Anda di halaman 1dari 53

KELAS 7

Ganjil

DIKTAT
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

MTs Madinatunnajah

Disusun oleh : Juju Jumiati

1|Page
DAFTAR ISI

Bab 1 Objek IPA dan Pengamatannya.............................................................................................4


A. Penyelidikan IPA..................................................................................................................4
B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan .....................................................................4
Bab 2 Ciri-ciri Makhluk Hidup ........................................................................................................11
A. Ciri-ciri Benda di Lingkungan Sekitar.................................................................................11
B. Cara Mengklasifikasikan Makhluk Hidup............................................................................13
C. Pengklasifikasian Makhluk Hidup .......................................................................................14
Bab 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya ..................................................................................22
A. Cara Mengklasifikasikan Materi .........................................................................................22
B. Cara Memisahkan Campuran...............................................................................................25
C. Sifat Materi...........................................................................................................................28
Bab 4 Suhu dan Perubahannya ........................................................................................................33
A. Bagaimana Mengetahui Suhu Benda ..................................................................................33
B. Perubahan Akibat Suhu .......................................................................................................34
Bab 5 Kalor dan Perubahannya........................................................................................................39
A. Pengertian Kalor...................................................................................................................39
B. Perpindahan Kalor ...............................................................................................................41
Bab 6 Energi dalam Sistem Kehidupan............................................................................................45
A. Pengertian Energi.................................................................................................................45
B. Berbagai Sumber Energi.......................................................................................................46
C. Makanan sebagai Sumber Energi.........................................................................................46
D. Transformasi Energi dalam Sel............................................................................................47
E. Sistem Pencernaan ...............................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................50

2|Page
OBJEK IPA BAB 1
DAN PENGAMATANNYA

3|Page
BAB 1
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan satuan standar (baku)
4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri sendiri, makhluk hidup lain,
dan benda-benda di sekitar dengan menggunakan satuan
Materi Pokok
A. Penyelidikan IPA
Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain seperti berikut.
Pengamatan
Menggunakan pancaindra, termasuk melakukan
pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.
Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data
dan informasi.

4|Page
Membuat Inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan.
Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-
pola atau hubungan antaraspek yang diamati dan
membuat perkiraan.

Mengomunikasikan
Mengomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan
maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan
termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan


Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis
yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan pengukuran panjang meja dengan jengkalmu.
Dengan demikian, kamu harus membandingkan panjang meja dengan panjang jengkalmu. Jengkalmu
digunakan sebagai satuan pengukuran. Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6
jengkal.
Satuan
Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk membandingkan suatu besaran. Satuan sebagai hasil
pengukuran yang berbeda dan hanya digunakan di wilayah tertentu disebut satuan tidak baku. Untuk
memenuhi kebutuhan tentang adanya kesamaan hasil pengukuran, para ahli pada Conference Generate des
Poids el Measure (CGPM) menyeragamkan sistem satuan yang dikenal sebagai Sistem Internasional (SI). SI
dikenal juga dengan sebutan sistem metrik yang terbagi menjadi dua, yaitu sistem CGS dan MKS.
Dalam SI, untuk mengubah dari satuan CGS ke satuan MKS atau sebaliknya, dapat dilakukan dengan cara
konversi yang salah satu caranya adalah menggunakan tangga konversi. Berikut ini adalah contoh tangga
konversi.
Gambar 1.1 Tangga Konversi

Besaran
Melihat satuannya, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu besaran dengan
satu satuan dan besaran dengan lebih dari satu satuan. Dalam Fisika, besaran digolongkan menjadi dua, yakni

5|Page
besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokokadalah besaran yang terdiri dari satu satuan, sedangkan
besaran turunan adalah besaran yang memuat lebih dari satu satuan.
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar atau pangkal untuk menyusun besaran lain. Oleh
sebab itu, besaran pokok hanya memuat satu satuan. Conference Generate des Poids el Measure (CGPM)
pada tahun 1960 memutuskan tujuh besaran pokok seperti tercantum pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Besaran pokok dan satuannya

Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari gabungan satuan-satuan pokok.
Sehingga, besaran turunan memiliki lebih dari satu satuan. Beberapa contoh besaran turunan dapat kamu
lihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Besaran turunan dan satuannya


Besaran Satuan

Kecepatan m/s

Luas m2

Volume m3

Masa Jenis Kg/m3

Gaya Newton (N)

Usaha Joule (J)

Mengukur dengan Menggunakan Alat Ukur yang Sering Digunakan Sehari-Hari


Bagaimana cara mengukur dengan menggunakan alat ukur yang sering kita gunakan, seperti
penggaris dan sejenisnya? Coba kamu cermati uraian berikut ini.
Mengukur dengan Satuan Tidak Baku
Kamu telah mengetahui apa yang dimaksud dengan satuan tidak baku. Sekarang, bagaimana cara
mengukur benda-benda dengan menggunakan satuan tidak baku?

6|Page
a. Mengukur Panjang
Untuk mengukur panjang dengan satuan tidak baku dapat digunakan beberapa alat atau satuan, di
antaranya: depa, jengkal, dan hasta.

Gambar 1.2 Mengukur panjang dengan satuan tidak baku

b. Mengukur Waktu
Alat ukur waktu dengan satuan tidak baku adalah jam pasir. Alat ini
menyatakan selang waktu yang dilalui seseorang/kelompok untuk
melaksanakan kegiatannya.

c. Mengukur Massa
Seperti disampaikan sebelumnya, gelas merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengukur massa benda dengan satuan tidak baku. Selain itu, dapat juga
digunakan tempurung (batok) kelapa atau kaleng.

Mengukur dengan Satuan Baku


Sekarang, bagaimana cara mengukur benda dengan menggunakan satuan baku?
a. Mengukur Panjang
Telah diketahui bahwa satuan baku untuk besaran panjang adalah meter (m). Alat ukur panjang
yang telah menggunakan SI adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Mistar digunakan untuk
mengukur benda dengan ketelitian 0,05 cm atau 0,5 mm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter
pipa dan ketebalan benda tipis dengan ketelitian 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk

mengukur diameter benda bundar, seperti kelereng/ peluru dan plat yang sangat tipis. Ketelitian mikrometer
sekrup mencapai 0,01 mm.
Gambar 1.3 Mistar, Jangka sorong dan Miktometer sekrup

7|Page
b. Mengukur Waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah jam dan
stopwatch. Jam hanya memiliki ketelitian 1 detik, sementara stopwatch
ketelitiannya mencapai 0,01 detik. Akibatnya, stopwatch menjadi alat ukur
waktu yang sering digunakan pada pertandingan olahraga dan penelitian
laboratorium.

c. Mengukur Massa
Alat ukur massa secara umum disebut neraca. Beberapa jenis neraca, di antaranya: neraca pasar, neraca
analitis, neraca berlengan, dan neraca O’Hauss

Gambar 1.4 Jenis-jenis Neraca


Neraca pasar digunakan untuk menimbang kebutuhan pokok (bahan makanan) rumah tangga,
seperti sayuran, beras, minyak, gula, dan sebagainya. Neraca ini memiliki anak timbangan dengan ukuran
terbesar 5 kg dan ukuran terkecil 50 g. Dalam dunia perdagangan, digunakan juga neraca analitis yang
berfungsi untuk mengukur massa emas. Berbeda dengan neraca O'Hauss, neraca ini banyak digunakan di
laboratorium untuk mengukur massa jenis unsur/senyawa dalam penelitian ilmiah. Neraca ini memiliki
ketelitian hingga 10 mg.
d. Mengukur Luas
Ukuran luas diperoleh dengan mengalikan dua ukuran panjang. Rumus luas beberapa bidang dapat
kamu lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.3 Rumus Luas Bidang Datar

e. Mengukur Volume
Ukuran volume (isi dari benda ruang) diperoleh dari besaran pokok panjang. Beberapa rumus
volume bangun ruang dapat kamu lihat dalam tabel berikut.

8|Page
Tabel 1.4 Rumus Volume Bangun Ruang

Sementara, untuk mengukur benda tak beraturan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Menggunakan gelas ukur yang diisi air, lalu catat ketinggian air.
2) Masukkan benda (yang tak beraturan/batu), catat ketinggian airnya.
3) Hitung selisih cara 1) dan 2).
Hasil yang diperoleh merupakan volume benda.

9|Page
SOAL LATIHAN

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Istilah yang menunjukkan banyaknya 6. Berikut ini adalah macam-macam satuan


(kuantitas) suatu besaran disebut .... (1) cm (4) gram
a. besaran pokok (2) kelvin (5) m
b. pengukuran (3) sekon (6) depa
c. satuan yang termasuk ke dalam satuan dengan standar CGS
d. besaran turunan adalah ....
a. (1), (2), dan (3)
2. Di antara satuan-satuan berikut, yang b. (2), (5), dan (6)
termasuk ke dalam kelompok satuan MKS adalah .... c. (1), (4), dan (6)
a. sekon, meter, dan jengkal d. (1), (3), dan (4)
b. celcius, sekon, dan kilometer
c. meter, sekon, dan kilogram 7. Nilai yang sama dengan sembilan milimeter (9
d. kelvin, meter, dan gram mm) adalah ....
a. 90 cm
3. Di antara besaran-besaran berikut, yang termasuk ke b. 9 cm
dalam kelompok besaran pokok adalah .... c. 0,9 cm
a. panjang, massa, dan tekanan d. 0,09 cm
b. panjang, waktu, dan suhu
c. berat, kecepatan, dan gaya 8. Di bawah ini yang digunakan sebagai satuan
d. waktu, suhu, dan volume volume, kecuali ....
a. m3 c. are
4. Besaran-besaran berikut termasuk ke b. cc d. Liter
dalam besaran turunan adalah ....
a. panjang, suhu, dan volume 9. Alat yang digunakan untuk mengukur diameter
b. luas, volume, dan waktu bola adalah ....
c. massa, luas, dan panjang a. mistar
d. massa jenis, luas, dan volume b. neraca analitis
c. mikrometer sekrup
5. Alat pengukur waktu yang paling teliti d. jangka sorong
adalah ....
a. jam tangan 10. Ketelitian yang dimiliki jangka sorong adalah ....
b. jam dinding a. 1 cm
c. jam pasir b. 0,01 cm
d. stopwatch c. 1 mm
d. 0,1 mm

10 | P a g e
CIRI-CIRI BAB 2
MAKHLUK HIDUP

11 | P a g e
BAB 2
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Kompetensi Dasar :
3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasarkan
karakteristik yang diamati.

