebabkan benda diam atau melambat.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh gaya terhadap benda?
2) Apa yang dimaksud dengan magnet, sebuah benda yang ajaib?
3) Apa yang dimaksud benda yang elastis?
4) Mengapa kita tidak melayang di udara?

1
C. Tujuan Penulisan
1) Mengidentifikasi ragam gaya yang terlibat dalam aktivitas sehari-hari.
2) Memanfaatkan gaya tersebut untuk membantu manusia mengatasi tantangan dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap benda.
4) Untuk mengetahui magnet, sebuah benda yang ajaib.
5) Untuk mengetahui benda yang elastis.
6) Untuk mengetahui manusia tidak melayang di udara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Gaya Terhadap Benda


1. Gaya Otot dan Gaya Gesek

Gaya adalah interaksi pada benda dalam bentuk tarikan atau dorongan. Hasil
interaksi antarbenda dapat menghasilkan gaya yang dapat menyebabkan benda
bergerak, berhenti bergerak atau berubah bentuk. Pada kegiatan sehari-hari, manusia
menggunakan gaya otot untuk melakukan aktivitas. Gaya otot adalah gaya yang
dikeluarkan dari manusia atau hewan menggunakan otot pada tubuh mereka.
Melangkahkan kaki ke depan membuat tubuh berpindah tempat. Saat makan, kita
menggunakan gaya otot di rahang untuk mengunyah makanan agar menjadi lebih halus
dan dapat kita telan. Pemanfaatan gaya otot yang dilakukan oleh hewan bisa kita
temukan salah satunya pada kendaraan delman, di mana otot kuda digunakan untuk
menarik kereta roda agar dapat bergerak maju.
Saat kontainer diberikan gaya dorong atau tarik, maka akan terjadi gesekan
antara kontainer dan permukaan lantai. Hal ini menyebabkan terjadinya gaya gesek.
Gaya gesek muncul karena dua benda yang saling bersentuhan. Saat benda didorong
atau ditarik akan ada gesekan antara permukaan benda dan permukaan lantai. Besar
atau kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh:
• posisi lintasan: mendatar atau menurun.
• luas permukaan benda yang bersentuhan: bulat atau kotak.
• permukaan lintasan: rata, bergelombang, kasar, halus, atau licin.
• berat sebuah benda. Semakin berat suatu benda, gaya geseknya juga akan semakin
besar. Contoh gelas berisi air akan memiliki gaya gesek yang lebih besar dibanding
gelas kosong.
Arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda. Semakin lebar dan luas
permukaan benda yang bergesekan maka gaya gesek akan semakin besar. Artinya
benda akan semakin susah bergerak dan terasa lebih berat ketika didorong.
Salah satu cara untuk memperkecil luas permukaan adalah dengan memberi
roda atau kaki-kaki kecil. Cara ini membuat gaya gesek semakin kecil sehingga benda
akan terasa lebih ringan saat diberikan gaya dorong atau tarik.

3
2. Sifat Gaya Gesek

Gaya gesek bisa memengaruhi kecepatan gerak benda. Gaya gesek dapat
diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan manusia. Beberapa cara memperkecil gaya
gesek adalah:
1. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda.
2. Penggunaan roda untuk mendorong benda agar lebih mudah dipindahkan.
3. Penggunaan pisau sebagai alas sepatu ski es atau kereta luncur.
Beberapa cara memperbesar gaya gesek adalah:
1. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar pemain bola tidak
tergelincir saat berlari dan menendang bola di lapangan.
2. Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari slip/ tergelincir
di permukaan jalan yang licin.
3. Memberi rantai pada roda mobil saat musim salju.
Berikut manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, Permukaan aspal jalan raya dibuat
agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak di atasnya.
Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa
tergelincir.
2. Menghentikan benda yang sedang bergerak. Rem motor digunakan agar motor
dapat berhenti saat sedang bergerak. Gesekan membuat laju motor akan semakin
lambat ketika direm.
Berikut kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menghambat gerakan: gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak akan
terhambat gerakannya.
2. Menyebabkan aus/terkikis: penghapus karet yang sering terpakai akan lebih mudah
habis, ban sepeda menjadi gundul, dan sol sepatu menjadi tipis

