DISUSUN OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kelompok ini dengan baik. Makalah ini disusun
berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang diberikan oleh dosen pembimbing
kepada setiap kelompok.
Meskipun kami berharap makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun pasti ada kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran yang
membangun agar tugas makalah kami yang kami buat dapat lebih baik.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat
berguna ataupun bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah tempat atau ruangan dimana para ilmuwan bekerja dengan
peralatan untuk penyelidiki dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda. Kegiatan
di laboratorium meliputi kegiatan yang sangat kompleks yaitu mulai dari pengukuran,
pengamatan, pengujian, penyelidikan, penelitian dan sebagainya. Alat Ukur
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai ataupun besar dari
satuan yang diukur. Alat ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur massa, volume,
suhu, waktu, dan lainnya. Pengukuran merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan nilai suatu besaran. Kegiatan pengukuran mempunyai dampak yang
luas terhadap ilmu pengetahuan, kehidupan pribadi manusia dan masyarakat dalam
meningkatkan efisiensi. Kehidupan modern makin dicirikan oleh canggihnya
perangkat untuk memperoleh data. Manusia modern makin bergantung kepada
kegiatan mandapatkan data yang secara teknis dinamakan pengukuran. Dengan
demikian manusia dapat memantau dan mengendalikan kahidupannya secara ketat
dan efisien. Peranan pengukuran dalam kehidupan manusia semakin terasa vital dan
imperatif. Untuk mengukur diperlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan
tergantung pada besaran ukur yang nilainya ingin diukur. Salah satu alat ukur yang
vital adalah alat ukur timbang atau timbangan. Alat ukur timbang telah lama
dipergunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk perdagangan eceran
maupun perdagangan besar.
Salah satu alat timbangan adalah anak timbang. Anak timbangan adalah benda
ukur massa diperuntukkan atau dipakai sebagai pelengkap pada alat timbang yang
menentukan hasil penimbangan. Massa adalah pengukuran berapa banyak materi
dalam suatu objek atau kombinasi dari jumlah total atom, kerapatan atom, dan jenis
atom dalam suatu objek. Masa juga bisa diartikansuatu sifat fisika dari suatu benda
yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau . Standar
massa yang tertinggi di Indonesia kita memakai K46. Volume adalah perhitungan
seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek.
Didalam istilah alat ukur, alat ukur tersebut harus dikalibrasi. Kalibrasi pada
dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara mengkalibrasi suatu Anak Timbangan dengan Mass
Comparator.
2. Untuk mengetahui cara mengkalibrasi suatu Bejana Ukur dengan Metode
Gravimetri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASSA
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan
berbagai perilaku objek yang terpantau. Massa juga diartikan jumlah material atau zat
yang terkandung dalam suatu benda, dimana massa tidak berubah karena adanya
perubahan posisi atau letak kecuali material tersebut jumlahnya ditambahkan atau
dikurangi.
MASSA ≠ BERAT
Dinyatakan dalam kilogram.
Satu kilogram besarnya sama dengan Internasional Prototype of Kilogram (IPK),
artefact yang dibuat dari platinum-iridium, yang disimpan di BIPM.
Ada 3 massa atau massa standar,yaitu:
Massa Sebenarnya adalah massa yang mencerminkan suatu massa yang
terdefenisikan secara sempurna dalam kondisi massa tersebut ditentukan.
Massa Konvensional adalah hasil penimbangan diudara antara suatu benda
dengan massa standar dengan massa jenis konvensional yang ditentukan pada
temeperatur konvensional, yang nilai konvesionalnya sebagai berikut:
a. Temepratur referensi 20℃.
b. Massa jenis massa standar pada 20℃ 8000kg/m2.
c. Massa jenis udara = 1,2 kg/m3.
Massa Nominal adalah nilai yang dipergunakan untuk menandai karakteristik
atau sebagai petunjuk massa suatau benda.
B. ANAK TIMBANGAN
Anak Timbang adalah benda ukur massa yang diatur berdasarkan karakteristik
fisik dan kemetrologianya yang meliputi : harga nominal, bahan, konstruksi, dimensi,
massa jenis, kondisi permukaan, penandaan, dan kesalahan maksimumnya.
Sedangkan, Perangkat Anak Timbang adalah kumpulan Anak Timbang yang
tersusun dalam suatu wadah yang memungkinkan untuk dipergunakan menimbang
massa dengan harga nominal terkecil sampai dengan massa dan jumlah seluruh anak
timbangan dengan harga nominal terkecil sebagai nilai kelipatannya.