Materi Pokok
A. Ciri-ciri Benda di Lingkungan Sekitar
Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Mobil, motor, sepeda, sepatu, pensil, udara,
papan tulis merupakan bentuk benda. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya
dari jenis benda lain. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda
lain, yaitu bentuk, ukuran benda, warna benda, keadaan permukaan benda, dan bahan penyusun benda.
Bentuk benda merupakan ciri benda yang membedakannya dengan benda lain. Selain bentuknya, ciri setiap
benda dapat dikenali dari ukuran, warna, keadaan permukaan, dan bahan penyusunnya.
Benda dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

 Benda Alamiah : Pasir, batu, air, dan udara


 Benda Buatan : meja, kursi, panci, piring dan sebagainya.
Benda-benda tersebut ada yang bersifat sederhana dan ada pula yang bersifat kompleks, misalnya
motor bersifat komplek karena terdiri atas berbagai bahan seperti besi, aluminium, karet, kulit sintesis dan
beberapa bahan lainnya.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan
minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
a. Bernapas
Setiap saat kamu bernapas, yaitu menghirup udara yang di antaranya mengandung oksigen (O2) dan
mengeluarkan udara dengan kandungan karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup. Kamu dapat
merasakan kebutuhan bernapas dengan cara menahan untuk tidak menghirup udara selama beberapa saat.
Tentunya kamu akan merasakan sesak sebagai tanda kekurangan oksigen.
Bernapas adalah pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan sehingga memperoleh energi dan
mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa. Setiap makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun
manusia, pasti bernapas meskipun menggunakan cara dan alat pernapasan yang berbeda-beda. Sebagia
contoh, manusia bernapas dengan paru-paru, ikan bernapas dengan insang, sedangkan tumbuhan bernapas
dengan stomata pada daun dan lentisel pada batang.
b. Memerlukan Makanan dan Minuman
Untuk beraktivitas, setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut
diperoleh? Untuk memperoleh energi, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman. Perhatikan
gambar 2.1 (a) kambing memakan rumput (b) manusia makan nasi

12 | P a g e
c. Bergerak
Kamu dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak.
Tubuhmu dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi,
dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh maupun sebagian karena adanya
ransangan. Perpindahan seluruh bagian tubuh terjadi pada manusia dan sebagian besar hewan. Gerak pada
manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Contoh saat kamu berjalan ataupun berlari, sedangkan pada hewan
misalnya ikan yang berenang dengan sirip dan burung yang terbang menggunakan sayap.
d. Tumbuh dan Berkembang
Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan massa tubuhmu sekarang dengan tinggi dan massa
tubuhmu waktu masih kecil? Tentu saja tidak sama. Tinggi dan massa tubuhmu akan bertambah seiring
pertambahan usia. Proses inilah yang disebut dengan tumbuh. Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-
kupu bertelur, telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah
bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa.

Gambar 2.2 Manusia dan hewan mempunyai ciri tumbuh dan berkembang
e. Berkembang Biak (Reproduksi)
Kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan disebut berkembang biak (reproduksi).
Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kamu lahir dari
ayah dan ibu. Ayah dan ibumu masing-masing juga mempunyai orangtua yang kamu panggil kakek dan
nenek, dan seterusnya.
f. Peka terhadap Rangsang
Bagaimanakah reaksi kamu jika tiba-tiba ada sorot lampu yang sangat terang masuk ke mata? Tentu
secara spontan kamu akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan
menanggapi rangsangan disebut irritabilitas. Irritabilitas merupakan kemampuan makhluk hidup untuk

13 | P a g e
menanggapi rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi dengan alat indra untuk menanggapi rangsang,
seperti hidung untuk mencium bau, mata untuk melihat, dan telinga untuk mendengar.
g. Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan
Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut adaptasi.
Contohnya tumbuhan yang hidup di tempat kering (sedikit mengandung air) memiliki daun yang sempit dan
tebal, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat basah (banyak mengandung air) memiliki daun lebar dan
tipis.
h. Mengeluarkan zat sisa
Setiap proses metabolisme pada makhluk hidup pasti akan menghasilkan zat sisa. Zat sisa
merupakan zat yang tidak terserap atau tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat sisa harus dikeluarkan dari
dalam tubuh karena berbahaya bila tertimbun dalam tubuh dan dapat meracuni tubuh. Berdasarkan proses
kegiatan tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan sebagai berikut :

 Eksresi : pengeluaran zat sisa berupa cairan seperti keringat dan urine
 Defekasi : pengeluaran zat sisa berupa feses
 Ekspirasi : pengeluaran zat sisa respirasi berupa karbon dioksida melalui hidung
 Gutasu dan transpirasi : pengeluaran air dalam tubuh tumbuhan
Perbedaan antara makhluk hidup dan benda tak hidup
Setelah mengetahui ciri-ciri makhluk hidup, tentu kamu dapat membedakan makhluk hidup dengan
benda. Benda tidak memiliki delapan ciri hidup yang dimiliki oleh makhluk hidup. Dengan demikian, benda
tidak bernapas tidak memerlukan nutrisi, tidak tumbuh dan berkembang, tidak peka terhadap rangsang, tidak
berkembang biak, sebagian besar tidak bergerak, tidak beradaptasi, dan tidak mengeluarkan zat sisa.
B. Cara Mengklasifikasian Makhluk Hidup
Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup tersebut, manusia
melakukan pengelompokan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup dinamakan klasifikasi.
Dasar Klasifikasi
Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup adalah:

 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki;


 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh
(anatomi);
 Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Tujuan khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

 Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki;
 Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis yang lain;
 Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
 Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Tata Nama Ilmiah
Aturan penulisan nama ilmiah dalam biologi atau sering disebut sebagai binomial nomenklatur
merupakan cara penamaan makhluk hidup dalam bahasa ilmiah. Aturan penulisan nama ilmiah ini sudah
menjadi kesepakatan dunia internasional. Sistem penulisan nama ilmiah makhluk hidup binomial
nomenclature (sistem tata nama ganda) ditemukan oleh Carolus Linnaeus, dengan nama asli Carl von Linne.
Jasanya dalam ilmu pengetahuan ini membuatnya dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi Modern.
Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk memudahkan pengenalan
makhluk hidup. Penamaan binomial (binomial nomenklatur) juga dapat memudahkan dalam
determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup
dapat memudahkan manusia mengenali kelompok suatu makhluk hidup. Sehingga, seseorang dapat lebih
mudah dalam mempelajarinya.

14 | P a g e
Berikut ini adalah daftar aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup – binomial nomenklatur.
1) Nama species terdiri atas 2 kata: kata pertama merupakan nama genus kata kedua merupakan
penunjuk spesies
2) Huruf pertama penunjuk nama genus ditulis huruf besar
3) Huruf pertama penunjuk spesies digunakan huruf kecil
4) Nama spesies menggunakan bahasa latin
5) Ditulis dengan garis bawah, cetak miring, atau huruf tebal
6) Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya
7) Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari 2 kata, kata kedua dan berikutnya harus
digabung.
8) Jika nama species hewan terdiri atas 3 kata, kata ketiga tsb bukan nama spesies.
9) Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut.
C. Pengklasifikasikan Makhluk Hidup
Klasifikasi Lima Kingdom
Adapun orang yang pertama kali mencetuskan dasar-dasar klasifikasi adalah Carolus Linnaeus,
seorang ahli biologi asal Swedia. Dia mencoba mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok
besar; hewan dan tumbuhan. Dua kelompok ini, pada akhirnya menjadi sebuah kingdom yang disebut dengan
Animalia (hewan) dan Plantae (tumbuhan). Kemudian, pada tahun 1969, Robert H
Whittaker mengemukakan sistem klasifikasi 5 kingdom. Kingdom tidak lagi hanya terbatas pada Animalia
dan Plantae saja, tetapi juga Monera, Protista, dan Fungi atau jamur.
Kingdom Animalia (Hewan)
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, hewan digolongkan ke dalam kingdom Animalia.
Sebagaimana yang kita tahu, hewan adalah makhluk hidup dengan ciri utama “tidak dapat membuat
makanannya sendiri” alias hidup dari memakan makhluk hidup lain. Berdasarkan kepemilikan tulang
belakangnya, kingdom ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Avertebrata yang tidak memiliki tulang
belakang dan Vertebrata yang memiliki tulang belakang.
Kindom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan itu mampu berfotosintesis karena di dalam tumbuhan ada zat yang dinamakan dengan
klorofil. Semua makhluk hidup yang ada di dalam kingdom Plantae memiliki dinding sel, sementara
Animalia tidak. Itulah mengapa batang pohon cenderung kaku dan keras jika dibandingkan dengan kulit
hewan atau manusia. Kingdom Plantae ini, berdasarkan ada tidaknya pembuluh angkut dibagi menjadi dua:

 Tumbuhan berpembuluh (terdiri dari golongan lumut), dan


 Tumbuhan tidak berpembuluh (terdiri dari golongan tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji).