B. Magnet, Sebuah Benda yang Ajaib

Gaya magnet adalah gaya yang terjadi pada benda-benda yang mempunyai sifat
magnet. Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub selatan dan kutub utara. Interaksi yang
terjadi akibat gaya magnet ada dua, yaitu tarik-menarik dan tolak-menolak. Tarik-menarik
terjadi apabila dua kutub yang berbeda didekatkan. Sedangkan tolak-menolak terjadi
apabila dua kutub yang sama didekatkan. Magnet akan menarik benda-benda yang terbuat

4
dari besi, nikel, dan kobalt. Gaya magnet bisa menarik bahan-bahan ini tanpa harus
menyentuh objeknya.
Selain itu gaya magnet dapat dimanfaatkan, misalnya dalam pembuatan kompas.
Kompas adalah alat penunjuk arah utara dan selatan. Pada kompas terpasang sebuah
magnet berbentuk jarum. Jika diletakkan mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk
arah utara dan selatan. Hal ini karena kedua kutub pada magnet jarum di kompas tertarik
ke area Bumi yang memiliki medan magnet terkuat yaitu kutub utara dan kutub selatan
Bumi.
Magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tahukah kalian bahwa
tutup lemari es juga menggunakan magnet? Selain itu ada model tas atau dompet yang
menggunakan magnet sebagai kancing. Bahkan ada magnet yang kekuatannya sangat besar
dan dipakai untuk mengangkat besi-besi besar. Alat ini bisa dipakai untuk memilah
rongsokan besi dari sampah yang lain. Bisa juga dipakai di tempat-tempat pengolahan besi.
Magnet juga dipakai untuk menggerakan kereta super cepat bernama kereta maglev. Kereta
ini banyak dipakai di Jepang dan Eropa.
Bumi kita juga merupakan magnet. Bayangkan, berarti magnet yang sangat besar
sekali ya. Kekuatan magnet paling besar ada di kutub utara dan kutub selatannya Bumi.
Oleh karena itu jarum magnet pada kompas akan selalu tertarik ke arah kutub Bumi kita.

C. Benda yang Elastis

Banu dan Aga sedang belajar memanah. Saat Banu menarik busur anak panah, ia
sedang menggunakan gaya pegas. Busur panah terbuat dari benda yang elastis. Benda yang
elastis artinya benda ini dapat mempertahankan bentuknya dan kembali menjadi bentuk
semula setelah diberi gaya. Biasa disebut juga benda yang lentur. Benda yang elastis akan
menghasilkan gaya pegas.

5
Gaya pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh benda yang bersifat elastis seperti
pada karet. Sifat elastis ini membuat benda akan selalu kembali ke bentuk semula setelah
diberikan gaya. Karet yang berbentuk elastis akan memanjang ketika kita tarik. Lalu ketika
kita lepaskan, karet akan berusaha kembali ke bentuk semulanya sehingga menghasilkan
gaya dorong. Contoh lain gaya pegas adalah pada per, busur panah, ketapel, dsb.
Benda pegas banyak ditemukan pada benda-benda sekitar kita. Pernahkah kalian
menggunakan pulpen mekanik? Pada pulpen ini kita bisa mengeluarkan dan memasukkan
ujung tintanya dengan menekan tombol yang disediakan. Pulpen tipe seperti ini
menggunakan per di dalamnya. Per adalah benda elastis selain karet dan banyak digunakan
dalam benda pegas. Pegas juga banyak dipakai di alat timbangan. Umumnya dipakai oleh
petani atau nelayan untuk menimbang. Bentuknya kecil sehingga praktis dan mudah di
bawa. Apakah kalian pernah melihatnya? Per ini juga digunakan di dalam kasur. Model
kasur seperti ini dinamakan kasur per atau spring bed. Kendaraan bermotor juga ada yang
menambahkan per dengan fungsi yang sama. Umumnya per ini dinamakan suspensi atau
akrab disebut dengan shockbreaker.
Ada pula alat olahraga yang bernama trampolin. Alat ini menggunakan kain yang
tebal dan kuat serta per di sekelilingnya. Saat orang melompat di trampolin, per dalam alat
ini akan mendorong orang tersebut. Akibatnya orang ini akan memantul tinggi. Semakin
keras lompatan kita, maka semakin tinggi pantulannya.