Penting untuk mengetahui cara merawat anak timbang, karena anak timbang
merupakan standar yang digunakan untuk mengkalibrasi timbangan. Perlakuan yang
tidak tepat / cara perawatan yang kurang baik terhadap anak timbang tentunya akan
berdampak pada besarnya ketidakpastian pada anak timbang tersebut sehingga budget
dari ketidakpastian yang berkontribusi pada kalibrasi timbangan dengan
menggunakan anak timbang tersebut juga akan semakin besar.
C. TIMBANGAN
Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu
benda. Timbangan berfungsi untuk mencari selisih massa konvesional antar anak
timbangan standar dengan anak timbangan uji. Massa Konvesional Anak Uji
merupakan hasil dari penjumlahan Massa Konvensional Standar dengan selisih
perbandingan.
Macam-Macam Timbangan :
Timbangan dibuat menurut spesifikasi kegunaan ;
1. Neraca
2. Timbangan Elektronika
3. Timbangan Sentimal ( Timbangan Majemuk Kelas Menengah)
4. Timbangan Dacin
5. Timbangan Meja
6. Timbangan Pegas
Jenis Timbangan, yaitu :
Sistem Pengoperasian
1. Timbangan Non-Otomatis
2. Timbangan Otomatis
Kelas Ketelitian
1. Timbangan Kelas Satu atau timbangan dengan ketelitian khusus
2. Timbangan Kelas Dua atau timbangan dengan ketelitian halus
3. Timbangan Kelas Tiga atau timbangan dengan ketelitian sedang
4. Timbangan Kelas Empat atau timbangan dengan ketelitian biasa
Berdasarkan Komponen
1. Timbangan Mekanik
2. Timbangan Elektronika
I. MASS COMPARATOR
Dari pembahasan timbangan lebih di luaskan tentang mass comparator.
Kalibrasi mass comparator ditujukan untuk mengetahui kemampuan timbangan
untuk membedakan (diskriminasi) massa dari 2 (dua)buah standar massa yang
memiliki massa nominal sama, karena yangdimaksudkan untuk diukur oleh mass
comparator bukanlah estimasi massa dari standar massa tetapi “estimasi perbedaan
massa dari 2 (dua) buah standar massa”. Oleh karena itu yang harus dikalibrasi
adalah “linearitas estimasi selisih antara 2 (dua) buah standar massa mulai dari
nilai terkecil dari standar massa sampai dengan nilai terbesar dari standar massa
yang sama sesuai dengan kapasitas mass comparator tersebut, Oleh karena itu
kalibrasi mass comparator, dilakukan dengan mengukur “standar deviasi” dari
selisih hasil penimbangan standar massa yang sama sesuai dengan skema kalibrasi
anak timbangan yang digunakan oleh laboratorium,”, sebagai contoh bila kalibrasi
anak timbangan di laboratorium.
Didalam ST. Anak Timbangan Nomor 40/PDN/KEP/3/2010 membahas pemeriksaan
dan pengujian anak timbangan dengan mass comparator.
Pemeriksaan Pemeriksaan Anak Timbangan dilakukan untuk memastikan
bahwa Anak Timbangan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan
dalam syarat teknis ini.
Pengujian
1. Persiapan
a. mass comparator selalu terjaga keakuratannya di meja tahan getar;
b. sebelum dipergunakan, mass comparator harus menunjuk nol;
c. Anak Timbangan Standar selalu terkondisi pada suhu 20 o C ± 0,5 o C dan
kelembaban 55 % ± 10 %;
d. sebelum diuji Anak Timbangan dicuci dengan wash benzyne atau uap air;
e. Anak Timbangan yang sudah bersih dikondisikan ke dalam desikator;
f. waktu pengkondisian adalah sebagai berikut:
1) Apabila suhu ruangan 20 °C ± 0,5 °C, waktu pengkondisian sebagaimana
tercantum dalam Tabel dibawah ini.
Kelas E E2 F1 F2 s.d.
1 M3
Setelah dicuci dengan wash 7-10 3-6 hari 1-2 hari 1 jam
benzyne hari
Setelah dicuci dengan uap air 4-6 hari 2-3 hari 1 hari 1 jam
2) Apabila tidak dilakukan pencucian, maka pengkondisian dapat
mengikuti Tabel dibawah ini.