Gambar 2.3 Kelompok Plantae

15 | P a g e
Kingdom Monera
Ciri-ciri dari Monera adalah bersel satu, selnya tidak mempunyai membran inti (prokariotik), serta
cara berkembang biaknya dengan membelah diri. Hayo, bisa tebak nggak makhluk hidup dengan ciri-ciri
seperti itu? Yak, betul sekali. Makhluk hidup yang tergolong ke dalam Monera adalah bakteri dan alga hijau-
biru.
Kingdom Protista
Protista merupakan kelompok makhluk hidup yang mirip dengan kingdom Monera. Perbedaan
utamanya hanyalah pada membran intinya. Berbeda dengan monera, kingdom Protista memiliki membran
inti (eukariotik). Ukurannya tergolong cukup beragam. Mulai dari yang berukuran mikroskopis sampai
makroskopis (dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop). Sebenarnya, ciri-ciri dari kingdom Protista ini cukup
beragam. Ada beberapa makhluk hidup yang bersel satu, dan ada juga yang bersel banyak. Ada yang sifatnya
menyerupai hewan (tidak dapat membuat makanannya sendiri), ada yang sifatnya menyerupai tumbuhan
(mampu membuat makanannya sendiri), dan ada juga yang menyerupai jamur. Kelompok Protista yang
menyerupai hewan disebut protozoa. Sementara yang menyerupai tumbuhan disebut dengan alga.
Protista mirip hewan (Protozoa)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 Uniseluler, dengan ukuran tubuh sekitar 10 – 200 μm.


 Tidak memliki dinding sel.
 Umumnya bersifat heterotrof dan hanya sebagian kecil yang bersifat autotrof.
 Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksual
 dengan konjugasi.
 Sebagian besar memiliki alat gerak.
Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, Protozoa dibagi menjadi, yaitu

 Rhizopoda,
 Flagellata,
 Ciliata, dan
 Sporozoa.
Protista mirip tumbuhan (Alga)
Ciri-ciri Alga

 Bersifat uniseluler atau multiseluler.


 Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari yang mikroskopis berukuran 8 μm hingga yang makroskropis
dengan ukuran mencapai 60 m
 Bentuk tubuh tetap karena memiliki dinding sel. Dinding sel Algae ada yang mengandung selulosa,
hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, pektin, polisakarida, alginat, agar, dan karaginan. Bahan-
bahan tersebut membentuk gel sehingga tubuh Alga terasa berlendir atau seperti karet. Bentuk tubuh
Algae juga bervariasi, yaitu bulat, oval, atau seperti buah pir.
 Alga yang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang membentuk koloni.
 Alga memiliki beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a, klorofil, b, klorofil c, dan klorofil d. Semua
klorofil tersebut tersimpan di dalam kloroplas.
 Alga juga memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil, yaitu xantofil (kuning), fikosianin (biru),
fukosantin (cokelat), fikoeritrin (merah), dan karotenoid
 Bentuk kloroplas bervariasi, yaitu spiral, cakram, bulat, jala, bintang, mangkuk, atau seperti pita.
 Cara hidup dapat sebagai plankton, neuston, atau bentos.
 Plankton adalah organisme yang melayang mengikuti arus air.
 Neuston adalah organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air.
 Bentos adalah organisme yang melekat di dasar perairan. Ada beberapa tipe bentos, yaitu epilitik
(melekat pada batu), epipelik (melekat pada lumpur atau pasir), epifitik (melekat pada tumbuhan),
dan epizoik (hidup atau melekat pada hewan).

16 | P a g e
 Reproduksi pada Alga dapat terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara aseksual dilakukan
dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora vegetatif. Pembelahan biner hanya
terjadi pada Algae yang uniseluler. Sementara iitu, secara seksual dilakukan dengan konjugasi,
singami (isogami), dan anisogami.
Klasifikasi Alga
Alga dikelompokkan dalam tujuh filum, yaitu

 Euglenophyta,
 Chlorophyta,
 Chrysophyta,
 Bacillariophyta,
 Pyrrophyta,
 Phaeophyta,
 Rhodophyta
Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

 Bersifat eukariotik.
 Tidak memiliki klorofil.
 Dapat menghasilkan spora.
 Bersifat heterotrof.
Klasifikasi Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur dibagi ke dalam tiga filum, yaitu

 Myxomycota (jamur lendir plasmodial),


 Oomycota (jamur air), dan
 Acrasiomycota (jamur lendir bersekat).
Kingdom Fungi (Jamur)
Salah satu ciri utama dari Fungi adalah tidak dapat berfotosintesis. Satu hal yang kamu perlu tahu,
jamur ini punya cara unik dalam hal cara memperoleh makanannya, lho. Tidak seperti kita yang menelan
makanannya ke dalam mulut, jamur mengeluarkan sejenis zat yang membuat sisa makhluk hidup bisa terurai.
Setelah makanannya terurai, baru, deh, si jamur menyerap sari-sari makanannya.
Fungi ini ada yang bersel tunggal dan bersel banyak. Pekembangbiakannya dilakukan secara
generatif (kawin) maupun vegetatif (tidak kawin). Selnya termasuk ke dalam multiseluler (banyak sel), dan,
tubuhnya terdiri dari benang-benang halus (hifa) yang kemudian akan membentuk suatu anyaman yang
disebut dengan miselium.
Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok
berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar
hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggotanya di dalam
tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini
disebut takson. Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (1707-1778)
berdasarkan kategori yang digunakan pada waktu itu.
Tabel 2.1 Urutan takson pada makhluk hidup

Bahasa Latin Bahasa Indonesia Bahasa Inggris


Regnum Dunia Kingdom
Divisio/Phyllum Divisi/filum Division/Phyllum
Classis Kelas Class
Ordo Bangsa Order
Familia Suku Family

17 | P a g e
Genus Marga Genus
Species Spesies Species

Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah
persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.
a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang
menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.

 Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.


 Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
 Bentuk dan ukuran daun.
 Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).
b. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga
mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.

 Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan
makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
 Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton).
 Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
c. Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi,
kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi
dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
kunci determinasi adalah seperti berikut.

 Kunci harus dikotomi.


 Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
 tumbuhan berumah satu …
 tumbuhan berumah dua …
 Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain
ditolak.
 Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet,
contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
 Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
 Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
 Setiap kuplet diberi nomor.
 Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Kelompok Makhluk Hidup yang Berukuran Kecil (Mikroskopis)
Tahukah kamu bahwa ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-
mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan
dalam sebutir debu. Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu
yang disebut mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang
mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.
Mengenal dan Menggunakan Mikroskop
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh orang Belanda bernama Antonie van Leuwenhoek.
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti sangat kecil scope yang berarti alat untuk melihat objek. Jadi,
mikroskop adalah alat untuk melihat jasad renik atau benda-benda yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis).

18 | P a g e
Gambar 2.4 Bagian-bagian Mikroskop

Bagian-bagian Mikroskop

Bagian mikroskop Fungsi


Optik Mekanik
Lensa okuler Lensa yang berhubungan dengan mata
langsung pengintai atau pengamat yang
berfungsi untuk memperbesar bayangan
objek. Ada 3 buah lensa, yaitu dengan
perbesaran 5 x, 10 x, dan 15 x.
Lensa objektif Lensa yang berada di dekat objek/ benda
berfungsi untuk memperbesar bayangan
benda. Susunan lensa biasanya terdiri atas
3 atau 4 buah dengan perbesaran masing-
masing 4 x, 10 x, 45 x, dan 100 x
Diafragma Untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke lensa objektif.
Cermin ada dua, yaitu cermin datar Cermin berfungsi untuk mengarahkan
dan cekung cahaya pada objek. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi,
sedangkan cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya.
Tabung mikroskop Untuk menghubungkan lensa okuler dan
(Tubus) lensa objektif
Meja sediaan (meja Sebagai tempat meletakkan objek atau
preparat) preparat yang diamati. Bagian tengah meja
terdapat lubang untuk melewatkan sinar.
Klip (penjepit Untuk menjepit preparat agar
objek kedudukannya tidak bergeser ketika sedang
diamati.
Lengan mikroskop Untuk pegangan pada saat memindahkan
atau membawa mikroskop.
Pemutar halus Untuk menggerakkan (menjauhkan/

19 | P a g e
(mikrometer) mendekatkan) lensa objektif terhadap
preparat secara pelan/halus.
Pemutar kasar Untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke
(makrometer) bawah secara cepat.
Kondensor Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
alat ini dapat diputar dan dinaikturunkan.
Sekrup (engsel Untuk mengatur sudut atau tegaknya
inklinasi) mikroskop.
Kaki mikroskop Untuk menyangga atau menopang
mikroskop.

b. Langkah-langkah menggunakan mikroskop


1) Ambillah mikroskop dari kotak penyimpanannya. Tangan kanan memegang bagian lengan
mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat
yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup.
2) Putar revolver, sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada revolver.
3) Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak terang
berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar. Hal tersebut dapat diperoleh
dengan cara berikut.
4) Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.
5) Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma sesuai kondisi
ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang
sudah terang/jelas?). Ingat bahwa: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu, sehingga tidak perlu
mencari cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan
lurus dengan lensa okuler dan objektif.
6) Siapkan preparat yang akan diamati, kemudian letakkan di meja. Aturlah agar bagian yang akan
diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit objek.
7) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara berikut.
8) Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler. Pemutaran
dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi terdekat dengan meja
preparat. Ingat: Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan
menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
9) Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk memperjelas bayangan objek.
10) Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang berhubungan dengan
penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara langsung.
11) Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran
dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar posisi
preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
12) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat
penyimpanan.
Gambar 2.5 Cara menggunakan mikroskop

20 | P a g e
21 | P a g e
SOAL LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan 6. Ilmuwan yang mengembangkan sistem


persamaan ciri disebut …. klasifikasi lima kingdom adalah ....
a. taksonomi c. tata nama ganda a. Robert Hooke c. Charles Darwin
b. sistematika d. takson b. Carolus Linnaeus d. Robert Whittaker

2. Berdasarkan sistem tata nama ganda, cara


penulisan yang benar untuk nama jenis 7. Monera disebut juga kelompok makhluk hidup
kelapa adalah …. ….
a. Cocos nucifera L c. cocos nucifera L a. prokariotik c. uniseluler
b. Cocos Nucifera L d. cocos Nucifera L b. eukariotik d. autotrof

3. Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai 8. Bacillus anthracis adalah penyebab penyakit
terendah adalah …. antraks pada hewan ternak. Ditinjau dari
a. kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – genus – namanya, kita dapat memastikan bakteri tersebut
famili – spesies berbentuk ….
b. kingdom – filum/devisi – kelas – ordo – famili – a. bulat c. koma
genus – spesies b. batang d. spiral
c. kingdom – filum/devisi – ordo – famili – kelas –
genus – spesies 9. Cyanobacteria berbeda dengan Alga lainnya,
d. kingdom – filum/devisi – ordo – kelas – famili – sehingga tergolong dalam Monera. Salah
genus – spesies satu ciri khas tersebut adalah ….
a. prokariotik c. uniseluler
4. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah …. b. berklorofil d. membelah diri
a. semakin sedikit perbedaan ciri, semakin jauh
kekerabatannya 10. Protozoa yang bergerak dengan pseudopodia,
b. semakin sedikit persamaan ciri, semakin dekat digolongkan dalam kelas ….
kekerabatannya a. Rhizopoda c. Flagellata
c. semakin banyak persamaan ciri, semakin jauh b. Ciliata d. Sporozoa
kekerabatannya
d. semakin banyak persamaan ciri, semakin dekat
kekerabatannya

5. Nama ilmiah kentang adalah Solanum tuberosum


dan nama ilmiah leuca (sering digunakan untuk lalap)
adalah Solanum nigrum. Kedua tumbuhan ini ….
a. spesiesnya sama, genusnya berbeda
b. genusnya sama, spesiesnya berbeda
c. familinya sama, genus berbeda
d. berbeda spesies maupun genusnya

22 | P a g e
KLASIFIKASI MATERI
BAB 3
DAN PERUBAHANNYA

23 | P a g e
BAB 3
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
Kompetensi Dasar :
3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan
fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia,
atau pemisahan campuran.
Materi Pokok
Ketika memanaskan air sampai mendidih, terjadi perubahan wujud dari cair menjadi uap. Dapur
adalah salah satu tempat menarik untuk mengamati perubahan zat dan bagaimana memisahkan berbagai
macam campuran. Di dapur terdapat beberapa senyawa kimia, seperti gula, garam, asam cuka, minyak
goreng, sayuran dan buah-buahan serta beberapa bumbu masak. Beberapa senyawa kimia tersebut jika
digunakan untuk memasak akan saling bercampur dan mengalami perubahan komposisi materi dan
membentuk senyawa baru. Bahan-bahan tersebut memiliki klasifikasi yang berbeda, ada yang merupakan zat
tunggal (unsur dan senyawa) dan ada juga yang sudah merupakan campuran.
A. Cara Mengklasifikasikan Materi
Ketika kamu mengumpulkan sekelompok benda berdasarkan sifatnya, langkah-langkah yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut.

 Mengamati karakteristik benda tersebut.


 Mencatat persamaan dan perbedaan sifat benda masing–masing.
 Memasukkan benda-benda yang memiliki persamaan sifat ke dalam satu kelompok.
 Memberi nama yang sesuai pada setiap kelompok benda tersebut
Tabel 3.1 Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas

Padat Cair Gas


Mempunyai bentuk dan Mempunyai volume Tidak mempunyai
volume tertentu. tertentu, tetapi tidak volume dan bentuk yang
mempunyai bentuk yang tertentu.
tetap, bergantung pada
media yang digunakan.
Jarak antarpartikel zat Jarak antarpartikel zat Jarak antarpartikel gas
padat sangat rapat. cair lebih renggang. sangat renggang.
Partikel-pertikel zat padat Partikel-pertikel zat cair Partikel-partikel gas
tidak dapat bergerak dapat bergerak bebas, dapat bergerak sangat
bebas. namun terbatas. bebas.

Unsur, Senyawa, dan Campuran


Perhatikan semua benda di sekitarmu. Ada pensil, buku, meja, kursi, pintu, jendela, pakaian, dan
sebagainya. Tersusun dari apakah benda-benda tersebut? Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari
materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya,
materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran.

24 | P a g e
Gambar 3.1 Bagan klasifikasi materi

Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana
dengan proses kimia biasa. Para ahi kimia juga menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan
perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam
adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi logam. Berikut ini
disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta
lambangnya.
Tabel 3.2 Unsur logam dan lambangnya
No. Nama Latin Nama Indonesia Lambang
1 Aluminium Aluminium Al
2 Aurum Emas Au
3 Argentum Perak Ag
4 Calcium Kalsium Ca
5 Cuprum Tembaga Cu
6 Ferrum Besi Fe
7 Natrium Natrium Na
8 Plumbum Timbal Pb
9 Stannum Timah Sn

Tabel 3.3 Unsur nonlogam dan lambangnya


No. Nama Latin Nama Indonesia Lambang
1 Oxygen Oksigen O
2 Hydrogen Hidrogen H
3 Carbon Karbon C
4 Sulphur Belerang S
5 Phosphorus Fosfor P
6 Nitrogen Nitrogen N
7 Iodium Iodin I

25 | P a g e
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat
ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di
alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas penemunya
ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu
dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah simbol unsur
yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius.
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut.

 Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
 Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
 Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium) dilambangkan
dengan (Ca).
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur, seperti ditunjukkan
pada Gambar 3.2. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom. Unsur-
unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak di
bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsur semilogam (diberi warna cokelat) di antara
warna biru dan kuning. Sebagian dari unsur-unsur tersebut akan kamu pelajari di kelas VII sekarang,
sedangkan beberapa unsur lain akan dipelajari pada kelas berikutnya.
Gambar 3.2. Sistem periodik unsur

Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat
unsur logam dan nonlogam.

26 | P a g e
Tabel 3.4 Perbedaan unsur logam dan nonlogam
Logam Nonlogam
Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali raksa). Ada yang berwujud padat, cair, dan gas.
Dapat ditempa dan dapat diregangkan. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa.
Konduktor listrik dan panas. Nonkonduktor, kecuali grafit.

Jika kamu perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak digunakan untuk alat-alat perkakas, alat-alat
rumah tangga, dan bahan untuk rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak digunakan sebagai antiseptik.
Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa
bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Kamu telah mengetahui, bahwa bagian terkecil
dari sebuah unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk
molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa.
Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih.
Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya. Dari uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa
senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana
dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen
(H) dan oksigen (O).
Bagaimana suatu senyawa dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur
secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air
sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu
kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan
untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen
merupakan zat yang diperlukan dalam pembakaran.
Tabel 3.5 Contoh senyawa sederhana dan unsur penyusunnya
No. Senyawa Unsur senyawa
1 Air Hidrogen + Oksigen
2 Garam Dapur (Natrium klorida) Natrium + Klorin
3 Gula tebu (Sukrosa) Karbon + Hidrogen + Oksigen

B. Cara Memisahkan Campuran


Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat
asalnya. Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu
cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam. Kamu mungkin sering
menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya ketika memasak, membuat teh manis atau kopi.
Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan garam,
dan sirop merupakan contoh campuran homogen. Dalam larutan gula, apakah kamu dapat membedakan zat-
zat penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak dapat membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula
tersebut. Jadi, campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang tercampur di
dalamnya.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak digunakan
adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa organik yang dikenal juga
sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat

27 | P a g e
kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun
menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang
terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak dapat dibedakan.
Gambar 3.3 Pelarut, zat terlarut dan larutan

Larutan Asam, Basa, dan Garam


Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian
di laboratorium. Oleh karena itu, dalam memahami sifat-sifat asam dan basa merupakan hal yang sangat
penting untuk memahami berbagai macam jenis larutan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Asam
Tentu kamu telah mengenal larutan asam dalam kehidupan sehari-hari. Asam banyak ditemukan
dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya, jeruk, lemon, dan tomat. Pada saat memasak di dapur, tentu
kamu mengenal salah satu bahan penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam asetat.
Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat. Asam dalam lambung kita, yaitu asam
klorida berfungsi membantu proses pencernaan bahan makanan. Masih banyak contoh senyawa asam lainnya
yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat menemukan larutan asam, baik dalam makanan,
minuman, ataupun bahan pembersih di rumah. Dari beberapa contoh larutan asam yang dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan asam? Berikut ciri atau tanda dari
larutan asam.
(a) Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
(b) Dapat menimbulkan korosi.
(c) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam dapat menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan, contohnya terjadinya hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu, terjadi hujan asam
yang menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung dan patung-patung dalam kota. Mengapa dapat terjadi
hujan asam? Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat
tinggi, maka gas ini akan bereaksi dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan
senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air
hujan inilah yang dikenal dengan hujan asam. Gas belerang dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari
pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor. Selain merusak
gedung dan patung-patung, hujan asam tersebut dapat merusak tumbuh-tumbuhan dan dapat menyebabkan
kematian pada makhluk hidup yang ada di sungai apabila hujan asam tersebut masuk ke sungai.
Basa
Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda yang
mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk. Dalam

28 | P a g e
penggunaan sehari-hari, umumnya basa dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi
larutan basa? Berikut adalah sifat-sifat basa.
a. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
b. Terasa licin di kulit.
c. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk
menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan
dihasilkan garam dan air. Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
pengobatan bagi penderita sakit mag. Di mana sakit mag (kondisi kadar asam lambung yang tinggi) maka
obat mag adalah senyawa yang bersifat basa (kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium
hidroksida). Contoh lainnya adalah pengobatan akibat sengatan serangga, perlindungan terhadap kerusakan
gigi, dan pengolahan tanah pertanian.
Indikator
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan
asam atau basa dapat menggunakan indikator. Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat
menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indikator asam-basa dapat
dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
(1) Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis
ungu, dan bunga kembang sepatu.Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam
dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator,
yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah
pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga
kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan
dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
(2) Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada
dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah
dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.
Garam
Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium
klorida (NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam pengolahan makanan. Bagaimana senyawa garam dapat
terbentuk? Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi
netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air.
Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industri pupuk, obat-
obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang membentuk berbagai
jenis garam adalah:
HCl + NaOH NaCl + H2O
Asam klorida + Natrium hidroksida Garam NaCl + air
Campuran Heterogen
Apakah kamu dapat membedakan campuran pasir dalam air pada kegiatan tersebut? Berbeda
dengan larutan gula, pada campuran pasir dan air, tentu kamu dapat membedakan antara pasir dan air.
Campuran pasir dan air merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen. Campuran heterogen terjadi
karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat

29 | P a g e
penyusunnya. Dengan demikian, pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi
yang sama (tidak serba sama).
Tabel 3.6 Perbedaan sifat unsur, senyawa , dan campuran

Unsur Senyawa Campuran


Zat tunggal Zat tunggal Campuran
Tidak dapat diuraikan Dapat diuraikan Dapat diuraikan
Terdiri atas satu jenis atom Tersusun atas dua Tersusun atas dua jenis
jenis atom atau lebih atom/molekul atau lebih
Perbandingan massa Perbandingan massa zat
zat penyusunnya penyusunnya tidak tetap
tetap

C. Sifat Materi
Materi dapat dibedakan berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.
Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan,
kekeruhan, dan kekentalan.
Wujud zat

Zat Padat Zat Cair Zat Gas


Mempunyai bentuk dan volume Bentuk tidaak tetap bergantung Tidak mempunyai bentuk &
tertentu wadahnya, volume tertentu volume tertentu
Jarak antar partikel sangat rapat Jarak antar partikel agak renggang Jarak antar partikel sangat
renggang
Partikel-partikelnya tidak dapat Partikel-partikelnya dapat Partikel-partikelnya dapat
bergerak bebas bergerak bebas bergerak sangat cepat

Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi yang halus.
Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel keruh maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan.
Hal ini bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang keruh ini atau
untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut  turbidimetry.
Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui
kekuatan mengalir  (flow rate) zat cair digunakan  viskometer.  Flow rate digunakan untuk menghitung
indeks viskositas. Aliran atau viskositas suau cairan dibanding dengan aliran air memberikan viskositas
relatif untuk cairan tersebut. Angka pengukuran viskositas relatif cairan disebut dengan indeks viskositas. 
Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap.
Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja
di bawah titik didih. Misal pada saat anda menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih. Titik
didih berbagai zat berbeda, bergantung pada struktur dan sifat bahan. 
Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misal garam dapur jika
dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut.
Zat cair dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar
Kelarutan
Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua komponen yaitu pelarut dan
terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut

30 | P a g e
merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan garam, maka zat terlarutnya
garam dan pelarutnya air.
Pada umumnya larutan berupa cairan tetapi larutan juga terjadi dalam bentuk gas dan padat. Contoh larutan
gas adalah udara yang terdiri dari oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Contoh larutan
padatan adalah stainless steel
Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain mudah terbakar,
kereaktifan, kestabilan, busuk dan asam, daya ionisasi, dan racun.
Mudah terbakar
Fosfor dapat terbakar bila kena udara, membentuk senyawa fosfor oksida. Oleh karena itu fosfor
disimpan di dalam air. Fosfor dimanfaatkan untuk membuat korek api.
Kereaktifan
Zat yang mudah berkarat berarti menunjukan zat tersebut mudah bereaksi dengan oksigen dan uap air
Kestabilan
Sifat zat yang menunjukan mudah tidaknya terurai oleh pengaruh panas
Busuk dan asam
Beberapa zat makanan akibat reaksi kimia dapat mengalami pembusukan atau berubah rasanya menjadi
masam
Daya ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi partikel-partikel
bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.
Contoh : Garam dapur dan gula pasir dapat dibedakan daya ionisasi ketika dilarutkan dalam air.
Perubahan materi
Perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri Perubahan sifat ini dapat
melibatkan perubahan sifat fisika dan kimia.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika yaitu perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru, tidak berubah zat
asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau perubahan ukuran. Contoh : jika air
dipanaskan akan berubah menjadi uap air, sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi
es. Es, air dan uap adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda. Berbagai macam perubahan
sebagai berikut :

 Perubahan bentuk, contohnya: beras diubah menjadi tepung beras, kayu diubah menjadi meja
 Pelarutan/pengeringan contohnya : nasi diubah menjadi bubur, gula diubah menjadi sirop sayuran
menjadi layu
 Perubahan wujud:
Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru dan tidak dapat
dikembalikan. Beberapa perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
Pembakaran
adalah suatu runutan reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan suatu oksidan, disertai dengan
produksi panas yang kadang disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.
Perkaratan

31 | P a g e
merupakan peristiwa yang lazim terjadi pada logam. Dalam bahasa sehari-hari peristiwa perkaratan
disebut dengan korosi. Korosi atau karat adalah penurunan mutu material pada bahan logam akibat intraksi
yang tidak menguntungkan dengan lingkungan.
Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik. Secara umum, fermentasi adalah
salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Pembusukan atau dekomposisi
merupakan salah satu perubahan secara kimia yang membuat objek, biasanya makhluk hidup yang
mati dapat mengalami perusakan susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer atau media pembusukan
(termasuk semut, belatung, bakteri dan jamur).
Fotosintesis
Tanaman hijau mengubah energi matahari menjadi energi kimia (kebanyakan oksigen) melalui
proses yang dikenal sebagai fotosintesis.
Proses fotosintesis mengubah Karbon dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Oksigen yang sangat
kita butuhkan saat melakukan pernafasan atau respirasi. Reaksi fotosintesis:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Kegiatan fotosintesis terjadi di siang hari karena memerlukan bantuan sinar matahari.
Baterai Aki
Baterai ini memiliki enam sel 2 volt yang dihubungkan seri. Logam timbal dioksidasi menjadi ion
Pb2+dan melepaskan dua elektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida mendapatkan dua elektron dan
membentuk ion Pb2+ di katoda. Ion Pb2+bercampur dengan ion SO42- dari asam sulfat membentuk timbal
(II) sulfat pada tiap-tiap elektroda.
Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai timbal-asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada
kedua elektroda.
PbO2+ Pb + 2H2SO4→2PbSO4+ 2H2O
baterai timbal-asam bersifat spontan dan tidak memerlukan input energi.
Reaksi sebaliknya, mengisi ulang baterai, tidak spontan karena membutuhkan input listrik dari
mobil. Arus masuk ke baterai dan menyediakan energi bagi reaksi dimana timbal sulfat dan air diubah
menjadi timbal(IV) oksida, logam timbal dan asam sulfat.
2PbSO4+ 2H2O→PbO2+ Pb + 2H2SO4
Proses pemisahan campuran
Berikut ini adalah jenis dari proses pemisahan campuran, antara lain:
1. Filtrasi
Filtrasi disebut juga penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring).
Dasar pemisahan filtrasi adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan
meneruskan pelarut.
2. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa
cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal, denga bahan-bahan yang mudah
menyublim, seperti kamfer dan iod.

32 | P a g e
3. Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan.
Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku.
4. Destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan campuran untuk memperoleh bahan yang berwujud cair yang
sebelumnya terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda.
5. Ekstraksi
Ekstraksi ialah metode pemisahan campuran dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai.
6. Absorbsi
Absorbsi ialah metode pemisahan untuk membersihkan bahan dari pengotornya dengan cara
penarikan bahan pengabsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengabsorbsi,
misalnya memutihkan gula yang berwarna cokelat karena terdapat kotoran.
7. Kromatografi
Kromatografi merupakan cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut
pada suatu lapisan zat tertentu, contoh nya adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

SOAL LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Diketahui beberapa macam unsur: 6. Beras menjadi nasi termasuk


1. Nitrogen 3. Karbon perubahan ....
2. Oksigen 4. Silikon a. fisika c. biologi
Unsur yang tergolong unsur metaloid b. kimia d. Endoterm
adalah ....
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4 7. Di bawah ini termasuk perubahan fisika,
kecuali ….
a. penguapan c. pembekuan
2. Diketahui beberapa macam unsur: b. pengembunan d. Pembakaran
1. besi 3. timbal
2. raksa 4. Timah
Unsur yang berwujud cair pada suhu kamar 8. Perubahan wujud yang melepaskan energi
adalah .... adalah .…
a. 1 c. 3 a. menguap c. melebur
b. 2 d. 4 b. membeku d. Mencair

3. Diketahui beberapa macam zat: 9. Diketahui beberapa sifat-sifat zat:


1. asam asetat 3. pati 1. titik didih 4. mudah terbakar
2. asam sulfat 4. gula 2. mudah berkarat 5. massa jenis
Zat yang tergolong senyawa anorganik 3. warna 6. tingkat kekerasan
adalah .... Di antara data di atas, yang merupakan sifat-
a. 1 c. 3 sifat fisika adalah ....
b. 2 d. 4 a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 5
b. 2, 3 ,4 d. 4, 5, 6

4. Di antara zat berikut yang tergolong larutan


adalah .... 10. Cara yang tepat untuk memisahkan garam
a. sirop dan santan yang kotor dapat dari zat pengotornya adalah
b. kanji dan minyak ikan

33 | P a g e
c. air dan alkohol ....
d. kanji dan air sabun a. filtrasi c. destilasi
b. kristalisasi d. kromatografi

5. Di antara zat berikut, yang tergolong


campuran adalah ....
a. perunggu c. emas
b. perak d platina

34 | P a g e
SUHU
BAB 4
DAN PERUBAHANNYA

35 | P a g e
BAB 4
SUHU DAN PERUBAHANNYA
Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor
Materi Pokok :
A. Suhu
Suhu adalah derajat atau tingkat panas suatu benda. Untuk mengukur suhu digunakan suatu alat
yang dinamakan termometer. Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti
panas dan meter yang berarti mengukur. Berdasarkan bahan yang digunakan, termometer digolongkan
menjadi beberapa jenis, di antaranya termometer zat cair, termometer hambatan, dan termometer gas.
Termometer
Termometer biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup yang berisi zat cair dan memiliki
skala. Prinsip kerja termometer ada pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba
perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa yang
terjadi selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan
volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan
alkohol yang digunakan sebagai bahan termometer. Berikut adalah keuntungan dan kekurangan masing-
masing zat cair yang digunakan sebagai bahan termometer.
Tabel 4.1 Perbandingan antara Raksa dan Alkohol sebagai Bahan Termometer

Zat cair Keuntungan Kekurangan


Raksa a. mudah dilihat karena warnanya a. termasuk zat beracun
mengkilap b. tidak dapat mengukur suhu
b. daerah ukurannya sangat luas, yaitu yang lebih rendah dari -40º C
antara -39º C sampai 337º C c. harganya mahal
c. penghantar yang baik
d. kalor jenisnya kecil
Alkohol a. daerah ukurannya sangat luas, yaitu a. titik didih rendah 78º C
antara -114º C sampai 78º C b. tidak berwarna, susah untuk
b. penghantar yang baik dilihat
c. kalor jenisnya kecil c. membasahi dinding kaca

Beberapa jenis termometer zat cair yang biasa digunakan, di antaranya adalah:
a. Termometer Klinis
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu badan. Termometer ini umumnya dibuat
dengan skala 35º C sampai 42º C sesuai dengan suhu tubuh manusia.
b. Termometer Suhu Ruang
Sesuai dengan namanya, termometer ini digunakan untuk mengukur suhu pada suatu ruangan. Skala
pada termometer ini umumnya adalah -50º C sampai 50º C. Ukuran termometer suhu ruang jauh lebih besar
dibandingkan termometer klinis.
c. Termometer Maksimum - Minimum
Termometer yang diperkenalkan pertama kali oleh James Six Bellani pada abad kedelapan belas ini,
khusus dipakai untuk mencatat suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat dalam satu hari.
Berikut ini adalah skala-skala yang digunakan pada termometer.