D. Mengapa Kita Tidak Melayang di Udara

Pernahkah kalian bertanya mengapa benda bisa jatuh? Mengapa kita tidak bisa
melayang di udara? Saat benda jatuh, seakan-akan ada sesuatu yang menarik benda ke
bawah. Begitu juga dengan tubuh kita, seakan ada sesuatu yang menarik sehingga kita tidak
bisa melayang. Hal ini terjadi karena adanya sebuah gaya yang tidak terlihat Bumi kita,
yaitu gaya gravitasi.
Gaya gravitasi Bumi adalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik yang dihasilkan
oleh Bumi. Pusat gaya gravitasi Bumi ada di inti Bumi, yaitu lapisan Bumi yang paling
dalam. Oleh karena itu semua benda yang ada di Bumi akan selalu tertarik ke bawah.
Gravitasi Bumi juga yang membuat benda memiliki berat. Berat adalah ukuran gaya yang
diakibatkan oleh pengaruh gravitasi dan massa benda. Saat kita berdiri di atas timbangan,
gaya gravitasi Bumi menarik kita ke timbangan. Ini yang menyebabkan berat sebuah benda
bisa berubah-ubah karena bergantung dengan percepatan gravitasi di tempat tersebut.

6
Pusat gravitasi Bumi ada pada inti Bumi. Di mana itu inti Bumi? Ada di bagian
Bumi paling dalam.

Gaya gravitasi Bumi ini akan menarik benda-benda yang ada di Bumi ke intinya.
Hal inilah yang menyebabkan benda-benda di Bumi tidak melayanglayang. Jika tidak ada
gaya gravitasi, semua benda yang kita lemparkan ke atas dapat dengan mudah hilang karena
melayang ke angkasa. Bahkan, manusia sendiri dapat terbang dan sulit untuk kembali ke
rumah.
Walaupun benda dalam keadaan diam, tetap ada gaya yang bekerja pada benda
tersebut, yaitu gaya gravitasi. Arah gaya gravitasi Bumi selalu ke bawah (mengarah ke inti
Bumi pusat gravitasi). Benda tidak akan bergerak kecuali ada gaya lain yang diberikan pada
benda sehingga benda bergerak. Contohnya buku yang disimpan di atas meja akan tetap
diam di atas meja, kecuali kita berikan gaya tambahan dengan cara mengangkatnya.

Kecepatan benda jatuh ke bawah akibat gaya gravitasi dipengaruhi oleh hambatan
udara. Semakin lebar atau luas permukaan suatu benda, semakin besar hambatan udara (air
resistance) yang diterima benda itu saat jatuh ke bawah. Prinsip ini kemudian dipakai untuk
mendesain parasut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.

7
Pesawat terbang menggunakan gaya angkat untuk melawan gaya gravitasi. Untuk
bisa terbang pesawat harus menghasilkan gaya angkat yang lebih besar dibanding gaya
gravitasi. Gaya angkat ini diciptakan oleh sayap pesawat. Namun, untuk menciptakan gaya
angkat, sayap pesawat memerlukan kecepatan. Kecepatan ini diciptakan dari tenaga
pendorong mesin jet yang dimiliki pesawat terbang. Untuk helikopter, gaya angkat
dihasilkan dari baling-balingnya.