Waktu pengkondisian Anak Timbangan tanpa dicuci
∆T Nominal E1 E2 F1 F2
*
10, 20, 50 36 24 12 6 jam
kg jam jam jam
± 20°C 1, 2, 5 kg 1 jam 1 jam 6 jam 3 jam
100, 200, 6 jam 5 jam 3 jam 2 jam
500 g
10, 20, 50 g 2 jam 2 jam 1 jam 1 jam
< 10 g 1 jam
10, 20, 50 24 12 6 jam 3 jam
kg jam jam
± 5 °C 1, 2, 5 kg 12 6 jam 2 jam 1 jam
jam
100, 200, 4 jam 3 jam 2 jam 1 jam
500 g
10, 20, 50 g 2 jam 2 jam 1 jam 1 jam
< 10 g 1 jam
10, 20, 50 12 6 jam 3 jam 1 jam
kg jam
± 2 °C
1, 2, 5 kg 6 jam 3 jam 1 jam 1 jam
100, 200, 3 jam 2 jam 1 jam 1 jam
500 g
< 100 g 1 jam
10, 20, 50 6 jam 3 jam 1 jam 0,5
kg jam
± 0,5
°C 1, 2, 5 kg 3 jam 1 jam 1 jam 0,5
jam
100, 200, 2 jam 1 jam 0,5 0,5
500 g jam jam
< 10 g 0,5 jam
2. Pelaksanaan
a. catat kondisi suhu dan kelembaban ruangan pengujian;
b. set mass comparator, agar menunjuk nol;
c. letakkan Anak Timbangan Standar pada lantai muatan;
d. catat penunjukan mass comparator setelah penunjukannya stabil
(S);
e. turunkan Anak Timbangan Standar, dan tunggu selama 20
sekon kemudian timbanglah Anak Timbangan yang diuji
untuk massa yang sama dengan massa standar;
f. catat penunjukan mass comparator setelah penunjukannya stabil
(M);
g. angkat Anak Timbangan dan tunggu selama 20 sekon
kemudian timbang kembali;
h. catat untuk yang kedua kalinya penunjukan mass
comparator setelah penunjukannya stabil (M);
i. turunkan Anak Timbangan yang diuji tunggu selama 20
sekon kemudian timbanglah Anak Timbangan standar;
j. catat untuk yang kedua kalinya penunjukan mass
comparator setelah stabil (S).
Catatan:
a. langkah-langkah pengujian dari a s.d. j adalah metoda
perbandingan langsung dengan 4 penimbangan sebagai 1
(satu) seri penimbangan;
b. komposisi seri penimbangan untuk setiap kelas adalah:
1) untuk Anak Timbangan kelas E dan F dilakukan
dengan ≥ 3 seri penimbangan;
2) untuk Anak Timbangan kelas M dilakukan dengan ≥ 1
seri penimbangan.
c. untuk kelas M, pengujian dapat diparalelkan pada setiap
seri penimbangan dengan ”n” buah Anak Timbangan yang
diuji, sehingga komposisi penimbangannya adalah sebagai
berikut:
S, M1, M2, M3 ... Mn, S dengan n maksimal 5 (lima).
D. VOLUME
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah perhitungan seberapa banyak ruang
yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek tersebut bisa berupa benda yang
beraturan ataupun benda yang tidak beraturan. Volume digunakan untuk menentukan
masa jenis suatu benda. Laboratorium volume melakukan verifikasi dan kalibrasi alat
ukur volume dengan metode gravimetric dan volumetric.
Pengujian Basah
A. Kesimpulan
1. Menguji Anak Timbangan dengan menggunakan Mass Comparator yang
berkapasitas 320 gram dengan max 300 gram. Mengujinya menggunakan
metode ABBA yang dilakukan sebanyak 3 seri. Menggunakan AT 100
gram sebagai yang diuji. Saat pengujian terlebih dahulu AT standar yang
dimasukkan ke dalam mass comparator, ditunggu selama 20 detik
kemudian dicatat nilai dari AT tersebut. Setelah AT standard dilanjutkan
lagi AT uji, dilakukan seperti sebelumnya. Kemudian AT uji lagi dan
terakhir AT standarnya lagi. Itu dilakukan sebanyak 3 seri. Dengan
demikian kita mengetahui perbedaan massa dari dua buah Anak
Timbangan dengan memiliki nominal yang sama yaitu 100 gram.
2. Menguji bejana ukur dengan metoda gravimetri. Penggunaan bejana ukur
dengan sistem basah memperhatikan waktu tetes. Waktu tetes bejana ukur
dalam pengujian ini waktu tetes yang diperlukan adalah 5 detik. Bejana
Ukur salah satu alat ukur volume yang dikategorikan sebagai alat standar
dan digunakan sebagai pembanding dalam pelaksanaan pengujian alat
ukur volume lainnya. Pengujian bejana ukur dengan menggunakan metode
gravimetri sangat dipengaruhi oleh massa jenis udara yang mengakibatkan
buoyancy udara. Faktor yang menyebabkan diperlukannya imbuh pada
pengujian bejana ukur terdapat dari faktor massa jenis air suling dan gaya
apung udara. Imbuh yang digunakan agar tercapai kesetimbangan pada
neraca berfungsi untuk menanggulangi efek dari massa jenis air suling dan
juga gaya apung udara.
B. Saran
-