36 | P a g e
1. Skala Celsius
Skala ini ditetapkan oleh fisikawan Swedia bernama Andreas Celsius dengan satuan yang
digunakan disebut Celsius, dilambangkan C. Skala terendah didasarkan pada titik beku air, yaitu 0º C dan
tertinggi yang merupakan titik didih air, yaitu 100º C. Skala ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Skala Fahrenheit
Ditetapkan oleh seorang Fisikawan berkebangsaan Jerman, yaitu Gabriel Daniel Fahrenheit.
Satuannya adalah fahrenheit, dilambangkan F. Titik beku air skala fahrenheit adalah pada suhu 32º F dan
titik didihnya 212º F. Skala ini banyak digunakan oleh negara-negara di Benua Amerika dan Eropa.
3. Skala Reamur
Skala terendah dari termometer dengan satuan Reamur ini adalah 0º R dan skala tertingginya adalah
80º R. Termometer dengan skala ini merupakan termometer yang jarang digunakan.
4. Skala Kelvin
Skala ini ditetapkan oleh William Thomas Thompson Kelvin, ilmuwan berkebangsaan Inggris.
Berbeda dengan yang lain, skala ini dibuat berdasarkan batasan enegi kinetik yang dimiliki oleh benda.
Berdasarkan teori kinetik partikel, benda berhenti bergerak pada suhu nol mutlak sebesar -273º C yang
kemudian ditetapkan sebagai titik terendah, yaitu 0 K. Sehingga pada skala kelvin titik beku air adalah 273 K
dan titik didihnya 373 K. Skala ini digunakan sebagai Sistem Internasional karena kepraktisan
penggunaannya dibandingkan dengan skala yang lain.
Untuk mengetahui hubungan antara keempat skala di atas, perhatikan tabel berikut.
Tabel 4.2 Hubungan Beberapa Skala Termometer

Karena skala Celsius adalah skala yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berikut cara
pengubahan skala Celsius menjadi skala yang lain:
Pemuaian
Kenaikan suhu, panjang, luas, atau volume semula, dan jenis zat dapat mempengaruhi pemuaian
yang terjadi pada zat tersebut. Besarnya pertambahan yang diakibatkan oleh pemuaian, dapat dihitung
dengan mengetahui koefisien muai yang dialami oleh zat tersebut. Misalnya, koefisien muai panjang (α)
untuk zat yang mengalami pertambahan panjang akibat pemuaian, koefisien muai luas (β) untuk zat yang
mengalami pertambahan luas akibat pemuaian, koefisien muai volume (γ) untuk zat yang mengalami
pertambahan volume akibat pemuaian, dan koefisien muai gas untuk perubahan yang dialami zat berwujud
gas yang diakibatkan oleh pemuaian. Pada kesempatan ini, akan dibahas tiga koefisien muai, yaitu panjang,
luas, dan volume.
1. Koefisien Muai Panjang
Koefisien muai panjang adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan panjang tiap
satu meter pada suhu 1 K atau 1ºC. Pada suhu dan panjang mula-mula suatu zat berturut-turut adalah T 0 (K

37 | P a g e
atau º C) dan L0 (m), maka panjang benda setelah dipanaskan hingga suhu T (K atau º C) adalah Lt (m).
Secara matematis dirumuskan:

Tabel 4.3 Koefisien Muai Panjang Zat


Nama zat Koefisien Muai Panjang (α)
Kaca pyrex 0,32 × 10-5
Kaca bias 0,9 × 10-5
Besi 1,2 × 10-5
Baja 1,1 × 10-5
Aluminium 2,4 × 10-5
Kuningan 1,9 × 10-5
Tembaga 1,7 × 10-5
Platina 0,89 × 10-5

2. Koefisien Muai Luas


Koefisien muai luas adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan luas tiap satu meter
persegi pada suhu 1 K atau 1º C. Luas benda setelah dipanaskan hingga suhu tertentu dapat dihitung dengan
rumus berikut:

dengan :
At = Luas benda setelah dipanaskan (m2)
A0 = Luas benda mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas (º C-1 atau K-1)
T = Suhu benda setelah dipanaskan (º C atau K)
T0 = Suhu benda mula-mula (º C atau K)
3. Koefisien Muai Volume
Koefisien muai volume adalah bilangan yang menunjukkan besarnya pertambahan volume tiap satu
meter kubik pada suhu 1 K atau 1º C. Untuk mengetahui volume benda setelah dipanaskan hingga suhu
tertentu, dapat digunakan persamaan:

dengan :
Vt = Volume benda setelah dipanaskan (m3)
V0 = Volume benda mula-mula (m3)
γ = 3α = koefisien muai volume (º C-1 atau K-1)
T = Suhu benda setelah dipanaskan (º C atau K)
T0 = Suhu benda mula-mula (º C atau K)

38 | P a g e
Berikut adalah koefisien muai volume beberapa zat cair dan udara.
Tabel 4.4 Koefisien Muai Volume Zat

Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-Hari


Konsep pemuaian zat tenyata dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah
uraiannya.
1. Termometer
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pemuaian zat cair berupa raksa dan alkohol dapat dimanfaatkan
sebagai bahan penunjuk suhu pada termometer.
2. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah penggabungan dua jenis batang logam yang memiliki koefisien muai
panjang yang berbeda. Keping ini sangat peka terhadap suhu. Karena koefisien muai dua logam yang
digabungkan berbeda, maka ketika dipanaskan keping ini akan melengkung ke arah logam yang koefisien
muai panjangnya lebih kecil. Sebaliknya, ketika didinginkan, lengkungannya akan mengarah pada logam
yang koefisien muai panjangnya lebih besar.Keping bimetal digunakan pada lampu tanda arah pada mobil
atau sepeda motor, termometer bimetal, termostat bimetal (alat pengatur suhu yang berfungsi sebagai sakelar
otomatis pada alat-alat rumah tangga, seperti setrika listrik, oven listrik, lemari es, pemanas), dan saklar
termal untuk alarm kebakaran.
3. Pengelingan Pelat Logam
Pengelingan adalah proses penyambungan dua batang logam dengan paku keling. Mula-mula kedua
logam yang akan dikeling sudah dilubangi. Bagian lubangnya dipanaskan hingga agak besar dengan tujuan
agar paku keling mudah masuk. Setelah paku masuk, pemanasan dihentikan dan paku ditempa agar setelah
suhu dingin lubang logam akan menyusut dan mengikat erat paku keling.
4. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda
Dalam hal ini, prinsip pemuaian digunakan untuk mempermudah pemasangan bingkai besi pada
roda. Ban baja yang berdiameter lebih kecil dari roda besi dipanaskan hingga memuai dan diameternya
membesar. Kemudian, ban baja dipasang pada roda dengan tujuan agar setelah suhu dingin kembali, ban baja
akan menyusut dan menempel kuat pada roda.

39 | P a g e
1. Besaran yang menyatakan derajat panas 6. Acuan titik tetap bawah termometer skala
suatu zat disebut .... Fahrenheit terletak pada suhu ....
a. kalor a. 0º c. 80º
b. suhu b. 32º d. 273º
c. pemuaian
d. energi

7. Urutan zat dari yang paling kecil sampai


2. Salah satu kelebihan raksa sebagai pengisi paling besar berdasarkan tingkat pemuai-
termometer adalah .... annya adalah ....
a. memiliki titik beku -112º C a. zat padat, gas, zat cair
b. pemuaiannya tidak teratur b. gas, zat cair, zat padat
c. tidak membasahi dinding kaca c. zat cair, zat padat, gas
d. harganya murah d. zat padat, zat cair, gas

3. Suhu suatu zat 73º C sama dengan .... 8. Jika pada skala Celsius suhu suatu benda
a. 200 K 15º C, maka pada skala Reamur suhu benda
b. 278 K tersebut adalah ....
c. 300 K a. 12º c. 104º
d. 346 K b. 59º d. 288º

4. Nilai titik didih air dalam skala Kelvin adalah 9. Pemasangan kawat listrik yang agak longgar
.... dimaksudkan agar ....
a. 80º a. dapat memuai
b. 100º b. tidak putus ketika panas
c. 212º c. tidak putus ketika dingin
d. 373º d. aliran listrik lancar

5. Jika suhu suatu benda tinggi, maka gerak 10. Di bawah ini alat-alat yang menggunakan
partikel dalam benda tersebut akan .... prinsip pemuaian, kecuali ....
a. cepat a. termometer bimetal
b. lambat b. termostat
c. tetap c. alarm kebakaran
d. naik-turun d. pemasangan jembatan besi
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

40 | P a g e
KALOR
BAB 5
DAN PERUBAHANNYA

41 | P a g e
BAB 5
KALOR DAN PERUBAHANNYA
Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
4.5 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda serta
perpindahan kalor