E. Langkah-Langkah Pembelajaran
• Materi Pokok
1. Gerak dan gaya gravitasi
2. Membuat mainan parasut
• Pendekatan, Model & Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : PjBL (Problem Based Learning)
3. Metode : Percobaan, Diskusi, Tanya Jawab
• Kegiatan Inti
1. Guru menyuruh siswa melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi
dengan menggunakan benda-benda yang ada di kelas. (Mengorganisasikan siswa)

8
2. Guru menyuruh siswanya untuk berkelompok dengan teman sebangkunya.
(Sosialisasi)
3. Setiap kelompok melakukan percobaan sebagai berikut:
➢ Percobaan pertama dengan menggunakan 2 lembar kertas HVS. 1 lembar kertas
diremas dan kertas yang satunya masih utuh. Lalu kedua kertas tersebut
dijatuhkan secara bersamaan dari ketinggian yang sama.
➢ Percobaan kedua dengan menggunakan kelereng dan kapas, kemudian
menjatuhkannya secara bersama-sama dari ketinggian yang sama.
➢ Dari kedua percobaan tersebut siswa disuruh mengamati gerak jatuh dari benda
tersebut, dan benda manakah yang jatuh ke tanah terlebih dahulu! (Critical
Thinking)
4. Membimbing penyelidikan
➢ Guru mengawasi kegiatan belajar siswa.
➢ Siswa membuat mainan parasut dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan
oleh guru dengan teman sebangkunya. (Inovatif)
➢ Guru memastikan bahwa siswa dapat memahami instruksi yang ada divideo.
5. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
➢ Siswa secara berkelompok praktik membuat perasut.
➢ Siswa berdiskusi tentang hubungan permainan perasut dengan gaya gravitasi.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gaya adalah dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas. Gaya
membantu kita memindahkan benda. Gaya bisa membuat benda diam menjadi bergerak.
Saat kalian mendorong, menarik, atau mengangkat benda, kalian menggunakan gaya otot.
Jika kedua benda bergesekan maka akan terjadi gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang
berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya gesek dipengaruhi oleh kasar atau licinnya
permukaan, besar atau kecilnya luas permukaan, dan berat atau ringan suatu benda. Benda
yang lebih berat akan memperbesar gaya gesek walaupun bentuk atau ukurannya luas.
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Sifat magnet
memiliki sifat sebagai berikut, a. Jika kedua kutub yang sama didekatkan maka akan terjadi
gaya tolak-menolak, Kedua kutub ini akan saling mendorong menjauh. b. Jika kedua kutub
yang berbeda didekatkan, maka akan terjadi gaya tarik-menarik. Kedua kutub akan saling
menarik mendekat. c. Magnet akan menarik benda yang terbuat dari besi. Magnet dipakai
untuk kompas, penyusun benda-benda elektronik, dan pembuatan kereta super cepat.
Benda elastis adalah benda yang lentur. Benda ini dapat mempertahankan
bentuknya dan kembali menjadi bentuk semula. Gaya pegas ada pada benda elastis. Benda
elastis akan memanjang jika diberi gaya tarik. Jika dilepaskan, maka benda ini akan
memberikan dorongan.
Gaya gravitasi bumi adalah gaya yang menarik benda-benda di bumi ke inti bumi.
Benda jatuh karena adanya gaya gravitasi. Massa benda tidak memengaruhi cepat atau
lambatnya benda jatuh. Faktor yang memengaruhi gerak benda saat jatuh adalah: a.
hambatan udara yang menghambat gerakan benda; b. luas permukaan benda. Semakin luas
bentuk permukaan, akan lebih besar hambatan udara saat jatuh. Gaya gravitasi banyak
dimanfaatkan untuk mengalirkan air, baik di rumah, sawah, atau kebun.

B. Saran

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih
terdapat banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Guru Bab 3: Gaya di Sekitar Kita. Kelas IV (Buku Panduan Guru-Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi, 2021)
Buku Siswa Bab 3: Gaya di Sekitar Kita. Kelas IV (Buku Siswa-Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi, 2021)

11

Anda mungkin juga menyukai