Materi Pokok
A. Pengertian Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
lebih rendah. Karena kalor sangat identik dengan panas, dalam kehidupan sehari-hari kalor sering digunakan
untuk mengganti kata panas. Satuan kalor setara dengan satuan energi, yaitu Joule yang dinotasikan J. Satuan
ini ditetapkan oleh James Presscott Joule setelah ia melakukan penelitian menggunakan alat yang kini
disebut kalorimeter. Selain dinyatakan dalam joule, kalor juga dapat dinyatakan dalam satuan lain yang
disebut kalori, dengan nilai perbandingan 1 Joule = 0,24 kalori.
Hubungan Kalor dengan Benda
Bagaimana hubungan kalor dengan benda? Berikut ini adalah uraian tentang hubungan kalor dengan benda.
1. Kalor Sebanding dengan Massa Benda
Coba kamu perhatikan, bahwa mendidihkan air sepanci penuh membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan jika mendidihkan air setengah panci pada suhu yang sama. Lamanya waktu yang dibutuhkan
menunjukkan bahwa kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air sepanci penuh lebih banyak dibandingkan
dengan kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air yang hanya setengah bagiannya.
2. Kalor Sebanding dengan Suhu Benda
3. Kalor Sebanding dengan Jenis Zat Penyusun Benda
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa kalor sebanding dengan massa benda,
kenaikan suhunya, dan jenis zat tersebut. Secara matematis, dirumuskan:
Q = c.m. Δt
dengan :
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (Joule)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kgº C)
Δt = perubahan suhu (º C atau K)
Kalor jenis suatu zat (benda) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg zat
sebesar 1º C atau 1 K. Kalor jenis beberapa zat dapat dilihat pada tabel berikut ini.

42 | P a g e
Tabel 5.1 Kalor Jenis Zat
Kapasitas Kalor

Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
sebesar 1º C atau 1 K. Secara matematis ditulis:
C = Q/ Δt atau Q = C. Δt
Karena Q = m⋅c⋅Δt, maka berlaku C = m⋅c.
Asas Black
Tentunya kamu pernah menghangatkan air dengan cara mencampurkan air dingin dengan air panas.
Pada saat itu, air menjadi hangat karena kalor yang dimiliki air panas yang suhunya tinggi mengalir ke air
dingin yang suhunya rendah. Berkaitan dengan peristiwa ini, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris
bernama Joseph Black menyatakan bahwa ketika kita mencampurkan dua zat yang suhunya berbeda, maka
kalor pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang suhunya rendah sehingga terjadi
keseimbangan energi. Pernyataan tersebut dikenal sebagai Asas Black dan secara matematis ditulis:

Peran Kalor dalam Perubahan Wujud Zat


Telah kita pelajari pada bab sebelumnya bahwa zat terdiri atas tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas
serta dapat mengalami perubahan yang dipengaruhi suhu. Saat itu, terjadi aliran energi berupa kalor. Jadi,
kalor dapat mengubah wujud suatu benda.
1. Menguap dan Mengembun
Coba kita ingat ketika memasak air. Setelah air mendidih muncul uap dari atas permukaan air yang
kita didihkan. Saat kita menyalakan api dan menempatkan teko berisi air di atasnya, kita telah mengalirkan
kalor dari api ke air. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya
disebut kalor uap (U). Satuan untuk kalor uap adalah J/kg. Dengan demikian, untuk menguapkan sejumlah
zat pada titik didihnya diperlukan kalor (Q) sebesar :
Q = m.U
dengan :
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (Joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap atau kalor laten (J/kg)
Dalam hal ini, kalor uap besarnya sama dengan kalor embun. Kalor embun adalah banyaknya kalor
yang dilepaskan oleh setiap 1 kg massa zat untuk mengubah wujudnya dari gas menjadi cair.

43 | P a g e
Proses penguapan dapat dipercepat dengan beberapa cara, yaitu:
a. pemanasan
b. tiupan udara di atas permukaan
c. memperluas permukaan
d. mengurangi tekanan permukaan
2. Mendidih
Mendidih adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi gas yang terjadi pada seluruh bagian zat
cair pada suhu tertentu. Suhu tepat pada saat air mendidih disebut titik didih. Misalnya, air mendidih pada
titik 100º C. Titik didih dipengaruhi oleh tekanan dan pencam-puran zat lain. Jika air mendidih pada titik
100º C, maka titik didih air yang dicampuri garam akan lebih dari 100º C.Pernahkah kamu berkemah ke
gunung dan mencoba mendidihkan air di sana? Titik didih normal air 100º C terjadi pada tekanan 76 cmHg.
Pada tekanan kurang dari itu, maka air akan mendidih pada suhu kurang dari 100º C. Titik didih akan
mengalami pengurangan 1º C setiap kenaikan tinggi 300 meter dari permukaan air laut. Titik didih beberapa
zat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.2 Titik Didih Zat

3. Melebur dan Membeku


Melebur adalah proses perubahan wujud zat dari padat ke cair. Proses sebaliknya disebut membeku.
Untuk zat murni, titik lebur dan titik bekunya adalah sama. Misalnya, air membeku pada suhu 0º C, demikian
juga es melebur pada suhu yang sama. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh setiap satu satuan massa untuk
mengubah wujudnya dari padat menjadi cair disebut kalor lebur. Secara matematik dapat ditulis sebagai
berikut:
L = Q/m
dengan :
L = kalor lebur (J/kg)
Q = kalor yang diperlukan (J)
m = massa benda (kg)
B. Perpindahan Kalor
Sesuai pengertiannya, secara alamiah kalor berpindah dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang
bersuhu rendah. Perpindahan kalor terjadi melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat
tersebut. Contoh peristiwa ini adalah ketika kita memanaskan salah satu ujung batang logam. Jika kita

44 | P a g e
memegang ujung yang lain dari batang logam itu, maka kita akan merasakan panas juga. Zat yang dapat
menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor, sedangkan zat yang buruk menghantarkan kalor
disebut isolator. Pada umumnya, benda logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan kuningan
merupakan konduktor sementara yang tergolong isolator di antaranya: plastik, kaca, kayu, udara, dan air.
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut
yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat. Perpindahan kalor secara konveksi dapat kita amati salah
satunya pada saat kita mendidihkan air. Air yang dididihkan akan memanas, lalu memuai sehingga massa
jenisnya berkurang. Akibatnya, air bergerak naik dan tempatnya digantikan oleh air yang bersuhu rendah
yang bergerak turun karena massa jenisnya lebih besar. Selain pada zat cair seperti contoh di atas, konveksi
juga terjadi pada gas (udara). Contoh peristiwa konveksi di udara adalah terjadinya angin darat dan angin
laut.
Radiasi
Pada siang hari, kamu pastinya dapat merasakan panasnya sinar matahari. Mengapa panasnya matahari dapat
kita rasakan, padahal matahari berada sangat jauh dan tidak ada benda yang menghantarkannya? Peristiwa
ini menunjukkan pada kita bahwa kalor dapat berpindah tanpa adanya zat perantara, yang disebut dengan
radiasi. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa adanya zat perantara.

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini faktor-faktor yang dapat mempe- 6. Pernyataan di bawah ini yang bernilai benar
ngaruhi banyaknya kalor yang diperlukan, adalah ....
kecuali .... a. nilai kalor lebur sama dengan kalor
a. massa zat beku
b. suhu b. nilai kalor lebur sama dengan kalor
c. kalor jenis zat embun
d. berat zat c. nilai kalor uap sama dengan kalor
beku
d. nilai kalor jenis sama dengan kalor
2. Tiga gram air bersuhu 20À C dicampurkan uap
dengan dua gram air bersuhu 60À C, maka
suhu air campuran tersebut adalah ....
a. 12À C 7. Di bawah ini yang tidak termasuk kalor laten
b. 24À C adalah ....
c. 30À C a. kalor jenis c. kalor lebur
d. 36À C b. kalor uap d. kalor embun

3. Zat yang dapat memindahkan kalor dengan 8. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
baik disebut .... menaikkan suhu suatu zat sebesar 1À C
a. konduktor disebut ....
b. konvektor a. kalor jenis
c. isolator b. kapasitas kalor
d. induktor c. kalori
d. kalor

4. Pakaian basah yang dijemur dapat kering


karena memperoleh sinar matahari. Peristiwa 9. Pernyataan di bawah ini yang bernilai salah
semacam ini terjadi karena .... adalah ....
a. konduksi a. proses mendidih terjadi pada seluruh
b. penjemuran zat cair
c. radiasi b. perbedaan tekanan menyebabkan
d. konveksi perubahan titik didih
c. titik didih air selalu 100À C

45 | P a g e
d. mendidih terjadi pada suhu dan
5. Membeku dan mengembun adalah peristiwa tekanan tertentu
perubahan zat yang disertai dengan ....
a. penerimaan kalor
b. perpindahan kalor 10. Jika kapasitas kalor suatu zat 1,2 J/À C,
c. pergantian kalor maka banyaknya kalor yang diperlukan
d. pelepasan kalor untuk menaikkan suhu zat tersebut sebesar
6. Pernyataan di bawah ini yang 25À C adalah ....
a. 0,03 J c. 3 J
b. 0,3 J d. 30 J
SOAL LATIHAN

46 | P a g e
ENERGI DALAM SISTEM
BAB 6
KEHIDUPAN

47 | P a g e
BAB 6
ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN
Kompetensi Dasar :
3.5 Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energi, dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari termasuk fotosintesis
4.5 Menyajikan hasil percobaan tentang perubahan bentuk energi, termasuk fotosintesis
Materi Pokok
A. Pengertian Energi
Mobil-mobilan elektrik tidak dapat berjalan tanpa adanya baterai. Baterai adalah sumber energi.
Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar. Bahan bakar adalah sumber energi. Jika
sakelar di rumah dimatikan, alat-alat listrik yang terhubung dengan sakelar tersebut tidak akan menyala. Hal
itu terjadi karena tidak ada aliran energi yang menghidupkan alat-alat tersebut.
Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan banyak hal
lainnya. Energi menyebabkan mobil dan motor dapat berjalan. Pesawat terbang dapat terbang karena adanya
energi. Begitu juga kereta api dapat berjalan cepat karena adanya energi. Energi menyalakan peralatan listrik
di rumah. Energi ada di mana-mana, bahkan, tumbuhan dan hewan membutuhkan energi untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian, untuk melakukan usaha, diperlukan energi. Energi terdapat dalam berbagai
bentuk. Kerja kehidupan bergantung pada kemampuan organisme mengubah energi dari suatu bentuk ke
bentuk lainnya.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Energi ada
beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

 Energi potensial
 Energi kinetik
 Energi kimia
 Energi listrik
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu materi karena lokasi atau tempatnya. Ada
berbagai macam energi potensial, antara lain yaitu :
Energi potensial gravitasi bumi, yaitu energi yang dimiliki suatu benda karena terletak di atas permukaan
bumi. Maka semakin tinggi letak suatu benda di atas permukaan bumi, makin besar energi potensial
gravitasinya.
Energi potensial elastisitas, ialah energi yang tersimpan pada benda yang sedang diregangkan (misalnya,
pada karet katapel dan busur panah) atau ditekan (misalnya, pada per). Makin jauh peregangan dan
penekanannya, makin besar energinya.
Energi kimia
Bentuk energi lainnya adalah energi kimia. Energi kimia ialah energi yang terkandung dalam suatu
zat. Misalnya, makanan memiliki energi kimia, sehingga orang yang makan akan memiliki energi untuk
beraktivitas. Contoh energi kimia lainnya adalah bensin yang mengandung energi kimia, sehingga dapat
digunakan untuk menggerakkan mesin.
Energi Listrik
Energi listrik ialah energi yang dimiliki muatan listrik dan arus listrik. Energi ini paling banyak
digunakan karena mudah diubah menjadi energi lainnya.
Energi Kinetik
Setiap materi yang berpindah atau bergerak memiliki bentuk energi yang disebut energi kinetik atau
energi gerak. Objek bergerak melakukan kerja dengan cara menggerakkan benda lain. Pemain biliar
menggerakkan tongkat biliar untuk mendorong bola. Selanjutnya, bola yang bergerak akan menggerakkan

48 | P a g e
bola-bola lain. Air yang mengalir melalui suatu bendungan akan menggerakkan turbin. Ketika kamu naik
sepeda, kontraksi otot kaki akan mendorong pedal sepeda. Jadi, energi kinetik dapat disimpulkan sebagai
berikut. Energi kinetik adalah bentuk energi ketika suatu materi berpindah atau bergerak.
B. Berbagai Sumber Energi
Sumber energi adalah segala sesuatu yang menghasilkan energi. Panas matahari yang digunakan
untuk memanaskan air adalah sumber energi. Begitu juga spiritus yang digunakan sebagai bahan bakar
adalah sumber energi. Listrik dan arang yang dibakar untuk memanaskan setrika merupakan sumber energi
juga.
Sumber Energi Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu bara, dan gas
alam. Ketiganya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada industri, untuk pembangkit listrik,
mupun transportasi.
Sumber Energi Terbarukan
Ancaman bahwa sumber energi suatu saat akan habis menyebabkan banyak ilmuwan berusaha
menemukan energi alternatif yang terbarukan atau tidak akan habis dipakai. Sumber energi terbarukan yang
saat ini mulai dikembangkan adalah biogas dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari.
Salah satu sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dipelajari agar dapat dikembangkan di Indonesia
adalah biogas yang berasal dari sampah biologis.
C. Makanan sebagai Sumber Energi

Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Fungsinya untuk berolahraga, belajar, dan
melakukan aktivitas lainnya. Kamu membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Berikut beberapa
kandungan bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi bagi
tubuh manusia.
Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Dengan asupan makanan yang baik dan
cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Zat makanan yang berperan sebagai sumber
energi adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Karbohidrat

49 | P a g e
Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan
yang banyak mengandung karbohidrat, misalnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-
buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan
4 kilo kalori).
Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung
unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara lain.

 protein hewani, misalnya daging, ikan, telur, susu, dan keju;


 protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
Lemak
Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak untuk
menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak
esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya suatu
penelitian yang menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit jantung koroner dengan banyaknya
konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah. Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah
tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.
Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain.

 lemak hewani: keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan
daging bebek;
 lemak nabati: kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah avokad.
D. Transformasi Energi dalam Sel
Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas.
Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi
melancarkan proses fotosintesis. Proses tersebut digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi
glukosa. Selain menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang
dapat digunakan oleh tumbuhan untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang, dan bernapas. Jadi, energi
radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang
disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan
untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang
mengonsumsi tumbuhan tersebut. Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam tubuh
makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di dalam tubuh makhluk hidup ini, energi akan
ditransformasi kembali.
Transformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran dalam respirasi sel. Di
dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak.
Metabolisme sel
Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh sel makhluk hidup. Metabolisme
disebut reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Metabolisme
terdiri atas reaksi pembentukan/ sintesis/anabolisme seperti fotosintesis dan reaksi penguraian/katabolisme
seperti respirasi. Enzim mengarahkan aliran materi melalui jalur-jalur metabolisme dengan cara
mempercepat tahapan reaksi secara selektif.
Fotosintesis
Fotosintesis merupakan perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa.
Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai
merah, infra merah, dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Pada proses fotosintesis yang terjadi dalam daun, terjadi reaksi kimia antara senyawa air (H2O) dan
karbon dioksida (CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil menghasilkan oksigen (O2)

50 | P a g e
dan senyawa glukosa (C6H12O6).Glukosa adalah makanan bagi tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan pada
proses fotosintesis sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan.
Respirasi
Respirasi, yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi, dihasilkan energi kimia untuk kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, dan pertumbuhan.
Contoh Respirasi pada glukosa, reaksi sederhananya
C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + energi. (glukosa)
E. Sistem Pencernaan
Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh
Karbohidrat setelah dicerna di usus akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida.
Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati dan sebagian lainnya dibawa ke sel
jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami
proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh
aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan
hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati
akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan, maka banyak energi yang digunakan untuk kontraksi otot,
sehingga kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang
selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia). Hormon yang
mengatur kadar gula dalam darah, yaitu sebagai berikut.

 Hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah.
 Hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-
enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein, antara lain pepsin,
tripsin, kemotripsin, karboksi peptidase, dan amino peptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino, kemudian diabsorpsi melalui dinding usus halus
dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk ke dalam pembuluh darah, asam amino
tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan. Sebagian lain, mengalami proses pelepasan gugus
amin (gugus yang mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengan deaminasi
protein.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh, sehingga kelebihan protein akan segera dibuang atau
diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang bersama
air seni dan zat sisa yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi1
gram protein dapat menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan
pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ- organ tersebut lebih berat dalam menguraikan
protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
Pencernaan Lemak dalam Tubuh
Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan
gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum diserap
usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam empedu membentuk senyawa, seperti sabun.
Selanjutnya, senyawa tersebut akan diserap jonjot usus dan akan terurai menjadi asam lemak dan
garam empedu. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak. Kemudian, diangkut
oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening dada kiri. Selanjutnya, ke pembuluh balik
bawah selangka kiri.
Lemak dikirim dari tempat penimbunannya ke hati dalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis menjadi
asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, gliserol akan diubah menjadi gula otot atau glikogen. Asam lemak
akan diubah menjadi asetil koenzim.

51 | P a g e
Gangguan metabolisme berupa tertimbunnya senyawa aseton yang dapat menyebabkan gangguan
pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi karena meningkatnya tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang
tertimbun. Kelainan ini dinamakan asidosis.
SOAL LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

1. Kemampuan untuk melakukan suatu usaha 6. Energi kinetik berbanding lurus dengan ….
disebut …. A. volume
A. gaya B. massa
B. energi C. gaya
C. usaha D. potensial
D. daya
7. Bensin, solar, dan gas alam menyimpan energi ….
2. Satuan energi dalam sistem SI adalah …. A. panas
A. kilogram B. kimia
B. newton C. mekanik
C. joule D. potensial
D. kelvin
8. Besarnya energi potensial gravitasi bergantung pada
3. Jika kecepatan suatu benda meningkat, maka ….
… benda juga meningkat. A. kelajuan dan massa benda
A. energi kinetik B. waktu dan berat
B. massa C. percepatan dan waktu
C. suhu D. massa dan ketinggian
D. energi potensial
9. Sumber energi utama dalam peristiwa fotosintesis
4. Energi yang dimiliki benda karena adalah ….
kedudukannya disebut energi …. A. air
A. potensial B. cahaya matahari
B. listrik C. oksigen
C. kinetik D. karbon dioksida
D. gravitasi
10. Di antara zat makanan berikut yang menghasilkan
5. Banyaknya energi kinetik dan energi energi dalam jumlah besar adalah ….
potensial dalam sebuah sistem tertutup disebut A. karbohidrat
…. B. protein
A. kalor jenis C. lemak
B. kalor tersimpan D. vitamin
C. energi mekanik
D. massa

52 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Diana puspita, dkk. (2009). Alam Sekitar IPA TERPADU: untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suhardi, dkk. (2009). Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Kontekstual VII : Untuk Sekolah
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Widodo Wahono, dkk. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi
Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Winarsih Anny, dkk. (2008). IPA TERPADU: SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/26/201500369/tujuan-klasifikasi-makhluk-hidup
https://idschool.net/smp/aturan-penulisan-nama-ilmiah/
https://www.ruangguru.com/blog/sistem-klasifikasi-5-kingdom-whittaker
https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/program-studi/28-manajemen-pertanian-lahan-kering/topik-kuliah-
praktek/informasi-materi-kuliah-praktek1/512-materi-dan-perubahan-materi
https://www.kitapunya.net/sifat-fisika-dan-sifat-kimia/
https://kumparan.com/berita-update/proses-pemisahan-campuran-dalam-ilmu-kimia-1vI3frkBWG3

53 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai